Pesta Penobatan Albur masih terbilang ramai, dapat terlihat Putri Granola yang sedang mengobrol dengan para Raja dan Ratu dari kerajaan yang lain. Kadang kadang ia juga berbicara dengan para pangeran dan putri yang hadir mengganti orang tuanya yang tidak sempat hadir, Albur juga terlihat berbincang dengan menteri kerajaan lain hanya sekedar mengobrol politik atau hanya mengobrol santai
Momen ini adalah momen langka bagi semua orang termasuk Putri Granola sendiri, semenjak orang tuanya tiada ia menjadi sosok yang tertutup dan tidak mau berkenalan dengan orang baru. Ia pun mulai belajar membuka diri untuk orang baru dengan menghadiri acara jamuan dari kerajaan lain, ataupun hanya datang ke acara penobatan. Dan bagi para pemimpin kerajaan lain momen ini adalah momen kebahagiaan karena kerajaan Gerk sendiri adalah kerajaan yang terkenal akan sumber pertambangannya, ditambah lagi akhir-akhir ini penjualan pertambangannya semakin meninggi. Ini adalah kesempatan besar untuk bekerja sama bagi seluruh kerajaan besar.
"Kerajaan Gerk yang sekarang benar-benar terlihat hidup" ujar Raja Guard dari kerajaan Elanor, beliau adalah sosok yang begitu ramah dan cerdik. Putri Granola pernah mendengar dari Albur kalau Ayahnya dan Raja Guard adalah sahabat karib, hubungan pertemanan mereka semakin kuat karena adanya kerja sama antar kerajaan yang masih nampak lancar
"anda benar, setelah sekian lama saya menutup diri akhirnya saya berani juga mengadakan acara seperti ini" ujar Putri Granola, Raja Guard tersenyum
"semua orang mengatakan jika aku mirip sekali dengan ibuku, bagaimana tanggapan anda? apa anda mengatakan hal yang sama?" Putri Granola menatap Raja Guard yang terlihat mulai menua dengan adanya kerutan di dekat matanya namun masih terlihat ketegasannya
"ya aku cukup mendengarnya, tapi semenjak kau lahir aku selalu berkata kalau kau mirip dengan ayahmu. Mungkin sebagian orang lupa bagaimana sosok ayahmu tapi aku tidak, aku benar-benar mengenalnya dan dia terlihat dengan jelas ada didalam dirimu" Raja Guard mengelus kepala Putri Granola dengan sangat lembut seperti putrinya sendiri
"oh iya bagaimana kabar putri Orla, sudah lama aku tidak bertukar surat dengannya" ucap Putri Granola
"Ia sedang menjalani latihan khusus untuk prajurit kerajaan, ia benar-benar terlihat kaku jadi aku memerintahkannya untuk berlatih keras. Dia benar-benar lemah gemulai" Raja Guard memiliki dua orang anak, anak pertama bernama Putri Orla Vangerd. Sosok orang yang benar-benar pendiam dan jarang bergaul dengan putri lain selain Putri Granola karena takut, secara resmi dirinya akan menjadi penerus nantinya. Maka dari itu Raja Guard melatihnya dengan keras agar tidak dianggap lemah oleh kerajaan lain.
Anak keduanya adalah Pangeran Emrys Vangerd, ia baru berusia 7 tahun. Meskipun ia masih berusia 7 tahun akan tetapi ia dapat bermain musik dengan baik dan lancar. Dan juga ia sangat suka membaca buku, bahkan buku yang tebal-tebal pun ia baca
"wahhh aku harap aku dapat bertemu dengannya lain kali, aku sudah lama ingin berkuda bersamanya" Putri Granola dan Putri Orla benar-benar akrab, mungkin faktor pertemanan orang tua mereka
"nampaknya kau dan pangeran Meirion benar-benar serasi, apa kau tidak ada rencana berkencan dengannya?" Perkataan Raja Guard membuat Putri Granola terkejut ditambah semburat merah yang menghiasi wajahnya
"t-tidak mungkin yang mulia, lagipula saya dengar Pangeran Meirion akan segera bertunangan"
"kata siapa?" Pangeran Meirion datang secara tiba-tiba yang membuat Putri Granola terkejut dan malu seketika, Raja Guard hanya tertawa melihat Putri Granola yang terlihat malu dan takut secara bersamaan
"Putri Granola nikmati masa muda mu, permisi" Raja Guard pergi untuk berbicara dengan bangsawan yang lain, dan menyisakan Putri Granola yang masih terbujur kaku dan Pangeran Meirion yang menatap Putri Granola dengan bingung
Putri Granola bersiap akan pergi namun tangannya tiba-tiba ditahan oleh Pangeran Meirion, "mau kemana? bisakah kita berbicara berdua?"
Putri Granola melepaskan tangannya dan menghadap Pangeran Meirion dengan semburat tipis yang tercetak dengan jelas di wajahnya, "t-tentu, disini?"
"mendadak aku ingin minum teh buatanmu, sudah lama bukan?" Pangeran Meirion berjalan lebih dulu dan disusul Putri Granola dibelakangnya, Teman kecil Putri Granola selain Putri Orla juga ada Pangeran Meirion. Pangeran Meirion adalah teman pertamanya, walaupun ia takut menganggap nya seorang teman. Perasaan takut yang hanya bisa dideskripsikan oleh seorang wanita
Mereka sampai di taman kerajaan yang begitu luas dan rapi, bagian tengah taman biasa digunakan untuk acara outdoor. Tapi ada taman rahasia milik Putri Granola yang selalu ia gunakan untuk merenung diri atau meminum teh bersama teman-temannya
Pangeran Meirion membuka pintu Taman rahasia itu dan masih terkejut dengan kondisi didalamnya, di taman rahasia itu ada sebuah danau kecil yang begitu jernih dan juga ada beberapa burung warna warni. Taman ini benar-benar sejuk dan hangat, didekat pintu masuk juga terdapat dapur kecil dan peralatan minum teh
"masih terkejut dengan isinya?" Putri Granola berjalan ke arah dapur untuk membuatkan teh, "yahh, terakhir kali aku berkunjung kesini 10 tahun yang lalu"
Pangeran Meirion mendudukkan dirinya beralaskan rumput dan menutup mata nya sejenak untuk menikmati angin yang begitu sejuk, tanpa ia sadari Putri Granola sudah berada disampingnya sambil membawa teh mereka dan beberapa camilan
"bagaimana kabar yang mulia Raja? apakah ia sehat?" tanya Putri Granola, "akhir-akhir ini ia sering bermain golf, jadi kupikir ia sehat" Pangeran Meirion adalah satu-satunya pewaris tahta dari Kerajaan Bolters, yang mulia Raja juga sering terlihat sakit sakitan. Ia adalah anak tunggal seperti Putri Granola, jadi setiap kerajaan Bolters datang bertamu ke kerajaan Gerk Pangeran Meirion selalu berusaha untuk datang karena ia senang memiliki teman seumuran dengannya
"aku turut senang beliau terlihat sehat, aku juga sudah lama tidak kemari. Aku terlalu menutup diriku dari orang lain selain Albur, ini adalah langkah awalku untuk menjadi penerus" Pangeran Meirion membuka matanya dan mengambil teh nya
"menutup diri dari orang lain itu perlu terlebih lagi setelah kejadian mengerikan itu, kau perlu pembiasaan jadi itu suatu hal yang wajar bagiku. ngomong-ngomong jika kau membutuhkan bantuanku kau bisa kirim surat padaku" ucap Pangeran Meirion sambil menyeruput tehnya
Putri Granola menatap Pangeran Meirion dan menggelengkan kepalanya, "aku usahakan untuk tidak menghubungimu, lagipula nanti tunangan mu cemburu"
Pangeran Meirion tersedak minumannya sendiri karena terkejut dengan perkataan Putri Granola, Putri Granola memberikan sapu tangannya untuk membersihkan mulut Pangeran Meirion
"sejak kapan aku bertunangan?" Pangeran Meirion membersihkan mulutnya dengan perasaan bingung, "kau belum bertunangan?! k-kupikir kau sudah bertunangan" Putri Granola menutup muka nya dengan perasaan malu, bahkan sekarang seluruh wajahnya semerah tomat
"Hahahahahahaha kau benar-benar tidak berubah ya, selalu menerima berita palsu dari orang lain" Putri Granola menatap Pangeran Meirion dengan tatapan sinis
"itu berita dari Albur ya, kalau dari Albur pasti ia tidak berbohong" cibir Putri Granola, ia mengambil tehnya dan menyesapnya pelan. Teh lemon buatan Putri Granola adalah teh terbaik bagi orang yang pernah mencicipinya, bahkan tak segan segan mereka ingin menikmati kembali. Teh lemon lebih berasa asam dari teh pada umumnya, namun khusus buatan Putri Granola rasa antara lemon dan teh nya benar-benar pas dan seimbang
"seperti biasa teh mu benar-benar candu, ditambah kue ini mengingatkan ku pada yang mulia Ratu" Putri Granola melirik Pangeran Meirion yang sedang memakan kue kering yang ia berikan, merasa diperhatikan Pangeran Meirion membalas tatapan Putri Granola. Putri Granola tersipu dan memutuskan pandangannya
"tomat" bisik Pangeran Meirion, ia bangkit dari duduknya dan berjalan-jalan disekitar taman meninggalkan Putri Granola yang sudah meledak jiwa nya dan muka yang semerah tomat
"Meirion jahattttt" teriak Putri Granola sambil menyusul Pangeran Meirion
-------------------------------------------
Di ballroom masih terlihat para bangsawan dan menteri kerajaan sedang berbincang sambil menikmati hidangan yang telah disajikan, terlihat Albur sedang mengajak Delinos berkenalan dengan para menteri kerajaan lain. Bagi Delinos ini adalah suatu pengalaman yang berharga, ia jadi lebih mengetahui seluk beluk kerajaan dan sistem politiknya.
Delinos sedikit menjauh dari keramaian dan bersandar di dinding ballroom dengan segelas wine, ia baru sadar jika Putri Granola tidak terlihat di Ballroom begitu juga Pangeran Meirion. Apa mereka sedang berkencan?
"kau memikirkan sesuatu?" tanya Albur tiba-tiba, Delinos menoleh dan mendapati Albur yang menatap nya dengan tatapan bingung, "tidak... hanya saja aku tidak melihat Putri Granola sejak tadi"
"jangan khawatir, yang mulia pasti baik-baik saja. Ngomong-ngomong aku ingin mengucapakan terimakasih karena sudah bersiap menggantikanku" ucap Albur, "tidak tuan Albur, justru aku tersanjung karena aku belum lama disini aku sudah harus menjadi pengawal pribadi Putri Granola. Aku benar-benar beruntung" Albur tersenyum menatap Delinos
"Putri Granola adalah seorang putri yang benar-benar ajaib, ajaib bukan karena rambutnya melainkan hatinya. Bulan lalu aku baru saja menemukan siapa pembunuh yang mulia Raja dan Ratu, tapi Putri Granola tidak membencinya dan menghukum mereka. Melainkan memerintahkan mereka untuk membantu menggali pertambangan, ia bilang padaku jika orang itu memiliki anak aku sama saja penjahat seperti mereka karena membunuh orang yang mereka sayangi" Delinos menatap Albur dengan serius fikirnya mungkin ini sesuatu yang penting
"Beberapa hari setelah kematian yang mulia Raja dan Ratu, Putri Granola melakukan hal yang sama seperti sebelumnya hanya bedanya ia tidak tersenyum bahkan terlihat kekosongan dihatinya. Jadi, kumohon lindungi Putri Granola sampai ia mendapatkan arti kebahagiaan sesungguhnya" Titah Albur sambil meletakkan tangannya di bahu Delinos
Di penglihatan Delinos dapat terlihat mata dan perasaan Albur yang benar-benar percaya pada dirinya, jadi ia harus menghargai kepercayaan itu. Ini bukan pekerjaan yang biasa, bukan hanya sekedar melindungi dari ancaman bahaya. Melainkan juga melindungi dari segi fisik dan perasaan
"Perhatian untuk para yang mulia Raja, Ratu dan pangeran atau putri yang hadir beserta para menteri kerajaan, bisa menuju ke lapangan berkuda. Sebelum menutup acara penobatan tuan Albur yang begitu meriah ini, mari kita akhiri dengan perlombaan berkuda" Penjaga kerajaan itu berteriak diujung pintu keluar yang langsung menuju ke lapangan berkuda
Para bangsawan dan menteri kerajaan berjalan bergantian untuk menyaksikan perlombaan berkuda Putri Granola dengan lawan yang entah masih belum diketahui, Albur dan Delinos pun ikut menyaksikannya.
"Albur, kau berbohong mengenai pertunangan pangeran Meirion ya?!" Albur menoleh dan terlihat Putri Granola yang berlari menghampirinya dengan muka yang semerah tomat dan terlihat dibelakangnya pangeran Meirion yang memiliki semburat tipis dikedua pipinya
Albur tersenyum, "aku hanya bercanda yang mulia, kupikir kau tidak terlalu serius saat itu" elak Albur, Putri Granola mengerucutkan bibirnya dan berpindah posisi kedekat Delinos karena dirinya terlalu dekat dengan Pangeran Meirion. Dan ia masih sedikit malu untuk berdekat dengan dirinya
"Ngomong-ngomong kenapa mereka semua dipindahkan kesini? apa yang terjadi?" tanya Putri Granola pada Delinos
"Salah satu penjaga kerajaan berkata anda akan melakukan perlombaan berkuda untuk menutup acara penobatan" Delinos menatap Putri Granola dengan tatapan bingung sedangkan Putri Granola lebih bingung karena ia tidak mengatakan seperti itu. Albur dapat menangkap kebingungan pada wajah Putri Granola, ia mendekatinya dan berkata ini adalah rencananya
Penjaga istana memberikan dua buah kuda, yang jelas untuk Putri Granola dan lawannya nanti. Putri Granola pun menerima tawaran Albur dengan senang hati, ia melangkah kedepan dan menaiki Kudanya -grow. Tapi di satu sisi ia bingung sapa yang akan ia lawan, Delinos kah? atau Albur? oh atau Raja Guard?
"Pangeran Meirion silahkan menaiki kudanya untuk melawan Putri Granola" ucapan Albur seketika membuat Putri Granola diberi siraman air dingin di atasnya, oh ayolah biarkan aku satu jam tidak didekatnya batin Putri Granola. Pangeran Meirion hanya menyunggingkan senyumannya dan menaiki kuda yang berada di sebelah Putri Granola, Putri Granola berusaha setenang mungkin agar ia bisa memenangkan perlombaan ini
Para bangsawan bersorak karena kandidat penunggang kuda terbaik akan berlomba satu sama lain, salah satu dari mereka memang tidak bisa dikalahkan soal menunggang kuda dan berpedang
Penjaga kerajaan mulai menghitung mundur dan berteriak Mulai, Mereka berdua mulai memacu kudanya dengan begitu cepat. Mereka melakukan perlombaan satu putaran, dan sekarang terlihat Pangeran Meirion yang berada di depan. Putri Granola menatap dengan datar berusah mencari cara agar bisa menyalip Pangeran Meirion, "kehabisan ide tuan putri?" ejek Pangeran Meirion
Putri Granola tidak menghiraukannya dan terus berfikir, sebentar lagi dirinya akan masuk ke dalam hutan yang dikelilingi oleh pohon pohon besar. ia mengarahkan kudanya untuk sedikit menepi ke arah dahan pohon yang sedikit merendah, ia berdiri dan melompat ke arah dahan itu dan berlari melompati beberapa dahan. Ia terus berlari sampai melewati pangeran Meirion dan mengarahkan kudanya untuk melewati Pangeran Meirion, Pangeran Meirion terkejut karena kuda Putri Granola tidak ada yang mengarahkan nya
BRASHHH
Pangeran Meirion terkejut karena Putri Granola melompat diujung pohon dan mendaratkan dirinya dengan sempurna dikudanya, "terkejut heh pangeran Meirion" Ujar Putri Granola
Pangeran Meirion tertawa dan mengaku kalah darinya, "ia benar-benar gila"