Chapter 14 - 13

Micky tidak tau ucapan lembutnya itu mampu melelehkan pria yang sedang meggandengnya ini. Ya Adrian sudah mengaguminya sejak gadis itu menginjakkan kaki di SMA ini

Senyum yang begitu indah, gadis yang hampir ia tabrak di hari pertama bertemu. Gadis yang berhasil membuatnya mengalihkan pandangan saat wanita itu berjalan

Gadis yang selalu terlihat dengan wajah dinginnya seakan tak tersentuh kasih sayang

Ya, ia melihat Micky saat gadis itu berhenti di koridor sekolah bersama tiga the most wanted boy sma sky dream dan melihat kearahnya

Sesampainya di depan kelas, sahabatnya sedang sibuk belajar, lebih tepatnya Brayen yang sedang sibuk mendengar guru menerangkan pelajaran, Alex dan Jonathan yang sibuk dengan ponsel, meraka terkejut saat Ilham memanggil Alex,  dijawab berdecak kesal

"Lex, itu bukannya micky ya? Kok dia sama kak Adrian?" tanyanya sedikit berbisik takut pak Jojo mendengar mereka

Sontak tiga orang itu langsung meliht ke arah pintu kelas dan membelalakkan matanya, benar disana terlihat Micky bersama Adrian dengan gandengan tangan

Micky melepaskan tangannya "sekali lagi terimakasi"  tanpa mendengar jawaban Adrian, Micky mengetuk pintu kelas dan langsung masuk

Melihatnya, Adrian sedikit tersenyum.

"Hus" Alex memanggil Micky, tapi tidak di tanggapi. Ia terus melangkah hingga pak Jojo memanggilnya

"Alexander kamu bisa diam tidak" sapaan pak Jojo padanya, yang membuat se isi kelas melihat ke arahnya

Ia menggaruk tengkuruknya yang tidak gatal "maaf pak" jawabnya

Micky melihatnya dan menggeleng

©©©

Bel istirahat berbunyi, Micky menyuruh tiga sahabatnya untuk duluan ke kantin karna ia ingin mengambil gitarnya terlebih dahulu di dalam mobil

Brayen sempat menawarkan bantuan, tapi micky menolaknya secara halus

Sesampainya di kentin, dengan membawa gitar Micky mencari tiga sahabatnya dan sedikit mengernyitkan dahi karna tidak ada bangku kosong disana dan mereka sedang bersama sorang gadis yang Micky yakini kursi yang diduduki gadis itu pasti kursi yang sebelumnya di sediakan untuknya. Tapi siapa gadis itu?

Mata Micky menelusuri setiap sudut kantin tersebut tapi tidak mendapati satupun kursi kosng hingga matanya tertuju pada sebuah kursi yang terletak ditengah² kantin, terlihat jelas tidak ada yang berani duduk disitu. Mickey menyeringai dan berjalan kearah kursi itu

"Gua boleh gabung gak disini" tanyanya santai. Sontak ia kembali menjadi pusat perhatian tapi kali ini orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh karna tidak ada yang berani duduk di tempat itu

Adrian yang melihatnya langsung angakat bicara "duduk aja, bukan punya kita juga kok"

Tanpa aba aba Micky duduk dan memanggil pelayan kantin dengan mengacungkan tangannya. Pelayan itu menunjuk dirinya dan micky mengangguk

"Ada apa atuh neng?"

Micky tersenyum ramah "pak saya pesan satu jus aple" katanya ramah, yang membuat orang disitu makin meleleh

Penjual itu membalas senyuman Micky sambil mengangguk "tunggu bentar ya neng"

Micky mengangguk dan mengeluarkan gitarnya. Ia sedikit memundurkan kursinya ke belakang melipat kedua kakinya, menaruh gitar tersebut diatas pangkuannya dan memetiknya dengan lembut. Tapi sayangnya ia memetik gitar tersebut dengan mempertahankan wajah datarnya

Hingga ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk dan bersamaan dengan itu pesanannya tiba. Penjual itu meletakkan di atas meja tepat didepan micky, ia tersenyum dan menyerahkan tiga helai uang seratus ribu "neng ini kebanyakan"

"Gak papa ambil aja" jawabnya

Micky mengangkat video call itu dan menyandarkan henponnya di gelas jusnya tersebut

"Hay, mom" sapanya pada sang ibu

"Hay darling, I miss you so much" sapaan Martina pada sang buah hati meluapkan rasa rindunya

"I do "

"Apa kamu lupa hari ini hari apa? " tanya Martina

Micky melihat kejamtangannya dan tersenyum " mom, sing For you" Martina tersenyum mengiyakan

Micky mulai memetikkan gitarnya. Dan bernyanyi dengan suara yang sangat lembut dan penuh emosi yang membuat kantin yang sebelumnya ribut jadi tenang karna suara lembutny

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri

Kecil bersih belum ternoda

Micky memamerkan senyum hangatnya kepada hal layak ramai, membuat rasanyaman orang memandangnya

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah

Selalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci

Telah mengangkat tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja

Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada

Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku

Micky menyelesaikan lagunya dengan sempurna "happy mom day, always love you" ungkapnya pada Martina sebelum memutuskan sambungan Teflon

Setelah matikan sambungan telfon, Micky meminum jusnya dan kembali memetik gitar

"Suara lo bagus" ucap Adrian tulus

"Terimakasi" jawab Micky tanpa berhenti memetik gitarnya

"Emang nyokap lo dimana?" berhenti memetik gitarnya. Ia menatap Adrian sesaat

"Kanada" jawabnya singkat tanpa berniat melanjutkan percakapan itu

Adrian mengangguk tanda mengerti dan melihat fokus Micky "jangan terlalu lama ngeliat gua, entar repot"

Adrian tersenyum "memangnya kalau gua suka kenapa? " tanyanya santai

"Gak menutup kemungkinan sakit hati" jawab Micky

Adrian kembali tersenyum dan menyerahkan ponselnya pada Micky "boleh gua minta id line lo gak?"

Micky meletakkan gitarnya di bawah dan menatap Adrian "buat? " Tanyanya balik

"Buat belajar main gitar" jawabnya enteng

Micky nengangguk dan mngambil ponsel Adrian mengetikkan id linenya

Adrian97

P

Posel micky bergetar tanda pesan masuk

Micky.AzzPrincess001

P

Adrian menatap Micky "makasih"

Micky mengalihkan pandangannya ke arah tiga sahabatnya yang berjalan ke arahnya "udah selesai?" tanya Micky pada mereka tiga

"Sorry pincess tadi gua udah ngusir tu cewek sinting tapi kagak mau pergi" jelas Alex 

Jonatan mengambil alih gitar Micky dan Brayen membawa Micky dari situ karna bel akan berbunyi "yuk"  Micky  mengangguk

©©©

Dalam perjalanan kekelas Alex terus manatap Micky hingga membuat empu kesal

"Mau apa lo?" Sarkas Micky

"Kok lo duduk sama mereka?" tanya Jonathan

"Tetus gua mau duduk dimana lagi, jelas bangku kosong di kantin cuma dua satu dekat cabe-cabean satu lagi dekat Adrian. Ya kali gua duduk samping cabe mending gua duduk saping Adrian lah"

"Tadi mamy nelfon?" tanya Brayen lembut, yang di jawab dengan anggukan

"Kalian lupa hari ini hari apa?" tanya Micky pada mereka "sekarang hari ibu" lanjutnya karna melihat muka tidak meyakinkan tiga sahabatnya itu "kalian gak ada niatan buat ngucapin selamat hari ibu sama nyokap kalian?"

"Hy Micky" sapa Ilham

Sontak mereka berempat melihat kearah Ilham dan Tama "jangan sok akrap deh lo" bukan keempat orang itu, orang itu tak lain dan tak bukan adalah Vernon

Melihat tingkah mereka,  ia merotasikan bola matanya malas dan hendak menarik Brayen, tapi Lara datang menarik Jonathan dengan sedikit mendotong Micky menagkibatkan Micky oleng ke samping dan bertumpu pada Vernon dan Tama agar tidak jatuh "WTF" umpatnya

Micky melihat Tama yang terlihat kesal saat Lara memegang tangan Jonathan, ia mengerti satu hal 'Tama menyukai wanita yang besama Jonathan itu'

"Lo apaan sih" kesal Alex pada Lara. Lara yang mendengar itu memutar bola matanya malas

"Princess lo gak papakan?" tanya Alex lembut

"Eh lo kalau ada masalah sama orang jangan lampiaskan ke orang lain" sambung Vernon geram sama sikap Lara

Micky menggeleng, Ilham yang peka akan situasi, kembali bersuara

"Micky, lo mau gak..."

"Enggak" Micky memotong ucapan Ilham

Sontak orang-orang disitu tertawa karna melihat espresi Ilham yang dinistakan bahkan ia belum sempat melanjutkan kata-katanya

"Bri, kekelas" ajak Micky pada Vernon

Vernon antusias dan langsung memegang lengan Micky, tapi di tepis sang empu

"Gak usah pegang-pegang" ketusnya yang di balas cengiran oleh Vernon

Sebelum mereka jalan, Alex dan Brayen langsung memisahkan Vernon dari Micky, Alex nyelip ditengah-tengah Micky dan Vernon dan Brayen disisi kiri Micky

Melihat dua orang itu membuatnya kesal, dan mengumpat didalam hati

#TBC

MONMAAP TIPO DIMANA-MANA, MAKLUM YANG NGETIK MANUSIA

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENTS, SELAGI GAK BAYAR LUR