Chereads / Unique Princess / Chapter 7 - Dinner that turned cold

Chapter 7 - Dinner that turned cold

1 tahun telah berlalu dengan sangat baik, sekarang seluruh kerajaan ditutupi dengan salju putih yang dingin. Kerajaan Gerk terlihat lumayan sibuk karena para penerus dari masing-masing kerajaan diundang oleh Putri Granola untuk sekedar menyambut tahun yang baru ini, Sebenarnya dirinya tidak ingin menyambut apa-apa tapi karena kedua orang tuanya selalu membuka kerajaan untuk berkumpul bersama-sama. Jadi tidak ada salahnya untuk mencoba hal yang sama, ruang makan kerajaan terlihat ramai tidak seperti biasanya bahkan tungku api yang jarang dinyalakan akhirnya dinyalakan juga

"apa anda yakin tidak perlu pengawasanku?" Putri Granola menoleh dan terlihat Delinos yang sedang berdiri dengan tegap di belakangnya, "jangan khawatir, ini pertemuan dengan teman-teman seangkatanku Delinos bukan dengan para petinggi kerajaan" Memang ini hanya pertemuan dengan para pewaris kerajaan, tapi kita tidak tau apakah mereka membawa hal-hal yang berbau menyakiti Putri Granola atau tidak. Rambut Putri Granola dibiarkan terurai karena ini hanya acara makan bersama bukan acara rapat kerajaan atau undangan penting, "yang mulia...wahhh sudah lama tidak bertemu"

Putri Granola terkejut karena secara tiba-tiba ia dipeluk oleh seseorang yang sangat ia rindukan belakangan ini, "Putri Orla..aku sangat merindukanmu, aku pikir dirimu tidak akan datang karena yang mulia raja pasti menyuruhmu untuk mengikuti pelatihan" ucap Putri Granola dengan haru. Ia tidak menyangka jika putri pemalu ini benar-benar hadir dan meninggalkan pelatihannya demi bertemu dirinya, "hahahaha awalnya ayah tidak mengijinkanku pergi, tapi karena aku sudah lama tidak bertemu denganmu jadi ayah berbaik hati" Delinos yang melihat Putri Granola sedang mengobrol berniat untuk pergi karena takut mengganggu, Delinos jarang melihat senyuman Putri Granola disaat bersama orang lain. Itu berarti orang yang membuat Putri Granola tertawa dan tersenyum didekatnya adalah orang yang benar-benar baik

"oh iya bagaimana kencan mu dengan Pangeran Meirion di taman rahasia? apa kalian bernostalgia bersama?" Delinos berhenti dan seketika ingin mendengar lebih jauh percakapan kedua putri ini, "a-apa yang kau bicarakan Putri Orla, kami hanya mengobrol biasa" Ujar Putri Granola dengan gugup, Ia menyadari Delinos yang berdiri mematung membelakanginya hanya untuk mendengarkan pembicaraannya. "Delinos sebaiknya kau bantu Albur untuk menyambut putri atau pangeran lain yang datang" Delinos yang sudah ketahuan akhirnya terpaksa pergi dan menyebabkan dirinya mati penasaran

"a-apa dia pengawal pribadimu yang baru?" tanya Putri Orla dengan gugup, ia takut jika orang baru mengetahui sifat aslinya. " ku pikir kau sudah tau" "ah habislah aku, pengawal baru mu itu pasti menyebarkan sifat asli ku" Putri Orla terlihat takut dan ia bersembunyi dibelakang Putri Granola, sifat asli nya memang bukan sepenuhnya pemalu. Ia adalah salah satu putri kerajaan yang sangat aktif dan selalu berperilaku seperti laki-laki, karena sifatnya itulah ia tidak memiliki banyak teman dan dirinya dituntut untuk menjadi putri kerajaan yang pemalu dan beradab

"Delinos bukan seperti yang kau bayangkan tenang saja, lagipula kenapa harus menutupi sifat asli mu? itu kan ciri khasmu" Putri Orla berdiri di sebelahnya sambil melihat tamu yang mulai berdatangan dengan tatapan sendu, "yaa..karena sifatku itu bukan mencerminkan seperti seorang pewaris kerajaan jadi aku berusaha untuk mulai berubah, apa kau tau pesta terakhir yang diadakan kerajaan Zinnambra Pangeran Meirion menemaniku yang sendirian di lorong istana. Dia terlihat benar-benar seperti lelaki sejati, ia mengajak ku berdansa karena dirinya tidak ingin berdansa dengan Putri Mai dan kebetulan aku yang tidak ada pasangan dansa" Ujar Putri Orla, Putri Granola hanya mampu mengelus pelan punggung Putri Orla sekedar untuk menguatkan

"Apa kau yakin tidak berkencan dengan Pangeran Meirion?" Putri Granola menghela nafasnya karena Putri Orla kembali membahas hal ini, ia memang tidak berkencan dengan Pangeran Meirion tapi rasanya jika menjawab pertanyaan ini itu benar-benar membuatnya berdebar. "tidak Putri Orla percayalah padaku, kami hanya meminum teh bersama sambil menikmati taman yang sudah jarang kita bertiga kunjungi" ucap Putri Granola, "ah iya taman itu, aku benar-benar merindukannya mungkin saat sudah memasuki musim panas aku ingin berkunjung kemari untuk kembali menikmati teh di taman yang rimbun seperti dulu" Putri Orla tersenyum mengingat memori masa kecilnya dengan Putri Granola dan juga Pangeran Meirion, mereka berdua terus mengobrol sampai tidak menyadari Pangeran Meirion yang dibelakang mereka

"wahh aku di lupakan ya, sampai-sampai tidak menyadari aku datang" kedua cewek itu menolehkan kepalanya secara bersamaan dan terkejut karena terlihat Pangeran Meirion yang berdiri tidak jauh dari mereka berdua, "Pangeran Meirion..kupikir kau tidak akan datang karena masih mengurus acara ulangtahun yang mulia raja" ujar Putri Granola yang disetujui dengan Putri Orla. "awalnya aku tidak ingin datang, tapi bukan karena acara ulangtahun ayah tapi menghindari wanita naga itu. Tapi tidak ada salahnya juga untuk berkenalan dengan pewaris kerajaan lain" Pangeran Meirion tersenyum sambil mengelus pucuk rambut Putri Granola, Putri Orla hanya mampu menutup mulutnya karena terkejut hal ini terjadi didepan matanya. Putri Granola hanya mampu berdiam diri tanpa mengucapkan apapun karena hatinya saat ini benar-benar membludak kemana-mana, "maaf mengganggu waktunya yang mulia, tapi semua tamu sudah dikumpulkan di ruang makan" ucapan maid benar-benar menyadarkan Putri Granola dan ia mulai mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan para tamu yang ia undang

Putri Granola berjalan lebih dahulu disusul Pangeran Meirion dan Putri Orla dibelakangnya, "psstt..siapa maksudmu wanita naga?" bisik Putri Orla, Pangeran Meirion hanya menatapnya sekilas melalui ujung mata elangnya. "siapa lagi kalau bukan Putri Mai" Putri Granola dan Putri Orla hanya terkekeh, Putri Mai bisa ia bilang begitu terobsesi dengan Pangeran Meirion. Bahkan dirinya pernah untuk mengajak Pangeran Meirion berdua saja di kamarnya, jadi wajar saja Pangeran Meirion menyebutnya Wanita naga

Pintu ruang makan terbuka dengan sangat lebar dan terlihat para tamu sudah duduk dengan tenang di meja makan, ketiga pewaris kerajaan yang terbilang sukses itu perlahan mendekati meja makan dan ikut bergabung. "selamat sore semuanya..sebelum itu aku ingin mengucapkan terima kasih karena berkenan hadir diacara makan bersama untuk memulai tahun yang baru, baik mari kita mulai" Ujar Putri Granola dengan lantang. Semua makanan perlahan masuk dan mulai memenuhi meja makan, semua tamu mulai mengambil makanan yang tersedia dihadapan mereka

Putri Granola mengambil daging rusa panggang yang ada dihadapannya, daging itu benar-benar terlihat lezat dan segar. Putri Granola memasukkan daging itu kedalam mulutnya dan pas, "rasanya tidak pernah berubah ya" Putri Granola tersenyum mengingat ini adalah makanan kesukaannya. "ruangan makannya benar-benar nyaman yaa, hangat dan benar-benar tertata" Ujar salah satu Pangeran yang berambut putih seputih salju, "aku setuju Pangeran Cedric, padahal ruangan ini jarang digunakan bukan begitu tuan putri?" lanjut seorang Putri yang disebelah Putri Orla

"aku turut senang jika ruangan ini menjadi hangat dan nyaman, sudah lama aku tidak memakai ruangan ini karena sudah terbiasa untuk makan di kamar" Putri Granola menatap semua tamunya dengan senyuman yang benar-benar indah, ditambah lagi pesona rambutnya yang berbeda namun indah dibiarkan tergerai dan membuat Putri Granola terlihat benar-benar cantik. "apa rambutmu benar-benar berwarna seperti itu yang mulia? tapi jika boleh jujur meskipun warnanya terlihat aneh tapi tetap terlihat sangat pas"

"memang, yang mulia kan hidupnya diberkati oleh dewa jadi apapun yang ia pakai atau miliki pasti terlihat cocok Putri Nessa" ucap Pangeran Cedric mewakilkan jawaban semua tamu yang ada di meja makan itu, mereka semua mengangguk setuju dengan jawaban Pangeran Cedric walaupun menimbulkan banyak pertanyaan dibenak mereka. "apa kalian yakin jika rambut itu menyimbolkan dewa memberkatinya? bagaimana jika rambut itu malah membawa mala petaka di kerajaan ini dan kerajaan lain"

Semua orang menatapnya dengan perasaan terkejut, bagaimana bisa orang ini berani sekali berkata seperti itu. Boleh saja sebenarnya tidak percaya soal rumor itu, tapi bukan berarti mengatakan hal itu di acara yang damai dan tenang ini. "sepertinya Putri Catherine tidak sepatutnya berbicara seperti itu dalam suasana yang damai ini" Ujar Putri Nessa membela Putri Granola, Putri Catherine hanya tersenyum dan mulai melanjutkan makannya

"sepertinya kau benar-benar tidak memiliki rasa bersalah pada Putri Granola sedikit pun ya Putri Catherine" Putri Catherine menatap Pangeran Meirion dengan sengit, "setelah apa yang kau katakan kau tidak mengatakan maaf?" Putri Catherine bangkit dari tempat duduknya dan perlahan menghampiri Putri Granola

"kenapa kalian harus marah, itukan opini masyarakat sekitar kerajaan bukannya kita harus menghargai opini tersebut. Bukan begitu Putri Granola?" Ujar Putri Catherine dengan senyuman jahatnya, Putri Granola hanya menatapnya datar berusaha untuk tidak termakan emosi. Jika Pangeran Meirion membenci Putri Mai maka dirinya membenci Putri Catherine, kedua wanita itu benar-benar seperti hewan buas yang selalu merasa lapar. "lagipula opini rakyat juga ada benarnya bukan yang mulia? semenjak yang mulia lahir semua kesialan menimpa kerajaan Gerk secara bersamaan, dari mulai yang mulia raja dan ratu wafat terbunuh oleh bandit, dan bersamaan juga warga kerajaan Gerk mati kelaparan dan berpindah haluan ke kerajaan Bolters, kerajaan Elanor, dan kerajaan ku" Putri Catherine menatapnya dengan benci seolah-olah ini semua adalah kesalahannya

"Tapi kerajaan ku tidak merasa keberatan dengan hal seperti itu, lagipula sekarang Putri Granola sudah memperbaikinya jadi apa yang harus dipermasalahkan?" Putri Orla menghampiri Putri Granola yang berdiam diri, Pangeran Meirion juga menghampiri Putri Granola untuk mengatakan jika hal ini ia tidak perlu memikirkannya. "ahh..benarkah? tapi kenapa perdagangan di kerajaan ku makin menurun sedangkan perdagangan kalian semua lancar. Bukankah itu aneh yang mulia Putri Orla " Putri Catherine mendekat ke arah Putri Orla dan membisikkan sesuatu yang membuat hatinya bergetar

Putri Granola mendengar semua yang Putri Catherine bisikkan pada Putri Orla, ia tidak bisa tinggal diam mendengar sahabatnya diancam dan acara ini menjadi semakin berantakan. "aku memang tidak tau apa makna dari rambutku ini, tapi bukan berarti semua kesialan yang menimpa kedua orangtuaku,kerajaanku atau kerajaan kalian aku lah yang kau salahkan Putri Catherine" Semua pewaris kerajaan menengok ke arah Putri Granola yang berbicara dengan lantang dihadapan mereka semua seolah-olah tidak ada kejadian yang menyeramkan dibalik masalah itu semua

"aku mengucapkan maaf jika waktu itu kerajaan kalian semua dibuat keributan, tapi mulai sekarang aku akan berjanji untuk tidak mengulang hal yang sama" Ujar Putri Granola, Putri Catherine hanya tersenyum sinis seolah kurang puas dengan pernyataan maaf Putri Granola. "kau ini benar-benar seperti ular, Putri Granola sudah meminta maaf tapi kau masih tersenyum sinis melihatnya" Putri Catherine terkejut dengan ucapan Pangeran Cedric dan ia mulai mengubah mimik wajahnya, Pangeran Cedric mendekati Putri Granola dan menyarankan untuk acara malam ini lebih baik di lanjutkan dilain waktu

"dengar Putri Catherine, kau bisa menghinaku tapi kau tidak berhak untuk menghina kedua orangtuaku dan juga temanku. Dan untuk semuanya terima kasih telah hadir diacara makan malam ini, aku meminta maaf karena adanya gangguan di malam ini" Putri Granola membungkukkan badannya dan segera berlalu keluar dari ruangan makan, melihat Putri Granola keluar Pangeran Meirion menyusul dibelakangnya. Begitupun juga Putri Orla, "kau benar-benar siluman iblis Putri Catherine"

Putri Nessa menatapnya sengit dan berlalu bersamaan dengan tamu yang lain keluar ruangan dan menyisakan Pangeran Cedric, "wahh apakah itu pujian? aku tak menyangka jika Putri Nessa bisa berkata seperti itu" Pangeran Cedric menatapnya dengan marah, ia tak habis pikir dengan pola berpikir Putri Catherine yang menuruni Putri Mai. Ia tau jika kedua wanita buas ini ingin menghancurkan Putri Granola perlahan, entah apa yang membuat mereka berdua seperti itu

Pangeran Cedric berlalu meninggalkan Putri Catherine yang sedang tersenyum sinis, ia berjalan menyusuri ruangan makan kerajaan yang begitu hangat. Ia juga sempat melihat foto yang menggantung di dinding atas tungku perapian, foto keluarga Kerajaan Gerk yang begitu bahagia. "ahhh ruangan yang hangat..tapi mungkin dalam beberapa bulan ruangan ini menjadi dingin meskipun sinar matahari bersinar begitu terangnya. Bersiaplah Putri Granola, aku akan membuat semua orang menjauhimu dan menganggap kau adalah ilalang di kerajaan yang sukses" Ujar Putri Catherine dengan tertawa jahatnya yang menggelegar di ruangan yang kosong itu