Kami adalah sisa-sisa dari manusia yang masih selamat, aku tak tahu detail jumlah korban yang meninggal dunia, yang jelas... yang kulihat saat ini terdapat banyak sekali mayat yang tergeletak di mana-mana, bahkan belum sampai 5 menit kami meninggalkan toko sudah banyak sekali mayat yang kulihat, ini sangat mengerikan. Pandangan Bu Diana lurus kedepan, tangannya memegang erat tasku, dia sangat ketakutan... aku tahu itu perasaan itu, kita harus terus berjalan dan mendoakan mereka yang telah tiada.
Di perjalanan... lagi-lagi Fay bercerita tentang imajinasinya yang lagi-lagi membuat semua orang terkejut, kali ini tentang 7 orang kembar di dunia yang mewarisi sebuah kekuatan yang luar biasa, dan mereka adalah pahlawan bagi dunia Fay. Fay pun memberitahu mereka bahwa aku adalah kembaran terakhir tersebut.
Tony dan Bu Diana terkejut seakan tak percaya, bahkan aku pun tak mempercayainya. Dan juga... pahlawan? Aku seorang pahlawan? Apa aku sudah berjasa bagi dunianya?? Hahaha entahlah, tapi keren juga... pahlawan ya...?
TIDAK!!!
Sial!
Aku hampir saja ikut tenggelam bersama khayalnnya.
"Tapi ya, aku pernah mendengar sebuah mitos, jika semua orang di dunia ini memiliki 7 kembaran yang tak sedarah. Orang yang tak kenal sekalipun bisa mirip dengan seseorang yang letaknya mungkin jauh dari orang tersebut. Ya... aku pernah dengar itu."
"Jadi, apa kau punya semacam kekuatan?"
"Apa kau bercanda?"
Sial, aku malu sekali, meskipun aku tak percaya dengan semua ini tapi, Fay! Mengapa dia menceritakan semua ini kepada mereka, padahal aku sudah mengingatkannya, aku sudah berusaha untuk melewati bagian ini saat aku bercerita kemarin, tapi Fay mengacaukannya semuanya.
"Hahaha, maafkan aku."
Mungkin aku hanya mirip saja dengan ke 7 orang itu, atau memang nenek buyut Fay adalah kembaran yang terakhir dan aku hanya kebetulan mirip dengannya. Jika memang aku adalah salah satu dari yang Fay ceritakan, apakah aku memiliki sebuah kemampuan khusus mungkin? Kekuatan seperti manusia karet, manusia api, apa aku bisa menghilang? Mungkin aku bisa mengeluarkan iblis untuk bertarung?
Tapi dari cerita yang kudengar dari Fay, ke 7 orang terpilih ini hanya memiliki katana yang di wariskan dari zaman ke zaman, namun katana itu sudah hancur di zamannya nenek buyut Fay, dan dia menggantinya dengan pedang yang dia dapat dari toko aksesoris, dan itu pun sudah hancur tertimpa runtuhan di rumahku. Sungguh sebuah takdir yang tak jelas sekali.
Cerita Fay ini tak jauh berbeda dengan cerita-cerita seperti dongeng sebelum tidur. Dan bahkan dongen sebelum tidur lebih menarik dari pada ceritanya. Walaupun itu cerita asli, aku benar-benar tak peduli. Persetan dengan semua ceritanya, yang terpenting sekarang adalah bagaimana aku bisa bertahan hidup di dalam Kota yang terisolasi ini.
Tiba-tiba Bu Diana berhenti lalu memandang Tony.
"Tunggu dulu, aku mengingat seuatu! Kalau tak salah kau tadi mengatakan katana bukan? Pedang bukan? Aku pernah membaca buku, salah satu kutipannya berisi –akan ada waktu di mana hanya sebilah pedang yang berbicara."
"Sebenarnya aku percaya tak percaya dengan cerita ini, masalahnya Kota ini benar-benar mengalami hal aneh, sudah terlalu banyak kebetulan jika ini memang cerita palsu dan juga aku pernah membaca sesuatu tentang suatu saat akan ada zaman yang mengalami kemunduran zaman, meskipun itu hanyalah sebuah cerita tapi kita tetap harus waspada."
Ya, itulah yang tadi aku pikirkan, yang kami pikirkan. Semua hal-hal yang aneh telah terjadi di Kota ini, gempa, ledakan, hujan, alat elektronik mati, kendaraan mati, dan pistol? Entahlah.
Apa saat ini kita sedang mengalami kemunduran zaman?
Apakah kita sedang kembali ke peradaban zaman dahulu? Entahlah.
Setelah menempuh 2-3 kilometer, kami melewati suatu tempat yang pernah kami singgahi, kalau tidak salah waktu itu Fay yang melihat tempat ini. Dan saat ini kami berempat sangat terkejut, dan tak percaya dengan apa yang kami lihat. Tempat ini lebih kacau dari sebelumnya, dan juga banyak sekali bercak darah di setiap tempat, adapun bekas cakaran yang cukup besar di beberapa bagian, semua benar-benar berantakan, darah berceceran dimana-mana.
Anehnya aku tak melihat satupun mayat yang tergeletak, sejauh mata memandang hanya darah yang bisa kulihat di tempat ini. Bahkan tak ada satu bagian tubuh pun di sini, ini mengerikan sekali.
"Aku menemukan satu."
Fay?? Menemukan salah satu mayat? Tapi—
Mayat yang Fay temukan bukanlah mayat manusia, tapi mayat seekor anjing yang besar, ya... dia salah satu dari anjing besar yang gila yang pernah menyerang Tony.
Apakah mereka di serang oleh anjing ini? Entahlah, seketika aku teringat dengan jurang yang tak jauh dari sini. Mereka bisa saja di serang oleh makhluk lain yang tak kalah menyeramkan dari anjing besar tersebut.
"Sebaiknya kita harus segera pergi dari sini."
Sial, ada apa ini?! Bulu kudukku tak berhenti merinding setelah melihat apa yang terjadi, ini sudah melebihi level dari Kota hantu! Benar-benar menakutkan! Seolah kita sedang di permainkan oleh monster yang kita bahkan tak tahu ada atau tidak, mungkin mereka sedang bersembunyi, mereka tahu betul lokasi kita, dan mereka terus menunggu dan menunggu, hingga kita lengah dan mereka pun beraksi. Arghh sialan! Aku tertular Fay! Apakah Kota ini sedang di invasi oleh sesuatu??? Entahlah. Tapi yang jelas, saat ini... manusia di Kota ini sedang berada di ujung tanduk menuju kepunahan.
Dan sialnya, disaat kami hendak pergi meninggalkan tempat ini... kami dihadang oleh sekelompok anjing besar! Tiga sekaligus! Tidak... tapi empat ekor anjing! Sial!
Satu anjing saja membuatku lemas ketakutan, dan sekarang muncul empat anjing besar?! Apakah ini akhir dari perjalananku? Sial, kami harus segera bertindak atau kami akan mati begitu saja!
Kami berusaha memberanikan diri, ya... memberanikan diri! Bukan untuk melawan, tapi untuk berlari! Tanpa perlu memberi tahu satu sama lain, kami sudah mengerti apa yang harus kami lakukan. Kami berjalan mundur secara perlahan, mengambil langkah demi langkah ke belakang secara perlahan, anjing-anjing tersebut pun sedikit demi sedikit melangkah mendekati kami!
Sial!! Ini benar-benar mendebarkan!
Fay... apa dia akan melakukan sesuatu?
Dia... dia bisa melawannya bukan??
Fayy??
Kemana dia??
Dia tidak ada???
WUSSSHHHH....
Fay?? Kau kabur???!! Yang benar saja!! Kau yang paling kuat!
Sialan!
Dia berlari paling depan mendahului kami! Aku salah menilainya! Sialan!
Aku benar-benar akan mati!
Dengan cepat kami berlari mengikutinya dari belakang!
Para sekelompok anjing menggonggong dan ikut mengejar kami! Bu Diana panik! Dia berlari sambil berteriak ketakutan!
Dan tak lama kemudian kami kedatangan satu lagi anjing dari sebelah kanan dan satu dari depan! Enam?? Benarkah?? Sialan!! Kami benar-benar sial!
Aku tahu itu!
Kami tak seharusnya pergi dari Inamart!!!
Kami benar-benar tersudut! Kami tak bisa berlari kemana-mana lagi.
Fay.... dia sudah semakin jauh meninggalkan kami di sini!
Meski aku bersenjata, tapi tangan dan kakiku tak henti-hentinya bergetar ketakutan, napasku mulai tak beratruan, kami benar-benar tak bisa melakukan apapun selain berlari! Dan sekarang kami tak bisa kemana-mana, kami benar-benar terpojok, mereka semua mengelilingi kami!
Tiba-tiba sesuatu datang dengan cepat melewati kami dan anjing tersebut!
SLASSSSHHHHH!!!
Salah satu dari kepala anjing itu seketika lepas dari tubuhnya begitu saja!
Darah bercucurah keluar dari leher anjing tersebut!
BRUSHHHHHHHHHHHHHH!!!!
Apa yang barusaja terjadi??
Fay???!!
Kepala anjing yang berada di depan berhasil ditebas... dia berlari lagi menuju anjing yang berada di sebelah kanan dan menebas kembali anjing itu dengan mudahnya.
Cepat sekali!
Benar-benar cepat! Aku bahkan tak sempat melihat apa yang sebenarnya terjadi!
Fay berbalik arah dan berlari menuju ke 4 anjing yang sedang bersiap menyerang kami.
Aku pikir dia melarikan diri, sepertinya dia melihat sebuah katana disuatu tempat dan membawanya, aku terkesan dia bisa melihat benda setipis itu dari jarak yang cukup jauh. Lagi-lagi, untuk yang kesekian kalinya aku tertolong oleh seorang wanita.
Kali ini Fay mencoba menyerang salah satu dari ke 4 anjing yang menyerang kami, anjing-anjing tersebut tiba-tiba bertingkah aneh dan menjadi lebih waspada setelah Fay menebas satu persatu dari mereka!
Anjing tersebut berpencar!
Dua dari mereka berhasil berlari melewati Fay dan dua lainnya menghadangnya! Anjing yang berlari tersebut mengarah kepada kami bertiga!
Sial!!
Kami kembali berlari dan berlari! Kami bertiga hanya bisa berlari ketakutan, namun saat kami berlari Bu Diana terjatuh! Dia tersandung sebuah batu!
Jalanan yang sudah tak berupa membuat kami sulit untuk berlari!
Sial... Bu Diana!
Maafkan aku... aku tak bisa melakukan apa-apa!!
Saat aku hendak meninggalkannya, aku teringat saat hari pertama aku bekerja di Inamart. Dan sontak tubuhku tiba-tiba bergerak sendiri... sialan!! Kenapa... kenapa!! Kenapa di saat seperti ini!! Kenapa disaat seperti ini aku peduli dengan orang lain!! Yang benar saja??!! Arghh!! Sialan!!
Tangan ku bergerak dengan sendirinya mengambil sebuah batu lalu aku melemparkannya ke salah satu anjing tersebut, namun tak mengenainya! Sial! Bu Diana berusaha untuk berdiri, namun lagi-lagi dia terjatuh! Kakinya terluka!
Sialan! Ayolah!!
Di sisilain—
Fay masih sibuk dengan kedua anjing lainnya.
Aku dan Tony terus melempar batu ke arah anjing yang hampir mendekati Bu Diana! Hingga salah satu lemparanku berhasil mengenai anjing tersebut dan membuatnya berpaling kearahku dan balik mengejarku! Sialan! Sialan!
Aku tak sudah tak bisa berlari!
Kakiku sudah tak sanggup melangkah, rasa takutku membuatku lemah tak berdaya! Sialan, mengecewakan sekali, aku mati dengan kondisi seperti ini!
Saat anjing itu semakin mendekatiku, tiba-tiba Bu Diana melemparkan batu dan tepat mengenai tubuh anjing tersebut!
"Lari!"
...????????????????????
Apa yang baru saja kau lakukan??
Dasar bodoh sekali!
Sial!! SIAL!!
Kedua anjing tersebut kembali berbalik arah! Mereka menyerang Bu Diana yang sedang tak berdaya!
Kenapa??!!
Kenapa??!!!
Kenapa kau malah menyelamatkanku?? Lagi dan lagi... Sialan!
Tony berusaha mendekati dan menyelamatkan Bu Diana, salah satu dari anjing tersebut berhasil terprovokasi dan berbalik mengejar Tony!
Namun yang satunya lagi tidak berbalik arah, dia berlari kencang kearah Bu Diana yang sudah tak memiliki tenaga lagi, anjing itu meloncat dan menerkamnya!
BUSHHH BRUG BRUGG.... RARWWRRR
"Kyaaagggggghhhhhh!!!!!!!!!"
Aku tak percaya! Aku sangat terkejut melihatnya!
Napasku semakin tak beraturan!
Detak jantungku berdetup semakin kencang!
Kakiku semakin lemas seolah seperti mati rasa.
"Woooooy!!!! Larilah!! Cepat!! Jangan diam saja!! Wooooyyy!!!"
Tony berteriak memperingatkanku, meski begitu aku hanya diam seperti batu dan melihat anjing itu mengoyak-ngoyak tubuh Bu Diana.
Sial!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!
Aku benar-benar tak berguna, seharusnya kami diam saja di toko dan menunggu pertolongan datang, sialan!!! Disisi lain, Fay berhasil mengalahkan sisa-sia anjing itu. Entah apa yang merasukiku, tanpa berpikir panjang aku mengambil tongkat baseballku dan berlari kearah anjing yang sedang menerkam Bu Diana!
SIAL SIAL SIAL SIAL SIAL!!
Aku mengambil batu seukuran bola baseball, ini bukanlagi softball maupun hardball tapi rockball!!! Aku melempar batu itu keatas dan memukulnya dengan pemukul kayu ku.
BURCHHHSSS!!!!
Aku berhasil memukulnya tapi pemukul kayuku langsung hancur! Batu itu terpukul dan terbang sangat tinggi dengan kecepatan yang cukup cepat lalu menukik kearah anjing yang menyerang Bu Diana!
Aku berhasil! Aku berhasil menyelamatkan—
Anjing itu kembali berdiri! Dia tak terluka sedikitpun!!
Sial! Apa yang aku lakukan!??? Bodohnya aku! Sialan!
Anjing itu berbalik arah, dengan darah yang masih penuh dimulutnya dia berlari kencang kearahku, aku sudah tak bisa apa-apa lagi... rasa takutku sudah menyelubungi seluruh tubuhku, aku benar-benar lemas tak berdaya, bahkan sangkin takutnya aku sampai kencing di celana.
Dan sangkin lemasnya... lutut kakiku menyentuh tanah dengan posisi tubuh setengah berdiri. Anjing itu loncat kearahku dan membuka mulutnya lebar-lebar, taringnya benar-benar besar... benar-benar gigi yang sangat tajam.
Aku benar-benar pasrah.
Selamat tinggal.
Slashhh,, busssss,,, bushhhhhhhhh...!!
Darah bercucuran di sekujur tubuhku, kepala anjing tersebut berguling-guling di tanah!
Apa aku selamat? Fay!! Fay???!!
Lagi-lagi, aku terkejut untuk yang kesekian kalinya! Dia berhasil mengalahkan anjing-anjing yang menyerangnya dengan mudah. Dan dia bahkan langsung berlari dengan cepat kearahku, dan menolongku.
Dia memotong kepala anjing yang hendak menyerangku dengan sangat mudah.
Tubuhku penuh dengan darah dari anjing tersebut, gadis ini... lebih menakutkan saat dia memegang sebuah katana! Bahkan anjing yang terlihat menyeramkan bagiku ini tak ada apa-apanya di hadapannya.
Tak lama kemudian seseorang mendekati kami dengan pisau di tangan kanannya dan darah yang membasahi tubuhnya. Siapa itu? Musuh? Fay bersiap menyerang... tapi—
"Tunggu, ini aku! Fay, ini aku!"
Tony?!! Dia berhasil membunuh salah satu anjing yang mengejarnya, aku tak percaya tapi memang begitu. Sial, akhirnya ini semua berakhir, kami berhasil selamat dari hal yang tak terduga.
"Bu Diana..."
Seketika aku teringat dengan Bu Diana, kami bergegas menuju tubuh Bu Diana.
Fay tiba-tiba tertunduk lesu melihat tubuh Bu Diana yang sudah terkoyak-koyak, wajahnya yang seperti tak berekspresi tiba-tiba keluar air mata secara perlahan dari mata Fay.
Kami benar-benar terlambat, dia sudah tak bernyawa. Sakit sekali rasanya saat orang yang benar-benar kau kenal pergi begitu saja didepan matamu. Aku mengenal Bu Diana sudah cukup lama, dari pertama aku masuk Inamart dialah yang menjagaku dan menjadikanku sebagai penjaga sif malam abadi, dia menyelamatkan hidupku dari keterpurukan kala itu.
Dan sekarang dia menyelamatkanku lagi.
Aku benar-benar tak berguna, aku hanya bisa merengek ketakutan! Bahkan kencing dicelana. Dan orang yang menyelamatkanku adalah gadis polos, aneh, penuh dengan khayalan yang liar. SIALAN!
Tiba-tiba hujan semakin deras.
"Hey, kita harus segera pergi, berbahaya jika kita terus di sini."
"Ya... tunggu sebentar."
Dengan berat hati, kami hanya menutup jasad Bu Diana dengan bebatuan seadaanya. Masih terlihat beberapa darah dan sobekan baju dengan nama Diana, dan bet bertuliskan manager inamart.
Ada apa dengaan Kota ini? Apa ini terjadi di seluruh Kota di Indonesia? Seluruh negara? Seluruh dunia? Ada apa ini sebenarnya? Yang kupikirkan hanya akhir dunia, akhir segalanya, kiamat. Tapi kenapa aku masih hidup? Apa aku pernah melakukan sesuatu yang buruk sehingga aku harus menyaksikan semua kepedihan ini?
Meskipun kita tahu Fay sangat kuat dan bisa membantai anjing-anjing aneh itu hanya dengan seorang diri, namun jika terus menerus dipaksakan, aku hanya menjadi beban dan Fay bisa menjadi korban karena terus melindungiku.
Perjalanan ini tak semudah dari yang kubayangkan, baru saja kami melangkah... kami harus kehilangan satu nyawa yang sangat berharga. Aku terlalu percaya diri, padahal aku tak melakukan apa pun, aku hanya beban di kelompok ini.
Aku tak berguna, dan tak berdaya, sialan.