Herry Harmanto seorang pengusaha muda berumur 31 tahun, dia memimpin perusahaan yang diwariskan dari kakeknya. Tapi warisan itu tak membuatnya malas, kehebatan, keuletan dan kemampuan menganalisanya yang cepat membuat perusahaan warisan itu semakin besar, dan dimata keluarganya dia sekarang menjadi andalan mereka. Satu kekurangannya walaupun telah berumur 31 tahun tak pernah sekalipun dia berpacaran, tak ada perempuan yang bisa membuatnya terikat, dia cepat bosan dengan perempuan.
Malam itu selesai rapat pengambil-alihan perusahaan ekspedisi oleh perusahaan tempatnya bekerja, Billy duduk dengan bersandar kelelahan di kursi kerjanya, seharian dia harus bekerja ekstra, keterlambatan pagi itu membuat banyak hal harus dibuatnya secara terburu-buru. Suara telpon menyadarkan billy yang hampir tertidur.
"halo" sapa billy pada penelpon.
"bill bagaimana..?! kamu sudah menemukan siapa dokter itu?" tanya herry diseberang sana tanpa basa-basi.
"siapa namanya bill, dia kerja di rumah sakit mana?" tanya herry lagi. Billy benar-benar kesal pada bosnya, seharian ini dia bekerja bersama herry bosnya mengikuti rapat diberbagai tempat tapi setiap kali mereka istirahat pasti yang dikatakan dan yang ditanyakan herry hanya dokter itu lagi dan lagi, benar-benar membuat billy kesal.
"bos, kau tau hari ini kita benar-benar sibuk.." sambil menahan kesalnya billy mencoba menerangkan tapi langsung dipotong herry.
"bil..., mencari data tentang seorang dokter kupikir itu tidaklah sulit, masa itu aja kamu nggak bisa dapat.."
"HERRY sudah deh.. Hari Ini Kamu Benar-Benar Membosankan, aku malas mengurusi urusan perempuanmu.." kata billy tak bisa menahan kesalnya, tapi kekesalan billy itu tak membuat herry berhenti.
"bill please.. aku benar-benar tak bisa melupakan dokter itu..dia seperti menari-nari dikepalaku.." kata herry memelas.
"aku tau hari ini kamu lelah bill tapi janji besok pagi ya, aku tak tahan ingin menemui dokter itu.." kata herry lagi karena billy tak langsung menjawab permohonannya.
"sebenarnya aku sudah tau dimana dia bekerja.." kata billy setelah mempertimbangkan. dia sebenarnya kasian juga dengan bosnya, luka masa lalunya pada perempuan yang bernama ibunya membuat herry sering mempermainkan mereka, dan billy dia selalu berharap bosnya akan menemukan cinta sejatinya dan melupakan luka hatinya itu.
"oh ya?!.. dimana bil, dimana dokter itu bekerja.." tanya herry penuh semangat.
"aku kasih tau, tapi janji dulu, kalau kamu nggak akan mendekatinya dengan kasar dan tak akan menyakitinya her.."
"ok aku berjanji.. dimana dia bekerja? Siapa namanya?"
"herry jangan membuat janji tanpa memikirkan dulu.. aku nggak percaya dengan janji yang kau ucapkan tanpa berpikir dulu.."
"aku sudah memikirkan semua itu billy, percayalah.. aku Herry harmanto berjanji akan mendekati dokter itu dengan baik dan akan memperlakukan dia dengan lembut.." kata herry sambil mengacungkan tangannya seperti sedang berjanji, padahal billy tak bisa melihat hal itu karena mereka sedang berbicara di telpon.
"iya aku percaya.. ingat ya her pokoknya kamu sudah berjanji.." kata billy, dia kemudian terdiam sebentar, herry juga diam menunggu jawaban asistennya.
"Dokter itu bekerja di rumah sakit trauma center salah satu rumah sakit milik perusahaan kita bos.."
"dimana?!..dirumah sakit trauma center? Yang benar.. bagaimana kau tau.." herry kaget mendengar tempat bekerja dokter yang sejak pagi tadi mengganggu pikirannya. Billy hanya menarik nafas dalam, "dasar bodoh.. bukannya tas tempat perlengkapan medis yang dibawa dokter itu bertuliskan nama rumah sakit". pikir billy.
"makanya kalau lihat perempuan itu jangan hanya lihat bokongnya, nama rumah sakit tempat dia bekerja tertulis ditas yang dipegangnya."
"jangan menyebutkan itu bill, kau akan membuatku tak bisa tidur malam ini.." kata herry sedikit mengerang padahal tak ada yang sakit.
"sudah ah.. ayo pulang her, ku tunggu kamu diparkiran.." kata billy dan menutup telponnya.
Di mobil yang membawa mereka pulang, herry langsung menelpon sepupunya dokter Mira, Kepala rumah sakit dan salah satu dokter senior dirumah sakit trauma center tempat risty bekerja.
"halo herry.. ada apa nih? Tumben pengusaha kita yang super sibuk menelpon" tanya dokter mira sepupu herry itu saat mengangkat telpon.
"mir, dirumah sakitmu ada dokter yang sangat cantik bekerja disitu?" tanya herry tanpa basa-basi,
"herry... kamu menelponku hanya ingin cari tau hal ini.." dokter mira sedikit kaget dengan pertanyaan herry dan dia tersenyum mendengar pertanyaan herry.
"jawab pertanyaanku mir..please.."
"hampir semua dokter perempuan disini cantik dan sangat cantik her.." kata mira kalem
"bukan.. maksudku yang cantik dan punya body yang sangat aduhai.." kata herry lagi.
"iyaa.. semua dokter perempuan dirumah sakit kami cantik dan punya body yang aduhai.. kau ini kenapa sih her? Penyakit gila perempuanmu itu kambuh lagi ya.. kau Lihat dokter itu dimana sih?" kata mira bercanda.
"mir, aku tidak sedang bercanda, atau aku akan mengambil alih rumah sakit itu dan memberikan kepada orang yang lebih bisa ku atur.." kata herry serius, dokter mira tahu itu tak mungkin dilakukan oleh herry tapi seandainya anak itu nekad, apapun bisa dia lakukan.
"ok bos herry.. dengan senang hati akan ku layani, tapi aku disuruh mencari orang, trus apa yang akan kujadikan dasar untuk mencari orang itu..bos herry yang terhormat.." kata mira serius tapi masih sedikit bercanda.
"aku penasaran dengan salah satu dokter dari rumah sakitmu.. tadi pagi di jalan, ku lihat dia sedang menolong orang yang kecelakaan.." kata herry bersemangat, dia teringat kejadian pagi itu.
"hmm.. dokter yang menolong orang dijalan.. okay..besok pagi aku akan cari tahu siapa dokter itu dan langsung kasih tahu kamu..tapi besok her ini sudah malam"
"tapi tunggu sebentar her.., aku nggak akan kasih tahu kamu kalau kamu hanya berniat menyakiti dokter itu.."
"nggak lah mir.. kayaknya aku menyukai cewek ini, dan ingin mengenalnya lebih jauh"
"kamu harus janji dulu her.. kamu nggak akan menyakiti dokter itu.." kata dokter mira merasa kurang yakin dengan herry.
"iya aku janji.. kenapa sih kalian semua tidak mempercayai aku.. kalau cewek ini baik kepadaku, kenapa aku harus jahat sama dia.." kata herry sedikit tertawa.
"herry.. aku nggak bercanda, aku nggak mau dokterku patah hati hanya karena rasa penasaranmu itu.. ditempat lain silahkan tapi tidak dirumah sakit ini"
"kita lihat saja nanti mir.. pokoknya besok pagi aku kerumah sakitmu.." kata herry dan dia masih tertawa, dokter mira sedikit kesal mendengar jawaban herry yang tidak pasti itu.
"kali ini aku akan berdoa semoga kamu kena batunya her..dan berhenti dari kebiasaan burukmu itu"
"kebiasaan buruk apaan, itu hanya proses menyeleksi calon istri..pokoknya besok pagi aku kerumah sakit.."
"jangan pagi her.. stiap pagi itu kita harus memeriksa semua pasien. agak siang aja, skalian bawain makan siang buat kita semua.." kata mira tersenyum merasa bisa mengerjai herry.
"okay mir.. sampai jumpa besok.." kata herry tersenyum dan mengakhiri telpon itu, wajahnya puas dan penuh tekad.