Chereads / Five Power Flowers / Chapter 8 - Part 8 : Sirine Bendungan Lama

Chapter 8 - Part 8 : Sirine Bendungan Lama

Pagi itu, kakek Dato dan kelima cucunya bersantai di halaman depan rumah. Ditemani roti berpoles selai kacang dan secangkir teh manis hangat. Menambah nikmat rasa kebersamaan di antara mereka. Yang sesekali diselingi candaan kecil. Dan saling bertukar cerita mengenai diri mereka.

Roti tawar itu sudah hampir habis. Tapi, kelima cucu kakek Dato belum juga ada yang beranjak dari tempat duduknya. Mereka sangat menikmati suasana pagi di halaman depan rumah. Hawa sejuk yang menyentuh pori-pori kulit. Juga sinar matahari pagi yang menyehatkan. Membuat mereka betah berlama-lama berada di sana.

Halaman rumah kakek Dato yang luas. Dan posisinya yang menghadap ke jalan. Menjadi pemandangan sendiri bagi mereka yang duduk di sana. Begitu juga di pagi itu. Sakura dan yang lainnya merasa heran. Saat melihat banyak orang berpakaian trening, melintas di depan pagar rumah. Membuat mereka berenam berhenti berbicara. Dan mengalihkan pandangannya ke arah jalan.

Candytuft yang penasaran langsung berdiri dan mendekati pagar. Disusul oleh Camelia dan yang lainnya. Kelimanya berdiri menempel ke pagar besi yang tertutup. Dan berusaha menyapa salah seorang yang melintas di depan mereka.

"Maaf, bu!" sapa Camelia kepada seorang wanita yang melintas di depan pagar. Ibu yang disapa oleh Camelia itu pun berhenti. Dan mendekati Camelia.

"Ada apa, nak?" tanya sang wanita paruh baya itu.

"Kenapa orang-orang itu berlari ke sana, bu?" tanya Camelia.

"Oh..... itu!" tunjuk wanita itu ke arah orang-orang yang sedang berlari.

"Mereka itu sedang maraton."

"Maraton kemana, bu?"

"Ke bendungan lama," jelasnya.

"Apa cuma maraton, bu?" Peony ikut bertanya.

"Tidak cuma maraton, nak. Di sana juga ada orang-orang yang jogging. Ada bazar dan masih banyak lagi yang lainnya." Tutur wanita paruh baya itu dengan jelas.

"Terima kasih bu, atas penjelasannya," kata Camelia sembari tersenyum ramah. Wanita itu pun balas tersenyum dan mengangguk. Lalu, kembali berlari menyusul orang-orang yang sudah jauh di depannya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari wanita itu. Candytuft langsung mendatangi kakek Dato yang sedang membaca surat kabar. Melihat tingkah si bungsu Candy, keempat kakaknya hanya menggeleng-gelengkan kepala. Mereka pun kembali duduk di dekat sang kakek.

"Kek, aku mau ke bendungan lama." Dengan lembut Candy berusaha membujuk sang kakek. Agar mengijinkannya pergi ke bendungan lama. Tapi, sang kakek hanya terdiam. Dan terus membaca berita di surat kabar.

"Ayolah, kek!" Bujuk Candy sambil menggoyang-goyangkan lutut kakeknya.

"Bendungan lama, kek." Lanjut Candy penuh harap.

"Apa?! Bendungan lama!" tiba-tiba saja kakek Dato melotot ke arah Candy. Sakura dan yang lainnya langsung menunduk. Mereka tidak berani memandang mata sang kakek. Kecuali, Candy yang masih mengangkat wajahnya di hadapan kakek Dato.

"Betul kek, bendungan lama," jawab Candy dengan tenang. Meskipun dia tahu, kalau kakeknya sangat terkejut dengan permintaannya.

"Coba kamu baca berita ini!"

Candy pun meraih surat kabar yang diberikan oleh kakek Dato. Dan langsung membacanya.

"Bacalah dengan suara yang keras! Supaya kakak-kakakmu bisa mendengarnya." Pinta sang kakek.

Candy pun akhirnya mengulang membacanya.

"Bendungan lama yang sudah sekian lama tidak digunakan. Kini kembali dimanfaatkan untuk kegiatan umum. Tapi, pemanfaatan bendungan lama terlepas dari campur tangan pemerintah. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada kejelasan tentang siapa yang memulai membuka bendungan lama dan apa tujuannya?.....belum jelas."

"Wah! Ini baru berita yah, kak!" Kata Candy sambil menepuk Sakura.

"Kalau begitu kami ke sana, kek!" pinta Candy kepada sang kakek.

"Pergilah!"

Mendengar jawaban dari sang kakek. Candytuft langsung bangun dari tempat duduknya. Dan menarik tangan kakaknya, agar bersiap untuk pergi. Sakura, Camelia, Peony dan Allamanda yang sejak tadi diam saja. Mendadak ikutan berdiri dan bergegas mengganti pakaiannya.

Tidak berapa lama kelimanya pun sudah memakai trening. Seperti orang kebanyakan yang pergi maraton. Setelah meminta ijin kepada sang kakek. Akhirnya, kelimanya pun keluar dari pagar dan berlari menuju bendungan lama.

###################################

Ternyata, sepanjang jalan banyak sekali orang yang melakukan maraton ke arah bendungan lama. Mereka tidak hanya orang dewasa dan lansia. Anak-anak pun juga banyak yang ikut serta. Mereka semua memakai trening, tanpa terkecuali.

Candy merasa senang bisa berbaur di tengah keramaian. Ia pun berusaha mendokumentasikan dengan handycamnya. Sakura dan ketiga kakaknya hanya bisa mentertawakan tingkah manja adik bungsunya itu. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sampai juga di bendungan lama.

"Sungguh indah!" ucap Candy.

"Tidak sia-sia aku maraton ke tempat ini."

Tanpa memberitahu, diam-diam Sakura memisahkan diri dari keempat adiknya. Dalam hatinya, dia mulai tertarik dengan berita yang tertulis di surat kabar. Dia ingin menyelidiki berita yang dibacakan oleh Candytuft."Siapa yang memulainya dan apa tujuannya membuka bendungan lama?"

Karenanya, dia langsung mengamati keadaan sekitar bendungan lama dengan sangat teliti. Dia ingin mendapatkan suatu kejelasan tentang tempat yang saat ini sedang dikunjunginya.

Camelia yang mengerti dengan gelagat kakaknya. Langsung mendekatinya dan mulai mengikuti gerakan yang dilakukan oleh Sakura secara diam-diam. Sedangkan Peony dan Allamanda bersama dengan Candy. Ketiganya dibiarkan berkeliling sambil berfoto-foto dan membuat video.

Camelia terus berjalan di sebelah Sakura. Keduanya dengan cermat mengamati keadaan di area bendungan lama.

"Kamu mengerti yang kakak inginkan," kata Sakura kepada Camelia yang terus mengiringi langkahnya. Camelia pun mengangguk tanda ia faham dengan yang dikatakan Sakura.

Pagi itu suasana di area bendungan lama sangat ramai. Ada yang maraton, ada yang jogging, ada yang duduk bersantai, ada juga yang berbelanja di bazar. Bahkan ada yang membuat tenda kecil di tepi bendungan. Semua orang terlihat gembira dan sangat menikmati keindahan bendungan lama.

Bendungan lama layaknya bendungan pada umumnya. Bentuknya masih seperti waktu pertama bendungan itu dibuat oleh pemerintah. Mulanya bendungan itu sengaja dibangun oleh pemerintah, supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Waktu itu bendungan lama difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air. Untuk mengairi lahan pertanian. Juga mengatur debit air di daerah setempat. Tidak ada ijin kepada masyarakat untuk berekreasi di sekitar bendungan lama. Karena, sangat beresiko.

Tetapi, beberapa tahun belakangan ini bendungan lama tidak lagi terdengar kegunaannya. Perlahan-lahan pemerintah mulai mengabaikannya.. Dengan kata lain bendungan lama sudah ditinggalkan oleh pemerintah.

Kini, nama bendungan lama kembali muncul di permukaan. Namun, fungsinya sudah sangat bertolak belakang. Dan pemerintah setempat seakan membiarkan hal itu terjadi. Bahkan secara tidak langsung, pemerintah setempat seakan mendukung berbagai aktifitas yang dilakukan di sekitar bendungan lama.

Camelia dan Sakura terus berjalan menyusuri tepi bendungan lama. Hingga sampailah mereka di sebuah pohon besar yang berada tepat di sebelah kanan bendungan lama. Keduanya pun duduk di bawah pohon itu untuk beristirahat.

"Luas juga area bendungan lama yah, kak." Kata Camelia kepada Sakura yang tengah mengelap peluh yang membasahi wajahnya.

"Iya sangat luas." Jawab Sakura.

Mendengar jawaban Sakura, Camelia pun menggeser badannya ke belakang. Dia berniat menyandarkan punggungnya ke pohon besar yang tepat berada di belakangnya. Tapi, baru saja dia meletakkan tangannya di batang pohon besar itu.

Tiba-tiba, dia dikejutkan oleh sesuatu yang bergerak. Dengan cepat Camelia melompat menjauh dari pohon besar itu. Sakura yang melihat Camelia melompat. Dia pun ikut melompat ke sebelah Camelia.

"Ada apa, dek?!" tanya Sakura kepada Camelia yang sedikit panik.

"Itu.....lihat kak!" tunjuk Camelia ke batang pohon besar yang mendadak bergeser. Setelah tersentuh oleh tangannya. Dengan mata membelalak Sakura pun melihat ke arah pohon besar yang bergeser. Lalu, perlahan-lahan dia mendekatinya.

"Kemarilah dek!" ajak Sakura kepada Camelia untuk sama-sama mendekati pohon besar.

"Itu.....lorong rahasia, kak!" tunjuk Camelia.

"Ayo! Kita masuk dek!"

Keduanya pun perlahan-lahan menuruni anak tangga yang ada di dekat pohon besar. Baru saja mereka menginjakkan kakinya di anak tangga yang kedua. Tiba-tiba saja, lubang besar itu kembali tertutup. Dan keduanya terkurung di dalam lorong yang sangat gelap.

"Fungsikan jam tangan kakak!"

"Aku juga."

Sakura dan Camelia pun mengaktifkan lampu senter yang ada di jam tangan mereka. Seketika itu lorong pun menjadi terang benderang. Lalu, keduanya kembali menuruni anak tangga satu persatu. Hingga akhirnya mereka melihat ada sinar terang di ujung lorong. Keduanya pun kemudian mematikan lampu senter di jam tangannya.

"Minum ini, kak!"

Camelia pun memberikan minuman kelopak tertutup kepada Sakura. Kemudian, dia pun ikut meminumnya juga. Keduanya, kembali melanjutkan perjalanan.

"Tempat apa ini, kak?"

"Aku juga tidak Tahu."

"Kita seperti berada di dalam aquarium raksasa."

"Lihat kak!"

"Itu mereka semua ada di atas sana!" tunjuk Camelia ke arah atas. Keduanya dapat melihat Peony, Allamanda dan Candy yang sedang berfoto di tepi bendungan.

"Apakah ini bendungan, kak?"

"Kakak tidak tahu, dek."

"Yang pasti kita sedang terkurung di dalam aquarium raksasa."

Sakura dan Camelia terus menyusuri ruangan berbentuk kapsul besar berlapiskan kaca. Berkali-kali mereka menengok ke kanan dan ke kiri. Tapi, mereka tidak menemukan apapun juga. Selain air dan para pengunjung yang berada di atas sana.

Keduanya pun berusaha mengontak ketiga saudaranya yang berada di luar sana. Tapi, jam tangan mereka tidak berfungsi. Dan mereka pun berusaha memberi sinyal kode kepada kakek Dato. Tapi, juga gagal. Jam tangan dan sinyal kode yang mereka miliki tidak ada yang berfungsi.

"Kenapa bisa begini, kak?"

"Ada seseorang yang ahli bermain sinyal."

"Sekarang kita harus bagaimana, kak?"

"Kapsul tidak punya ujung."

"Kita balik arah."

"Apa mereka mengetahui keberadaan kita, kak?

"Sepertinya tidak."

Sakura dan Camelia pun berbalik badan. Keduanya merasa kalau perjalanan mereka sia-sia saja. Karena, tidak dapat menemukan sesuatu apapun. Kecuali, lorong panjang dan ruangan menyerupai aquarium raksasa.

Mereka pun kembali menyusuri jalan yang tadi telah dilewati. Sampai pada akhirnya kaki keduanya menginjak tangga kedua dan pintu lorong pun terbuka secara otomatis.

Sakura dan Camelia segera keluar dari lorong rahasia itu. Setelah keduanya berhasil keluar. Tiba-tiba, pohon besar itu bergeser dan kembali ke tempatnya seperti semula.

Kedua kakak adik itu pun tertegun menyaksikan pergeseran otomatis pada pohon besar yang ada di hadapan mereka. Dan pada saat bersamaan ponsel jam tangan Sakura berbunyi dengan sangat kuat. Hingga membuat keduanya terkejut. Dan tersadarkan dari ketertegunannya.

"Halo!"

"Aku Peony, kak."

"Kakak dimana?"

"Kemarilah, dek!"

"Kakak ada di sebelah kanan bendungan, dekat pohon besar."

"Baiklah, kak. Kami ke sana sekarang."

Sakura pun menghentikan percakapannya dengan Peony. Dan kembali mendekati Camelia yang masih berdiri di sebelah pohon besar. Camelia masih terus mengamati dengan teliti pohon besar yang ada di hadapannya.

Dengan lembut dia kembali menyentuh kulit pohon itu. Dan merabanya dengan penuh perasaan. Hingga dia pun kembali merunduk dan mendekatkan kedua matanya ke kulit pohon besar itu. Dari raut wajahnya, sepertinya Camelia telah menemukan sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.

"Ini, kak!"

"Mendekatlah ke sini!" pinta Camelia kepada Sakura yang masih saja berdiri di belakangnya. Sakura pun lantas ikutan merunduk di sebelah Camelia. Dengan serius Sakura memperhatikan apa yang dijelaskan Camelia kepadanya.

"Kakak.....!"

"Kalian berdua sedang apa di bawah pohon?!" suara Candy mengejutkan Camelia dan Sakura.

Secara tiba-tiba Candy muncul di belakang mereka. Meskipun keduanya terkejut. Tapi, Sakura dan Camelia berusaha tenang.

"Kakak sedang lihat-lihat aja keunikan kulit pohon ini." Jawab Sakura yang berusaha menutupi penyelidikannya bersama Camelia.

"Aku punya sesuatu buat kakak," ucap Candy.

"Tapi, kakak jawab dulu dengan jujur."

"Kakak berdua tadi pergi kemana?" tanya Candy dengan rasa penasaran.

"Kamu dulu beritahu kakak, kamu temukan apa?" Sakura pun balik bertanya untuk menghindari rasa penasaran Candy.

Mendengar pertanyaan balik dari Sakura. Candy pun memberikan handycamnya kepada sang kakak. Sakura langsung membuka rekaman video yang diambil oleh adiknya. Camelia yang sedari tadi berdiri di dekat pohon besar, mendadak bergeser mendekati Sakura. Dia juga ingin tahu isi handycam yang diberikan oleh Candy. Sedangkan Peony dan Allamanda hanya berdiri memperhatikan tingkah ketiga saudaranya.

Perlahan gambar di video pun mulai muncul. Betapa terkejutnya Sakura saat melihat rekaman video yang ada di dalamnya. Rekaman video itu sebenarnya untuk mengambil gambar Peony dan Allamanda. Tetapi, jauh di bawah air sana, ada wajah Sakura dan Camelia yang melihat ke arah atas air.

"Itu artinya kamu tahu kami berdua ada di bawah sana?!" tanya Sakura sembari menunjuk dirinya dan Camelia. Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Sakura, Candy pun hanya mengangguk.

"Padahal aku dan Camelia sudah meminum kelopak tertutup."

"Tapi, kenapa tidak berfungsi?!" Sakura pun merasa heran. Sedangkan Camelia hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

"Aku dan Sakura terjebak masuk ke lorong rahasia."

"Gara-gara ketidak sengajaanku menempelkan tangan ke pohon besar ini." Jelas Camelia kepada adik bungsunya.

"Itu artinya bendungan lama punya misteri yang harus diungkap," sahut Allamanda.

"Kalau begitu kita mulai dari sekarang!" ajak Peony.

"Tenang, semuanya harus kita perhitungkan." Dengan lembut Camelia berusaha menenangkan suasana.

"Mendekatlah semua!" Mendadak Camelia meminta keempat saudaranya untuk mendekat ke pohon besar.

"Ini pohon palsu, tapi nampak asli."

"Di sela-sela kulitnya ada tiga tombol rahasia yang aku sendiri tidak tahu apa kegunaannya."

"Tiga tombol kecil itu berwarna merah, kuning dan hijau."

"Apa kita coba tekan sekarang?" tanya Camelia.

Keempat saudaranya hanya terdiam memandangi Camelia. Seakan mereka menyerahkan semuanya kepada Camelia. Menyadari hal itu, Camelia pun memulai dengan menekan tombol berwarna hijau.

Tiba-tiba saja pohon besar itu bergeser, sama seperti yang dialami oleh Sakura dan Camelia tadi pagi. Peony, Allamanda dan Candy yang melihat sebuah lorong rahasia ada di hadapan mereka, terkejut bukan main.

Tanpa membuang waktu dan reaksi dari keempat saudaranya. Camelia pun segera menekan kembali tombol hijau. Dan secara otomatis pohon besar itu pun bergeser kembali ke tempatnya semula.

Lalu, Camelia pun menekan tombol berwarna kuning. Sebuah pemandangan di luar dugaan mereka terjadi saat itu. Mendadak saja air deras yang mengalir di dalam bendungan itu menjadi surut. Camelia dan keempat saudaranya yang menyaksikan perubahan itu, sangat tegang.

Namun, dengan cekatan Camelia segera menekan kembali tombol kuning. Dan air bendungan pun kembali normal.

Kemudian, Camelia memberanikan diri menekan tombol berwarna merah.

"Hati-hati, kak!" ucap Peony.

"Tetaplah waspada!" Sakura mengingatkan keempat adiknya.

Dengan penuh kesiagaan kelima bersaudara itu menunggu perubahan yang terjadi saat Camelia menekan tombol merah. Tombol merah pun ditekan Camelia.

Tiba-tiba saja, tanah yang mereka pijak bergetar. Seperti ada gempa yang terjadi di sekitar mereka. Perlahan-lahan permukaan tanah yang dipijak oleh orang-orang menjadi terbalik. Sungguh kejadian yang luar biasa.

"Kakak.....!"

"Tolong mereka.....!" teriak Candy sangat panik.

"Kakiku tidak bisa digerakkan," kata Allamanda.

"Badanku rasa gemetar," sahut Peony.

"Cepat.....!!!"

"Tekan kembali tombol merahnya," teriak Sakura sambil menarik lengan Camelia.

Dengan badan gemetar Camelia pun menekan kembali tombol merah itu. Perlahan-lahan permukaan tanah pun kembali seperti sediakala.

Namun, tidak berselang lama. Tiba-tiba saja terdengar bunyi sirine yang sangat kuat. Hingga Sakura dan keempat adiknya menutup kedua telinga mereka. Bunyi sirine itu semakin kuat dan memekakkan telinga kelima bersaudara itu.

"Ini bukan sirine biasa!" ujar Camelia.

Sakura yang merasakan hal yang sama dengan Camelia langsung bertindak.

"Bertahanlah!"

"Dengarkan kata-kataku!"

"Ambil posisi duduk!"

"Duduk bersila dan pegang lutut kalian."

"Berkonsentrasilah dengan lima kekuatan bunga yang kita punya!"

Sakura dan keempat saudaranya itu pun duduk bersila. Dan memfokuskan diri dengan semua kekuatan bunga yang ada di dalam tubuh mereka.

Sirine itu masih terus berbunyi. Sakura serta keempat saudaranya pun masih terus bertahan. Hingga kemudian dua kekuatan besar bertemu. Kekuatan sirine dan kekuatan lima bunga beradu di udara. Mengakibatkan ledakan dahsyat di area sekitar bendungan.

Mendengar suara ledakan, Sakura dan yang lainnya langsung bangun dari duduknya. Mereka berniat mendatangi asal suara ledakan dahsyat tersebut. Tetapi, baru saja mereka hendak melangkahkan kaki. Tiba-tiba dari arah berlawanan datang para pengunjung bendungan yang ingin menyerang mereka.

"Jangan pukul mereka!" teriak Sakura.

"Mereka sedang dikuasai oleh seseorang."

"Menghindar saja!"

"Kita tidak bisa menghindar terus, kak!" sahut Candy.

"Mereka berniat menghabisi kita," ucap Allamanda.

Benar saja, para pengunjung bendungan yang tengah dibawah kendali sirine itu pun menyerang dengan sangat beringas. Mereka memukul, menendang dan melempari dengan membabi buta. Mereka sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh Sakura dan keempat adiknya.

Akhirnya, Sakura pun memerintahkan keempat adiknya untuk membentuk formasi. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.

"Kalian siap!" teriak Sakura.

"Kami FPF Five Power Flowers!"

"Siap!!!"

"Beraksi!"

"Berubahlah!"

Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di area bendungan.

Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.

"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)

"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)

"The White Peony" (si putih Peony)

"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)

"The Cute Candy" (si imut Candy)

Dengan posisi melayang di udara, Five Power Flowers membentuk jurus pusaran angin lima bunga. Sambil berpegangan tangan kelimanya terus berputar bagaikan sebuah pusaran. Berputar, berputar dan terus berputar. Hingga melempar semua yang ada di sekitarnya.

Begitupun dengan para pengunjung bendungan yang kehilangan kesadaran. Semuanya terhempas ke tanah dan tidak sadarkan diri. Jurus kekuatan pusaran angin lima bunga terus menggulung dan menggulung kekuatan suara sirine. Hingga suara sirine yang tadi begitu kuat. Perlahan-lahan tidak terdengar lagi. Suara sirine itu berhasil digulung oleh kekuatan pusaran angin lima bunga.

FPF yang mengetahui suara sirine sudah berhenti. Dan melihat keadaan di sekitar bendungan juga sudah terkendali. Five Power Flowers pun mengambil langkah lanjutan.

Mereka berlima kembali beraksi dengan melompat ke udara dan berpencar. Kelimanya menyiramkan lima air bunga kepada para pengunjung bendungan yang tergeletak tidak sadarkan diri. Lima air bunga mempunyai khasiat yang luar biasa. Orang yang terkena siraman lima air bunga akan terhindar dari pengaruh kekuatan suara-suara yang tidak wajar. Seperti kekuatan sirine yang telah mempengaruhi kesadaran mereka.

Five Power Flowers pun kemudian mencari tempat yang aman. Dan mengembalikan wujud mereka seperti semula.

Tiba-tiba, beberapa anggota kepolisian terlihat mendatangi bendungan. Kemungkinan mereka mendengar suara ledakan yang sangat dahsyat dari area bendungan.

Dengan sigap para polisi itu pun langsung memasang police line. Dan mengamankan beberapa orang pengunjung untuk dimintai keterangannya.

Sakura dan keempat adiknya merasa lega melihat kehadiran para polisi itu. Dan kelimanya pun bergegas pergi meninggalkan area bendungan. Tanpa seorang pun yang mengetahui identitas kelimanya sebagai Five Power Flowers. Kelimanya pun kembali ke rumah. Ada misi yang nanti malam harus mereka tuntaskan.

#####################################

Di sebuah ruang kendali bawah air. Seorang bernama Lamaxeo sedang marah besar. Dia sangat kecewa dengan kinerja anak buahnya yang gagal mengendalikan sirine penyerap tenaga.

"Sory, bos!"

"Mereka terlalu kuat." Kata salah satu anak buah Lamaxeo yang melakukan pembelaan.

"Kalian harusnya menambah daya sirinenya sampai full."

"Nanti bendungan itu bisa hancur, bos!"

"Cari tahu siapa mereka?!"

"Kekuatan mereka sangat luar biasa."

"Kelima cewek itu bisa menghancurkan rencana besarku."

"Bagaimana caranya kami mencari mereka?!"

"Lihat itu!" tunjuk Lamaxeo ke layar lebar yang menampilkan gambar Sakura dan Camelia.

"Coba di zoom!"

"Nah! Cari aksesnya di internet!"

Anak buah Lamaxeo pun langsung mencari identitas Sakura dan Camelia. Dalam waktu sekejap, mereka pun menemukan identitas Sakura dan Camelia. Dan menyerahkannya kepada Lamaxeo.

"Jadi.....dia bernama Sakura. Seorang reporter di sebuah penyiaran."

"Kalau dia!" tunjuk Lamaxeo ke gambar Camelia.

"Kami tidak menemukan aksesnya."

"Sepertinya mereka bersaudara, bos."

"Cari dia!" tunjuk Lamaxeo ke gambar wajah Sakura.

"Besok, tamatkan riwayatnya!!!"

Lamaxeo pun melemparkan belati ke gambar kening Sakura. Kemudian, dia berlalu dari hadapan anak buahnya. Dengan cepat anak buahnya menyusun rencana penangkapan dan pembunuhan terhadap Sakura.

######################################

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 19.00 wib. Sakura dan keempat adiknya tengah mempersiapkan sesuatu. Mereka sedang bersiap akan keluar rumah.

"Bagaimana kita berangkat sekarang?" tanya Sakura.

"Kami sudah siap, kak!"

"Kalian jadi berangkat?!" Tanya kakek Dato yang mendadak sudah berdiri di dekat Sakura.

"Jadi, kek." Jawab Camelia.

"Cari ruang kendalinya!" ujar kakek Dato.

"Kakek tahu dimana ruang kendali bendungan?" tanya Camelia.

Kakek Dato pun terdiam sejenak. Kemudian sang kakek menatap kelima cucunya.

"Kalian ikuti jalan menuju bendungan. Nanti di sebelah kiri jalan terdapat bangunan berwarna putih yang bertuliskan Dilarang masuk. RUANG KENDALI. Tulisannya berwarna merah." Jelas kakek Dato.

Sakura dan keempat adiknya mendengar penjelasan kakek Dato dengan seksama. Setelah selesai memberikan penjelasan kepada kelima cucunya, kakek Dato pun kembali ke dalam kamarnya. Ditinggalkannya kelima cucunya yang tengah bersiap untuk berangkat.

Sakura dan yang lainnya segera meninggalkan kediaman kakek Dato. Kelimanya hanya berjalan kaki saja menuju ke arah bendungan. Kebetulan suasana jalan saat itu sangat sepi. Jarang sekali kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Membuat kelimanya sangat leluasa untuk mencari keberadaan ruang kendali. Setelah beberapa menit berjalan, mereka pun melihat bangunan yang dikatakan oleh sang kakek.

Bangunan berwarna putih itu terlihat sepi, seperti tidak ada orang yang beraktifitas di dalamnya. Saat kelimanya hendak membuka pintu gerbang. Ternyata pintu gerbang tergembok dengan sangat kuat. Belum lagi rerumputan liar berukuran tinggi memenuhi halaman bangunan tersebut. Kuat dugaan bangunan itu sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Sia-sia kita kesini!" gerutu Candy.

"Sudahlah kita ke bendungan saja!" ajak Allamanda.

"Tenanglah! Kita tunggu disini beberapa menit." Saran Camelia.

"Aku setuju," sahut Peony.

"Diam! Dan tetap amati sekitar!" perintah Sakura.

Tiba-tiba saja kelimanya dikejutkan dengan suara dibalik semak-semak yang ada di sebelah bangunan. Kelimanya pun mendekati sumber suara yang ada di balik semak-semak. Ternyata, semak-semak itu jalan keluar masuk orang-orang yang berada di bangunan ruang kendali.

Dengan cepat kelimanya menerobos masuk ke dalam semak-semak. Tanpa diduga ternyata mereka telah berada di dalam ruang kendali.

"Siapa kalian?" tanya salah seorang penjaga ruang kendali.

Sakura dan adik-adiknya hanya diam dan tidak mempedulikan pertanyaan sang penjaga. Karena, tidak mendapatkan jawaban. Sang penjaga itu pun langsung menekan tombol merah yang berada di sebelahnya. Secara otomatis seluruh lampu di dalam ruang kendali menyala semua. Dan suara sirine terdengar dimana-mana. Disusul pula dengan kemunculan banyak penjaga dari semua pintu.

"Tangkap mereka!" teriak seorang penjaga yang berpakaian serba putih.

Para penjaga itu pun langsung melompat ke arah Sakura dan keempat saudaranya. Namun, kelimanya dengan lincah tengkurap dan meluncur di bawah kaki para penjaga itu. Hingga membuat para penjaga itu terjatuh dan bertabrakan sesama mereka.

Menyadari kalau mereka gagal menangkap mangsanya. Para penjaga itu pun segera bangkit dan berbalik badan. Mereka kembali menyerang dengan tendangan beruntun. Tapi, Sakura dan yang lainnya lagi-lagi memberikan kejutan. Kelimanya dengan lincah melompat dan menginjak pundak para penjaga itu. Lalu menendangnya hingga tersungkur.

Seakan tidak mengenal kata menyerah. Para penjaga ruang kendali itu pun langsung melawan balik. Mereka menyerang Sakura dan keempat saudaranya dengan tembakan. Peluru-peluru itu terus menyasar kelima bersaudara tanpa memberi ampun. Sakura dan adik-adiknya masih berusaha mengelak dari desingan peluru.

Sampai pada akhirnya, Sakura pun memerintahkan keempat adiknya untuk membentuk formasi. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.

"Kalian siap!" teriak Sakura.

"Kami FPF Five Power Flowers!"

"Siap!!!"

"Beraksi!"

"Berubahlah!"

Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di ruang kendali.

Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.

"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)

"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)

"The White Peony" (si putih Peony)

"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)

"The Cute Candy" (si imut Candy)

Betapa terkejutnya para penjaga ruang kendali. Saat melihat perubahan lima cewek yang menjadi lawan mereka. Meski terkejut, tapi mereka tidak kehilangan akal untuk menghabisi FPF. Mereka pun menarik sebuah besi yang menempel di ruang kendali. Tiba-tiba saja gelombang air dari bendungan menghantam FPF dengan sangat kuat. Hingga kelimanya hanyut terbawa arus hingga ke pusaran bendungan.

Dengan cepat Sakura melompat ke udara. Lalu, diikuti oleh Camelia, Peony, Allamanda dan Candy. Five Power Flowers sudah melayang di atas permukaan air.

"Keluarkan cambuk akar pohon!" teriak Sakura.

Secepat kilat cambuk akar pohon pun sudah ada di genggaman kelimanya. Kemudian, tanpa menunggu lagi. Mereka pun langsung memukulkan cambuk akar pohon ke pusaran bendungan. Hingga air bendungan tertumpah ke daratan. Lalu, mereka memukulkannya lagi hingga bendungan meledak dengan dahsyatnya.

Five Power Flowers masih melayang di atas permukaan air. Dari atas mereka melihat para penjaga ruang kendali sudah mengapung di atas air. Mereka semua tewas terkena ledakan.

Perlahan FPF pun turun ke daratan dengan ilmu peringan tubuh mereka. Kelimanya berdiri di tepi bendungan, menyaksikan keadaan bendungan yang hancur berantakan.

"Siapa lawan kita, kak?" tanya Candy kepada Sakura yang masih mengamati bendungan dengan serius. Sakura tidak menjawab. Dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kita belum berhadapan dengan pemilik bendungan." Jelas Camelia.

"Lalu, sekarang bagaimana?" tanya Peony kepada Camelia yang juga masih memandangi bendungan yang hancur.

"Menurutku kita sedang dipermainkan seseorang," sambung Allamanda.

"Aku tahu, tapi siapa?!" Candy mengulangi pertanyaannya. Tapi, tidak seorang pun memberikan jawaban.

"Bendungan ini begitu besar dan luas. Bagian mana lagi yang harus kita datangi?" Candytuft kembali mengeluarkan pertanyaan.

"Bagian mana?!" sahut Camelia. Dia pun langsung berbalik badan. Tiba-tiba, matanya tertuju ke sebelah kanan bendungan.

"Aku tahu, kita ke sana sekarang!" ajak Camelia pada keempat saudaranya. Sakura yang sejak tadi hanya memandangi bendungan. Juga ikutan berbalik badan. Dia pun mengangguk mendengar ajakan Camelia.

Kemudian, Five Power Flowers pun berjalan menyusuri tepi bendungan. Hingga sampailah mereka di pohon besar yang berada tepat di sebelah kanan bendungan.

Tanpa membuang waktu, Camelia pun langsung menekan tombol hijau. Secara otomatis pohon besar itu pun bergeser dan terbukalah sebuah lorong rahasia di hadapan mereka. Dengan cepat FPF pun berlari masuk ke dalam lorong tersebut. Dan sesampainya mereka di dalam ruangan berbentuk aquarium raksasa. Ternyata, mereka pun tidak menemukan yang mereka cari. Dengan penuh rasa kecewa FPF pun meninggalkan tempat itu.

Baru saja mereka melangkahkan kaki. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh seseorang yang berpakaian serba putih.

"Hai...! Siapa itu?" teriak Sakura.

"Ha.....ha.....ha.....!!!!"

"Kalian sudah menghancurkan rencana besarku!"

"Rencana Lamaxeo bendungan."

"Bersiaplah mati di sini!"

"Prok! Prok! Prok!" lelaki yang menyebut dirinya Lamaxeo, itu pun menepuk tangannya tiga kali. Kemudian, dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Sepertinya dia sedang memberi syarat. Benar saja, tiba-tiba dari belakang Lamaxeo bermunculan beberapa orang lelaki yang langsung menyerang FPF.

Five Power Flowers yang menerima serangan dadakan, langsung mengambil tindakan. Kelimanya menyambut serangan itu dengan pukulan telapak bunga. Hingga lawan mereka jatuh terpental ke sudut lorong. Melihat anak buahnya terjatuh. Lamaxeo langsung menekan tombol sirine.

Dengan cepat suara sirine berbunyi dengan sangat kuat. Suara sirine yang sangat kuat dan bergelombang itu membuat FPF pusing. Kelimanya memegangi kepala dan sempoyongan, karena tidak tahan dengan kekuatan bunyinya.

"Ha.....ha.....ha.....!!!"

"Matilah!" teriak Lamaxeo sambil terus mentertawakan FPF yang sedang kesakitan.

Sakura dan keempat adiknya jatuh berguling-guling sambil menjerit kesakitan. Kelimanya tidak tahan dengan suara sirine yang memekakkan telinga dan memusingkan kepala mereka. Akibatnya, mereka pun kembali berubah seperti orang biasa.

Lamaxeo yang melihat FPF tidak berdaya. Dia pun kembali melancarkan aksinya. Dengan seluruh kekuatannya Lamaxeo memutar kemudi bendungan. Perlahan-lahan air bendungan pun masuk melalui pintu kemudi.

"Ha.....ha.....ha.....!!!"

"Saatnya kalian tenggelam di sini!" sambil terus tertawa. Lamaxeo pun beranjak meninggalkan Sakura dan keempat saudaranya. Tapi, belum sempat dia berputar balik.

Tiba-tiba, Peony dengan segenap sisa tenaganya melompat dan menabrakkan tubuhnya ke tubuh Lamaxeo. Lalu, dia tinju wajah Lamaxeo dengan sangat keras. Hingga, darah segar memuncrat dari mulutnya.

Sakura dan saudaranya yang lain pun tidak tinggal diam. Mereka langsung melompat dan menarik Peony untuk menjauh dari Lamaxeo.

Kelimanya langsung membentuk formasi. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.

"Kalian siap!" teriak Sakura.

"Kami FPF Five Power Flowers!"

"Siap!!!"

"Beraksi!"

"Berubahlah!"

Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di area bendungan.

Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.

"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)

"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)

"The White Peony" (si putih Peony)

"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)

"The Cute Candy" (si imut Candy)

Five Power Flowers mengeluarkan seluruh kekuatannya. Sambil berpegangan tangan kelimanya berputar dengan putaran lima bunga. Terus berputar hingga kelimanya melayang di udara. Lalu, putaran angin lima bunga mereka hempaskan ke arah gelombang sirine dengan sangat kuat. Mengakibatkan ledakan besar yang menghancurkan lorong rahasia.

Lamaxeo yang ketakutan mencoba untuk melompat ke pintu kemudi. Dia ingin menenggelamkan diri ke dalam bendungan. Tapi, niatnya digagalkan oleh FPF.

Dengan menggunakan cambuk akar pohon, FPF pun menarik kaki Lamaxeo. Kemudian melemparnya ke dinding aquarium raksasa. Hingga dia tewas seketika.

FPF kembali melanjutkan aksinya. Kelimanya memutar cambuk akar pohon dengan sekuat tenaga, hingga menghantam dinding lorong dan aquarium raksasa. Keduanya pun hancur dan tenggelam bersama air bendungan.

Five Power Flowers pun meluncur ke udara untuk menghindari hantaman air bendungan. Dan turun dengan sangat ringan di tepi bendungan. FPF pun melihat semua jalan rahasia yang dibuat oleh Lamaxeo telah hancur.

"Semuanya sudah berakhir," kata Sakura.

"Siapa Lamaxeo?" tanya Candy kepada keempat saudaranya.

"Aku pernah membaca biografinya." Sahut Camelia.

"Jadi siapa dia, kak?" Candy kembali bertanya.

"Dia seorang ilmuwan yang disingkirkan oleh teman-temannya." Jawab Camelia.

"Mengapa?" tanya Allamanda.

"Karena, dia menemukan sesuatu yang dapat membahayakan orang lain." Jelas Camelia.

"Artinya, suara sirine yang menyakitkan itu merupakan salah satu penemuannya." Peony menyambung penjelasan Camelia.

"Betul sekali," jawab Camelia.

Lamaxeo ternyata bukan sosok baru di kota itu. Dia seorang ilmuwan yang tersingkirkan oleh komunitasnya. Karena, menemukan sesuatu yang sangat membahayakan banyak orang. Salah satu penemuannya adalah suara sirine yang bisa menyerap tenaga orang, memecahkan gendang

telinga bahkan menyebabkan kematian.

Kelima bersaudara itu pun bergegas kembali ke rumah. Kelimanya sangat bersyukur, karena dapat menggagalkan rencana besar Lamaxeo. Dan berharap kota yang mereka tempati dapat aman dari gangguan orang-orang jahat dan ambisius.

####################################

"Halo! Sakura!" kata suara di seberang sana.

"Yah, saya sendiri."

"Kamu ada siaran langsung pagi ini."

"Dimana?"

"Bendungan lama."

"Ada apa di bendungan lama?!" tanya Sakura seolah tidak mengetahui kejadian sebenarnya.

"Kamu datang aja ke sana."

"Nanti kamu buat beritanya semenarik mungkin!"

"Baiklah!"

Sakura pun mengakhiri percakapannya. Lalu, meletakkan gagang pesawat telephon di tempatnya. Saat ia berbalik badan, ternyata kakek Dato sudah berdiri di belakangnya. Kakek Dato pun menepuk-nepuk pundak cucu pertamanya itu.

"Pergilah sekarang!"

"Jangan sampai terlambat!" ujar sang kakek sambil tersenyum.

"Baiklah kek!" Sakura pun meninggalkan sang kakek sendirian. Dan langsung bergegas menuju area bendungan lama.

#######################################

Setibanya Sakura di area bendungan. Ternyata di area tersebut sudah dipasang police line. Agar masyarakat tidak mendekat ke lokasi. Dan hanya menonton dari kejauhan. Sedangkan di dalam area bendungan. Terlihat beberapa anggota kepolisian mengangkat mayat-mayat yang terapung di bendungan.

Sakura dan beberapa orang tim penyiaran segera meminta ijin kepada pihak kepolisian. Agar mereka diijinkan untuk melakukan siaran. Setelah mendapatkan ijin. Sakura pun langsung melakukan siaran.

Selamat siang pemirsa.

Saat ini saya berada di area bendungan.

Menurut pihak kepolisian, tadi malam telah terjadi pertarungan hebat di area bendungan. Yang mengakibatkan kehancuran di beberapa titik tersembunyi yang terdapat di area ini.

Pertarungan tersebut juga menewaskan banyak penjaga bendungan, yang belum jelas identitasnya.

Di antara beberapa orang yang tewas, hanya satu yang sangat jelas identitasnya. Dia Lamaxeo seorang ilmuwan yang beberapa tahun belakangan ini dinyatakan hilang.

Ternyata sang ilmuwan bersembunyi di bendungan lama yang sudah tidak difungsikan lagi oleh pemerintah setempat.

Berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata sang ilmuwan merencanakan untuk menghancurkan kota dengan menemukan sirine penyerap tenaga.

Namun, kini rencana besarnya itu telah hancur. Karena, diserang oleh sekelompok orang yang menginginkan kota ini aman.

Demikian berita dari saya Sakura.

Dan sampai jumpa.

Sambil tersenyum Sakura pun mengakhiri siarannya. Kemudian, dia pun berkeliling bendungan sambil melihat kinerja kepolisian. Setelah puas berkeliling, Sakura pun meninggalkan area bendungan. Dengan berjalan kaki dia menuju ke rumah kakek Dato.

Baru saja separuh jalan, tiba-tiba Sakura dikejutkan dengan suara klakson. Dia pun dengan cepat menyingkir ke tepi trotoar. Tapi, suara klakson itu terus saja berbunyi. Dengan penuh rasa penasaran Sakura pun membalikkan badannya ke belakang.

Ternyata suara klakson itu berasal dari sebuah mobil jip yang berada satu meter di belakangnya. Sakura pun meneruskan langkahnya. Tapi, mendadak Sakura sangat terkejut. Saat mobil jip itu, tiba-tiba berhenti tepat di depannya.

Lalu, beberapa orang lelaki melompat keluar dan langsung menyergap Sakura. Sakura pun dengan cepat melakukan perlawanan. Tapi, sia-sia. Para lelaki itu berhasil menutup kepala Sakura dengan karung. Sakura pun berontak, tapi dia tidak bisa bergerak. Karena, tangannya telah diikat tali. Kemudian, para lelaki itu pun mengangkat tubuh Sakura ke dalam mobil jip.

Peony dan Allamanda yang menyaksikan penangkapan Sakura. Dengan cepat berlari ke arah mobil jip itu. Tapi, mobil jip itu dengan cepat tancap gas. Hingga keduanya tidak berhasil mengejar. Hanya nomor platnya saja yang berhasil difoto oleh Peony. LMX 53053 JIP.

"Kakak......!!!!" teriak Peony dan Allamanda.