Chapter 16 - 15

Micky terus fokus membaca novel di tangannya, sedang tiga sahabatnya fokus membahas sesuatu yang menurut micky bukan urusannya

"Berhenti ngeliatin gue" micky berucap tanpa mengalihkan matanya dari novel

Perkataan itu sontak membuat orang-orang yang memperhatikannya diam-diam tersentak kaget, dan tama termasuk dalam golongan mereka

Sejak masuk kelas tadi, dia selalu memperhatikan micky, wajahnya yang bersih, alisnya yang tertata alami, hidung mancung, bulu mata lentik, bolamata biru dan bibir yang ranum. Tidak salah julukan the most wanted girl jaruh padanya

©©©©

Di tempat gelap itu

Brayen duduk dengan kondisi sangat memprihatinkan, baju acak-acakan, rambut berantakan. Jauh dari kata baik-baik saja

Dia terus meneguk minuman beralkohol itu, seolah dengan meminumnya dia akan dapat menghilangkan rasa sakit di hatinya. Perkataan papahnya tadi sangat mrnyakitinya

Flashback on

"Baru pulang kamu?" Ucap pria paruh baya itu. Terlihat jelas ia sangat emosi. Pria itu berjalan menghampiri sang putra

"Kemana aja kamu dua hari gak pulang? Udah blajar jadi anak pembangkang. Ha?" Bentaknya tak lupa satu tamparan keras di ikut sertakan membuat sudut bibir brayen mengeluarkan darah segar

"Kalau orang tua Tanya itu jawab, jangan diam aja" lanjutnya

"Iyan ada tugas kelompok pah sma Alex, jonatan dan-" belum sempat menyelesaikan ucapannya satu tamparan kembali ia rasakan

Sakit

Sangat sakit

Setelah kepergian sang bunda, brayen kerap mendapat perlakuan kasar dari sang papa, bahkan dia tidak tau penyebab papahnya memukulnya

"Iyan Salah apa Pa? Iyan capek, iyan lelah, iyan sakit Pa" ucapnya tapi aris-papanya seakan tidak mendengar rintihan sang putra

Ia kerap kali menyiksa brayen, tanpa sebab

Dan untuk sekarang dia sangat marah karna urusan peruahaan Yang dalam kondisi kritis, lebih tepatnya cabang perusahaannya. Dan seperti biasa dia mepampiaskannya dengan melukai brayen

"Salah kamu karna jadi anak gak pernah becus" tutupnya sebelum meningalkan brayen

"Bunda, iyan rindu bunda" ucapnya dengan air mata Yang mengalir "iyan mau ikut bunda aja"

Jika di sekolah brayen adalah cowok maco dan dingin, maka dirumah dia hanalah seorang bocah kesepian Yang selalu mendapat siksaan dari papah kandungnya sendiri

Dengan sekuat tenaga dia kembali berdiri dan melangkahkan kaki keluar rumah

Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Seolah ia ingin menemui ajalnya menuju tempat  Yang selalu menjadi tempat pelampiasan. Klep

Flashback of

Perlahan ia berdiri dari duduknya, kepalanya mulai puing dan perutnya mual. Dengan kesadaran Yang tipis ia nerjalan gontai menuju pintu keluar

Musik Yang berdebtum kuat itu menambah raa sakit dikepalanya belum lagi tempat itu semakin ramai

Saat akan sampai di pintu ia merasakan kepanya benar benar sakit sampai membuatnya limbung dan tanpa sengaja tangannya memegang bahu seseorang untuk menahannya agar tidak ambruk dilantai

Tanpa dia sadari ada beberapa orang Yang terus memperhatikannya dari tadi, Salah satu dari orang itu menyeringai memperhatikannya tak lupa memotretnya dan mengirimnya kepada seseorang, sedangkan dimpat Yang berlawannan terlihat raut hawatir

©©©

Saat ini micky, Alex dan jonatan sedang duduk manis di sebuah caffe taklupa obrolan santaipun ikut menyertai, tak jarang mereka tertawa dengan obrolan unfaedah itu

"Brayrn mana j?"

"Gak tau, katanya mu nyusul tadi"

"Ini udah hampir dua jam, tapi dia blum datang, gak biasanya dia datang ngaret gini" timpal alex

Micky memperhatikannya jam tangannya Yang menunjukkan pukul 7 malam

Micky berdiri diikuti Alex dan jonatan

"Prasaan gue gak enak, kerumah brayen sekarang" ucapnya Yang di angguki oleh dua temannya

"Eh, itu brayen gak si" Tanya jonatan, reflek micky dan Alex ikut memperhatikannya

"Eh iya, dari mana tu bocah"

"Ikutin aja" micky berucap tenang

Mereka berhenti tepat di depan rumah brayen lebih tepatnya didepan rumah adam. Kalau kalian Lupa rumah mereka itu berdekatan jadi jangan terlalu terkejut dengan hal itu

Ok back to topic

Setelah merasa memarkir mobilnya dengan benar jonatan bersama Alex dan micky keluar dari mobil dan memasuki perkarangan rumah brayen

Tepat didepan pintu berwarna putih itu mereka bertiga berhenti karna mendengar tetiakan Yang di yakini merupakan suara aris-papa brayen bahkan suara tamparan terdengar jelas di telinga mereka

Alex dan jonatan menatap micky khawatir, gadis ini adalah gadis Yang cukup nekat

Dan benar saja tanpa pikir panjang micky berjalan mendekati pintu putih itu, saat hendak membuka pintu tangannya di tahan oleh jonatan dan menggeleng

Menyruh micky agar tidak melakukan hal gila, jonatan menarik micky dan memeluknya erat guna meram amarahnya

Dalam pelukann jonatan, micky dapat mendengar dengan jelas rintihan brayen

"Bunda iyan rindu bunda, iyan mau ikut bunda aja" suara brayen itu terdengar jelas sangat putus asa

Micky menahan isakannya sekuat mungin tidak keluar sedang alex dan jonatan mengalihkan matanya ke sembarang arah guna menahan air matanya agar tidak jatuh. Namun air mata itu tetap jatuh membasahi pipi dua pria tersebut

"Iyan kesepian j" micky berbisik menahan sesak di dadanya, membuat jonatan mengeratkan pelukannya pada micky

Didepannya alex juga merasakan hal Yang sama, bahkan airmata Yang tadi dia tahan sekarng malah enggan untuk berhenti mengalir

Saat melihat pintu Yang ditarik dari dalam pertanda seseorang akan keluar dari pintu itu, membuat tiga orang Yang berada diluar itu menyembunyikan tubuh mereka di belakamg pilar-pilar besar diteras itu

Terlihat brayen keluar dengan kondisi sangan memprihatinkan bahkan ujung bibirnya mengeluarkan darah

"Ikutin" ujar micky

Brayen mengenendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata membuat mobil Yang di tumpangi Tiga sahabatnya melakukan hal serupa

Samapi mereka tiba di sebuah klep Yang cukup jauh dari rumah mereka terbukti merka sampai dalam waktu 30 menit dan kecepatan di atas rata-rata

jika sebelumnya mobil itu di kemudikan oleh jonatan maka ketika mengikuti brayen tadi mobil itu dikemudikan oleh micky

Mereka masuk kedalam klep itu taklama setelah brayen masuk, mereka bertiga lihat kesegala arah untuk mengetahui dimana brayen berada

Dentuman keras musik dan gemerlap lampu itu menambah kesan buruk tempat itu di mata micky

"Itu" tunjuk jonatan saat menemukan brayen duduk disalahsatu bangku di meja bar

Sudah lebih 1 jam mereka bertiga memantau brayen Yang nekat meminum minuman beralkohol itu, micky menatap sang sahabat sedih

"Eh, dia mau kemana lagi tu?" Tunjuk jonatan hebih

"Ikutin aja" ujar micky

Saat sedang mengikuti brayen phonsel micky berbunyi menandakan panggilan masuk

Ia melihat nama Yang tertera di layar dan meliahat Alex dan jonatan

"Kalian ikutin brayen,  gue ada urusan penting"

"Mau kemana?" Alex menahan pergelangan tangan micky Yang hendak pergi

"Gue ada urusan mendadak, kalian urus brayen"

"Biar gue antar"

"Gak perlu, been udah di depan,  gue duluan" pamitnya dan langsung pergi dengan terburu-buru

Membuat Alex dan jonatan tambah khawatir. Masalah brayen belum selesai sekarang sepertinya masalah micky juga menanti

#TBC

MONMAAP TIPO DIMANA-MANA, MAKLUM YANG NGETIK MANUSIA

Jangan lupa vote and comments lur