Malam semakin larut dan pesta masih tetap berjalan dengan meriah, meskipun ada beberapa yang pulang terlebih dulu. Raja Garnison menyarankan untuk menutup acara pesta ini, ia ingin putra semata wayangnya untuk berdansa dengan wanita yang ia pilih. Para Putri dari masing-masing kerajaan tampak menyiapkan diri jika sewaktu-waktu Pangeran Meirion memilihnya
Putri Granola hanya menatap datar semua Putri yang sedang merapikan diri mereka untuk menambah pesona mereka, ia berjalan mendekati meja yang dipenuhi makanan manis. Dan tatapannya jatuh pada cupcake yang diatasnya dihiasi banyak sekali permen, ia mengambil satu dan memakannya dengan tenang
"apa yang mulia tidak tertarik dengan dansa nya?" tanya Delinos yang sedari tadi mengikutinya, Putri Granola menggeleng "aku hanya tertarik jika dansa di kamar ku sendiri dan tidak banyak orang yang lihat"
Delinos tersenyum kikuk. Sifat malu Putri Granola semakin besar karena ia jarang berinteraksi dengan siapapun, terlebih lagi ia jarang bertemu dengan orang baru. Delinos juga dapat melihat jika semua calon pewaris saling berbicara satu sama lain layaknya seorang teman dekat, lain halnya dengan Putri Granola yang menghindari kerumunan dan hanya bicara saat dengan teman yang ia kenal saja
"yang mulia Putri Granola, apa kabar?" Putri Granola yang akan memakan cupcake keduanya terpaksa ia hentikan dan menolehkan kepalanya, Putri Granola tersenyum dan menghampiri orang yang menyapa nya dengan ramah. "kabar ku baik Putri Orla, Putri Nessa. Kalian sendiri?"
"kami baik. ngomong-ngomong yang mulia cantik sekali, pasti Pangeran Meirion akan mengajak dansa bersama" ujar Putri Nessa
Putri Granola hanya tersenyum kikuk. Ia sudah merasa jika Pangeran Meirion pasti memilih Putri yang lain, ia juga sempat mendengar jika Putri Auryn dari kerajaan Elquadior sangat dekat dengan Pangeran Meirion. Kebetulan ia juga sedang hadir di pesta ini dan ia yakin Pangeran Meirion pasti memilih Putri Auryn
"itu pasti tidak mungkin Putri Nessa. Pangeran Meirion pasti memilih Putri Auryn" Nessa menggelengkan kepalanya tidak setuju, "Pangeran Meirion hanya cocok dengan mu Putri Granola. Putri Auryn hanya temannya bukan begitu Putri Orla?"
Putri Orla hanya diam saja seolah-olah tidak tau mengenai rumor rumor yang beredar, Putri Nessa menautkan bibirnya kesal karena Putri Orla tidak sepemikiran dengannya. Ketiga Putri ini terus berbincang di tengah-tengah persiapan dansa dengan santai sampai tidak merasa terusik pada apapun
Lonceng kerajaan berbunyi dengan keras dan terdengar dimana mana, semua pemimpin kerajaan dan seluruh putri dari masing-masing kerajaan mengerumuni hall menunggu Pangeran Meirion untuk memanggil salah satu nama mereka. Putri Granola, Putri Orla dan Putri Nessa yang sedari awal tidak berniat bergabung hanya melihat dari jauh
Raja Garnison dan Ratu Beatrice sudah terlihat di kursi kerajaan dan disampingnya ada Pangeran Meirion yang berdiri dengan tegap dan gagah seperti pada umumnya, "Baik, untuk acara penutup malam ini adalah sesi dansa yang akan diselenggarakan oleh yang mulia Pangeran Meirion dengan pasangan yang ia pilih nantinya. Setelah itu seluruh Putri Kerajaan dapat berdansa dengan partner mereka masing-masing" ujar Billy -duta kerajaan Bolters
Ratu Beatrice memberikan isyarat kepada Pangeran Meirion untuk segera turun dan memilih pasangannya, dengan terpaksa Pangeran Meirion turun dan menatap pata putri kerajaan dengan tatapan malas dan tidak tertarik. Tapi kedua matanya terkunci seketika saat melihat Putri Granola yang sedikit berjauhan dari keramaian dan disamping nya ada Putri Nessa dan Putri Orla. Saat ia sudah berada di tengah-tengah ballroom didepan nya terdapat Putri Auryn, untuk pertama kalinya Pangeran Meirion bimbang terhadap pilihan nya
Seluruh bangsawan nampak tak sabar melihat pasangan Pangeran Meirion untuk berdansa, mereka semua cukup yakin jika Putri Auryn lah yang terpilih karena banyak rumor yang bilang jika mereka berdua akhir-akhir ini terlihat sangat dekat. Tapi di lain sisi ada yang berharap jika Putri Granola lah yang terpilih, karena mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil. Pangeran Meirion menarik napas dan mengucapkan nya dengan lantang,
"aku akan berdansa dengan Putri Granola Delores dari Kerajaan Gerk" ucapnya. Semua bangsawan terkejut dan segera mencari dimana Putri Granola berada
-------------------------------------------
Putri Granola's POV
"aku akan berdansa dengan Putri Granola Delores dari kerajaan Bolters" ujar Pangeran Meirion dengan lantang, aku terkejut bukan main karena aku tidak pernah terpikir sebelumnya jika aku lah yang akan terpilih. Aku dapat melihat Putri Nessa dan Putri Orla menatapku dengan terkejut dan bergembira karena aku lah yang terpilih
"bukankah aku benar Putri Orla. Pangeran Meirion pasti tidak akan pernah menolak Putri Granola" ujar Putri Nessa dengan senyuman bahagianya, Putri Orla mengusap bahuku sambil tersenyum. Semua orang menatapku dan mereka membuka kan jalan sehingga aku bisa melihat Pangeran Meirion berdiri dengan tegap disebrang sana sambil tersenyum
Pangeran Meirion berjalan mendekat kearahku. "sial tanganku benar-benar dingin" rutuk ku dalam hati, Aku melihat tatapan para bangsawan yang seperti tidak terima jika aku lah yang Pangeran Meirion pilih
Pangeran Meirion menjulurkan tangannya, "Apakah yang mulia Putri Granola berkenan untuk menjadi pasangan dansa saya?" ucapnya. Aku terdiam membeku. tapi di satu sisi aku ingin sekali berdansa dengannya seperti waktu kecil dahulu.
Aku meletakkan tanganku dan menganggukan kepalaku tanda aku menerimanya. Pangeran Meirion tersenyum dan menuntunku untuk berjalan ke arah tengah ballroom, "tangan mu benar-benar dingin Putri Granola" ia terkekeh sedangkan pipi ku sudah memerah karena perkataan nya
Author's POV
Putri Granola dan Pangeran Meirion saling berhadapan dan membungkuk hormat untuk memulai dansa mereka, alunan musik mulai dimainkan. Pangeran Meirion meletakkan tangannya di belakang punggung Putri Granola dan mereka berdua mulai berdansa
Pandangan semua orang tertuju pada kedua pasangan dansa ini, Putri Granola menggerakkan badannya mengikuti alunan musik. Badannya yang lemah gemulai membuat suasana dansa diantara mereka berdua benar-benar terlihat serasi, Ratu Beatrice tersenyum melihat Putri Granola yang terlihat menikmati dansa
Disaat Pangeran Meirion akan mengangkat Putri Granola ia melepaskan ikatan rambut Putri Granola, dan rambut yang konon para bangsawan bilang rambut terkutuk itu ter urai bebas. Putri Granola terkejut dengan apa yang Pangeran Meirion lakukan, "aku lebih suka jika rambut mu digerai saja" ujarnya dengan senyuman. Putri Granola hanya tersenyum
Para bangsawan terkejut dengan rambut Putri Granola yang jarang ia temukan di penjuru mana pun, Dansa diakhiri dengan tunduk hormat dari Putri Granola dan Pangeran Meirion. Seluruh tamu bertepuk tangan setelah melihat dansa yang begitu indah, Musik kedua pun dimulai dan seluruh putri bangsawan beserta pasangannya berdansa bersama
Putri Granola berlari dari kerumunan dan mendekati tempat dimana Putri Orla dan Putri Nessa berada sekarang, Pangeran Meirion yang melihat Putri Granola kabur darinya hanya tersenyum dan ia segera menyingkir ke tepi ballroom karena ia sudah terlewatkan dansanya
Putri Orla memeluk Putri Granola dan bersorak dengan senang, " selamat yang mulia atas dansa pertamanya dengan Pangeran Meirion, dansa yang tadi benar-benar indah" Putri Granola hanya membalas nya dengan senyuman
Ia melihat Putri Auryn mendekat kearahnya dengan tatapan wajah yang datar tanpa senyuman, "salam Putri Granola. Perkenalkan saya Putri Auryn dari kerajaan Elquadior, saya ucapkan selamat atas dansa nya yang mulia itu benar-benar indah sekali" ujarnya dengan senyuman tiba-tiba
"terimakasih banyak Putri Auryn atas pujiannya, salam kenal juga. ngomong-ngomong Putri Auryn jarang terlihat dalam pertemuan calon pewaris kerajaan, apa Putri Auryn berkenan saya undang?" Putri Auryn menggelengkan kepalanya, "tidak perlu Putri Granola. aku bukanlah pewaris kerajaan melainkan kakakku"
Putri Auryn melihat rambut Putri Granola yang terlihat bersinar dan indah tergerai, ia menyentuh rambut Putri Granola dengan pelan. "rambut anda benar-benar indah, aku iri" Putri Granola hanya tersenyum, ia selalu mendengarkan orang-orang ingin memiliki rambut seperti miliknya. Tapi bagi dirinya ia tidak menginginkan rambut ini ada pada dirinya
"mohon maaf mengganggu yang mulia Putri Granola, Putri Orla, Putri Auryn. Putri Granola akan segera kembali ke istana sekarang" ujar Delinos tiba-tiba. Putri Granola menunduk hormat pada Putri Auryn untuk mengucapkan selamat tinggal, ia lalu memeluk Putri Orla dan mengucapkan salam perpisahan
"aku pamit pergi dahulu Putri Orla, sampai bertemu lagi. Aku titip salam pada Putri Nessa" Putri Orla menganggukkan kepalanya dan membalas pelukan Putri Granola. "ia adalah Putri yang unik" ujar Putri Auryn tiba-tiba, Putri Orla hanya menatap nya bingung
"kenapa tiba-tiba pulang Delinos sedangkan aku belum berpamitan dengan Raja Garnison dan Ratu Beatrice" ucapnya, "mohon maaf yang mulia tapi anda jangan lupa karena besok yang mulia ada pertemuan dengan para petinggi pertambangan di daerah Riguu"
Putri Granola merutuk dirinya karena ia melupakan hal itu, ia benar-benar tidak habis pikir jika ia lupa akan hal yang begitu penting. "Putri Granola!" Putri Granola menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang dan melihat Ratu Beatrice dan Raja Garnison melangkah menghampirinya
"apa sudah mau kembali?" tanya Ratu Beatrice, "maaf yang mulia ratu. saya baru teringat jika besok saya ada pertemuan dengan para petinggi penambang di daerah Riguu"
Ratu Beatrice mengganggukkan kepalanya, "kau sudah semakin besar ya Putri Granola" Raja Garnison mengusap lembut pucuk rambut Putri Granola, Putri Granola tersenyum lembut. Ia seperti kembali merasakan sentuhan kasih sayang seorang ayah yang selama ini ia rindukan, "ah yang mulia raja selamat untuk pertambahan umurnya, dan terimakasih sudah mengundang ku kemari"
Raja Garnison mengganggukkan kepalanya, "jadilah pemimpin yang hebat dan sukses Putri Granola" ujarnya sambil berlalu pergi untuk menemui tamu yang lain, Putri Granola dan Delinos menunduk hormat disaat Raja Garnison pergi. "hati-hati dijalan Putri Granola, lain kali kita akan minun teh bersama" Ratu Beatrice mengusap pelan bahu Putri Granola dan pergi menyusul Raja Garnison
Putri Granola dan Delinos pun kembali melangkah keluar dari istana dan segera menaiki kereta kuda nya yang berwarna Putih dan terdapat lambang bunga lavender kecil di pintunya, disaat ia ingin masuk ke dalam kereta kudanya ia mendengar Pangeran Meirion memanggil nya
Ia pun membalikkan badannya dan melihat Pangeran Meirion sudah ada dihadapannya, ia terkejut dan memberikan jarak sedikit agar tidak terlalu dekat dengan Pangeran Meirion. "terimakasih sudah berkenan hadir dalam pesta ulang tahun ayah, dan juga terimakasih sudah berkenan menjadi pasangan dansa ku. Dansa tadi sangat menyenangkan aku harap kita dapat melakukan nya lagi lain kali" Ujarnya
"aku juga berterima kasih karena sudah memberikan ku kesempatan untuk berdansa didepan banyak orang, jujur aku sangat takut dan gugup" Pangeran Meirion terkekeh mendengar nya, ia tidak menyangka jika Putri Granola akan menyatakan perasaannya didepan nya
"lagipula kenapa harus aku yang kau pilih, bukannya ada Putri Auryn yang juga begitu dekat dengan mu?" Pangeran Meirion mendekatkan wajahnya pada Putri Granola, Putri Granola terkejut dan semburat tipis di pipinya mulai muncul perlahan
"Pangeran-", "karena hanya kau saja yang menarik di mataku Putri Granola" ujarnya. Pangeran Meirion menjauhkan wajahnya dan melihat Putri Granola yang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus, "b-begitu ya.. t-terimakasih. kalau begitu a-aku pamit pergi Pangeran Meirion"
Putri Granola akan segera naik tapi lagi lagi tangannya ditahan oleh Pangeran Meirion, Pangeran Meirion menyodorkan bunga Mawar putih yang sepertinya baru mekar. "aku sedari tadi berniat mencari bunga Mawar putih yang katanya akan mekar malam ini, dan yang mekar hanya satu jadi kuambil saja sekalian. untukmu Putri Granola"
Putri Granola menerimanya dengan senang hati, "wah cantik sekali. terimakasih Pangeran Meirion" ujar Putri Granola sambil mengendus bau wangi mawar putih. Kereta kuda Putri Granola mulai berjalan meninggalkan kerajaan Bolters ditengah salju yang turun perlahan-lahan, Putri Granola tersenyum menatap bunga mawar putih yang wangi nya benar-benar harum. Ia seperti mendapatkan sebuah kenang-kenangan dari Kerajaan Bolters
Pangeran Meirion menatap kereta kuda Putri Granola yang sudah keluar dari gerbang kerajaan dengan senyuman, ia tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. "aku tidak salah memilih pasangan ternyata" ujarnya