Seperti tahun-tahun sebelumnya, kantor penyiaran tempat Sakura bekerja selama ini selalu mengadakan tour tahunan. Tour ke tempat-tempat wisata merupakan bonus. Sekaligus refreshing bagi para karyawan penyiaran yang sudah bekerja tanpa kenal lelah. Dan senantiasa memberikan berita-berita yang menyenangkan dan menyamankan bagi masyarakat. Hingga masyarakat juga memberikan penghargaan sendiri untuk para karyawan penyiaran.
Setelah melalui musyawarah panjang. Akhirnya, kunjungan wisata kali ini dapat diikuti oleh seluruh karyawan penyiaran bersama anggota keluarganya. Dan keseluruhan biaya keberangkatan ditanggung oleh perusahaan. Mereka semua akan berangkat dengan menggunakan tiga bis besar. Tujuan lokasi wisata yang mereka pilih, berada di luar kota. Tepatnya di daerah pegunungan yang memiliki Kawah Grey.
Kawah Grey terkenal dengan pesona alamnya yang indah. Selain karena letaknya yang strategis di bawah kaki pegunungan. Udara di sekitarnya juga sangat sejuk dan masih asri. Dan terbebas dari polusi asap kendaraan. Menjadikannya nyaman sebagai pilihan tempat untuk melepas lelah dari segala rutinitas. Gunung di dekat Kawah Grey juga biasa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mendaki. Bagi mereka yang suka berpetualang melakukan pendakian.
Cerita tentang keberadaan Kawah Grey sudah terdengar di pelosok kota. Hingga banyak warga kota yang ingin mengunjunginya. Dan merasakan sensasi alamnya yang sangat mengesankan.
Begitu pun dengan yang dirasakan oleh Sakura dan teman-temannya. Mereka sudah tidak sabar, ingin sekali cepat sampai di kawah Grey.
"Kapan jadinya kita berangkat ke kawah Grey?" tanya Sony salah seorang teman satu ruangan dengan Sakura.
"Kamu tidak dengar waktu kita rapat minggu lalu?!" sahut Sakura.
"Aku datang, tapi tidak begitu jelas mendengarnya."
"Besok pagi kita semua berkumpul di halaman kantor."
"Siapa aja yang ikut bersamamu?" tanya Sony pada Sakura yang tengah mengemasi perlengkapan kantornya.
"Semua anggota keluargaku ikut."
"Mudah-mudahan tidak ada halangan."
"Kalau kamu?" Sakura balik bertanya.
"Hanya orang tuaku saja."
"Oh, begitu!"
"Aku dengar, ada tiga bis yang akan berangkat."
"Berarti lebih banyak dari tahun lalu."
"Tahun lalu kamu ikut?" tanya Sony.
"Kebetulan ada waktu, aku jadi ikut terus."
"Kamu masih mau di sini?" tanya Sakura kepada Sony.
"Yah, aku ada kerjaan sedikit lagi."
"Kalau begitu aku duluan."
"Aku mau menyiapkan bekal perjalanan." Jelas Sakura.
"Jangan lupa besok kumpul di sini pukul 08.00 wib." Kata Sakura mengingatkan Sony.
"Ok, bos!"
Setelah merapikan meja kerjanya. Sakura pun bergegas meninggalkan ruangannya. Dia ingin cepat sampai di rumah bertemu dengan keempat adiknya dan kakek Dato.
####################################
Tidak berapa lama Sakura pun telah menjalankan motornya di jalan raya. Dengan kecepatan di atas rata-rata Sakura terus melaju. Tiba-tiba saja, dia harus menekan rem motornya secara mendadak. Karena, hampir saja Sakura menabrak seekor kucing hitam yang menyebrang di depannya.
"Duh, kenapa aku melamun?" tanya Sakura dalam hati.
"Hampir saja kucing hitam itu terlindas ban motorku."
"Kalau aku tadi menabrak sampai mati."
"Pertanda aku mengalami kesialan."
"Untungnya aku bisa rem dengan cepat."
"Jadi, tidak bernasib sial!" tutur Sakura dalam hati.
Perlahan Sakura pun menghidupkan kembali mesin motornya. Dan perjalanannya menuju rumah pun dilanjutkan. Kali ini Sakura tidak mau terlalu mengebut. Dia takut terjadi apa-apa dengan dirinya. Padahal besok merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu olehnya. Pergi ke Kawah Grey bersama keluarga tercinta.
"Tet.....tet.....tet.....!"
Mendengar suara klakson di belakangnya. Sakura pun menengok ke kaca spion sebelah kanan. Ternyata, dia melihat ada motor Candy di belakangnya. Candy pun mendekatkan motornya ke motor kakaknya. Dan mereka pun berjalan beriringan.
Setelah beberapa menit, akhirnya keduanya pun sampai di rumah kakek Dato. Sakura dan Candy langsung memasukkan motor mereka ke dalam garasi. Selesai merapikan kendaraannya, keduanya pun langsung masuk ke dalam rumah.
"Apa kita jadi berangkat ke Kawah Grey, kak?" tiba-tiba saja Allamanda langsung mencecar Sakura yang baru saja tiba di rumah.
"Jadi berangkat dong, tapi kakak sendiri aja!."
"Hah, jadi kami bagaimana?" tanya Peony yang terkejut dengan jawaban Sakura.
"Di rumah aja!" jawab Sakura.
"Sudahlah, aku pergi mandi dulu!" Sakura pun bergegas masuk ke dalam kamarnya. Dan meninggalkan adiknya yang masih membicarakan perihal keberangkatan besok.
"Seperti apa yah Kawah Grey itu?" tanya Camelia.
"Sangat jelas kalau aku tidak tahu, kak." Jawab Peony.
"Iya, kita semua kan belum pernah ada yang pergi kesana." Sahut Allamanda.
"Tapi, tadi kata kakak...!"
"Apa benar hanya kak Sakura aja yang berangkat?" tanya Candy yang tiba-tiba muncul di tengah kakak-kakaknya.
"Kamu sudah mandi, Can?" tanya Camelia.
"Sudahlah, kak!"
"Coba kakak cium tangan aku harumkan?" Candy pun mengulurkan tangan kanannya kepada Camelia. Camelia pun berpura-pura mencium tangan Candy.
"Hmm, benar bau!"
"Ha.....ha.....ha.....!" mereka pun tertawa bersama. Karena, berhasil menggoda Candytuft.
Sakura yang baru saja selesai mandi, langsung bergabung mengobrol dengan keempat saudaranya.
"Kakak pergi ke Kawah Grey dan kami ikut juga kan?" Allamanda yang masih penasaran dengan jawaban Sakura. Kembali mengulangi pertanyaannya.
"Iya, kita semua akan pergi ke Kawah Grey besok pagi."
"Senangnya kalau kita bisa berkunjung ke Kawah Grey." Ucap Peony.
"Tapi, kita tetap harus hati-hati selama berada di sana." Sahut Candy.
"Memangnya, kamu mengetahui sesuatu?! Tanya Camelia.
"Tadi di sekolah, aku bertanya-tanya tentang Kawah Grey." Jawab Candy.
"Lalu, salah seorang guru ada yang menjelaskan tentang keberadaan Kawah Grey."
"Katanya, Kawah Grey itu terkenal dengan panorama alamnya yang sangat indah. Pesona alamnya yang teramat indah menjadi daya pikat sendiri untuk para pengunjung wisata. Ditambah lagi letaknya yang berada di bawah kaki gunung. Membuat para pengunjung memiliki banyak pilihan untuk berwisata alam. Tetapi....!"
"Tetapi apa?!" tanya Sakura yang penasaran dengan penjelasan Candytuft.
"Lanjutkan penjelasannya, dek!" desak Allamanda yang sedari tadi mendengarkan dengan serius.
"Kalau tidak kamu lanjutkan, namamu akan dicoret dari peserta wisata!" kata Camelia dengan nada sedikit mengancam.
"Baiklah, dengarkan dengan baik-baik wahai saudaraku!" ucap Candy sambil bercanda.
"Serius dong!" nada suara Sakura mulai meninggi.
"Menurut penduduk yang tinggal di sekitar Kawah Grey. Kawah tersebut terkenal angker. Terutama pada hari-hari tertentu. Sudah beberapa kali kejadian, orang yang jatuh dan tenggelam masuk ke dalam kawah. Lalu, mayatnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang. Ada juga para pendaki yang tertarik untuk mendaki hingga puncak. Tiba-tiba saja sosoknya tidak pernah terlihat turun gunung, hingga detik ini. Belum lagi barang-barang bawaan pengunjung wisata yang menghilang secara misterius." Jelas Candy panjang lebar.
Sakura, Camelia, Peony dan Allamanda terdiam mendengarkan semua penjelasan Candytuft tentang Kawah Grey.
"Menurut kakak kita harus bagaimana, setelah mendengarkan penjelasan Candy tentang Kawah Grey?" tanya Camelia kepada Sakura yang masih terdiam memikirkan semua yang dikatakan adik bungsunya.
"Kita semua tetap akan berangkat besok." Jawab Sakura.
"Kita berangkat ke sana bukan hanya sekedar berwisata. Tapi juga membawa misi kemanusiaan. Kita harus mengungkap keangkeran Kawah Grey!" Kata Sakura dengan tegas.
"Aku setuju!" Sahut Peony.
"Kita persiapkan semuanya dengan matang. Hingga tidak ada satu pun yang tertinggal." Sambung Allamanda.
"Bagaimana dengan kakek?" tanya Candy pelan.
"Kakek pun akan ikut dalam kunjungan wisata besok. Dan kakak sudah mendaftarkan nama beliau." Jawab Sakura.
"Kalau begitu kita bersiap-siap dari sekarang, ayolah!" ajak Candy kepada keempat saudaranya.
####################################
Keesokan paginya dengan penuh semangat Sakura sekeluarga telah berkumpul di halaman kantor penyiaran. Mereka bersiap akan berangkat ke tempat wisata Kawah Grey. Kakek Dato yang ikut dalam rombongan terlihat akrab dengan rekan kerja Sakura.
Pukul 07.30 wib, seluruh rombongan diminta untuk masuk ke dalam bis. Dan mereka semua harus menempati bangku bis sesuai dengan nomor id card masing-masing. Para peserta rombongan pun masuk ke dalam bis secara bergiliran. Kurang lebih 15 menit seluruh peserta rombongan telah menempati bangku bis masing-masing.
Pukul 08.00 wib bis rombongan wisata Kawah Grey sudah meluncur di jalan raya. Dan para peserta wisata pun langsung menikmati perjalanan dengan melihat pemandangan melalui jendela kaca.
Seluruh peserta rombongan terlihat sangat bergembira selama berada di dalam bis. Mereka bernyanyi dan bertepuk tangan bersama. Sebagai bentuk rileksasi menghilangkan rasa bosan selama berada di dalam bis. Begitu pula dengan kakek Dato yang ikut berbaur dengan peserta lainnya. Kakek Dato terlihat senang dengan suasana ramai di dalam bis.
Perjalanan ke Kawah Grey menghabiskan waktu sekitar dua jam. Jalan yang dilalui untuk menuju ke Kawah Grey tidak semulus jalan yang ada di pusat kota. Letaknya yang berada di daerah pegunungan. Membuat para pengunjung harus melalui jalan yang berkelok-kelok dan berbatu. Tetapi, keindahan alam dan keasrian pemandangannya menjadi obat mujarab bagi semua pengunjung.
Begitu pun dengan Sakura dan keempat adiknya yang terlihat sangat menikmati alam pegunungan Kawah Grey dan mengabadikannya dalam ponsel mereka.
Akhirnya, rombongan bis kantor penyiaran pun sampai di tujuan wisata Kawah Grey. Setelah sang supir bis memarkirkan kendaraannya. Para peserta rombongan pun dipersilahkan untuk turun ke lokasi wisata.
Seorang pemandu wisata datang menyambut rombongan Sakura dan yang lainnya. Tanpa menunggu lama, sang pemandu wisata langsung menjelaskan secara detail tentang Kawah Grey dan gunung yang ada didekatnya.
Sang pemandu juga menjelaskan hal-hal yang dibolehkan dan yang menjadi larangan selama berada di lokasi tersebut. Kakek Dato, Sakura dan keempat adiknya mendengarkan dengan penuh perhatian.
Setelah sang pemandu selesai memberikan arahan kepada seluruh peserta rombongan wisata. Akhirnya, mereka pun dibiarkan berkeliling lokasi wisata sesuai dengan pilihan masing-masing.
Sakura beserta keluarga lebih memilih Kawah Grey terlebih dulu. Karena, letaknya yang mudah dijangkau dan sangat cantik untuk lokasi pemotretan.
"Cepat kak, tolong fotokan aku di sini!" pinta Peony kepada Camelia yang tengah berdiri memandangi keindahan Kawah Grey.
"Mana kameranya?" tanya Camelia.
"Tadikan kakak sendiri yang pegang." Jawab Peony.
"Oh ya, aku lupa bawa!" Camelia baru teringat kalau dia meletakkan kameranya di atas bangku.
"Aku ke mobil dulu, dek!"
"Cepat, kakak ambil kameranya!"
Camelia pun bergegas pergi ke tempat parkir khusus bis rombongan. Sesampainya Camelia di lahan parkir. Tiba-tiba, matanya melihat ada bayangan yang berkelebat di balik bis rombongan.
Perlahan Camelia mendekati bis. Dan mencari tahu siapa yang berkelebat dengan cepat ke dekat bis. Saat Camelia mendekat, ternyata tidak ada siapapun di sana.
"Tidak mungkin aku salah lihat." Ucap Camelia dalam hati.
"Aku mulai merasa ada yang tidak beres di sini!"
Dengan cepat Camelia pun masuk ke dalam bis melalui pintu depan. Dan saat Camelia melewati lorong bis. Dia melihat ada tanda silang merah di beberapa sandaran bangku bis. Camelia pun mengamati dengan seksama tanda tersebut.
"Siapa yang telah memberi tanda merah?"
"Padahal sebelumnya tidak ada tanda merah di sandaran bangku bis."
"Apa maksudnya diberi tanda seperti ini?" Camelia terus bertanya dalam hati kecilnya.
"Oh ya, kamera!" Camelia pun dengan cepat mengambil kameranya yang tertinggal di bangku belakang.
"Kameraku tergeletak begitu saja di atas bangku. Tapi, kenapa tidak dicuri?"
"Jadi, apa yang mereka inginkan?" Camelia terus berfikir tentang motif bayangan yang berkelebat di sekitar bis.
Dan pada saat Camelia akan keluar dari dalam bis. Dia kembali melihat ada bayangan berkelebat di balik bis yang sebelah. Dengan cepat Camelia mengejar bayangan itu. Lagi-lagi bayangan itu dengan cepat menghilang. "Ada yang coba bermain-main denganku."
Camelia yang merasa penasaran dengan bayangan yang dilihatnya. Langsung memeriksa tiga bis rombongan yang berjajar di tempat parkir. Tapi, dia tidak menemukan apapun. Kemudian, Camelia pun melompat naik ke atap bis. Tapi, dia pun tidak mendapatkan bayangan yang sedang dicarinya.
Akhirnya, Camelia pun meninggalkan tempat parkir. Dan kembali menemui Peony yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Kenapa kakak lama sekali?" tanya Peony dengan nada sedikit kesal.
"Tadi kakak melihat sesuatu yang mencurigakan di area parkir." Jawab Camelia.
Camelia pun menarik tangan Peony dan mengajaknya duduk di atas sebuah batu besar di dekat Kawah Grey. Lalu, Camelia menceritakan bayangan yang tadi sempat dilihatnya.
"Kakak lihat sosoknya seperti apa?"
"Kakak tidak berhasil mengejar bayangan itu."
"Bayangan itu dengan cepat meninggalkan lahan parkir."
"Tapi, kakak yakin itu bukan bayangan biasa."
"Hanya orang yang berilmu tinggi yang dapat melesat dengan cepat."
"Selain bayangan, apalagi yang mencurigakan?"
"Oh ya, garis silang berwarna merah di bangku bis!"
"Maksudnya?! Tanya Peony bingung.
"Ada garis silang merah di beberapa sandaran bangku bis."
"Sepertinya ada yang mencoba mengganggu kenyamanan kita."
"Kita harus menyelidikinya."
"Benar, kita tunggu yang lain."
"Nih, kameranya!" Camelia pun menunjukkan kamera yang baru saja diambilnya.
"Oh ya, untungnya kamera ini tidak diambilnya! Kata Camelia.
"Padahal aku meletakkannya di atas bangku."
"Berarti ada yang lebih berharga yang menjadi incarannya!"
"Tapi, apa?"
Camelia dan Peony pun terdiam memikirkan keinginan dari bayangan yang tiba-tiba muncul.
"Plak!"
"Aduh!" teriak Peony.
"Sakit, kak!" kata Peony yang pundaknya ditepuk oleh Sakura.
"Kalian kenapa masih duduk di sini?" tanya Sakura pada Camelia dan Peony.
"Lihat tuh, semua orang turun ke dekat Kawah!" tunjuk Sakura ke arah rombongan peserta wisata yang telah turun ke dekat Kawah Grey.
"Biarlah kami di sini aja, kak!"
"Apa ada sesuatu?" tanya Sakura yang menaruh curiga atas sikap kedua adiknya.
"Kakak tahu sesuatu?" tanya Peony kepada Sakura yang terus memandanginya.
"Nah kan, benar dugaan kakak!"
"Ada sesuatu yang kalian sembunyikan dari kakak." Sakura berusaha terus menekan kedua adiknya. Agar keduanya mengatakan sesuatu yang sedang disembunyikannya.
Karena, terus mendapat desakan dari Sakura. Akhirnya Camelia pun menceritakan tentang kelebatan bayangan yang tadi lihatnya di tempat parkir.
"Menurut kalian berdua bagaimana?" tanya Sakura kepada Camelia dan Peony.
"Menurutku, kita berlima harus ikut campur dengan apa yang terjadi di Kawah Grey." Kata Camelia.
"Benar kak, kita harus tuntaskan semua yang terjadi di sini sebelum kita semua pulang!" Sahut Peony. Sakura pun menyetujui pendapat dari kedua adiknya. Dan ketiganya pun mulai berfikir tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
#####################################
Matahari sudah mulai tenggelam di ufuk barat. Para peserta rombongan mulai memasuki villa yang telah dibooking perusahaan. Ada beberapa kamar yang telah disiapkan untuk mereka menginap bersama anggota keluarga. Begitu pun dengan Sakura sekeluarga yang mendapatkan 1 kamar.
Suasana villa Kawah Grey terlihat ramai oleh peserta rombongan yang akan menikmati makan malam. Kakek Dato, Sakura dan keempat adiknya beru saja selesai menikmati menu makan malam di restoran villa. Karena, mereka berenam sudah terlebih dulu masuk ke dalam restoran, dibandingkan peserta yang lainnya.
Saat peserta lain baru menikmati makan malam. Mereka berenam justru asyik duduk di depan villa sambil memandangi rembulan yang sedang bersinar terang.
"Kakek senang suasana di sini." Kata kakek Dato membuka pembicaraan.
"Apa itu benar, kek?" tanya Candy menggoda sang kakek.
"Kalau kakek senang di tempat ini, nanti kita pindahkan rumah kakek ke sini." Sahut Peony sambil tertawa bersama keempat saudaranya yang lain.
"Ssstt, diam sebentar!" tiba-tiba Sakura menyuruh yang lainnya untuk diam.
"Ada apa, kak?" bisik Camelia.
"Ada bayangan berkelebat.��� Jawab Sakura.
"Sama seperti yang aku alami tadi siang di tempat parkir." Jelas Camelia pelan.
"Lihat itu!" tunjuk Allamanda ke arah Kawah Grey.
"Banyak sekali bayangan berkelebat." Sahut Peony.
"Berarti benar ceritaku kemarin, kalau Kawah Grey terkenal angker!" sela Candytuft.
"Mereka bukan hantu, Candy!" sahut kakek Dato.
"Benar kek, mereka manusia seperti kita." Kata Sakura tegas.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Camelia.
"Kita beraksi." Jawab Sakura.
"Kakek istirahat di kamar, aja!" pinta Candy kepada sang kakek.
"Baiklah, kalian berhati-hatilah!" kakek Dato pun beranjak masuk kembali ke dalam villa.
Setelah kakek Dato tidak lagi terlihat. Kelima bersaudara itu pun langsung berlari menjauh dari villa. Dan kelimanya mencari tempat tersembunyi, agar mereka dapat berubah tanpa diketahui orang lain.
Dengan cepat Sakura mengajak keempat saudaranya untuk berubah.
"Bersiaplah!"
Mendengar perintah dari Sakura keempat adiknya langsung bergerak. Dengan menggunakan kekuatan lima Bunga. Five Power Flowers siap menumpas semua tindak kejahatan. Mereka pun membentuk formasi bunga.
"Kalian siap!" teriak Sakura.
"Kami FPF Five Power Flowers!"
"Siap!!!"
"Beraksi!"
"Berubahlah!"
Mereka berlima pun berputar. Meliuk-liukkan tubuh mereka dengan sangat lentur. Melompat dan melayang di udara dengan sangat ringan. Laksana bunga yang bermekaran. Memancarkan sinar berwarna-warni dari tubuh mereka. Juga menebarkan aroma harum bunga. Lima jenis bunga berhamburan tertiup angin di area pegunungan.
Dalam seketika pakaian yang mereka kenakan berubah menjadi warna warni bunga. Wajah mereka pun tertutup oleh topeng yang berwarna senada.
"The Beauty Sakura" (si cantik Sakura)
"The Quiet Camelia" (si pendiam Camelia)
"The White Peony" (si putih Peony)
"The Friendly Allamanda" (si ramah Allamanda)
"The Cute Candy" (si imut Candy)
Five Power Flowers yang telah siap dengan seluruh kekuatannya. Langsung berlari di atas angin dengan menggunakan ilmu peringan tubuh yang mereka miliki. Kelimanya menuju kawasan Kawah Grey yang tadi terlihat banyak bayangan berkelebat di tempat itu.
Setibanya FPF di lokasi Kawah Grey, kelimanya tidak menemukan satu pun bayangan yang berkelebat. Sakura dan yang lainnya berputar mengelilingi tepian Kawah Grey. Tapi, mereka tidak berhasil menjumpai bayangan misterius itu.
Akhirnya, kelimanya pun memutuskan untuk naik ke atas pohon. Dengan ilmu peringan tubuh dalam sekejap saja mereka sudah berada di atas pohon. Ternyata, dari atas pohon pun mereka tidak melihat ada sesuatu yang mencurigakan. Setelah beberapa menit menunggu tidak juga ada bayangan yang berkelebat.
"Ada yang tidak beres di sini!" kata Sakura yang mulai curiga dengan sesuatu yang tidak dapat dilihatnya.
"Bagaimana, kak?" tanya Candy.
Sakura pun memandang Camelia seakan dia menunggu jawaban dari adik keduanya itu.
"Gunakan kaca mata batin FPF!" sahut Camelia yang mengerti dengan tatapan mata Sakura.
Dengan cepat kelimanya berkonsentrasi penuh sambil memejamkan kedua mata mereka. Fikiran mereka terfokus dengan kekuatan yang ada pada diri masing-masing.
"Dengan kekuatan lima bunga!"
"Kekuatan kaca mata batin Five Power Flowers, aktifkan!"
"Muncullah seluruh kekuatan jahat yang tidak terlihat oleh kami!"
"Muncullah!" teriak Sakura.
Seketika itu juga terdengar petir menggelegar, langit seakan-akan terbelah. Sinar rembulan pun mendadak hilang. Keadaan menjadi sangat gelap dan mencekam.
FPF masih berkonsentrasi penuh dengan kekuatan penglihatan mereka. Sampai akhirnya, kelimanya mendengar suara ramai seperti sedang ada pasar malam.
Five Power Flowers perlahan membuka kedua mata mereka. Dan mereka pun sangat terkejut dengan apa yang terlihat di depan mata. Banyak iring-iringan orang yang membawa nampan besar berisi berbagai macam bawaan. Ada makanan, bahan kebutuhan pokok, hasil panen, hewan ternak dan lain sebagainya.
"Lihat itu!" tunjuk Allamanda ke arah beberapa orang yang mengangkat orang yang kedua tangan dan kakinya diikat pada bambu kecil. Orang yang mereka bawa seperti memberontak. Tapi, orang itu tidak bisa berteriak. Karena, mulut mereka disumpal kain.
"Itu rekan kerjaku!" tunjuk Sakura.
"Kenapa mereka diperlakukan seperti itu?" tanya Sakura heran.
"Mungkin akan dijadikan tumbal!" jawab Camelia.
"Apa mungkin tanda silang merah yang ada di sandaran bangku bis, merupakan tanda orang yang akan mereka culik dan dijadikan akan menjadi tumbal persembahan?!" Camelia berusaha mengaitkan dengan peristiwa tadi siang.
"Jadi, rekan kerjaku menjadi pilihan tumbal persembahan mereka!" kata Sakura dengan nada kesal.
"Itu buktinya, acara tumbal persembahan!" kata Camelia.
"Maksud kamu apa, dek?!" tanya Sakura mencari penjelasan dari ucapan sang adik.
"Acara tumbal persembahan itu biasanya dilakukan untuk meminta permohonan yang dibutuhkan oleh orang yang melakukan persembahan." Jelas Camelia.
"Kalau mereka sekedar mengajukan permohonan, mengapa harus banyak yang mereka bawa ke tempat itu?!" tanya Peony heran.
"Itulah namanya persembahan dan yang mereka bawa itu sebagai syarat yang harus dipenuhi. Jika permohonan mereka ingin dikabulkan." Jelas Camelia.
"Lalu, sekarang kita harus bagaimana?" tanya Candy.
"Kita perhatikan yang mereka lakukan. Lalu, kita masuk dalam rombongan!" jawab Sakura.
"Dengan wujud kita seperti ini!" sambung Candy.
"Tidak!"
��Kita minum cairan kelopak tertutup." Kata Camelia.
Five Power Flowers terus memperhatikan yang dilakukan orang-orang aneh di dekat Kawah Grey. Setelah melihat barisan terakhir akan segera berlalu. Kelimanya langsung meminum cairan kelopak tertutup dan turun dengan cepat dari atas pohon. Lalu, mssuk dalam barisan terakhir.
Iringan barisan itu sangat panjang. Dan semua orang yang ada dalam barisan itu hanya diam dan terus berjalan. Mereka semua berjalan mengitari Kawah Grey sebanyak tiga kali putaran.
Kemudian, mereka semua meminum air yang diambil dari dalam Kawah Grey. Setelah selesai meminum air kawah, barisan orang itu pun perlahan memasuki sebuah terowongan panjang. Terowongan itu berada tepat di dalam perut gunung yang menjulang tinggi di dekat Kawah Grey.
"Kita tidak melihat adanya terowongan, saat tadi kita berjalan di sekitar Kawah Grey." Bisik Allamanda kepada Sakura yang berada di depannya.
"Diamlah, kita ikuti saja mereka!"
Tiba-tiba saja, barisan orang itu pun berhenti. Dan mereka semua meletakkan nampan dan barang bawaan untuk persembahan di sekeliling batu besar. Lalu, semua orang itu langsung duduk bersila menghadap batu besar yang ada di hadapan mereka. Tidak ada seorang pun yang berani mengeluarkan suara. Semua orang itu diam dan membungkuk. Pertanda mereka sangat menghormati seseorang atau sesuatu. Yang pada saat itu belum juga muncul.
Kemudian, semua orang itu menepuk-nepuk paha mereka berulang-ulang kali. Dan mereka juga memutar-mutar kepala sambil memanggil-manggil tuan.
"Wahai tuan kami, datanglah!"
"Kami semua telah membawakan pesanan yang tuan mau!"
"Kami juga sudah membawa beberapa tumbal yang siap kami persembahkan untuk tuanku!"
Pada ucapan mereka yang ketiga. Tiba-tiba, terowongan mendadak berubah menjadi terang benderang. Dengan sinar berkilauan di setiap dinding batunya. Terowongan itu layaknya sebuah istana batu yang sedang menunggu kehadiran sang penguasanya.
"Ha.....ha.....ha.....!" terdengar suara tertawa yang menggema memenuhi terowongan. Kemudian, muncullah lelaki berjubah hitam beserta para pengawalnya dari balik batu besar.
Dengan sekali lompatan saja, lelaki berjubah hitam itu sudah berdiri di atas batu besar sambil memegangi tongkat emas berkepala singa.
"Selamat datang para pengikutku yang setia!"
"Sudah bertahun-tahun kalian selalu memberikan yang aku inginkan."
"Dan aku juga memberikan semua yang kalian mau."
"Ha.....ha.....ha.....!"
"Dan kalian para pengawalku, cepat bawa sesembahan itu satu persatu ke atas batu besar!"
Dengan sangat patuh para pengawal itu langsung melakukan yang diperintahkan oleh tuannya. Mereka membawa satu persatu orang yang berhasil mereka culik ke atas batu. Enam orang korban yang akan dijadikan sesembahan itu diikat secara memutar pada batu besar.
Kemudian, keenam orang itu disiram dengan siraman air suci yang berasal dari Kawah Grey. Setelah mendapatkan siraman, keenam orang itu pun langsung tergeletak tidak sadarkan diri.
Pada saat keenam korbannya sudah tidak berdaya lagi. Lelaki berjubah hitam itu pun mengangkat tongkat emasnya tinggi-tinggi ke udara. Dengan lantang dia mengatakan,
"Aku terima tumbal persembahan yang kalian berikan!"
"Dengan semua tumbal ini akan terus menambah kekuatan hitam yang bersemayam di dalam tubuhku!"
"Semburan api singa emas." Teriak lelaki berjubah hitam itu dengan sangat kuat.
"Itu teman-teman kerjaku!" tunjuk Sakura ke arah enam orang yang sedang tidak berdaya di atas batu besar.
"Aku tidak bisa membiarkan ini semua!"
"Kita bergerak sekarang!"
"Cepat.....tunjukkan Five Power Flowers kepada mereka semua!" teriak Sakura.
Pada saat bersamaan Five Power Flowers menampakkan wujud mereka. Dan kelimanya langsung melompat ke arah batu besar. Sakura yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, langsung dengan cepat menendang tongkat emas yang bersiap mengeluarkan semburan api.
Lelaki berjubah hitam pun terlihat sangat berang. Saat menyadari kalau tongkat emas kebesarannya terlempar jauh.
"Wanita jahannam!"
"Kau undang kematianmu di singgasanaku!"
"Tangkap mereka berlima!"
"Jadikan mereka tumbal malam ini!"
Para pengawal itu pun langsung berpencar. Mereka berusaha menangkap Sakura dan keempat saudaranya. Tapi, Sakura dan yang lainnya dapat berkelit dengan sangat lincah.
Para pengawal itu menjadi hilang kesabaran. Mereka merasa dipermainkan oleh FPF. Dan pertarungan pun tak terelakkan lagi.
Five Power Flowers menunjukkan aksi hebatnya. Dengan seluruh kekuatan bunga yang mereka miliki. Kelimanya menghantam para pengawal itu tanpa kata ampun. Satu persatu para pengawal itu pun jatuh tidak sadarkan diri.
Lelaki berjubah hitam menjadi sangat marah. Saat melihat para pengawalnya dapat dengan mudah ditumbangkan oleh Five Power Flowers. Kemudian, lelaki itu pun langsung melompat mengambil tongkat emasnya yang tergeletak di tanah.
Setelah mendapatkan tongkatnya dia pun kembali melompat ke atas batu besar. Sambil mengangkat tongkat emasnya, dia pun berteriak dengan sangat lantang.
"Wahai para pengikutku, bangunlah!"
"Serang kelima wanita itu, habisi mereka semua!"
Namun, pada saat bersamaan Sakura dan keempat adiknya serentak melompat ke udara. Dan dalam posisi melayang, kelimanya berpencar di udara.
"Dengan kekuatan lima bunga, bersatulah! Teriak kelimanya sambil mengangkat tinggi tangan kanan mereka.
"Serbuk sari bunga penidur, menyebarlah!" seketika itu juga serbuk sari bunga penidur berhamburan di udara.
Dan teriakan lelaki berjubah hitam itu pun terhalang oleh kekuatan serbuk sari bunga penidur. Hingga akhirnya semua pengikutnya tertidur tidak sadarkan diri, karena menghirup aroma harum bunga dari serbuk sari bunga penidur.
Five Power Flowers pun kembali memperlihatkan aksinya kepada lelaki berjubah hitam itu.
"Kita habisi para pengawal itu!" perintah Sakura kepada keempat saudaranya.
"Gunakan pukulan telapak tangan lima bunga!"
"Baik, kak!" dengan cepat kelimanya kembali melompat ke udara. Dan saling berpencar membentuk formasi menyilang.
"Bersiaplah!"
"Pukulan telapak tangan lima bunga!"
Kelimanya langsung melesat bagai anak panah terlepas dari busurnya. Mereka langsung memukulkan telapak tangan lima bunga ke dada para pengawal yang masih tersisa itu.
Para pengawal itu pun kehilangan kontrol mengatasi serangan FPF yang begitu gencar. Yang akhirnya membuat para pengawal itu terluka dalam dan tewas seketika.
Lelaki berjubah hitam itu menjadi semakin marah besar kepada Sakura dan keempat adiknya. Wajahnya memerah menahan amarah, karena seluruh pengawalnya tewas di tangan FPF. Dia pun dengan cepat mengambil alih pertarungan. Niatnya hanya satu menghabisi FPF dengan tangannya sendiri.
Lelaki berjubah hitam itu pun kembali mengangkat tongkat emas berkepala singanya ke udara. Lalu, memutarnya sebanyak tiga kali dan mengetukkannya ke tanah dengan satu kali ketukan.
"Semburan api singa emas, menyemburlah!" teriaknya. Saat itu juga dari mulut kepala singa keluar semburan api yang sangat luar biasa panasnya. Semburan api terus menyembur ke arah FPF.
Namun, FPF dengan sigap bisa menghindar dari semburan apinya. Tidak hanya sampai di situ, semburan api yang keluar dari mulut kepala singa, terus mengikuti gerakan mengelak yang dilakukan FPF. Hingga FPF merasa terpojok dan hampir terkena semburan apinya.
Sakura dengan cepat memberi perintah kepada keempat saudaranya untuk melakukan perlawanan kepada lelaki berjubah hitam itu.
"Five Power Flowers, beraksilah!"
"Siap.....!"
"Kita kalahkan semburan apinya dengan air mancur lima bunga!"
"Cepat, buat formasi melingkar!"
Five Power Flowers secara serentak membentuk lingkaran. Lalu, kelimanya mengangkat kedua tangannya ke atas. Dan menghadapkan kedua telapak tangannya ke langit. Kemudian, perlahan-lahan kelimanya berputar dan terus berputar. Hingga putarannya menjadi sangat kuat.
"Kekuatan air mancur lima bunga, keluarlah!" teriakan kelimanya membuat lelaki berjubah hitam itu melotot. Dia kaget melihat kekuatan yang dimiliki lima wanita yang ada dihadapannya. Tadinya dia menganggap FPF hanya lima wanita yang sangat mudah dikalahkan. Ternyata, kini dirinya harus menghadapi musuh yang sangat luar biasa kekuatannya.
Seketika itu juga air bermancuran dari kedua telapak tangan kelimanya. Tubuh FPF yang masih terus berputar. Membuat air mancur lima bunga berhamburan ke segala penjuru. Dan langsung memadamkan semburan api si jubah hitam. Tongkat emas berkepala singa itu pun basah terkena air mancur lima bunga. Hingga tidak lagi bisa digunakan. Lelaki berjubah hitam itu semakin menggarang, saat mengetahui tongkat emas kebesarannya dirusak oleh kekuatan air mancur lima bunga FPF.
Dalam posisi berdiri di atas batu besar sambil bertolak pinggang, lelaki berjubah hitam itu terus saja mengumpat. Kemudian, dia pun melebarkan jubah hitam kebesarannya dan mengepakkannya berulang kali.
Ternyata, dari balik jubah hitamnya itu bermunculanlah lebah hitam beracun yang sangat banyak. Lebah-lebah hitam beracun itu membentuk formasi seperti kepala singa dan berada di sebelah lelaki berjubah hitam.
"Wahai para lebah hitam kesayanganku!"
"Sengat mereka berlima dengan racun ganasmu!"
Belum sempat lagi kawanan lebah hitam beracun itu menyerang FPF. Five Power Flowers telah siap menggunakan kekuatan yang lainnya. Kelimanya dengan sigap siap menerima serangan dari lelaki berjubah hitam.
"Gunakan pusaran angin lima bunga!" teriak Sakura. Dan dianggukkan oleh keempat saudaranya. Dengan cepat kelimanya melompat dan melayang di udara. Five Power Flowers membentuk formasi melingkar di udara. Sambil berpegangan tangan, kelimanya lalu berputar, berputar dan terus berputar.
"Kekuatan pusaran angin lima bunga, keluarlah!" seketika itu juga pusaran angin lima bunga berputar dengan sangat kuat. Dan siap menggulung kawanan lebah hitam beracun.
Pada saat bersamaan lelaki berjubah hitam itu berteriak dengan lantangnya dan memerintahkan seluruh lebah hitam beracun menyerang FPF. Lebah-lebah itu langsung bergerak dengan cepat ke arah FPF. Dan berusaha menyengat kelimanya dengan sengatan beracunnya.
Namun, Five Power Flowers dengan kekuatan pusaran angin lima bunganya berhasil menggulung formasi kawanan lebah hitam beracun. Lebah-lebah hitam beracun itu pun masuk dalam pusaran angin FPF. Formasi kepala singa lebah hitam beracun dibuat terburai satu sama lain. FPF dengan seluruh kekuatannya terus menggulung habis lebah-lebah hitam beracun. Hingga formasi kepala singa kawanan lebah hitam beracun hancur. Dan lebah-lebah itu pun mati berhamburan di dalam terowongan.
"Sial, lagi-lagi aku sial!" umpat lelaki berjubah hitam itu.
"Kalian harus mampus dengan ini!" Lelaki berjubah hitam itu pun langsung membentangkan kembali jubahnya dengan kedua tangannya. Kemudian, dengan cepat jubah hitamnya ditariknya dan dilemparnya ke udara.
"Wahai jubah hitamku, lumat habis tubuh mereka!" teriak lelaki itu. Jubah hitam yang masih melayang di udara itu pun dengan cepat melesat ke arah FPF.
Five Power Flowers merunduk menghindari jubah hitam yang terus melayang mengikuti gerak langkah mereka. Jubah hitam milik lelaki itu terus saja berusaha menangkap FPF. Tapi, FPF pun berulang kali lolos dari tangkapannya.
Hingga akhirnya, Five Power Flowers membentuk formasi gunting perobek. Kelimanya dengan sekali gerak langsung melompat ke udara dan kembali bergerak mengikuti gerakan gunting.
Kini, FPF yang berbalik mengejar jubah hitam dengan formasi guntingnya. Jubah hitam yang kelelahan tidak lagi dapat menghindar dari tangan-tangan FPF yang tajam seperti gunting.
Five Power Flowers pun tidak membiarkan jubah hitam terlepas. Kelimanya dengan cepat menggunting jubah hitam itu. Sampai menjadi sobekan kecil-kecil. Kemudian, sobekan itu dihantam kembali oleh FPF dengan kekuatan pusaran angin lima bunga.
"Gunakan pusaran angin lima bunga!" teriak Sakura. Dan dianggukkan oleh keempat saudaranya.
Dengan cepat kelimanya melompat dan melayang di udara. Five Power Flowers membentuk formasi melingkar di udara. Sambil berpegangan tangan, kelimanya lalu berputar, berputar dan terus berputar.
"Kekuatan pusaran angin lima bunga, keluarlah!" seketika itu juga pusaran angin lima bunga berputar dengan sangat kuat. Dan menggulung habis sobekan-sobekan jubah hitam. Sebelum sobekan-sobekan jubah hitam itu berserakan di atas tanah.
Dan ketika seluruh sobekan jubah hitam sudah masuk ke dalam pusaran angin lima bunga. Tiba-tiba, terdengar ledakan dahsyat yang menghancurkan kekuatan jubah hitam.
Five Power Flowers kembali turun dan berpijak di tanah. Kelimanya berusaha mengatur pernafasan mereka. Karena, telah mengeluarkan banyak tenaga dalam. Tetapi, Lelaki yang tak lagi berjubah itu tidak memberikan kesempatan FPF untuk bernafas.
Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya dia berusaha kembali menyerang FPF. Lelaki itu pun berteriak dengan sangat kuat. "Pukulan tapak Grey."
Kemudian, dia melebarkan kedua telapak tangannya dan merapatkannya ke dekat dadanya. Lalu, dia terus mengucapkan "Kekuatan Grey, kekuatan Grey, kekuatan Grey, datanglah, bersatulah dalam tubuhku, hancurkan mereka semua!" dan dia pun langsung melompat dan menghantamkan kedua telapak tangannya ke arah FPF.
Pada saat itu juga Five Power Flowers mengeluarkan pukulan telapak tangan lima bunga dengan formasi berbaris. Sakura yang berada di baris terdepan langsung menyambut hantaman tapak Grey dari lelaki itu. Sedangkan Camelia yang berada di belakang Sakura menempelkan telapak tangannya ke punggung sang kakak. Begitupun yang dilakukan oleh Peony, Allamanda dan Candy, kelimanya saling menopang kekuatan dahsyat dari lima bunga.
Hingga akhirnya dua kekuatan dahsyat saling beradu. Dan saling dorong antara keduanya. Dan tiba-tiba, kedua kekuatan itu meledak di udara dan mereka semua terpental jauh. Sakura yang terjatuh dan mengeluarkan darah di mulutnya langsung menyuruh keempat saudaranya untuk segera bangkit.
"Kita akhiri pertarungan ini." Kata Sakura sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.
"Tapi, kakak terluka dalam." Sahut Peony.
"Tidak apa-apa, kakak hanya nyeri sedikit!"
"Jangan dibiarkan, minumlah cairan bunga sakura!" Camelia berusaha mengingatkan sang kakak. Sakura pun langsung mengeluarkan botol kecil yang berisi cairan bunga sakura. Lalu, meminumnya seteguk.
Baru saja Sakura selesai meminum cairan bunga miliknya. Tiba-tiba, lelaki itu datang melancarkan tendangan ke arah kelimanya. Untunglah kelimanya dalam keadaan waspada, hingga dapat menghindar dari tendangannya.
Sakura dengan cepat melompat ke udara. Diikuti oleh keempat adiknya. Five Power Flower pun kembali beraksi. Dengan posisi berdiri melayang di udara. Kelimanya berdiri sejajar.
"Lemparan duri tangkai bunga!" Dengan seluruh kekuatan yang dimiliki FPF. Mereka pun melemparkan duri tangkai bunga kepada lelaki itu. Duri tangkai bunga memiliki racun yang mematikan pihak lawan. Lemparan duri tangkai bunga pun tertancap di tubuh lelaki itu. Dan dia pun mati seketika.
Setelah mengetahui lawan mereka telah tewas. Five Power Flowers pun turun dengan ringan. Dan kelimanya langsung kembali seperti sediakala. Sakura yang melihat keenam rekan kerjanya yang tergeletak tidak sadarkan diri. Langsung bergerak menyadarkannya dengan mengusapkan cairan bunga miliknya ke wajah keenam temannya.
Sedangkan Camelia dan yang lainnya, berusaha menyadarkan seluruh pengikut lelaki berjubah hitam yang tidak sadarkan diri. Mereka mencipratkan cairan bunga masing-masing ke wajah semuanya.
Dan akhirnya semua orang itu tersadarkan kembali. Saat sadar orang-orang itu merasa heran, bisa berada di dalam terowongan yang gelap, pengap dan bau.
Dengan cepat Sakura dan keempat saudaranya menggiring semua orang itu untuk meninggalkan terowongan rahasia yang berada di dalam perut gunung. Ternyata, terowongan rahasia itu terhubung dengan lobang rahasia yang berada di dekat Kawah Grey.
Bertahun-tahun lamanya para penjahat beraliran sesat itu, sengaja membuat terowongan rahasia. Agar dapat melancarkan aksi kejahatan mereka. Dan menipu masyarakat sekitar dengan isu cerita mistis. Dan juga menutup rapat kejahatan yang mereka perbuat, hingga tidak diketahui oleh pihak kepolisian. Kini, semuanya telah terbongkar.
"Kamu hebat Sakura, bisa membongkar kejahatan besar!" salah seorang kru penyiaran memuji-muji Sakura.
"Itu semua kebetulan saja!" tutur Sakura santai.
"Oh ya, kami berterima kasih banget sama kamu dan keempat adikmu. Karena, kalian berlima sudah menyelamatkan kami berenam."
"Sama-sama. Kita semua kan teman. Teman menolong teman."
"Ha.....ha.....ha.....!"
Mereka semua akhirnya kembali ke villa tempat mereka menginap. Dan setibanya di dalam villa, mereka semua disambut oleh peserta rombongan lainnya. Kakek Dato yang berdiri paling depan langsung memeluk kelima cucunya. Kakek Dato merasa bangga atas semua yang telah dilakukan oleh Sakura dan keempat adiknya.
Sakura pun mengajak seluruh peserta rombongan wisata untuk keluar villa. Dan menikmati keindahan alam Kawah Grey tanpa rasa takut. Karena, semuanya sudah aman.
Dan Sakura pun langsung menyiarkan peristiwa penting yang telah terjadi di kawasan Kawah Grey.
"Selamat siang pemirsa sekalian."
Masih bersama saya Sakura di kawasan wisata Kawah Grey.
Dari lokasi ini saya akan menyampaikan berita penting yang telah berhasil saya liput.
Terbongkarnya sebuah kejahatan besar yang bersarang di terowongan perut gunung Kawah Grey.
Kejahatan yang telah berlangsung bertahun-tahun lamanya itu. Akhirnya, dapat dihancurkan dalam waktu semalam oleh pemberantas kejahatan di negeri ini.
Kejahatan yang berkedok cerita angker Kawah Grey itu kini sudah tidak ada lagi. Dan seluruh komplotan penjahatnya pun telah tewas di tempat kejadian.
Dan kepada pemirsa sekalian, datang dan kunjungilah Kawah Grey. Karena kawasan ini sudah aman untuk kalian semua.
Dan ingat pesan saya, jangan coba berbuat suatu kejahatan. Karena, kebaikan akan datang menghancurkan kejahatan.
"Tetaplah berbuat kebaikan dimanapun, kapanpun dan kepada siapapun."
Sampai jumpa pada liputan saya selanjutnya.
"Prok.....prok.....prok.....!" terdengar tepuk tangan yang sangat meriah untuk Sakura yang berhasil melakukan siaran langsung. Semua peserta rombongan wisata sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Sakura.
Sakura hanya melempar senyum untuk semua pujian yang diarahkan kepadanya.
"Kak, kita naik gunung, yuk!" ajak Candy kepada keempat kakaknya.
"Boleh juga kita coba!" kata Allamanda.
"Bagaimana kalau kita berpacu lari naik sampai ke puncak?" tanya Peony menantang keempat saudaranya.
"Setuju!" sahut Sakura dan Camelia serentak.
"Hadiahnya dari kakek yah, kek!" pinta Candy sambil menoleh kepada sang kakek yang berada di sebelahnya. Kakek Dato pun hanya tersenyum melihat tingkah pola kelima cucu yang sangat disayanginya.
Kemudian, Sakura, Camelia, Peony, Allamanda dan Candy bersiap berpacu lari naik ke puncak gunung.
"Bersiap...!"
"Satu.....dua.....tiga.....!" kelimanya pun langsung berlari dengan sangat kencang. Mereka berlima saling berpacu menunjukkan kekuatan tenaga yang mereka miliki.