Chereads / VIRA MORENO / Chapter 16 - 16-

Chapter 16 - 16-

Pagi yang indah itu menjadi lawan kata rumit bagi suasana hati Lavi yang berbeda. Pandangan kosong dengan surai hitam nya melambai diterpa angin.

Tragedi kemarin semakin membekas di hatinya, tak menyangka bahwa mimpi kelamnya dapat membahayakan sekitarnya.

Ia terlalu lemah untuk melawan dan lebih pengecut hanya untuk sekedar bersembunyi, ia mendesah pelan.

Apa gunanya ia didunia ini? Bagaimana takdir seorang wanita jika sesuatu yang berharga dan menjadi lambang dari seorang wanita telah direnggut dari nya?

Apa takdir mempermainkan nya seperti ini? Apa untungnya mempunyai tahta, harta, dan semua yang ia miliki sekarang? Apa itu akan mengembalikan semua yang ia punya? Apakah bisa ?.

Cukup, ia tak tahan.

Lelehan air mata membuat Lavi tersadar, cairan hangat di pipi cukup membuatnya sadar dari lamunan alam bawah sadarnya.

Ini hal yang paling memalukan seumur hidupnya, kau tau? Sekedar berbagi. Ia sudah tak mempunya mahkota lagi.

Direnggut secara paksa, dan semua itu berantakan hanya karena sebuah nama.

Ia benci pria itu, berbagai spekulasi memenuhi ruang pikir nya tentang bagaimana ia bisa berpindah-pindah kenegaraan, sekolah, identitas, dan teman.

Jika kau membuka handphone nya, bisa dilihat nama kontak tertera dengan berbagai bahasa. Inggris, China, Jepang, Korea, Rusia. Dan beberapa lainnya.

Ia telah berpindah kependudukan hingga 4 kali lamanya, berpindah sekolah 12 kali, dan pindah rumah sebanyak 34 kali.

Kau fikir beradaptasi itu mudah? Apa yang membuat ini bisa terjadi? Itu karena harta. Lavi bukan semata-mata bisa sekejab mata kaya dan bergelimang harta.

Ternyata, ayah dan ibunya dulu punya masa kelam sebelum melahirkan dirinya, tepatnya bersama kakaknya. Tak heran kakak nya sangat membenci dirinya.

Kau benar, jika kakak nya dulu merasakan kelaparan dimalam hari dan sakit fisik Dipagi hari, maka ia harus mendapatkannya hal yang setimpal.

Ya, haus perhatian dan sakit mental sepanjang masa.

--------------

-flash back-

Beijing China

"Ku kira seorang Lavi adalah gadis yang manis, tak kuasa aku ternyata kau begitu pembangkang"

"Apa maksud mu ! Lepaskan aku !"

"Oh ya? Kenapa aku harus melepaskan mu?"

"Karena kau bukan siapa-siapa ku !!"

Pria itu menyeringai senang, "oh ya? Kalau begitu, akan ku jalin hubungan antara kita. Dimana tak akan pernah melupakan kejadian ini seumur hidup mu!"

Didalam ruangan gelap tersebut dengan diselimuti malam yang kelam, Lavi membelalakkan matanya dengan raut wajah membeku, "TIDAK !!"

Pria itu kembali menyeringai, "zaijian Lavi"

"ARRGHHH !!"

-flash back end-

----------------

"Lavi !!"

Lavi menoleh dengan cepat, menghapus lelehan air mata dengan kasar dan berusaha fokus pada Rachel yang mendekat.

"Iya?"

"Ini", Rachel memberikan sebatang coklat, Lavi hanya tersenyum manis melihat coklat yang disodorkan sahabatnya.

"Dasar gadis coklat", bisik nya.

"Kenapa nangis?"

"Huh? I-itu aku ..."

------------

-TBC-

#alv