Chereads / BOS.. MAAFKAN KAMI / Chapter 9 - Cerita 9

Chapter 9 - Cerita 9

"iya.. halo selamat siang isy.." sapa billy pada penelponnya

"kak billy maaf ya.. kemarin itu isy sibuk banget nggak bisa angkat telpon kakak, balas pesan kak billy aja hanya bisa singkat.. maaf ya kak.."

"oh nggak apa-apa.. kak billy juga cuma mau ucapkan terima kasih karena isy telah mengobati anak kak billy.."

"ah kakak.. itu hanya bantuan kecil belum bisa membayar kebaikan kak billy sama isy.."

"sy gimana kalau kak billy traktir kamu makan siang, boleh nggak.."

"yee asiiiik.. isy dengan senang hati terima tawarannya.. tapi nggak sama bos kak billy kan?"

"oh kamu nggak usah kwatir bos kak billy nggak tau kok.." kata billy santai, padahal dia sadar betul tatapan tajam bosnya yang duduk didepannya mendengarkan pembicaraan mereka karena hpnya billy dibuat dalam mode loudspeakers.

"ok.. kak..eh kak bil, boleh nggak isy yang tentukan kita makan dimana?"

"boleh aja..asal jangan ditempat yang jauh.."

"asiiik.. ini kak bil, kata teman-teman isy restoran hotel permata yang dekat rumah sakit tempat isy kerja, katanya menyediakan masakan korea yang enak sekali kak.. kita makan disitu ya kak?.." herry yang mendengar tempat makan yang diinginkan risty menganggukkan kepala pada billy tanda setuju.

"oh boleh.. boleh sekali sy.."

"tapi jangan hari ini ya kak.. besok aja.. soalnya hari ini rumah sakit masih sibuk kak.."

"emang kalau besok isy bisa tau rumah sakit nggak sibuk?" kata billy becanda tapi langsung mendapat tatapan tajam bosnya.

" oh bukan begitu kak, besok itu isy libur kak.." kata risty dan dia tertawa.

"ok sampai jumpa besok isy.." kata billy mengakhiri telponnya setelah mendapat persetujuan bosnya.

Siang itu billy sedang ngobrol santai dengan risty membahas makanan apa yang hendak mereka pesan di restoran tempat yang telah mereka sepakati sebelumnya yaitu restoran dari sebuah hotel. billy dan bosnya sudah menyusun rencana, billy pura-pura datang sendirian, kemudian bosnya muncul dengan alasan baru selesai ketemu dengan klien, rencana mereka itu telah disusun dengan baik, tapi tanpa mereka sadar pembawa kekacauan sedang mendekat, stella salah satu penggemar billy sewaktu SMU dulu yang juga terkenal sebagai biang gosip dikota mereka itu sedang bersama teman-temannya mengadakan arisan kecil-kecilan di restoran itu, stella tanpa sengaja melihat billy bersama wanita yang bukan istrinya sedang duduk berduaan, rasa iri dan keinginan bergosipnya jadi timbul.

"eh billy apa kabar bil.." sapa stella dengan sumeringah dan juga melirik menyelidiki pada risty. Tapi kemudian dia sadar siapa yang sedang duduk didepan billy itu. dan setengah keget dia menatap risty.

"heiiiiiii.... Kamu isy kan?" kata stella, reaksi stella yang kaget tak jauh berbeda dengan risty, dia juga menyadari siapa wanita yang sedang berdiri didepannya itu, stella cewek yang dulu selalu dikerjain risty, yang adalah teman sekelas kakaknya dan billy, cewek itu karena suka mencari perhatian kakaknya dan billy dia juga sering datang kerumah risty, stella juga dibenci risty karena hobinya menggosip.

"kamu masih ingat aku?" kata stella lagi, risty yang diliputi perasaan kaget dan sedikit kwatir bangkit berdiri dan memberi salam.

"iya kak.. tapi kak ella sepertinya makin cantik, aku tadi sempat pangling.." kata risty, dia masih ingat kalau stella suka dipuji.

"oh ya.. terima kasih.. kamu juga sekarang jadi cantik ya.." kata stella dan tatapan terang-terangannya menilai risty dari ujung rambut sampai ujung kaki. Risty hanya tersenyum menyadari dia sedang dinilai, dia juga mendapat firasat sesuatu yang buruk akan terjadi.

"kamu udah menikah sy?"

"oh belum kak, aku baru selesai sekolah dan dapat tawaran bekerja dikota ini"

"oh gitu ya.. kerja dimana?"  

"itu kak jadi dokter di rumah sakit Trauma center, belum terlalu lama sih kak baru sekitar 4 bulan"

"kalau kakak sudah menikah? Ops maaf salah pertanyaanku nggak mungkin kak stela yang cantik begini belum menikah.." risty sebenarnya bosan dengan basa-basi seperti itu, tapi demi meredam masalah dia harus memuji stela seperti seorang penjilat. Sedangkan billy hanya bisa diam menonton pertunjukan dua wanita didepannya itu sambil berharap bosnya datang secepatnya dan membebaskannya dari biang gosip ini.

" iya benar kakak udah menikah dan punya anak satu, tapi ngomong-ngomong isy udah tau kalau laki-laki ganteng ini sudah menikah?" kata stella dan melirik genit pada billy sedangkan billy hanya membatu malas menjelaskan karena tau tak ada gunanya.

"iya kak tau.. ini juga di traktir kak billy sebagai.." risty sedikit kesal pada pikiran wanita itu, tapi sebelum risty menyelesaikan kalimatnya seorang laki-laki gagah telah berdiri didekatnya dan memegang tangannya.

"sory sayang agak terlambat tadi ada klien dan.. eh ini stella kan.. kalian saling kenal ya sayang.." herry yang tiba-tiba muncul bertingkah seolah-olah risty pacarnya dan duduk disamping risty. Risty kaget tapi kemudian menyadari kalau herry berniat menyelamatkannya dari biang gosip.

"Herry harmanto.. Isy Kamu Pacaran Sama Dia?" stella kaget melihat siapa laki-laki yang mengaku pacarnya risty. Risty hanya diam tak ingin membahas karena dia sadar herry pastilah bujangan yang sangat diimpikan dikota ini, selain tampan dan menawan dia juga pastilah kaya raya.

"oh my God isy..lebih baik kamu sadar sayang.. sebelum kamu jatuh cinta lebih dalam padanya, dia bukan laki-laki yang baik isy.." kata stella. What! Risty bingung kenapa stella berkata seperti itu.

"sudahlah dari pada kalian mulai menggosip lebih baik kalian duduk dulu dan makan.." kata herry tenang, pelayan juga telah datang dengan hidangan yang dipesan risty dan billy tadi.

"demi Tuhan isy jangan pacaran dengan orang ini, dia paling suka menyakiti hati perempuan, pura-pura baik tapi setelah bosan dia akan membuang mereka seperti sampah banyak teman kakak yang menjadi korbannya" stella memandang herry dengan jijik.

"itu bukan kesalahanku teman-temanmu yang bodoh menyukaiku, berbeda dengan isy.. kalau sama dia aku yang tulus mencintanya" kata herry tenang dan menatap risty, sedangkan risty berpura-pura tak mendengar.

"dasar psycho.. kamu juga billy, aku nggak menyangka kamu setega itu, kamu tau kelakuan bosmu itu tapi kamu tetap membiarkan adik sahabatmu sendiri menjadi calon korbannya dia."

"sudah stella..berhenti mengganggu kami,  kamu lebih baik kembali ke mejamu teman-temanmu pasti sedang mencarimu.." kata billy mengusir stella, padahal dalam hatinya dia merasa bersalah dan setuju dengan stella, tapi dia tak bisa apa-apa, hanya berharap semoga semua kegilaan bosnya berakhir dan tak menyakiti risty.

"percaya padaku isy, jangan termakan oleh rayuan laki-laki ini dia jahat, bahkan sangat jahat, jangan pernah jatuh cinta padanya isy" kata stella lagi berusaha meyakinkan risty, sedangkan risty hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala pada stella. Masih dengan kekesalannya akhirnya stella kembali ke mejanya. Dan setelah stella pergi suasana dimeja risty, billy dan herry diam, semua dengan pikiran masing-masing.

"terima kasih bos sudah menyelamatkan aku.." kata billy memulai pembicaraan.

"kenapa kak billy berterima kasih, aku lebih suka kak ella menggosipkan aku dengan kak billy daripada kak ella menggosipkan aku dengan dia" kata risty ketus dan melirik kesal pada herry, mendengar itu herry jadi tersenyum dan memandang risty dengan lembut.

"sayangnya kenyataan tidak seperti yang kau inginkan dokter cantik, karena sebentar lagi seluruh kota ini akan tau kalau kamu adalah pacarku.." kata herry pura-pura menyesal.