"Bu Mawar-nya sedang tidur, Mas," tutur suster yang kebetulan baru keluar dari ruangan Mawar, "saya permisi dulu ya."
Jordan menatap Renita, menarik perempuan itu agar lebih dekat, mereka menatap Mawar yang sedang terlelap begitu tenang, meski kecewa sebab tak bisa mengajaknya berinteraksi atau mendorongnya di kursi roda berkeliling tempat tersebut—paling tidak Mawar terlihat baik-baik saja.
Setidaknya rasa rindu Jordan sudah luntur digantikan senyum tipis saat menatap ibunya dari ambang pintu, ia menarik pelan Renita masuk ke ruangan tersebut, berdiri di sisi ranjang dan memperhatikan lelapnya Mawar lebih dekat, jika sedang terlelap wanita itu tampak normal, tapi Jordan juga tak senang jika hanya melihat kelopak tertutup Mawar. Ia ingin selalu berinteraksi dengan Mawar jika datang ke tempat ini.
"Maaf ya, Re. Ibu malah tidur, jadinya kamu enggak bisa ajak ngobrol," tutur Jordan menatap kasihan kekasihnya.