Kulihat dari kejauhan akhirnya aku menemukan Fay! Dia berada di atas tumpukan barang-barang, dan dia masih tertidur?! FAYYY!! Dia masih tertidur dalam keadaan yang sangat berisik seperti ini!
Di lain sisi makhluk itu mendekati seorang wanita yang sedang menggendong bayi! Dan bayi tersebut terus menerus menangis! Wanita itu tersudut dan tak bisa kemana-mana! Dia seperti ingin berteriak namun tak bisa, air matanya terus berlinang! Dia terus memeluk bayi tersebut dengan erat! Sial, apa aku hanya diam saja?? Ini bukanlah urusanku! SIAL!!!!!
Tangan dan kakiku semakin gemetar ketakutan, makhluk itu semakin dekat dengan mereka! Tangannya mencoba meraih bayi tersebut!
Lari! Cepat lari!! Kumohon lari lah! Sialan!!!!! Sial!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Seketika aku teringat dengan Bu Diana, jika aku terlambat sedikit maka dia akan mati seperti Bu Diana. Sial, kenapa harus sekarang! Sialan!!!
Tanpa berpikir panjang aku melemparkan sesuatu kearah makhluk tersebut! Arghhh!! Sial! Betapa bodohnya aku, kenapa aku selalu melakukan hal ini?!! Kenapa tubuhku selalu bergerak dengan sendirinya! Padahal seharusnya aku pergi dan membiarkan mereka mati! Sial, sial!
Makhluk itu berbalik arah, dia berlari dengan cepat kearahku sambil mengangkat gada besar miliknya dan dia melancarkan serangan kepadaku!
WUSSSHHHHH
Aku mencoba menahan serangan tersebut dengan tongkat baseballku tapi—
BUNGG!!! BUGGGG!!
Serangannya terlalu kuat!!
Aku tersungkur cukup jauh ke belakang! Tanganku rasanya sakit sekali! Kupikir tulangku retak atau semacamnya, sial! Aku... tak boleh mati dini... Arghh!!!
Di lain sisi, satu anjing besar berhasil menerobos kedalam, dia berlari mengincar Tony! Tony berusaha melancarkan serangan kepada anjing tersebut dengan stik golfnya dan berhasil mengenai wajahnya! Anjing itu berlari cepat dan menabrakan dirinya kearah Tony! Tony tersungkur kebawah keras sekali! Tangan kanan tony yang menjadi tumpuan membuat luka lamanya terbuka kembali.
Anjing itu memanfaatkan keadaan dan berusaha menerkam Tony yang sedang tergeletak di tanah! Tony mengayunkan stik golfnya dengan cepat dan mengenai perut anjing tersebut sehingga anjing itu terdepak kesamping.
Namun, anjing itu masih berdiri dan berancang-ancang untuk menyerang. Tonypun berdiri, tangan kirinya memegang stik golf dan tangan kananya berada dibalik punggungnya. Entah apa yang akan di rencanakan oleh Tony, aku pikir tanganya terluka lebih parah lagi... entahlah.
Anjing itu berlari dan meloncat kearah Tony—
BUGGG!!!
Ujung bagian bawah stik golf tony masuk kedalam mulut anjing itu tapi tangan kirinya di terkam oleh cakar yang tajam dari anjing tersebut, lalu tony menyerang anjing itu dengan menusukan pisau di tangankannya yang sebelumnya dia sembunyikan!!
Anjing itu sudah terkunci oleh pergerakan Tony dan tak bisa menghindari serangan dari Tony, setelah menancabkan ke dada anjing tersebut lalu Tony menariknya hingga keperut dan terbelahlah bagian bawah anjing tersebut!
Dia berhasil mengalahkannya! Dia hebat! Sebelumnya pun dia pernah mengalahkan anjing itu 1 lawan 1, dia cukup hebat ternyata. Walaupun tangan kirinya kini terluka cukup parah, dan membuatnya pingsan.
Dan sekarang... makhluk di depanku ini! Bagaimana caraku melawannya?!
Makhluk itu terus menyerangku tanpa henti! Setiap aku berdiri dia selalu berada di depanku dan memukulku lagi! Entah berapa kali aku harus terjatuh dan bangun, untuk apa aku melakukan ini?!! Ini sama saja dengan bunuh diri! Sial, aku tak bisa menahanya lebih lama lagi, jika terus seperti ini aku akan mati!
Sialan Fay!! Dia masih tertidur! Aku harus membangungkannya atau aku akan mati!
Saat aku mencoba berlari ke tempat Fay tertidur, makhluk itu dengan cepat menghadangku dan menyerangku lagi untuk kesekian kalinya!
Aku mencoba menghindari serangannya dengan meloncat ke sebelah kiri! Namun.... makhluk itu dapat membaca pergerakanku dengan mudah, dia kembali menendangku dengan kaki kanannya—
BANG!!!!!!! BRUGGGSSHH!!
Arghhhh… sakit sekali sialan!!! Tapi—
—rasakan itu makhluk bodoh!
Makhluk tersebut sedikit kesakitan setelah tendanganya mengenai tongkat baseballku! Meski tendangan dari makhluk itu sangat telak sekali mengenai tubuhku! Dan itu sangat menyakitkan, tongkat ini tidak cukup untuk menahannya, dampak dari serangan tersebut membuatku terlempar cukup jauh dan tongkatku—
Senjata satu-satunya yang ku miliki ikut terlempar.
Sialan!! Seluruh tubuhku terasa sakit! Kepalaku berdarah akibat benturan keras, tapi anehnya aku masih sadar dan belum mati. Entah aku harus bersyukur atau tidak, rasa sakit ini benar-benar membuatku ingin mati saja!
SIALAN!!
Ku harap jika aku mati, dan seandainya aku bereinkarnasi... aku tak akan melakukan hal sebodoh ini lagi. Tapi apakah akan ada kehidupan yang lain setelah mati? Entahlah, sepertinnya aku akan melihatnya sebentar lagi.
Tapi saat ini aku masih hidup!! Aku harus berusaha sedikit lagi untuk hidup!
Makhluk itu mendekatiku! Aku tak tahu harus bagaimana, aku mencoba berdiri dengan sekuat tenaga! Aku tak ingin mati! Aku harus segera pergi keluar! Sial! Kepalaku mulai terasa sangat pusing sekali! Makhluk itu berjalan secara perlahan-lahan mendekatiku, makhluk tersebut memecahkan setiap lentera yang ada di jangkauannya, satu persatu pencahayaan mati dan tenda semakin gelap hingga benar-benar gelap!
Sial!! Aku tak bisa melihat apapun! Keadaan semakin kacau! Orang-orang lebih histeris dari biasanya, dari suara yang kudengar aku yakin mereka saling menabrak dan saling injak. Mereka tak peduli siapa pun yang terpenting adalah hidup!
Gelap benar-benar membuatku semakin sulit untuk bernapas! Sialan!
... Dug dug—
Makhluk itu mendekat!
Dari suara langkah kakinya makhluk itu sepertinya sudah sangat dekat, aku berusaha berdiri secara perlahan dan berjalan mundur dengan terpincang-pincang—
BUGGGGG!!!!!
"Arghhh!!"
Aku kembali terlempar jauh kebelakang! Pukulannya lebih sakit dari sebelumnya! Pukulan tersebut mengenai perutku, darah terus keluar dari mulutku! Sial, apa aku benar-benar akan mati!! Aku harus lari! Namun saat aku berusaha untuk berdiri... aku merasakan sesuatu di tangan kananku, aku memegang sesuatu, apa ini?
Tongkat baseballku? Bukan, ini terasa lebih ringan, sepertinya ini sebuah senjata, seperti sebuah tongkat... mungkin jika aku beruntung ini adalah sebuah pedang!
Argh!! Tangan kiriku sepertinya patah, aku hanya bisa menggunakan tangan kananku. Entah apa yang kupegang saat ini, aku harus menyerangnya.
Karena sepertinya makhluk itu juga tak tahu di mana lokasiku, bodoh sekali! Dia membuat ruangan ini semakin gelap, dan membuatnya sulit untuk melihat. Tapi aku tetap harus berhati-hati, dia memiliki insting yang tajam! Aku harus lebih tenang, agar dia benar-benar tak bisa melihatku.
Ini adalah pertaruhan!
Aku harus menyerangnya atau tidak sama sekali! Meskipun aku tidak yakin jika serangan ini akan berefek banyak kepadanya, jika saja aku bisa mengenainya sedikit saja... aku mungkin bisa bertahan sedikit lebih lama hingga para anggota TNI berhasil mengalahkan anjing di luar sana dan membantuku di sini.
Aku mencoba menutup mataku, dan memfokuskan pendengaranku.
Saat itu aku mendengar segala suara di ruangan ini, teriakan, tangisan, jeritan dan lainnya. Aku dapat mendenganya dengan jelas! Suara para anggota TNI yang sedang melawan sekelompok anjing besar dan suara napas seseoran—
HRRRRRRRZZZ ZZ ZZZ
Suara dengkuran? Apakah itu makhluk tersebut?
Tidak!!!
Sial dia benar-benar mengganggu konsentrasiku, ini sura dengkuran Fay! Aku harus kembali berkonsentrasi, lebih konsentrasi dari sebelumnya!
Lalu tak lama kemudian aku mendengar suara langkah kaki, suara langkah kaki tersebut berbeda dengan suara langkah kaki manusia! Ini suara telapak kaki hewan! Aku yakin itu, Aku yakin sekali!! Ini adalah suara langkah kaki dari makhluk sialan itu!
Saat itu juga aku membuka mataku secara perlahan, lalu kuayunkan senjataku dari ujung kiri atas ke ujung kanan bawah!
Makhluk itu memegang gada besarnya dan mengayunkannya dari atas ke bawah—
SLINGG....BUSHHHHHSSSSSS!!!!!!!!!!
Dug dug dug—
Tunggu??? Aku bisa melihat? Aku bisa melihatnya dengan jelas?!
Saat aku membuka mataku, aku benar-benar bisa melihat dalam kegelapan! Bahkan lebih jelas lagi! Seperti aku melihat di siang hari! Entahlah, aneh sekali.
Gada besar dan kepala makhluk tersebut terbelah, terpisah dari badanya oleh seranganku! Banyak sekali darah yang keluar dari leher makhluk tersebut!
Aku... aaku benar-benar mengalahkannya! Aku menang! Aku menang!!
Anggota TNI yang sebelumnya berbicara denganku berlari kearahku dengan membawa lentera di tangan kananya. Aku benar-benar berhasil mengalahkannya, aku tak tahu apa yang terjadi sebelumnya.
Tiba-tiba aku memegang sesuatu di tangan kananku, dan ternyata yang kupegang adalah sebuah Katana! Aku tahu itu, perasaan saat memegang sebuah katana memang berbeda, aku yakin ini sebuah katana dan benar saja, tapi... mengapa katana? Apa mungkin ini milik Fay? Entahlah.
Kepalaku kembali merasa sakit dan pusing yang luar biasa, kali ini aku benar-benar tak bisa menahannya... apa aku akan mati? Semua pandanganku seketika menjadi buyar dan menghitam. Tiba-tiba seluruh tubuhku melemah, dan aku terjatuh, tergeletak di lantai begitu saa.
Badanku tak bisa ku gerakan lagi, seluruh tubuhku terasa sangat berat sekali... luka-luka yang yang kudapat tiba-tiba tak bisa kurasakan. Mati rasa? Sepertinya begitu... tapi—
Ini lebih seperti... aku— aku sedang meninggalkan tubuhku.
Apakah aku mati?
Apakah aku sedang mengalami kematian?
Wajar saja, aku sudah kehilangan banyak darah, dan aku sudah tak bisa merasakan seluruh tubuhku, aneh sekali... aku tak merasa sakit apapun.
Sepertinya.... aku benar-benar telah mati.
Mataku mulai tertutup sedikit demi sedikit, segalanya mulai menghitam... semua yang kulihat saat ini serba hitam.