Chereads / VIRA MORENO / Chapter 17 - 17-

Chapter 17 - 17-

"i-itu aku.."

"Kenapa Vi?", Tanya Rachel khawatir.

Lavi tersenyum dengan bibir memucat, "gapapa kok, yauda ih, ayo masuk. Udah mau gelap"

"Tapi.."

"Ih ayok", ajak Lavi, ia bergegas masuk tanpa memperdulikan Rachel yang masih setia berada di kursi kayu didepannya.

-------------

"Eh tri, kok Lo kejam banget sih Ama adek kandung Lo sendiri?", Tanya Selvi. Gadis cantik dengan gaya kebarat-baratan disertai dengan dandanan menor serta baju yang sangat ketat dan terbuka.

Hanya mereka berdua di meja caffe ini, keduanya sehabis merayakan pesta ulang tahun teman sekelasnya disebuah caffe tadi, dan mereka lebih memilih memisahkan diri terlebih dahulu.

Tria terlihat cuek dan memilih memainkan ponsel tanpa mempedulikan protesan kecil gadis di depannya karena pertanyaan nya dibiarkan mengambang.

"Tri ! Gua nanya tau!", Pekik Selvi.

"Iya, gua ga tuli bego. Lagian Lo kepo banget sih, kenapa emang?", Tanya Tria balik.

"Ya gapapa, gua liat kek nya Lo kasar banget sama adek Lo, gue aja ga berani gituin adek depan bokap sama nyokap"

"Biarin lah, suka-suka gue"

"Lah, dibilang nyolot, sekali-kali Lo nyikapin baik lah tri ke dia, kek bukan kakak nya aja Lo?"

"Lah ngatur?", Sentak Tria.

"Cih dasar kakak kurang ajar"

"Nyeh, setan Lo"

Mereka kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda, Selvi terlihat meminum minuman nya dan Tria kembali melanjutkan bermain ponsel.

Dan tanpa Selvi sadari, Tria merenungkan kembali kata-kata teman didepannya.

'apa gue sekeras itu?', batinnya.

------------

Didalam kamar hotel mewah, terlihat Irene yang tengah mematut diri didepan cermin, dengan balutan bathrobe, ia memakai krim wajah dan masker untuk semakin mengencangkan kulit glowing nya yang cerah.

Terdengar percikan air didalam kamar mandi, itu Rish, yang tengah membersihkan diri setelah lelah sehabis acara lama yang berlangsung tanpa henti hingga tengah malam.

Rish keluar dari kamar mandi, bau mint menguar dari badan ayah beranak dua tersebut. Bathrobe yang membungkus kulit Tan eksotis nya, dengan cekatan tangan nya mengusap kasar lelehan air di rambut dan dada bidangnya.

Walaupun ia sudah berkepala dua, tetapi aura jantan dan maskulin semakin terpancar.

Dada bidang nya terpampang kala ikatan bathrobe satin tak kunjung mengikat kuat bagian dada pria itu, Rish mendekat ke arah lemari pakaian yang tak jauh dari posisinya berdiri.

Irene telah selesai mematut diri, sekarang waktu nya ia akan berganti baju, menunggu giliran setelah suaminya berganti pakaian.

Tak lama Rish mendekat pada Irene yang tengah memainkan ponsel dengan bathrobe terbuka, paha mulus nya terpampang, dengan kaki yang menopang satu sama lain membuat Rish mendekat dengan perlahan.

"Sayang?", Panggil nya pelan.

"Humm?", Sahut Irene.

"Bisa keringin rambut ku?", Tanya Rish.

Irene segera meletakkan ponsel disampingnya dan segera meraih handuk yang di ulurkan oleh suaminya, Rish segera duduk diantara kedua paha Irene yang mulus dan putih bak porselen.

Irene menunduk, membuat Surai panjang dan halusnya terjuntai mengenai pundak Rish, gerakan tangan yang lembut dan anggun membuat Rish perlahan mendongak.

Membuat Surai panjang Irene menyapu halus wajah suaminya. Segera di singkap nya lembut seluruh Surai nya, hingga mereka dapat bersitatap dengan leluasa.

"Kenapa?", Tanya Irene gugup, ia selalu malu jika di tatap intens oleh Rish. Apalagi ditambah oleh seringai nakal yang terpampang.

Gerakan tangan nya melambat, "jangan ngedongak ih, susah akunya~", adu nya manja.

Rish terkekeh, ia segera berdiri dengan tak terduga, mendorong kedua bahu Irene hingga total terlentang di atas kasur, kedua kaki nya masih menjuntai dibawah ranjang hingga dimana Rish mengukung Irene dengan seringai yang panas.

Rish berbisik lirih ditelinga Irene, yang mana membuat wanita nya memerah dan memalingkan wajah cantiknya.

"Gimana dengan 1 ronde sebelum tidur?"

--------------

-TBC-

#alv