PROLOG
Sejatinya dunia yang disebut bumi ini, dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Tidak banyak manusia yang mengetahui jika ada kehidupan lain di bumi ini yang letaknya bahkan tidak jauh dengan mereka. Namun tidak ada satupun orang yang bisa menemukan keberadaan 'mereka', karena 'mereka' berada di sisi dunia yang berbeda, karena 'mereka' memiliki alam dan dimensi yang berbeda.
Terkadang orang-orang seringkali melihat sebuah penampakan dari makhluk-makhluk yang menurut mereka aneh dan menakutkan. Contohnya seperti seekor raksasa, naga, bahkan salah satunya hantu, dan masih banyak yang lainnya. Penampakan itu datang dan menghilang begitu saja, ada yang percaya dan ada pula yang tak percaya. Hingga cerita tentang penampakan-penampakan tersebut terus beredar dan menjadi sebuah cerita besar, cerita mitos, hingga menjadi legenda masyarakat sekitar, dan akhirnya memiliki banyak versi cerita yang berbeda.
Sebuah organisasi bernama United di bawah pemerintahan elit dunia meneliti tentang adanya kehidupan lain yang berada di sisi bumi lainnya, atau lebih tepatnya di dimensi yang berbeda dengan bumi di mana saat ini manusia berada. Mereka memiliki proyek yang bernama proyek Exitium. Mereka mencoba membuat sebuah lubang dimensi, sebuah portal sebagai jalan keluar masuk antar dimensi.
Namun penelitian tersebut berakhir dengan kegagalan demi kegagalan, hingga kini sisa-sisa dari penelitian tersebut berhasil di retas dan di sebar luaskan kepada publik. Di kemudian hari terbentuklah sebuah kelompok kecil yang mencoba melanjutkan ambisi United. Dan ajaibnya mereka berhasil dengan sedikit bantuan dari salah satu makhluk yang berasal dari dimensi lain. Seorang half-elf, penyihir kegelapan, Morterd.
Keberhasilan mereka tak berarti dengan apa yang telah mereka korbankan, jutaan manusia dinyatakan menghilang bahkan meninggal. Hampir seluruh bangunan di kota hancur lembur, bahkan tanah di seluruh kota ambruk ke dalam tanah yang tak di ketahui seberapa jauh dalamnya.
Kota Bandung, kota yang indah, aman, nyaman, tentram. Kota yang di ciptakan ketika tuhan sedang tersenyum. Kini telah berubah menjadi kota gelap yang tak mengenal cahaya, kota yang di penuhi dengan tumpukan mayat di setiap jalannya, kota yang di hantui oleh rasa takut di setiap langkahnya, kota yang kini telah menjadi medan tempur bagi beragam makhluk dari dimensi yang berbeda.
Kematian, kehancuran, kesialan, keputusasaan, dan kemusnahan. Sebuah mimpi buruk yang tak berujung, Exitium.
Bandung, 8 April 2043