Kekuatan mereka sangat kuat sekali sampai membuat daerah sekitarnya hancur terbawa angin yang berasal dari gesekan tersebut!
Lalu tiba-tiba muncul 3 buah pedang yang melaju kencang menuju Fay! Fay meloncat kebelakang sambil menggibaskan katananya dari bawah ke atas! Ketiga pedang tersebut terpentalkan oleh serangan Fay! Lagi-lagi... dari mana datangnya pedang itu?! Apakah ketiga pedang itu kekuatannya?! Sepertinya begitu.
Aku ingin membantu mereka tapi... aku harus menjaga Elyssa. Mereka berniat membawa Elyssa, dan juga... aku tak memiliki banyak tenaga, sialan.
"Huuh... hampir saja, untung saja serangannya tak memotong jantungku."
Hah?? Dia masih hidup! Dugal! Aku yakin sekali jika serangan Fay mengenai tubuhnya! Apa dia makhluk abadi? Dia bilang sesuatu tentang jantung, apakah dia tak akan mati jika jantungnya tak di hancurkan? Apa-apaan mereka ini?!
"Tuan Nero, biar aku yang mengurus mereka. Kekuatanmu tak layak di gunakan untuk mereka, aku saja sudah cukup."
"Dugal... jangan remehkan mereka, dia bukan gadis biasa-."
SLASHHHHSSS
BRUSHSHHHHSHSHSHSH
"Arghhhh!!!!!"
Tanpa basa basi Fay dengan cepat berhasil menebas Dugal dengan sekali serangan yang sangat kuat! Bahkan kurasa lebih kuat dari sebelumnya!! Orang yang bernama Dugal itu terbelah menjadi dua! Apakah kali ini dia mati?? Aku yakin sekali jika Fay telah memotongnya dari ujung kanan atas ke ujung kanan bawah melewati jantungnya, ya!! Aku yakin sekali!
"Dia benar-benar bodoh!" ucap Olive dengan nada keras sambil menghentakan kaki ke tanah.
"Biarlah, dia hanya satu dari puluhan mainannnya morterd."
Meskipun temannya mati mengenaskan mereka masih terlihat santai dan bahkan dia anggap sebagai mainan.
"Aku tak menyangka, aku akan bertemu dengan seorang pahlawan legendaris, meski sampai sekarang aku tak tahu apa yang telah di capai oleh pahlawan legendaris itu, ketiga anak itu tiba-tiba menjadi sebuah simbol perdamaian dan samurai yang menjadi panutan bagi seluruh makhluk di Aizza. Orang-orang mengetahui jika ketiga anak itu di korbankan keluarganya sendiri untuk mendapat gelar suci, tapi semua orang tak peduli dengan kalian. Scarlett mereka menjadi pemegang hak atas kekuasaan yang tertinggi, kerajaan di atas semua kerajaan. Aku tak menyangka, jika aku bisa bertemu dua di antara tiga anak tersebut. Mereka tidak lah mati, mereka terlemper ke dimensi lain... ke dunia lain, bumi. Bukankah begitu? Nevada... Scar...lett?"
"Nevada Scarlett? Gadis itu?"
"Ya Olive… siapa sangka dia juga seorang aegis."
Fay? Nevada Scarlett? Apa yang sebenernya terjadi? Siapa dia sebenarnya? Dua orang? Apakah Elyssa juga?
"Aria... kau mungkin tak tahu, jika kau juga adalah Scarlett. Lebih tepatnya reinkarnasi dari anak pertama hasil hubungan silang manusia dan Elf, Erlan Scarlett."
Aku? Scarlett??
Di saat itu juga kepalaku terasa pusing yang sangat luar biasa, seolah dua pikiran dan kenangan dari dua jiwa mulai bersatu, semua ingatan-ingatanku kembali. Namaku memanglah Aria, Aria Saputra... aku lahir di Bandung, 20 Mei 2022. Kedua orang tuaku meninggal saat aku berumur 6 bulan, dan nenek ku yang mengurusku hingga aku di titipkan ke panti asuhan.
Aku besar di panti asuhan, aku sekolah di sekolah yang waktu itu masih bekerja sama dengan panti asuhan tersebut, aku bersyukur bisa sekolah dari SD sampai SMA tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Sampai suatu saat panti asuhan tersebut bangkrut, aku mulai mencari kerja dan tempat tinggal, hingga aku bertemu dengan Bu Diana. Lalu beberapa tahun kemudian aku mendapat kabar jika nenek ku, keluargaku satu-satunya telah meninggal.
Dan ingatan lainnya pun muncul, ingatan yang tak pernah aku ketahui. Aku berdiri di atas bukit, melihat pemandangan-pemandangan yang sangat indah bersama Fay dan... satu wanita cantik yang ku panggil Ibu. Ibuku memeluk tubuhku dengan erat, lalu seseorang muncul dia adik ku yang lainnya... kembaran Fay.
Ingatan itu bercampur aduk di kepalaku, aku tak tahu siapa aku sebenarnya? Apakah aku Aria? Atau apakah aku Erlan? Saat aku mengingat semua ingatan orang yang bernama Erlan ini, tiba-tiba aku mengeluarkan air mata. Aneh sekali, aku tak bisa mengendalikan air mataku sendiri, semua terjadi begitu saja.
Apakah alasan Fay mendekatiku adalah karena aku adalah reinkarnasi dari kakaknya? Sepertinya begitu, waktu dia mengatakan jika dia mirip dengan nenek buyutnya... mungkin maksudnya aku mirip dengan kakaknya. Dan juga beberapa saat yang lalu, aku tak mungkin salah dengar... Fay memanggilku kakak. Sial, kenapa semua menjadi seperti ini... semua kenyataan ini sulit untuk ku terima, pikiranku menjadi kacau. Semua ingatan yang berada di kepalaku terasa sangat nyata sekali, sangat sulit bagiku untuk tak mempercayainya.
CRCKKKK BRUSSHHHH
Terlihat Olive, wanita yang bersama Nero tiba-tiba sudah berada di atas pohon dan mengeluarkan tubuh anak kecil tersebut.
WUSHHHH
Nero... tiba-tiba orang itu sudah berada di depanku!! Dia membawa Elyssa dengan cepat!
Sial!
Aku benar-benar kecolongan, semua yang dia katakan benar-benar mengelabuhi pikiranku.
Di waktu yang bersamaan dia berkata kepadaku, "kita akan segera bertemu kembali."
Mereka berdua telah pergi menuju satu-satunya tempat pengungsian di balai kota, dari jauh kini tempat itu terasa mencekam sekali. Mereka... para Immortal telah menjadikan tempat itu sebagai markasnya. Aku dan Fay benar-benar lelah dan tak bisa mengejar mereka, aku benar-benar merasa bersalah dan harus bertanggung jawab atas diculiknya Elyssa.
Sial!
Saat ini aku tak tahu kabar dari kelompok Robby, Tony, orang-orang Kanekes dan Union Six. Dan juga kabar dari para pengungsi yang dulunya berada di balai kota, mereka tiba-tiba hilang begitu saja, Alice aku benar-benar mengkhawatirkannya.
Kuharap mereka semua baik-baik saja.
Untuk sementara waktu aku dan Fay akan beristirahat di sekitar pohon besar ini, ku harap jika mereka masih hidup, mereka akan melihat pohon yang besar ini. Siapapun pasti akan melihat pohon ini, karena pohon ini satu-satunya benda atau tumbuhan yang menjulang tinggi.
Fay...
Dia masih berdiri membelakangiku.
Ada apa dengannya? Dia bertingkah sangat aneh sekali.
"Fay."
Dia masih diam dan tak melihat kepadaku.
Lalu tiba-tiba dia mengatakan sesuatu.
"Maafkan aku, karena selama ini aku hanya diam dan terus membohongimu."
"Fay..."
"Maafkan aku, karena tak bisa berbuat banyak untukmu. Maafkan aku, karena aku selalu ceroboh, maafkan aku karena aku selalu gagal membantumu, maafkan aku karena menjadi seorang gadis yang tak baik untuk mu, maafkan aku karena aku seorang pembohong, maafkan aku karena aku seorang half elf, maafkan aku karena telah merahasiakan segala hal dari mu."
"Fay!"
"Maafkan aku..."
"Fay, kau baik-baik saja? Apa kau terluka?"
"Aku... baik-baik saja, aku lebih kuat darimu."
Dia berkata seperti itu dengan nada yang lemah seolah seperti sedang menangis.
"Fay, benarkah kau?—"
Dia pun membalikan badannya menghadapku dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Ya... aku adalah Nevada Scarlett. Kakak..."
Waktu seolah berhenti setelah aku mendengar kalimat tersebut, sejak dulu aku sempat berpikir jika aku hidup di dunia ini hanya seorang diri, aku tak memiliki siapapun lagi yang bisa disebut sebagai keluarga. Tapi tidak hari ini, sepertinya aku memliki seorang adik yang sangat merepotkan, meskipun kenyataannya kami berdua tak ada hubungan darah sama sekali.
Fay, kali ini dia menunjukan ekspresi yang benar-benar berbeda dari sebelum-sebelumnya, meskipun begitu dia masih Fay yang sama seperti pertama kali aku bertemu dengannya.
Gadis cantik, manis, polos, berwajah datar, rakus, monster, dan seseorang yang membawa sebuah katana ke dalam toko yang menjerumuskanku ke dalam mimpi buruk yang tak berujung, Fay... Nevada Scarlett.