Sakura dan keempat adiknya yang sedang berpacu lari untuk dapat mencapai puncak gunung. Akhirnya, hasrat kelimanya terlaksana juga. Mereka berlima dalam waktu sekejap sudah berada di puncak gunung.
Sakura dan keempat saudaranya terlihat sangat gembira. Karena, bisa memandang keindahan kota dari puncak gunung yang tinggi. Kelimanya pun meluapkan seluruh perasaannya dengan melompat-lompat sambil berteriak dari ketinggian.
"Aku bebas....!" teriak Sakura sambil mengangkat kedua tangannya. Lalu membanting tubuhnya ke atas ilalang yang banyak tumbuh di puncak gunung.
"Aku sangat bahagia.....!" Camelia pun ikut berteriak mengeluarkan kebahagiaan yang ada di dalam hatinya.
"Aku tidak ingin berteriak.......!" kata Peony dengan suara yang sangat lantang.
"Itu namanya teriak kakak......!" sahut Allamanda dengan suara kerasnya.
"Ha....ha....ha....!" itulah teriakanku hari ini. Sambung Candy yang sudah berbaring di atas ilalang terlebih dulu.
Mereka berlima pun mentertawakan diri mereka sendiri. Karena, sudah berbicara di luar kebiasaan. Lalu, mereka pun berputar-putar di sekitar puncak gunung. Pandangan mereka lepas ke segala penjuru.
"Oh, senangnya berada di ketinggian!" ucap Peony.
"Semua yang berada di kejauhan nampak dekat di mata."
"Andaikan saja, aku bisa membangun rumah di atas puncak gunung."
"Jangan mengkhayal berlebihan, dek!" tegur Sakura kepada Peony. Peony pun hanya tersenyum, mendengar ucapan sang kakak.
"Lihat itu, kak!" tunjuk Candy.
"Ada apa?" tanya Sakura yang terkejut.
"Semuanya terlihat sangat kecil yah, kak." Jawab Candy sambil tersenyum.
"Jadi, kamu bergurau aja?!"
Sakura yang menyadari kalau dirinya sedang digoda adik bungsunya, langsung berusaha mencubit pinggang Candy. Tapi, dengan cepat Candy berlari mengelak.
Tiba-tiba, Candytuft berhenti berlari. Dan menunjuk ke sebuah lorong panjang berbentuk seperti tubuh ular besar.
"Tempat apa itu, kak!" Peony yang melihat apa yang ditunjuk Candy langsung menjawab.
"Itu kan terowongan!"
"Tapi, yang ada di dalam perut gunung ini, juga terowongan." Sahut Candy.
"Kalau yang di sini terowongan rahasia."
"Kalau itu terowongan khusus kereta api."
"Kapan waktu kita berlima coba naik kereta api, kak!" ajak Candy kepada keempat kakaknya.
"Ide bagus, Can!" sambung Sakura.
Setelah beberapa jam kelimanya merasakan sensasi berada di atas puncak gunung. Akhirnya mereka pun turun dan kembali bergabung bersama peserta rombongan wisata yang lainnya.
######################################
Kakek Dato bersama kelima cucunya sedang menikmati kebersamaan mereka di dalam rumah. Banyak hal yang sedang mereka perbincangkan, terutama mengenai kasus terowongan yang saat ini sedang menjadi berita hangat di kota.
"Apa kakak sudah meliput berita tentang terowongan?" tanya Allamanda kepada Sakura yang sedang menyelesaikan tugas kantornya.
"Maksud kamu terowongan yang mana?" Sakura langsung menatap ke arah Allamanda yang masih memandanginya dengan wajah penasaran.
"Mungkin maksud Allamanda terowongan kereta api yang baru saja selesai pembuatannya." Timpal Peony.
"Oh, terowongan kereta api!"
"Aku dan para kru penyiaran belum menetapkan waktu berkunjung ke sana. Jadinya, aku belum bisa mendapatkan informasi yang benar tentang terowongan kereta api." Jelas Sakura.
"Kalau begitu kita saja yang berangkat ke sana mencari tahu tentang terowongan kereta api itu." Sahut Camelia.
"Apanya yang mau dicari tahu?" tanya Sakura bingung.
"Memangnya kak Sakura tidak tahu yang dibicarakan banyak orang di luar sana?!" tanya Camelia.
Sakura hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja. Dia benar-benar tidak tahu pembicaraan apa yang sedang beredar di luar sana.
"Terowongan kereta api itu kan baru selesai proses pembangunannya. Lalu, diresmikan oleh pemerintah setempat." Ucap Sakura.
"Kalau itu bukan pembicaraan hangat, kak. Itu namanya pembicaraan biasa saja!" lanjut Peony.
"Kalau begitu coba jelaskan pada kakak, tentang pembicaraan hangat itu!" pinta Sakura kepada keempat adiknya. Dan dia pun langsung menghentikan pengerjaan tugas kantornya. Demi mendengarkan penjelasan dari keempat adiknya.
Camelia dan yang lainnya mendadak salah tingkah melihat sikap Sakura yang tiba-tiba serius menanggapi pembicaraan mereka.
"Ayo, jelaskan!" kata Sakura tegas.
"Kakak kenapa berubah serius?" tanya Peony.
"Aku jadi bingung menjelaskannya."
"Santai aja, kak!" ucap Camelia yang berusaha membuat Sakura rileks.
Candy yang sejak tadi tidak ikut dalam pembicaraan itu. Justru menanyakan tentang keberadaan terowongan kereta api kepada sang kakek yang duduk tepat di depannya.
Kakek Dato dengan bijak mengatakan kepada kelima cucunya, kakek senang kalian berlima selalu berusaha mencari tahu tentang sesuatu. Tapi, pada saat kalian mencari tahu, kalian harus dalam keadaan tenang. Jangan terbawa emosi. Karena, nantinya keterangan atau penjelasan yang diperoleh bercampur dengan perasaan kita sendiri.
Sakura dan adik-adiknya mendengarkan ucapan sang kakek dengan penuh perhatian. Dan tidak ada lagi perdebatan di antara kelimanya.
Dengarkan baik-baik, sepengetahuan kakek pembangunan terowongan kereta api itu memang sudah sejak lama menjadi wewenang pemerintah kota. Pembangunan terowongan kereta api itu dimaksudkan untuk mempermudah, sekaligus mempercepat jalur transportasi darat. Dengan adanya terowongan kereta api dapat mengurangi kemacetan kendaraan yang sering terjadi di jalan raya.
Terowongan kereta api dibuat dengan melubangi sebuah bukit ataupun gunung. Terowongan merupakan lubang besar dan panjang, yang dapat menghubungkan dua tempat yang berjauhan menjadi dekat. Dengan adanya terowongan, jalur tempuh kereta api menjadi lebih cepat.
Biasanya di dalam terowongan tidak ada pencahayaan. Jadi, kalau kita naik kereta api dan melewati sebuah terowongan, maka pecahayaannya diperoleh dari dalam kereta api.
Dan hal terpenting yang sangat perlu kalian berlima ketahui. Karena, lokasi terowongan yang berada di kawasan pegunungan atau perbukitan. Yang sudah tentu lokasinya sangat sepi dan jauh dari keramaian. Kemungkinan besar terowongan kereta api dapat disalah gunakan fungsinya oleh orang-orang jahat.
Dengan leluasa mereka orang-orang jahat itu dapat melakukan aksi kejahatannya di dalam terowongan tersebut. Atau pun hal-hal lainnya yang mungkin saja bisa terjadi di dalam terowongan kereta api.
"Aku setuju dengan yang dikatakan kakek." tiba-tiba saja Peony memotong pembicaraan sang kakek.
"Maksud kamu setuju dengan perkataan kakek yang mana?" tanya Sakura.
"Kemungkinan adanya aksi kejahatan di dalam terowongan kereta api." Jawab Peony.
"Memangnya kamu pernah mendengar ada aksi kejahatan di sana?" Sakura kembali bertanya kepada adiknya.
"Nah itu dia, yang sedang jadi pembicaraan hangat orang di luar sana!" jawab Peony.
"Kejahatan seperti apa?" Sakura yang penasaran dengan ucapan Peony. Terus saja mencecar Peony dengan berbagai pertanyaan.
"Katanya, beberapa waktu yang lalu. Ada beberapa orang penumpang kereta api yang hilang secara misterius. Saat kereta api masuk dalam terowongan tersebut.
"Bagaimana bisa hilang?" tanya Sakura.
"Yah, bagaimana bisa hilang?" tanya Candy.
"Itu yang harus segera kita selidiki." Kata Camelia.
"Benar, kalau sudah diselidiki pasti kita dapat jawabannya!" sahut Allamanda.
"Bagaimana kalau besok kita mulai menyelidiki terowongan kereta api.?" Tanya Sakura kepada keempat adiknya.
"Siap, kak!" jawab mereka serentak.
Kakek Dato pun tersenyum melihat semangat dan kekompakkan kelima cucu yang sangat disayanginya.
#####################################
Hari masih pagi tapi Sakura dan keempat saudaranya telah bersiap untuk berangkat. Mereka telah berencana mendatangi terowongan kereta api yang kini sedang menjadi perbincangan hangat warga kota.
"Cepat dek, kamu panaskan dulu mesin mobilnya!" tegur Sakura kepada Camelia yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Siapa yang mengemudi hari ini?" tanya Peony yang tiba-tiba muncul di teras depan.
"Biar aku saja." Jawab Camelia sambil berlalu dari hadapan Sakura dan Peony.
"Kalau begitu, aku bawa tas ini ke bagasi mobil!" kata Peony. Sakura pun memberikan kode jempol untuk adiknya itu.
"Kemana Allamanda dan Candy?" tanya Sakura.
"Mereka masih di kamarnya, kak."
"Kenapa lama sekali di dalam kamar?" Sakura kembali bertanya tentang Allamanda dan Candy kepada Peony.
"Aku tidak tahu, kak!"
"Aku ke bagasi dulu, kak." Peony pun melangkah meninggalkan Sakura. Sakura masih berdiri menunggu Allamanda dan Candy. Tapi, kedua adiknya itu tidak juga muncul dihadapannya. Hingga Sakura pun merasa bosan berdiri. Dan memutuskan masuk ke dalam mobil yang sedang dipanaskan oleh Camelia.
"Tekan klaksonnya yang kuat dek, biar Allamanda dan Candy cepat keluar!" perintah Sakura kepada Camelia yang berada di sebelahnya. Camelia pun menuruti perintah sang kakak. Dengan kuat dia menekan klakson mobilnya.
Bunyi klakson yang sangat kuat. Akhirnya, membuat Allamanda dan Candy berlari menuju ke mobil
"Maaf kak, kami terlambat!" kata keduanya kepada Sakura yang memandang dengan wajah kesal.
"Cepat masuk mobil, kita berangkat sekarang!" kata Sakura tegas. Allamanda dan Candy pun langsung masuk mobil. Setelah mereka berlima telah lengkap. Perlahan Camelia mulai menjalankan mobilnya dan keluar dari halaman rumah kakek Dato.
Dengan kecepatan sedang mobil yang mereka tumpangi terus meluncur menuju terowongan kereta api.
"Jalur mana yang dekat ke arah terowongan kereta api?" tanya Sakura kepada Camelia.
"Kita ikuti saja jalur rel kereta api." Jawab Camelia.
"Benar kak., itu lebih mempermudah kita menemukan terowongan kereta api!" sahut Peony.
Camelia pun mengikuti saran dari saudara-saudaranya. Dia langsung memutar balik mobilnya, mencari jalur rel kereta api. Setelah berputar-putar, akhirnya Camelia berhasil menemukan jalur relnya. Dan dia pun terus menyusuri jalur rel kereta api yang nantinya akan masuk ke dalam terowongan.
"Jalur rel kereta apinya panjang juga, kak." Kata Allamanda kepada Peony yang duduk di sebelahnya.
"Ternyata, sekarang kita sudah memasuki kawasan yang jauh dari pemukiman." Sambung Peony sambil terus melempar pandangannya ke luar kaca mobil.
"Sepertinya kita hampir masuk daerah perbukitan." Kata Camelia yang tengah menyetir.
"Benar, lihat itu!" Sakura yang berada di sebelah Camelia, mendadak jarinya menunjuk ke arah dua bukit yang berdampingan.
"Tapi, dimana terowongan kereta apinya?" tanya Sakura sambil menengok terus ke jalur kereta api.
"Bagaimana kalau kita parkir mobilnya di bawah pohon besar itu?" tanya Camelia.
"Setuju!" jawab Sakura dengan cepat.
Perlahan Camelia pun memutar setir mobilnya ke sebelah kiri. Lalu, pelan-pelan menginjak pedal remnya. Dan akhirnya mobil mereka pun terparkir di bawah pohon besar.
Sakura dan keempat adiknya bergegas keluar dari dalam mobil. Dan mereka pun berjalan kaki menyusuri tepi jalur rel kereta api. Kelimanya terus saja berjalan lurus. Hingga mereka menemukan sebuah lubang besar di tengah rel.
"Apa itu terowongannya?" tanya Sakura.
"Benar, itu terowongan." Jawab Camelia.
"Lihat saja bentuknya yang seperti lubang besar dan panjang."
"Lalu, bagaimana kita ke sana?" tanya Allamanda.
"Kita terhalang pagar kawat berduri yang tinggi." Sahut Candy.
"Kita melompat saja." Kata Peony.
"Jangan langsung melompat! Kita tidak tahu bahaya apa yang akan mengancam kita berlima." Larang Camelia kepada keempat saudaranya.
"Aku setuju," sahut Sakura.
"Lihat itu ada papan larangan!" tunjuk Candy ke papan larangan yang bergantung di pagar kawat berduri.
Kelima bersaudara itu pun membaca tulisan berwarna merah yang ada di papan tersebut.
Dilarang melintas
Ini tempat berbahaya
Jaga keselamatan diri kalian!!!
"Bagaimana kak, apa kita tetap menerobos masuk ke dalam terowongan kereta api?" tanya Allamanda kepada Sakura yang terlihat sedang memantau keadaan sekitar dengan serius.
Baru saja Sakura akan menjawab pertanyaan yang diajukan Allamanda. Tiba-tiba, dia melihat ada lelaki yang menyusup masuk ke dalam terowongan tersebut.
"Sssstt, diamlah!" kata Sakura pelan.
"Lihat di sebelah sana!" tunjuk Sakura ke arah lelaki yang sedang merunduk masuk ke dalam terowongan kereta api.
"Berarti di dalam terowongan itu, ada orang-orang yang tidak jelas." Sahut Camelia.
"Sekarang bagaimana, kak?" tanya Peony.
"Iya kak, aku sudah tidak sabar ingin melihat terowongan itu lebih dekat!" sambung Candy.
"Tenang dulu, jangan tergesa-gesa!" ucap Sakura.
Sakura pun mengajak keempat adiknya bersembunyi di balik semak-semak yang ada di pinggir jalur rel. Dengan suara pelan Sakura mengatur rencana besar yang harus mereka lakukan saat itu juga.
"Kembali ke rencana awal." Kata Sakura.
"Awalnya kita ingin menyelidiki para penumpang kereta api yang hilang secara misterius saat memasuki terowongan itu."
"Benar, kak!" sahut Camelia.
"Sekarang, tugas kita menyelidiki kebenaran berita tersebut. Terlebih dulu kita melompat masuk ke jalur kereta api. Lalu, kita masuk ke dalam terowongan itu. Dan pada saat kereta api berhenti. Kita berlima langsung masuk ke dalam kereta. Kita jaga para penumpang, agar tidak hilang." Sakura berusaha menjelaskan idenya kepada keempat adiknya.
"Kami semua faham, kak!"
"Bersiaplah, kita berubah sekarang!"
Mendengar perintah dari Sakura, keempat adiknya langsung bergerak. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.
"Kalian siap!" teriak Sakura.
"Kami FPF Five Power Flowers!"
"Siap!!!"
"Beraksi!"
"Berubahlah!"
Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di area rel kereta api.
Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.
"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)
"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)
"The White Peony" (si putih Peony)
"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)
"The Cute Candy" (si imut Candy)
"Ok bersiap, hitungan ke tiga kita berlima sudah melompat ke jalur rel kereta api!" kata Sakura.
"Satu.....dua...tiga lompat!" serentak lima bersaudara itu pun melompati pagar kawat berduri yang tinggi.
"Ke sebelah sana!" tunjuk Sakura. Kelimanya pun melangkah perlahan ke tempat yang ditunjuk Sakura.
"Kita berada di bibir terowongan, kak." Kata Candy.
"Yah, kita tunggu kereta api yang akan masuk ke sini!" ucap Sakura.
"Di sini sangat gelap. Padahal di luar sana terang benderang." Kata Peony.
"Dimana dinding terowongannya?" tanya Camelia.
"Di sini kak, aku dapat merabanya!" jawab Allamanda.
"Aktifkan senter jam tangan kalian! kata Camelia. Kelimanya pun langsung mengaktifkan senter jam tangan masing-masing.
Sakura dan keempat saudaranya mengamati keadaan di dalam terowongan. Lubang besar yang gelap dan sangat panjang itu. Sedikitpun tidak memiliki celah yang mencurigakan. Hanya saja pada dinding terowongannya terdapat goresan-goresan yang berantakan. Kemungkinan ada orang yang sengaja ingin mencoret-coret dinding terowongan.
"Apa kamu faham goresan ini, dek?" tanya Sakura kepada Camelia yang tengah mencermati dengan teliti setiap goresan yang ada pada dinding terowongan.
"Aku tidak faham sepenuhnya. Tapi, tunggu dulu!" Baru saja Camelia akan menempelkan jarinya pada salah satu goresan. Tiba-tiba, terdengar bunyi sirene kereta api.
"Cepat, matikan senternya!"
Kelimanya pun langsung mematikan senter jam tangannya. Lalu, mereka kembali ke posisi semula. Hanya dalam hitungan menit, kereta api dengan panjang lima gerbong itu pun berhenti tepat di dalam terowongan.
Tanpa membuang waktu lagi, kelimanya pun langsung melompat masuk ke dalam gerbong kereta. Ternyata, di dalam gerbong kereta api sangat gelap. Tidak ada sedikit pun pencahayaan.
"Bagaimana ini, kak?" tanya Allamanda.
"Aktifkan, kaca mata batin Five Power Flowers!" serentak kelimanya langsung mengaktifkannya.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat isi gerbong kereta api yang kosong.
"Hah, kemana para penumpang kereta?!" tanya Sakura yang panik melihat keadaan gerbong kereta yang benar-benar kosong.
"Kenapa bisa terjadi seperti ini?" Camelia pun ikut bertanya-tanya, karena heran dengan yang terjadi di hadapan mereka.
"Ini diluar perkiraan kita semua," tutur Candytuft.
"Sekarang bagaimana, kak?" tanya Peony.
Belum lagi ada yang menjawab pertanyaan Peony. Tiba-tiba, keretanya kembali membunyikan sirene tanda akan segera berjalan. Sakura dan keempat saudaranya pun melompat keluar dari dalam kereta.
Kelima bersaudara itu pun bersepakat kembali ke dalam mobil. Setelah mereka melompati pagar kawat berduri. Mereka pun merubah kembali wujudnya seperti semula.
Sesampainya kelima bersaudara itu di dalam mobil. Kelimanya tidak langsung menjalankan mobilnya dan pulang ke rumah. Kelimanya justru melakukan pengintaian pada terowongan yang masih belum menampakkan tanda-tanda adaya sebuah aksi kejahatan.
"Hampir dua jam kita di dalam mobil, kak!"
"Tapi, tidak ada tanda-tanda terowongan itu bermasalah." Kata Allamanda yang gelisah karena terlalu lama menunggu di dalam mobil.
"Tunggu, lihat itu seorang lelaki kembali keluar dari dalam terowongan!" teriak Candy.
"Apa itu lelaki yang sama?" tanya Sakura.
"Sepertinya iya, kak." Sahut Peony.
"Bagaimana dia dengan leluasa bisa keluar masuk ke dalam terowongan?" tanya Camelia.
"Kita kuntit dia!" kata Sakura.
"Candy, ikuti dia!"
"Baik, kak!"
"Yang lain berada tidak jauh dari Candy!"
"Ide bagus, kak!" ucap Allamanda.
"Ayo cepat, bergerak sekarang!" ajak Sakura.
Candy yang sudah mendapat tugas dari Sakura langsung keluar dari dalam mobil dan kembali melompati pagar kawat berduri. Candy dengan cepat berlari mengejar lelaki yang baru saja keluar dari terowongan.
Ternyata, tidak jauh dari terowongan ada sebuah bangunan besar yang dikelilingi pagar kawat berduri. Bangunan yang terbuat dari susunan gerbong-gerbong kereta api terlihat tertutup sangat rapat.
Candytuft masih terus mengikuti lelaki tersebut. Hingga terlihat lelaki tersebut masuk ke suatu tempat, dengan membuka sebuah penutup lubang besar seukuran badan orang.
Setelah membuka penutup lubang, lelaki itu pun menghilang dalam lubang tersebut. Candytuft dengan cepat menghubungi keempat kakaknya melalui jam tangannya.
"Cepatlah, datang ke sini kak!" kata Candy yang menghubungi Sakura.
"Kamu tetap di posisi, dek!"
"Kami segera datang."
"Tetap aktifkan sinyal pendeteksi keberadaan!"
"Ok, kak!"
Selesai berbicara dengan Sakura, pelan-pelan Candy mendekati penutup lubang. Dia melihat-lihat dengan seksama sekelilingnya. Keadaan di sekitar penutup lubang sangat lengang dan sepi. Tidak ada sedikit pun terdengar suara orang berbicara.
"Apakah mungkin lubang ini terhubung dengan gerbong-gerbong itu?" tanya Candy dalam hati kecilnya.
"Apakah ada hubungannya dengan terowongan panjang yang ada di sana?" Candy masih terus berfikir tentang berbagai kemungkinan. Hingga Sakura dan keempat saudaranya muncul di hadapannya.
"Apa yang kamu temukan?" tanya Sakura.
"Ini, kak!" tunjuk Candy pada penutup lubang.
"Lelaki yang tadi aku ikuti berakhir di sini. Dia membuka penutup lubang ini, lalu, dia masuk ke dalamnya." jelas Candy."
"Apa lelaki itu sudah keluar lagi dari lubang ini?" tanya Camelia.
"Aku belum melihatnya keluar dari sini." Jawab candy.
"Kalau begitu kita bersembunyi dulu di sebelah sana. Kita tunggu sampai lelaki itu keluar!" kata Sakura. Dan keempat saudaranya hanya mengikuti yang dikatakan oleh sang kakak.
Baru saja Sakura dan yang lainnya akan melangkah pergi. Tiba-tiba, Camelia menghentikan langkah mereka.
"Tunggu dulu, lihat ini!" tunjuk Camelia ke tutup lubang yang ada di bawah kaki mereka.
"Ada apa, dek?" tanya Sakura yang bingung dengan sikap Camelia.
"Kemarilah, mendekat ke sini!" Sakura pun merunduk mengikuti arahan Camelia.
"Kakak lihat beberapa goresan pada tutup lubang ini?" tanya Camelia.
"Yah, aku melihatnya!"
"Goresan ini sama dengan goresan yang ada pada dinding terowongan."
"Tapi, apa makna dari goresan-goresan itu?"
"Aku tidak tahu, kak."
"Pasti ada hubungannya antara yang satu dengan yang lainnya."
"Coba aku raba goresan-goresan itu!" kata Candytuft tiba-tiba.
"Jangan, kita tidak tahu ada apa dibalik goresan itu!" cegah Camelia.
"Itu kan Cuma goresan merah. Tidak akan terjadi apa-apa!" Candy tidak mempedulikan yang dikatakan oleh Camelia.
Sakura yang dalam hatinya juga penasaran dengan maksud goresan-goresan itu, membiarkan apa yang dilakukan oleh Candytuft. Peony dan Allamanda yang melihat tingkah Candy mulai merasa kesal.
"Kamu mencari bahaya, dek!" kata Peony dengan kesal.
"Jangan berbuat tanpa memperhitungkan akibatnya!" tegur Allamanda dengan nada tinggi.
Tapi, Candytuft juga tidak mempedulikan ucapan Peony dan Allamanda. Dengan tenangnya dia merunduk di dekat tutup lubang, lalu dia pun mulai meraba goresan-goresan merah itu. Setiap goresan memiliki dua titik yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.
"Kalian percayakan saja kepadaku, tidak akan terjadi apapun juga pada kita semua!" ucap Candy sambil tersenyum.
"Eh, masih ada satu goresan yang belum ku raba!"
"Jangan dilanjutkan, dek!" Camelia berusaha melarang Candy. Tapi, Candy sudah terlanjur merabanya.
Dan tanpa disangka-sangka, tiba-tiba saja keluar tombak-tombak runcing dari dalam tanah. Tombak-tombak itu mengelilingi Sakura dan keempat adiknya.
"Hah, kita dikepung banyak tombak!" teriak Candy.
"Tenang, dan diam!" kata Sakura yang mulai waspada.
"Berhati-hatilah, ternyata di sini banyak jebakan!"
"Awas, kakak merunduk!" Candy yang melihat sebuah tombak runcing melayang ke arah Sakura, langsung mendorong sang kakak ke depan hingga Sakura hampir saja tersungkur.
"Sepertinya kita tidak bisa keluar dari sini!" ucap Sakura.
"Tombak runcing ini bukan tombak biasa. Kita terkurung tombak runcing!"
Menyadari bahaya sedang mengancam mereka berlima, Sakura langsung meminta keempat adiknya untuk duduk bersila. Tapi, baru saja kelimanya akan duduk bersila.
Tiba-tiba, dari setiap sudut kurungan tombak, meluncur tombak-tombak runcing yang mengarah ke tubuh kelimanya. Tapi, serangan tombak runcing itu gagal terus. Karena, kelimanya sudah duduk bersila.
Sakura langsung meminta keempat adiknya untuk mengikuti perintahnya.
"Duduklah bersila dan bentuk formasi melingkar!"
"Kita berlima saling berhadapan!"
"Dan tempelkan kedua telapak tangan kalian ke telapak tangan lainnya yang ada di sebelah kalian!"
"Lalu, pejamkan mata kalian!"
"Konsentrasilah!"
"Ingat, yang kalian fikirkan hanya keberadaan kita berlima!"
"Kita berlima harus fokus, agar dapat menghancurkan musuh-musuh kita!"
Camelia dan yang lainnya pun mengangguk tanda mengerti dengan semua yang dikatakan oleh Sakura.
Sakura, Camelia, Peony, Allamanda dan Candy mulai berkonsentrasi dengan fikiran mereka. Kelimanya telah menutup mata dan berusaha tenang dan fokus mengikuti semua yang dikatakan oleh Sakura.
"Bersiaplah!"
"Kekuatan lima bunga, menyatulah!"
"Gabungkan kami dengan kekuatan lima bunga!" ucap Sakura dengan lantang.
Perlahan-lahan keluar asap putih dari tubuh Sakura, Camelia, Peony, Allamanda dan Candy. Lalu, bumbungan asap putih kelimanya melayang-layang di udara. Dan perlahan-lahan keluar dari sela-sela kurungan tombak bambu yang telah mengurung tubuh kelimanya.
"Tetap fokus dan tenang, kita berlima berbicara melalui mata batin." Kata Sakura melalui hati dan fikirannya.
"Kakak kita sudah keluar dari kurungan itu!" kata Candy.
"Kita belum keluar dari kurungan, hanya fikiran kita saja yang keluar. Jadi, jangan berpisah satu sama lain."
"Kita kemana sekarang, kak?" tanya Camelia pada Sakura.
"Kita menyusup ke dalam gerbong-gerbong itu, sekarang!"
Bumbungan asap putih kelimanya pun langsung melesat menuju gerbong-gerbong kereta yang tertutup rapat.
Betapa terkejutnya Sakura dan keempat adiknya saat melihat keadaan di dalam gerbong tersebut. Ternyata, banyak lelaki bertopeng binatang yang sedang berpesta pora.
"Kita telah berhasil mengurung lima cewek sialan itu! Kata lelaki bertopeng tikus.
"Aku sudah mengunci rapat tombak runcing itu dengan tali sabuk hitamku."
"Mereka akan mati terbunuh di sana!"
"Tombak-tombak runcingku akan menikam habis jantung mereka!"
"Ha.....ha.....ha.....!" tawa para lelaki bertopeng binatang itu pun menggetarkan gerbong kereta.
"Kira-kira mau apa lima cewek itu ke tempat ini?" tanya lelaki bertopeng buaya.
"Bukan urusan kita!" jawab lelaki bertopeng beruang.
"Yang penting tujuan kita, menculik penumpang kereta. Lalu kita jual organ dalam mereka. Dan kita dapat uang banyak!" celoteh lelaki bertopeng srigala.
"Ha.....ha.....ha.....!"
"Oh ya, kamu periksa sana lima cewek itu!" si topeng srigala menyuruh lelaki bertopeng monyet yang sedang memperbaiki senjatanya.
"Beraninya kau menyuruhku!" gertak si topeng monyet sambil mengarahkan moncong senjatanya ke dada di topeng srigala.
"Ok, ok, biar aku yang periksa monyet!"
"Ha.....ha.....ha.....!"
Lelaki bertopeng srigala pun beranjak dari tempat duduknya. Secepat kilat dia melesat menuju kurungan tombak runcing.
Sakura dan keempat saudaranya yang tengah mendengarkan percakapan para lelaki bertopeng itu, langsung keluar dari gerbong dan kembali masuk ke dalam kurungan tombak runcing. Kelimanya langsung masuk ke dalam tubuh masing-masing.
"Tetaplah tenang, jika ikatan sabuk hitamnya terbuka kita keluar!" kata Sakura melalui mata batinnya.
Tiba-tiba, lelaki bertopeng srigala datang dan langsung membuka ikatan sabuk hitam. Sakura dan keempat saudaranya yang telah bersiap langsung melompat dan menendang si topeng srigala, hingga tubuhnya terpental menabrak gerbong.
"Kurang ajar kalian!" si topeng srigala pun langsung bangun dan bersiap menyerang Sakura dan yang lainnya.
Dengan cepat Sakura pun mengajak keempat saudaranya untuk berubah.
"Bersiaplah!"
Mendengar perintah dari Sakura keempat adiknya langsung membentuk formasi. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.
"Kalian siap!" teriak Sakura.
"Kami FPF Five Power Flowers!"
"Siap!!!"
"Beraksi!"
"Berubahlah!"
Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di area gerbong kereta.
Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.
"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)
"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)
"The White Peony��� (si putih Peony)
"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)
"The Cute Candy" (si imut Candy)
Si topeng srigala dengan kecepatan luar biasanya tidak tinggal diam. Dia juga langsung melesat dan berputar-putar mengelilingi Sakura dan yang lainnya. Hingga kelimanya merasa limbung dan hampir tumbang.
Namun, Sakura dengan cekatan menarik tombak runcing dan melemparnya ke arah si topeng srigala. Lemparan Sakura tidak sia-sia, si topeng srigala pun terkena ujung tombak runcing di lengan kanannya hingga berdarah.
Si topeng srigala yang merasakan pedih di lengannya langsung berteriak memanggil semua lelaki bertopeng yang masih berada di dalam gerbong kereta api.
Teriakannya yang sangat kuat. Ternyata, langsung direspon oleh semua temannya. Para lelaki bertopeng pun langsung keluar memberikan bantuan kepada temannya yang terluka.
Five Power Flowers telah bersiap menghadapi semua lelaki bertopeng binatang yang sudah berdiri di hadapan mereka. Si topeng monyet dengan kekuatannya mengeluarkan seluruh tombak runcing dari dalam tanah. Lalu, tombak-tombak runcing itu pun dibuatnya melayang di udara. Dan dengan seluruh kekuatan si topeng monyet langsung menghujamkannya ke arah FPF.
Five Power Flowers dengan hentakkan tangannya juga mengeluarkan kekuatannya.
"Hentakkan angin lima bunga!" teriak kelimanya. Semua tombak runcing itu pun beradu dengan hentakkan angin lima bunga. Setelah beberapa saat beradu kekuatan. Kemudian, dengan cepat tombak-tombak runcing itu langsung berbalik arah menyerang para lelaki bertopeng binatang.
Saat semua tombak runcing mengarah kepada mereka. Si topeng monyet bersama yang lainnya langsung melompat dan menangkap tombak-tombak runcing itu dan memegangnya dengan kuat.
"Nekatnya kalian menyusup ke sini!" kata si topeng buaya.
"Kami tidak menyusup!" sahut Sakura.
"Apa mau kalian menguntit kami?" kata si topeng tikus.
"Kembalikan para penumpang kereta api yang kalian culik!" jawab Sakura.
"Kalau begitu gantinya organ tubuh kalian berlima!" gertak si topeng srigala.
"Ha.....ha.....ha.....!" Para lelaki bertopeng itu pun mentertawakan Sakura dan keempat saudaranya.
Kemudian, para lelaki bertopeng itu langsung mengepung Sakura dan keempat adiknya. Mereka memutar-mutar tombak runcing dengan sangat kuat.
"Hancurkan cewek-cewek ini dengan putaran tombak runcing!" teriak si topeng srigala.
Dan pada saat itu juga Five Power Flowers yang telah dikepung oleh para lelaki bertopeng, langsung melompat dan melayang ke udara. Kelimanya pun berpegangan tangan dan berputar-putar. Sambil berteriak dengan kuat.
"Kekuatan pusaran angin lima bunga, keluarlah!" seketika itu juga muncul pusaran angin yang berputar-putar dengan kencangnya.
Para lelaki bertopeng tersentak melihat kekuatan yang ditunjukkan oleh FPF. Mereka pun menambah kekuatan putaran tombak runcingnya. Hingga akhirnya kedua kekuatan bertemu. Putaran tombak runcing dan pusaran angin lima bunga beradu di udara dengan begitu kuatnya. Hingga menggulung dan melempar benda-benda yang ada di sekitarnya.
Beberapa saat dua kekuatan yang beradu itu saling dorong. Dan akhirnya, terlempar ke udara dan meledak seketika. Five Power Flowers pun terhempas jatuh ke tanah. Begitu juga dengan para lelaki bertopeng yang jatuh telungkup mencium tanah.
Tiba-tiba, semua lelaki bertopeng itu berlari dengan cepat, masuk ke dalam gerbong kereta api. Sakura yang melihat hal itu tidak tinggal diam. Dia langsung mengajak keempat adiknya untuk bangun dan mengejar para lelaki bertopeng itu.
Tetapi, sesampainya mereka di dalam gerbong kereta, ternyata para lelaki bertopeng itu.sudah tidak ada di tempatnya.
"Kemana mereka semua, kak?" tanya Peony heran.
"Aku rasa mereka semua masih ada di dalam sini." Jawab Camelia.
"Berhati-hatilah! Ucap Sakura.
Baru saja Sakura selesai bicara. Tiba-tiba, Kelimanya diserang dengan ratusan tikus yang kelaparan. Five Power Flowers pun menghindar kesana kemari dari gigitan tikus-tikus itu. Tapi, karena jumlahnya yang sangat banyak mereka pun merasa kewalahan.
"Bagaimana menghalau tikus-tikus ini, kak?" tanya Allamanda yang sibuk melempar tikus-tikus yang menempel di tubuhnya.
"Kita bakar semua tikus itu!" kata Camelia.
"Setuju!"
Five Power Flowers kembali melompat dan melayang di udara. Kelimanya bersiap melakukan serangan balasan.
"Semburan api pembakar, menyemburlah! Seketika itu juga dari kedua tangan FPF menyembur api yang membakar tubuh semua tikus-tikus itu. Dan pada saat itu juga para lelaki bertopeng muncul kembali di hadapan FPF.
"Bebaskan para penumpang yang kalian culik!" teriak Sakura.
"Tidak semudah itu!" sahut si topeng tikus.
"Dimana para penumpang kereta api itu?" Sakura yang penasaran dengan keadaan para penumpang kereta api, kembali mengajukan pertanyaan.
"Mereka semua terkurung di dalam terowongan!"
"Dan kalian tidak akan bisa membebaskannya!" jawab si topeng buaya.
"Lebih baik kalian berlima memikirkan nasib kalian saat ini!"
"Karena, kalian akan mati terkubur di tempat ini!"
"Ha.....ha.....ha.....!"
Tiba-tiba saja, para lelaki bertopeng itu berubah bentuk menjadi buaya-buaya besar yang siap memangsa FPF. Buaya-buaya itu langsung melompat ke tubuh FPF. Tapi, dengan cepat kelimanya mundur beberapa langkah ke belakang. Tapi, serangan dari buaya-buaya itu tidak hanya sampai di situ. Kibasan ekor buaya terus menyerang FPF dengan sangat gencar.
Five Power Flowers dengan sigap langsung melompat ke udara. Dalam posisi berdiri dan melayang di udara, kelimanya telah bersiap mengeluarkan cambuk akar pohon.
"Bersiaplah!"
"Cambuk akar pohon, keluarlah!"
Cambuk akar pohon senjata andalan FPF langsung muncul di tangan Five Power Flowers. Lalu, dengan cepat Sakura memerintahkan keempat saudaranya untuk langsung memukulkannya ke tubuh para buaya jadi-jadian itu. Serentak kelimanya langsung berteriak,
"Pukulan cambuk akar pohon!"
Cambuk akar pohon salah satu senjata FPF yang memiliki kekuatan sangat dahsyat itu. Langsung mendarat di tubuh para buaya jadi-jadian. Tapi, dengan cepat pula buaya-buaya itu mengelak dengan mengibaskan ekornya.
FPF masih terus memukulkan cambuk akar pohon. Hingga buaya-buaya itu menyambut serangan FPF dengan mengibaskan ekor mereka. Keduanya saling memberikan tekanan kekuatan. Namun, akhirnya ekor buaya-buaya itu pun tidak kuat menahan tarikan dan hempasan dari cambuk akar pohon.
"Cepat, gunakan semua kekuatan lima bunga!"
"Hempaskan cambuk akar pohon dengan kuat!" teriak Sakura.
Five Power Flowers pun berusaha sekuat tenaga menghempaskan ekor-ekor buaya yang terbelit di cambuk akar pohon. Akhirnya, kelimanya berhasil mengangkat lalu menghempaskan kembali ekor-ekor buaya itu. Hingga ekor semua buaya terputus dari badannya.
Sakura yang khawatir kalau ekor dan badan semua buaya itu menyatu kembali, langsung memerintahkan keempat adiknya untuk mengeluarkan lilitan benang sari.
"Bersiaplah!"
"Kita pisahkan ekor dan badannya dengan lilitan benang sari!"
"Lilitan benang sari, keluarlah!" kembali Sakura berteriak.
Five Power Flowers pun melompat ke udara. Dan melayang-layang dengan ilmu peringan tubuh mereka. Lalu. kelimanya mengarahkan telapak tangan mereka ke bawah tanah, dimana ekor dan badan semua buaya sedang menggeleper-gelepar.
Dalam hitungan detik, helai-helai benang sari keluar dari telapak tangan mereka. Helaian benang sari itu terus bertambah banyak. Menjalar, melilit dan membungkus potongan ekor dan badan semua buaya. Lilitan benang sari terus bergerak, hingga potongan ekor dan badan semua buaya benar-benar terbungkus dan tidak dapat bergerak. Hanya kepala mereka saja yang terbebas dari lilitan benang sari.
Setelah ekor dan badan semua buaya terbungkus lilitan benang sari. Mendadak semua buaya itu berubah dan kembali ke wujud asli mereka. Para lelaki bertopeng itu pun, akhirnya tewas dengan tubuh mereka terpotong menjadi dua.
Sakura yang menganggap kalau para lelaki bertopeng itu telah tewas semua, langsung memerintahkan keempat adiknya mengambil tindakan lainnya.
"Kita hancurkan saja gerbong-gerbong ini!" kata Sakura.
"Tunggu dulu, kak!" sahut Camelia.
��Sebaiknya kita periksa bagian dalam, mungkin saja masih ada penumpang yang mereka sembunyikan!"
"Baiklah, cepat kita bergerak!"
"Lalu, kita hancurkan tempat ini!"
Kelimanya pun langsung berpencar mengelilingi gerbong. Ternyata, mereka mendapati beberapa penumpang yang terbaring tidak sadarkan diri. Kelimanya langsung membawa para penumpang tersebut keluar dari dalam gerbong kereta. Dan segera menyadarkan para penumpang itu dengan mengusapkan air bunga ke wajah mereka. Hanya dalam waktu sekejap para penumpang itu pun siuman. Lalu, pergi meninggalkan lokasi tersebut.
"Semuanya sudah beres, kak!" kata Candy.
"Bersiaplah!"
Five Power Flowers dengan seluruh kekuatannya kembali melompat ke udara. Dalam posisi berdiri dan melayang di udara, kelimanya bersiap mengeluarkan kembali cambuk akar pohon.
"Cambuk akar pohon, keluarlah!"
Seketika itu juga cambuk akar pohon muncul kembali di tangan FPF. Tanpa menunggu perintah dari Sakura. Secara bersamaan kelimanya langsung menghujamkan cambuk akar pohon ke gerbong-gerbong kereta yang menjadi markas lelaki bertopeng binatang.
"Pukulan cambuk akar pohon!"
Pukulan cambuk akar pohon yang memiliki kekuatan luar biasa itu. Dengan cepat meluluh lantahkan gerbong-gerbong kereta. Hingga gerbong-gerbong itu hancur dan rata dengan tanah. Dan yang tersisa hanya serpihan-serpihan kecil yang terbang tertiup angin. Begitu pun tubuh para lelaki bertopeng binatang ikut hancur bersamaan dengan hancurnya gerbong markas mereka.
"Semuanya sudah hancur, kak!" kata Peony.
"Misi kita selesai!" ucap Allamanda.
"Belum!" sahut Sakura.
"Kita selesaikan terowongan!"
Mendengar ucapan Sakura, keempat adiknya langsung mengangguk. Dan kelima bersaudara itu pun melangkah beriringan meninggalkan gerbong-gerbong kereta yang telah hancur. Tujuan mereka hanya satu, menyelamatkan para penumpang yang terkurung dalam terowongan.
Sekejap saja kelimanya telah berada di dalam terowongan kereta api yang sangat besar, gelap dan bau. Kelimanya langsung mengaktifkan senter jam tangan mereka.
"Bagaimana kita menemukan keberadaan para penumpang itu?" tanya Sakura yang mulai merasa khawatir.
"Kita mulai dari sini!" tunjuk Camelia pada goresan-goresan merah yang ada di dalam terowongan.
"Apa kamu faham makna goresan-goresan itu?" tanya Sakura ragu.
"Aku tidak faham!"
"Tapi, kita coba saja meraba goresannya. Seperti yang dilakukan Candy pada tutup lubang di sana!" jelas Camelia.
"Siapa yang meraba?" tanya Sakura.
"Biar aku yang merabanya. Dan kalian yang menjaga keadaan sekitar!" jawab Camelia.
"Setuju!" jawab sakura dan yang lainnya.
Camelia mulai meraba goresan-goresan merah itu. Sedangkan Sakura dan yang lainnya berjaga mengamati sekelilingnya.
"Aku akan menyentuh goresan terakhir. Bersiaplah!" ucap Camelia.
Camelia pun langsung menyentuh goresan terakhir. Dan tanpa disangka terowongan besar yang terbuat dari bebatuan itu, langsung meledak dengan sangat dahsyat. Hingga menghancurkan semuanya. Camelia dan keempat saudaranya pun langsung terlempar keluar dari terowongan. Ledakan dahsyat itu membuat Sakura dan keempat saudaranya tergeletak di tanah tidak sadarkan diri.