Chereads / BOS.. MAAFKAN KAMI / Chapter 3 - Cerita 3

Chapter 3 - Cerita 3

SAAT SEKARANG

Risty tumbuh jadi gadis yang cantik dan sangat cerdas. SMP dan SMU dia selesaikan dalam waktu 4 tahun, kebetulan di sekolahnya ada kelas Akselerasi dan risty yang punya IQ diatas 140 jadi salah satu murid pinter dikelasnya. Begitu juga dengan studi kedokterannya dia menyelesaikannya dalam waktu yang cukup singkat untuk menjadi seorang dokter spesialis.  Otak dan tekadnya yang sangat kuat membuat dia menyelesaikan studi kedokterannya dan menjadi dokter spesialis Emergency Medik hanya dalam waktu 11 tahun. Di usia 26 tahun risty telah menjadi dokter spesialis disebuah rumah sakit.

Sedangkan kakaknya evan tumbuh menjadi pemuda dengan tekad dan semangatnya yang sangat tinggi, setelah lulus kuliah dari fakultas teknik sipil dia memulai usahanya dengan menjadi pemborong pembuatan plafon rumah pribadi, kemudian naik menjadi pemborong pembangunan rumah-rumah pribadi, meningkat terus dan akhirnya menjadi seorang pengusaha kontraktor yang menyediakan jasa konstruksi. Usahanya sangat sukses karena kepribadian evan yang ulet, rajin, berdedikasi dan juga rasa tanggung jawabnya yang luar biasa. Dua anak muda ini akhirnya tumbuh menjadi orang muda yang hebat.

Tapi sesuatu terjadi, membuat risty memilih pulang dan menerima tawaran pekerjaan dari sebuah rumah sakit dikota dekat tempat kakeknya tinggal.

Jalanan pagi itu tiba-tiba menjadi macet, risty yang baru saja pulang dinas malam dari tempat kerjanya merasa terganggu, keinginannya untuk segera tiba dirumah, mandi dan istirahat harus dia tangguhkan sebentar, nalurinya berkata sepertinya ada pekerjaan tambahan untuknya saat ini.

"ada apa ini pak?" risty bertanya pada sopir taksi online yang dipesannya.

"kayaknya didepan ada kecelakaan non.." kata sopir itu, mendengar itu risty langsung keluar dari mobil dan menuju tempat kejadian. Peristiwa yang dia alami hampir 16 tahun yang lalu dengan kakaknya merupakan salah satu alasan risty memutuskan untuk menjadi dokter spesialis gawat darurat.

"saya dokter risty.. apa yang terjadi..kalian sudah menelpon ambulance?" sapaan risty sekaligus bertanya pada orang yang berada disekitar tempat kecelakaan itu.

"sudah dok..motor itu menabrak mobil yang itu.." jawab salah seorang dari kerumuman itu dan sambil mereka memberi jalan buat risty. Dan dalam sekejab risty telah menganalisis keadaan sekitar tempat kejadian itu. sepertinya pengendara mobil tidak bermasalah, pikir risty dan dia langsung mendekat ke pengendara sepeda motor. Dengan cepat risty telah mengikat rambutnya, membersihkan tangannya dan menggunakan sarung tangan dia berlutut untuk memeriksa pengendara motor itu. orang itu mengalami luka sobek parah dipahanya, banyak darah keluar, sepertinya pendarahan ini berasal dari pembuluh arterinya yang pecah, pikir risty cepat, dengan sigap dan penuh percaya diri dia langsung melakukan tindakan. sekilas risty melihat wajah pengendara dibalik helmnya terlihat pucat, orang ini telah kehilangan banyak darah, dan dia memerlukan cairan secepatnya. Risty mengangkat wajahnya dan bertanya pada orang-orang disekitarnya,

"sudah berapa lama kalian menelpon ambulance?" tanya risty, tapi tak perlu dijawab, suara sirene ambulance telah terdengar. kemudian risty langsung melanjutkan pekerjaannya melakukan tindakan petolongan pertama pada orang yang mengalami luka pada pembuluh arteri di pahanya. Dan saat petugas medis datang risty mejelaskan pada mereka apa yang harus mereka kerjakan, risty memberi petunjuk soal cairan infus, soal oksigen dan tambahan darah untuk pengendara motor kepada petugas medik itu dengan lugas, dan kemudian risty menuju ke pengendara mobil, untuk memeriksanya tapi sepertinya orang itu tidak bermasalah,

"saya tidak apa-apa, tadi saya sempat mengerem agar tidak terjadi benturan, tapi motor itu datang dengan kecepatan yang tinggi membentur mobil saya" kata pengendara mobil itu. dan risty hanya mengecek sekilas keadaannya dan kemudian tersenyum.

"ya sudah berarti pekerjaanku selesai, kalau soal terjadinya kecelakaan itu, nanti diceritakan pada polisi ya" kata risty tersenyum ramah dan dia beranjak pergi, tapi sebelum pamit dia menemui para medis dan polisi yang menangani kasus kecelakaan itu.

Dari jarak yang tidak jauh dari tempat kejadian itu, seorang pemuda tersenyum kagum dan terpesona melihat apa yang dilakukan risty.

"bill, cari tau siapa dokter wanita itu.. wow dia sangat mempesona..kau lihat cara kerjanya, dia begitu percaya diri dan sangat trampil.." kata herry memerintah sahabatnya yang juga asistennya, pandangan matanya tak lepas dari sosok dokter risty yang sedang sibuk bekerja.

"kau lihat kakinya bill.. panjang dan indah, dan wooow...bentuk bokongnya sempurna.." kata herry lagi memuji risty.

"bos.. sudahlah.. dokter itu perempuan baik-baik.. bukan untuk mainan.." billy yang tahu kelakuan sahabat sekaligus bosnya itu di jadi sedikit jengah.

"iya aku tau.. tapi yang ku bilang itu kenyataankan, dokter itu terlihat sangat hebat saat bekerja, dia juga memiliki tubuh yang sangat indah, wajahnya juga sepertinya sangat cantik, sayang kita berdiri agak jauh dari tempat itu, atau bagaimana kalau kita mendekat" herry bergegas pergi mendekat tapi ditahan oleh asistennya.

"her kamu kenapa sih?! Ini masih pagi dan kamu sudah aneh kayak ini, makanya kawin, supaya pikiran kotormu itu bisa terobati.." billy mulai kesal dengan tingkah herry.

"dan ingat her.. hari ini kita punya banyak kerjaan dikantor, jadi lebih baik kamu fokus.. jangan pikir yang macam-macam dan aneh-aneh.." billy berusaha menyadarkan herry. Dengan sedikit memaksa billy mendorong herry masuk kemobil. Suasana di tempat kecelakaan itupun sudah mulai normal kembali, kerumunan yang tadi terlihat mulai bubar.

"kamu memaksa ingin bertemu dengan dokter itu, lihatlah dokter itu kayaknya sudah pergi.." kata billy sambil mengendarai mobil dan dengan perlahan melewati tempat kejadian, herry masih berusaha mencari sosok dokter itu.

"aku janji akan mencari tahu tentang dokter itu.. tapi kamu juga harus berjanji akan berhenti mempermainkan perempuan her.." kata billy lagi melirik bosnya dengan kesal.

"siapa yang mempermainkan perempuan, aku hanya berbuat baik pada semua orang, para perempuan itu aja yang kege-eran mengira aku menyukai mereka, jadi kalau mereka bertengkar memperebutkan aku, itu bukan salahku kan.." kata herry tertawa, herry teringat beberapa hari yang lalu dilobi kantornya dua orang perempuan karyawan baru langsung dipecat oleh billy karena membuat keributan, saling mencakar bertengkar mempermasalahkan cara mereka memperlakukan herry, padahal herry yang mereka perebutkan itu bahkan tak mengingat siapa nama mereka. Untuk semua pegawai lama, mereka telah terbiasa dan tahu bagaimana bos mereka itu, malaikat berhati iblis bagi perempuan, dia mempesona perempuan dengan senyum dan kebaikannya tapi kemudian menghina dan mempermalukan perempuan tanpa ampun, bahkan tak segan tertawa terbahak-bahak saat perempuan yang dihinanya menangis tersedu-sedu.

Billy sebenarnya sangat kesal dengan kejadian itu, karena belum seminggu perusahaan disibukkan dengan perekrutan pegawai baru, tapi akhirnya harus dipecatnya. Cewek-cewek bodoh yang dengan lugunya masuk kedalam pesona harry, salah mengartikan kebaikannya dan akhirnya menyebabkan pertengkar. tapi itu sebenarnya keberuntungan juga buat mereka, karena mereka telah dipecat duluan sebelum harry bos mereka menghancurkan jiwa mereka. billy hanya bisa melirik bosan pada bosnya.