Desa Riguu atau biasa orang sebut desa emas memiliki hampir 200 lebih wilayah pertambangan yang diyakinkan memiliki hasil emas yang bagus dan murni. Letak desa Riguu berada di perbatasan antara kerajaan Gerk dan kerajaan Krethious-kerajaan Putri Catherine. Kedua belah pihak kerajaan sempat merebutkan desa Riguu berada di kekuasaan mana, tapi setelah perdebatan panjang dan perang yang tak ada hentinya Kerajaan Krethious mengaku kalah dan dengan lapang dada menerima jika desa Riguu berada di kekuasaan Kerajaan Gerk
Sejak saat itu hasil emas desa Riguu semakin membaik dan menjadikan Kerajaan Gerk negara emas, tapi semenjak wafatnya raja Grain perdagangan emas menjadi terhambat dan kerajaan Gerk mengalami penurunan pendapatan. "Putri Granola dalam 5 menit lagi kita akan sampai" ujar Delinos dan berhasil membuat Putri Granola tersadar dari lamunannya, "apa ada yang menggangu pikiran anda yang mulia? sedari tadi saya lihat yang mulia diam saja" Putri Granola menghela nafas pelan dan mengalihkan tatapannya ke luar jendela dimana hamparan langit biru yang begitu bersih tanpa ada awan sedikit pun
"yah...aku sedikit gugup. aku takut orang-orang akan kecewa padaku karena aku masih belum bisa membalikkan keadaan ekonomi seperti sedia kala" Delinos menganggukkan kepalanya. "tapi yang mulia aku yakin jika mereka akan mengerti, terlebih lagi jika yang mulia adalah anak dari yang mulia raja Grain" tambah Delinos
Putri Granola hanya diam tidak bergeming sama sekali, ia terus memikirkan dengan cerita desa Riguu yang semalam ia sempat baca walaupun hanya membaca halaman depannya saja ia yakin pasti ada yang disembunyikan dari desa Riguu. "yang mulia kita sudah sampai" Putri Granola menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk keluar dari kereta kudanya, disaat ia turun sudah banyak sekali tatapan mata yang mengarah padanya padahl ia tidak berhenti di tengah desa melainkan di rumah kepala desa
"selamat datang yang mulia Putri Granola, mari masuk terlebih dahulu untuk beristirahat" ujar kepala desa, "maaf sebelumnya kepala desa, tapi bagaimana jika kita langsung pergi bersama ke ruang keadilan?" Kepala desa menganggukkan kepalanya dan mereka semua beriringan untuk pergi ke ruang keadilan yang letaknya tidak jauh dari rumah kepala desa tadi
banyak warga desa menaruh rasa kagum pada Putri Granola dan ia juga tidak henti-hentinya mendengar ucapan memuji rambutnya yang tidak umum bagi orang-orang sekitar sini, "yang mulia benar-benar cantik. anda mirip sekali dengan mendiang ratu" ujar kepala desa tiba-tiba. Putri Granola hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih, "ngomong-ngomng kepala-" "panggil saja theo yang mulia"
"ah ya..um- apa anda sudah bertemu dengan petinggi pertambangan? apa yang sebenarnya terjadi akhir-akhir ini?" tanya Putri Granola, Kepala desa menghela nafas pelan dan menatap sekeliling desa dengan tatapan sendunya
"sebelum peletakan mahkota pertanda bahwa yang mulia adalah pewaris resmi kerajaan Gerk, kami semua memiliki sedikit masalah dengan hasil perdagangan di perbatasan dimana disitu terdapat kerajaan Krethious yang banyak sekali para bangsawan dan mentri tertarik dengan emas kami. Tapi mungkin karena mereka semua berpikir bahwa setelah wafatnya yang mulia raja dan ratu desa ini kembali desa terlantar jadi mereka berbuat seenaknya saja pada kami.
tapi tiba-tiba kerajaan Krethious menawarkan diri sebagai pelindung kami untuk sementara sampai kerajaan Gerk kembali seperti semula, melainkan terdapat syarat yang tidak masuk akal yang harus kami setujui" Putri Granola mengernyitkan alisnya, "syarat? syarat apa tuan Theo?" tuan Theo hanya diam tanpa suara seolah ia takut untuk mengungkapkannya, Delinos yang kebetulan melihat sekilas raut wajah tuan Theo yang sedikit ketakutan
"tidak apa-apa tuan Theo. kami semua menjamin keselamatan tuan Theo dan warga sekitar jika terjadi sesuatu nantinya, tapi tolong beritau kami apa syarat nya tuan Theo. demi negara dan kerajaan" ujar Delinos yang berhasil membuat tuan Theo menatapnya terkejut
Putri Granola menganggukkan kepalanya berusaha meyakinkan tuan Theo, tapi saat tuan Theo ingin menceritakannya tiba-tiba seorang menteri memasuki gedung pengadilan. "o-oh selamat pagi yang mulia Putri Granola. kenapa yang mulia tiba-tiba kemari?" tanya menteri itu
"oh selamat pagi menteri Baron. bagaimana dengan emas yang kami kirim kemarin? apa sampai dengan selamat?" Putri Granola mendengar dengan jelas jika tuan Theo sekarang sedang ketakutan, ia menatap datar menteri itu. ia yakin pasti ada yang disembunyikan, "ya emas ku datang dengan selamat dan tidak ada yang rusak,terimakasih" ujar menteri itu terburu-buru
"tunggu. aku ingin bicara denganmu" menteri itu berhenti melangkahkan kakinya dan menatap Putri Granola, "apa kau menteri dari kerajaan Gerk? tapi aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" menteri itu membungkukkan badannya, "saya Baron,menteri dari kerajaan Krethious" ucapnya sambil menegakkan badannya
Putri Granola terus menatapnya dengan penuh intimidasi, ia tidak yakin apa yang sebenarnya terjadi disini. apa ada pencurian emas? atau pengerukan emas secara ilegal yang tidak ditulis di laporan kerajaan? lagipula sejak kedatangan orang ini tuan Theo terlihat takut dan tidak berani menatapnya. "apa yang kerajaan Krethious inginkan sampai-sampai membawa menterinya ke dalam gedung pengadilan?" tanya Putri Granola
menteri Baron terdiam. Ia tak mampu mengeluarkan satu katapun untuk menjawab pertanyaan Putri Granola. "yang mulia lebih baik kita langsung melihat ke dalam" usul Delinos yang langsung disetujui oleh Putri Granola. Mereka berdua perlahan memasuki gedung pengadilan untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi
Putri Granola membuka pintu besar itu dan terlihat gedung pengadilan kacau balau. Banyak para warga yang unjuk rasa di bangku penonton memaki bangsawan dari kerajaan yang terlihat familiar baginya, "kalian semua penipu! apanya kesejahteraan rakyat?! justru kalian semua menyengsarakan rakyat" teriak salah satu warga, "kami tidak seharusnya membayar tanah kami sendiri tuan hakim!" teriak warga yang lain
Para hakim dan bangsawan hanya mampu berdiam diri tidak menghiraukan ocehan warga dan terus melanjutkan pengadilan, Putri Granola mengeratkan genggamannya. Ia sudah menduga pasti adanya tangan lain yang menghancurkan sistem per ekonomian desa Riguu, "kerajaan Krethious memang sangat tamak, padahal raja terdahulu sudah menyerahkan desa ini pada kerajaan Gerk. Tapi karena kondisi yang tidak memungkinkan kalian para bangsawan mencari celah itu dengan perasaan bahagia" teriakan warga itu membuat satu gedung terdiam seketika.
Putri Granola membulatkan matanya tidak percaya. "apa maksudmu tuan?! kerajaan Krethious bahkan tidak mengambil emas itu secara paksa. kami membelinya! camkan itu!" teriak Putri Catherine
Putri Granola mengedarkan pandangannya mencari asal suara. Dibangku paling atas ditutupi tirai ia melihat Putri Catherine berdiri dengan tegap dan menatap para rakyat dengan tajam, "kami tidak pernah sekalipun berniat mengambil paksa tanah kalian. Kami hanya berusaha membantu" tambahnya
Putri Granola menatap sinis Putri Catherine, apakah ini ulah kerajaan Krethious? tapi di satu sisi ia tidak yakin. Karena setaunya kerajaan Krethious selalu menghargai apa pun keputusan leluhurnya,
"mohon maaf mengganggu tuan hakim, dan para bangsawan dan menteri. Saya Putri Granola ingin meminta waktu untuk berbicara empat mata dengan sang hakim sekarang mengenai apa yang sebenarnya terjadi" ucap nya
aksi ricuh di gedung pengadilan secara tiba-tiba langsung berhenti dan senyap. Para bangsawan dan menteri terkejut akan kedatangan Putri Granola yang tiba-tiba, terkecuali hakim yang sepertinya sudah tau akan kehadiran Putri Granola kemari. Tuan hakim menghampiri Putri Granola dan menunduk hormat padanya,
"selamat pagi yang mulia, segala agung dan kejayaan untuk kerajaan Gerk. mari ikut saya" Putri Granola mengangguk, "Delinos mungkin kau tunggu saja disini. aku akan baik-baik saja" Delinos menganggukan kepalanya dan berjaga di luar gedung pengadilan
"tunggu dulu tuan hakim. aku akan ikut serta, aku juga ingin tau apa yang sebenarnya terjadi disini. dan kenapa kerajaan Krethious ikut terseret dalam kasus ini" ujar Putri Catherine, Tuan hakim menganggukkan kepalanya. Kedua calon pewaris kerajaan ini mengikuti di belakang tuan hakim seperti anak ayam yang mengikuti induknya
"selamat pagi Putri Granola, segala agung dan kejayaan bagi kerajaan Gerk. aku tidak menyangka kau akan ikut andil ke tempat ini langsung" Putri Granola hanya memutar bola mata nya malas, "dasar wanita ular" batinnya
"desa Riguu adalah kawasan milik kerajaan Gerk, sudah semestinya aku harus berada di tempat ini untuk menanyakan kabar dan permintaan maaf ku karena menelantarkan mereka selama ini" tegas Putri Granola, "dan apa yang calon pewaris kerajaan Krethious lakukan disini?"
Putri Catherine mengeluarkan kipas kesayangan nya yang berwarna senada dengan gaunnya, kuning. "kata Baron rakyatmu inu menuduh kerajaan Krethious mengambil paksa tanah dan emas kalian dan hanya membayar 10% saja dari harga yang seharusnya dibayarkan. tapi aku bersumpah aku sudah membayar dengan harga yang seharusnya dibayarkan, dan kerajaan Krethious tidak mengambil paksa tanah dan emas kalian. Karena kami menghormati keputusan Raja terdahulu kami" ujar Putri Catherine sambil mengipaskan dirinya
Putri Granola berpikir, ini sudah pasti adanya pengkhianat kerajaan yang berniat membuat kedua kubu kerajaan berselisih, ia yakin pasti ada orang ketiga dalam kasus ini.
Tuan hakim tersenyum, "intinya kasus ini tidak sepenuh salah kerajaan Gerk dan kerajaan Krethious. kita semua sedang berada di genggaman seseorang sekarang yang mulia, dan saya pribadi jika bokeh jujur saya curiga dengan menteri Baron dari kerajaan Krethious" Putri Catherine menatap datar tuan hakim, perasaan benci perlahan-lahan menguasai hati dan pikirannya
"apa-apaan maksudmu itu tuan hakim. Baron adalah menteri kepercayaan kerajaan Krethious sejak 4 tahun yang lalu, dan berkat dia seluruh perdagangan kerajaan Krethious dengan wilayah kerajaan lain selalu berjalan sempurna"
Putri Granola mengernyit, "tapi bisa saja hal itu terjadi bukan? lagi pula memulai perdagangan di wilayah kerajaan lain jika tidak mendapatkan persetujuan dari menteri kerajaan itu sendiri maka tidak boleh terjadi perdagangan diantara kedua kubu kerajaan" Putri Catherine berdecih, "jadi kalian berdua menuduhku?! jelas jelas disini kami juga korban"
Putri Granola menghela nafasnya pelan, "siapa yang menuduh mu, aku hanya curiga dengan menteri Baron" Tuan hakim membuka pintu ruang kerja nya dan mempersilakan kedua putri ini masuk terlebih dahulu dan menyiapkan secangkir teh
"jadi? apa kau bisa menjelaskan semuanya tuan hakim?" tuan hakim menganggukkan kepalanya dan ia mengeluarkan secarik kertas kedepan kedua calon pewaris kerajaan ini, "kejadian ini dimulai adanya salah satu menteri kerajaan Krethious yang menyatakan bahwa desa Riguu sementara berada dalam kekuasaan kerajaan Krethious sampai kerajaan Gerk mengangkat calon resmi pewaris kerajaan. Tapi setelah acara penobatan bahwa yang mulia Putri Granola dinyatakan sah menjadi calon pewaris kerajaan Gerk perjanjian itu tidak kunjung diselesaikan"
"hingga tiba-tiba menteri Baron mengatakan jika desa Riguu akan selamanya berada dalam kekuasaan kerajaan Krethious dan para warga penambang harus memberikan maksimal 3 kereta tembang penuh dengan emas murni dan bagus" Putri Granola mengernyit,
"tunggu, lalu apa hubungannya dengan membeli tanah mereka sendiri? apa mereka ingin membeli tanah pertambangan dan berniat mengolah emas nya sendiri?" tuan hakim menganggukkan kepalanya. Putri Catherine mengeratkan kepalan tangannya, ia menyadari satu hal. Pasti ada yang para menteri kerajaannya sembunyikan
"aku yakin pasti adanya orang yang berhianat di kerajaan mu Putri Catherine, mereka berusaha menyudutkan kerajaan Krethious dan membuat kerajaan Krethious menjadi kerajaan yang tidak terpandang" ujar Putri Granola
suara nyaring teko yang berisi air panas membuat mereka bertiga memutuskan untuk berhenti sejenak sambil berfikir dan memecahkan siapa dalang dari semua ini, "lalu langkah apa yang akan kau ambil Putri Granola?" Putri Granola menolehkan kepalanya dan menatap Putri Catherine yang sedang menatapnya dengan serius
Putri Granola menghela nafasnya, "aku akan mencari siapa dalang dari semua kejadian ini sampai ketemu" Putri Catherin memainkan jarinya karena mendadak gugup didalam hatinya bergejolak
Putri Granola berdiri dari kursinya dan menatap ke arah jendela luar yang langsung terlihat pemandangan pegunungan Alres yang menjulang tinggi ke atas, dan juga para warga yang bertutur sapa dan anak-anak berlarian kesana kemari. Bukankah ini pemandangan yang Indah?
"aku tau kita berdua mungkin tidak akan pernah bisa akur, karena masing-masing dari kita memiliki pendapat yang berbeda dan juga adanya sedikit kebencian di hati kita masing-masing. tapi untuk kali ini bisakah dirimu menepiskan ego itu sebentar? mau kah dirimu bekerja sama dengan kami untuk menangani kasus ini?" ujar Putri Granola dengan tegas sambil menatap Putri Catherine dengan serius
Putri Catherine berjengit kaget, ia juga memiliki pemikiran yang sama dengan Putri Granola. hanya saja....
Putri Granola merentangkan tangannya untuk berjabatan, "bagaimana, partner?"
Putri Catherine menatap gelisah tangan Putri Granola, Ia takut memilih keputusan yang salah. Ia adalah anak yang selalu membebankan orang lain, ia takut jika ia membebankan Putri Granola jika kerja sama ini terlaksanakan