"Kak, kita terjerat jaring kawat berduri." Teriak Candy.
"Tenanglah!" ucap Sakura.
"Apa yang harus kita perbuat?" tanya Allamanda.
"Jangan bergerak! Sepertinya jaring ini bergerak mengikuti gerakan kita berlima." Tutur Camelia. Mendengar perkataan Camelia, keempat saudaranya hanya terdiam sambil terus memperhatikan gerakan jaring kawat berduri yang mulai melemah. Karena, Sakura dan yang lainnya diam mematung tanpa sedikitpun bergerak.
"Tutuplah mata kalian, kita berbicara lewat mata hati!"
"Baik, kak!"
Camelia dan ketiga adiknya yang lain mengikuti apa yang diperintahkan oleh Sakura. Kelimanya kini benar-benar sudah tidak lagi berbicara melalui mulut. Hati dan fikiran mereka difokuskan untuk dapat saling menyampaikan pesan.
##################################
Zein yang memantau FPF dari kejauhan, dengan cepat memberi perintah kepada anak buahnya.
"Segera keluarkan mereka berlima dari jaring kawat berduri!"
"Baik, bos!"
Beberapa anak buah Zein pun langsung bergerak melakukan yang telah diperintahkan oleh bosnya. Mereka mendatangi Sakura dan keempat saudaranya yang terlihat tidak bergerak di dalam jaring kawat berduri.
"Tekan tombol sebelah sana!"
"Aku akan mengikat kelimanya, agar mereka tidak melawan."
Anak buah Zein pun saling berbagi tugas untuk mengeluarkan tawanan mereka. Setelah salah seorang mematikan tombol otomatis yang terhubung dengan jaring kawat berduri. Tiba-tiba, pada saat bersamaan Sakura dan yang lainnya langsung melompat dan memutus jaring kawat berduri dengan menggunakan tangan baja lima bunga.
"Kami Five Power Flowers!" teriak Sakura.
Kelimanya pun melompat dan melayang di udara, hingga membuat Zein dan anak buahnya tercengang.
"Dasar wanita keparat!" umpat Zein.
"Kalau kalian merasa jago, turun hadapi kami semua!"
Sakura dan keempat adiknya langsung turun menyambut tantangan Zein si lelaki tampan.
"Kalian berlima tidak akan mampu mengalahkan kekuatanku."
"Ha.....ha....ha.....ha.....!"
"Jangan tertawa dulu!" balas Sakura lantang.
"Serang.........!" teriak Zein.
Dengan cepat seluruh anak buah Zein menyerang Sakura dan keempat saudaranya. Perkelahian pun terjadi dengan begitu sengit. Kedua belah pihak saling memberikan serangan yang mematikan pihak lawan.
Namun, belum satu pun pihak yang tersudutkan. Keduanya saling menunjukkan kekuatan pukulan dan tendangan yang luar biasa menyakitkan. Tapi, keduanya mampu mengimbangi serangan lawan mereka dengan serangan balasan yang tidak kalah kuatnya.
Five Power Flowers yang menyerang anak buah Zein dengan menggunakan tangan kosong. Akhirnya, mundur beberapa langkah ke belakang. Zein yang melihat gerakan mundur FPF mengira kalau kelimanya akan melarikan diri. Dengan cepat Zein menghadang kelimanya dan menyerang mereka dengan semprotan parfum bunga.
"Bau apa ini, kak?" teriak Peony.
"Itu semprotan parfum yang ada di tangannya." Jawab Camelia yang berdiri di sebelah Peony.
"Hati-hati dengan aroma parfumnya!" sahut Sakura.
"Kenapa mendadak kepalaku pusing?" tanya Candy yang berada di belakang Allamanda.
"Bertahan dek, ini efek dari parfumnya!"
"Berbuatlah sesuatu, kak!" pinta Allamanda kepada Sakura.
Sakura yang mendengar permintaan Allamanda langsung memerintahkan keempat adiknya untuk membentuk formasi bunga.
"Cepat, kita bergerak sekarang!"
"Kita buat formasi bunga yang sedang mekar."
Five Power Flowers pun dengan sigap langsung membentuk lingkaran seperti bunga yang sedang mekar. Kemudian, tubuh mereka dilekukkan ke belakang. Dengan posisi tangan yang di angkat ke atas. Lalu, direntangkan dengan kedua telapak tangan yang saling berhadapan. Perlahan kepala mereka pun dihadapkan ke atas langit dengan kedua mata yang mulai dipejamkan.
"Keluarlah aroma kekuatan lima bunga terindah!" ucap kelimanya.
"Bunga Sakura!" ucap Sakura.
Aroma keharuman bunga Sakura menyeruak keluar dari kedua telapak tangan Sakura. Lalu, menyebar ke seluruh area perkomplekkan tua. Hingga, aroma keharuman bunga Sakura tercium oleh Zein dan anak buahnya.
Kemudian, giliran Camelia yang mengucapkan nama kekuatan bunga yang dimilikinya.
"Bunga Camelia!"
Aroma keharuman bunga Camelia pun dengan cepat menyeruak keluar dari kedua telapak tangan Camelia. Lalu, menyebar dan perlahan menghantam pernafasan para musuh yang sedang mereka hadapi. Aroma keharuman bunga Camelia telah bergabung dengan keharuman bunga Sakura. Hingga membuat Zein dan anak buahnya mulai merasakan sesak di pernafasan mereka.
Zein yang mulai menyadari kekuatan yang sedang dikeluarkan oleh Five Power Flowers, langsung bertindak dengan kekuatannya yang ada. Zein mulai memfokuskan dirinya. Dan berniat menyerang balik FPF yang masih mengeluarkan kekuatan aroma keharuman lima bunganya.
Zein dengan tegak berdiri tidak jauh dari FPF. Kemudian, dia memegang wajah tampannya dengan kedua tangannya. Wajah tampannya itu mulai didongakkannya ke atas. Lalu, perlahan mulutnya dibuka lebar. Perlahan-lahan mulutnya terus terbuka lebar dan sangat lebar. Kelebaran mulut Zein sudah melampaui batas. Zein si lelaki tampan sudah bukan lagi dirinya yang sebenarnya. Sekarang Zein lebih menyerupai sosok makhluk dengan mulut besar dan sangat lebar.
Setelah mulutnya terbuka lebar, Zein pun lalu mengeluarkan semburan angin beraroma busuk dari dalam mulutnya. Semburan angin beraroma busuk itu menyembur dengan sangat kuat ke arah FPF yang tengah mengeluarkan kekuatan aroma keharuman lima bunga.
Five Power Flowers masih terus mengerahkan seluruh kekuatan bunga mereka. Aroma keharuman bunga bertemu dengan aroma busuk Zein. Dua kekuatan beradu di udara. Hingga keduanya saling dorong melalui tenaga dalam mereka yang sangat luar biasa.
Anak buah Zein yang mencium aroma harum bunga dari Five Power Flowers mulai merasa pusing dan sempoyongan. Hingga mereka tidak dapat menyerang FPF dengan pukulan yang mereka miliki.
Dua kekuatan aroma bunga telah dikeluarkan oleh FPF. Kini giliran Peony yang menunjukkan keharuman bunganya kepada para musuhnya.
"Bunga Peony!"
Aroma keharuman bunga Peony perlahan keluar dari telapak tangan Peony. Lalu, menyusup masuk ke telinga dan menjalar ke otak. Keharumannya merusak fikiran anak buah Zein yang tidak memiliki tenaga dalam. Hingga anak buah Zein satu persatu menemui ajalnya.
Zein masih terus menghantam FPF dengan semburan aroma busuk dari mulut besarnya.. Namun, serangannya itu sedikit pun tidak berpengaruh bagi Five Power Flowers yang juga masih terus mengeluarkan kekuatan aroma keharuman lima bunga.
Setelah Peony mengeluarkan kekuatan aroma keharuman bunganya. Kini giliran Allamanda yang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyebarkan keharuman bunga allamanda.
"Bunga Allamanda!"
Ucapan Allamanda membuat aroma keharuman bunganya langsung menyeruak keluar melalui kedua telapak tangannya. Hingga membuat seluruh persendian anak buah Zein lemas tidak dapat digerakkan. Kekuatannya juga mulai menggoyahkan pertahanan kekuatan yang dimiliki oleh Zein si lelaki tampan.
Zein berusaha menepis serangan kekuatan aroma keharuman lima bunga. Tapi, tidak bisa. Keharuman bunga allamanda mulai melemaskan seluruh persendiannya.
Five Power Flowers pun mengerahkan kembali kekuatan bunga Candy. Untuk melengkapi kekuatan aroma keharuman lima bunga.
"Bunga Candy!"
Aroma keharuman bunga candy mendorong seluruh kekuatan dari pihak lawan yang sudah mulai melemah.
"Cepat, hentakkan seluruh kekuatan kita!" teriak Sakura.
"Kekuatan aroma keharuman lima bunga!"
Five Power Flowers dengan cepat mengarahkan pukulan kekuatan aroma keharuman lima bunganya kepada Zein dan anak buahnya yang masih tersisa. Hantaman pukulan yang dilayangkan oleh FPF membuat Zein dan anak buahnya jatuh tersungkur ke tanah.
Anak buah Zein mati seketika akibat hantaman tersebut. Sedangkan Zein yang tersungkur bertahan dalam posisi nungging sambil memegangi dadanya yang terasa nyeri. Zein yang merasa mual akibat pukulan FPF, langsung muntah. Dan mengeluarkan banyak darah dari dalam mulutnya.
"Kurang ajar, kalian!" maki Zein.
"Aku akan membalasnya!"
Five Power Flowers tidak sedikit pun membalas makian yang dilontarkan oleh Zein. Kelimanya hanya berdiam diri dengan penuh sigap melihat keadaan Zein yang sangat memprihatinkan.
"Apa yang harus kita lakukan padanya, kak?" tanya Candy pada Sakura.
"Entahlah!"
"Kita habisi saja dia!" sahut Allamanda.
"Jangan!" jawab Sakura.
"Kenapa, kak?" tanya Candy.
"Karena, dia tidak ada membuat keonaran di kota. Kesalahannya hanya ada pada kita."
"Lalu, bagaimana?" tanya Camelia.
"Sudahlah, kita biarkan saja dia hidup!" jawab Peony.
Sakura pun terdiam, sambil berfikir mencari penyelesaian yang dianggapnya paling manusiawi.
"Baiklah, kita tinggalkan dia di sini!"
"Kita semua berharap dia tidak berbuat jahat lagi."
"Kakak yakin, dia tidak akan membalas dendam." Sambung Camelia meragukan ucapan sang kakak.
"Mudah-mudahan."
Kelimanya pun memandangi Zein yang masih terus memuntahkan banyak darah dari dalam mulutnya, untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu kelimanya pun berbalik badan meninggalkan Zein seorang diri.
Tapi, baru saja kelimanya membalikkan tubuh mereka. tiba-tiba saja, Zein tertawa terbahak-bahak sambil melemparkan gumpalan darahnya ke tubuh Sakura dan keempatnya adiknya. Hingga membuat kelimanya jatuh ke tanah.
"Ha...ha...ha...ha.....!"
"Mampus kalian berlima!"
Gumpalan-gumpalan darah yang dilemparkan oleh Zein ternyata mengandung racun ganas yang mampu mengisap habis darah yang terkena tempelannya.
"Kalian tidak akan bisa pergi dari tempat ini!"
"Bersiaplah menyambut kematian kalian!"
"Perlahan-lahan kalian berlima akan menemui ajal!"
"Ha...ha...ha...ha...!"
Sakura dan keempat adiknya berusaha saling berpegangan tangan. Kelimanya berusaha menahan rasa sakit yang mulai mereka rasakan. Perlahan-lahan gumpalan darah itu mulai menggrogoti kekuatan FPF. Menyadari akan hal itu Sakura dan yang lainnya langsung duduk bersila.
Dan kelimanya mengeluarkan kekuatan kekebalan lima bunga untuk menahan gerogotan gumpalan darah yang menempel di punggung mereka. Beberapa saat Zein merasa bangga dengan serangan balasannya yang mampu melumpuhkan Five Power Flowers.