Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

JERITAN HATI SANG KUNTILANAK

🇮🇩Triboy_Mustika
--
chs / week
--
NOT RATINGS
68k
Views
Synopsis
Astrea Bulan mendatangi sebuah kampung yang lokasinya terpencil di tengah hutan. Kampung itu bernama Talu-talu. Tujuannya ke sana hanyalah untuk menguji nyali. Konon, di sana ada Kuntilanak Merah yang terkenal kejam dan suka membunuh siapa saja yang mengusik ketenangannya. Namanya Rarashati. Kabarnya lagi, Kuntilanak itu sudah mati sekitar lima puluh tahun yang lalu. Kisahnya yang tragis membuat Astrea Bulan semakin penasaran. Namun, tentu saja tidak mudah untuk menemui Kuntilanak Merah tersebut. Banyak hal-hal yang tidak diduga yang dia alami. Salah satunya, Astrea Bulan terpesat ke alam gaib dan waktu mundur lima puluh tahun dari sekarang. Apakah Astrea Bulan sanggup keluar dari dimensi lain dan kembali lagi ke zaman kini? Ikuti kisahnya dan waspadalah.
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Asal Muasal Sang Kuntilanak

Kuntilanak.

Kalian kenal cewek cantik ini? Tentu tidak! Namun, kalian pasti tahu siapa dia.

Baiklah, aku akan ceritakan sebuah kisah tentang dia. Si Kuntilanak.

Banyak versi tentang dia. Ada yang mengatakan dia mati sewaktu melahirkan. Dia mati, anaknya pun meninggal. Ada juga yang mengisahkan dia mati sewaktu hamil, lalu melahirkan di dalam kuburan. Terlepas dari semua itu, aku memiliki kisah tersendiri. Tentunya akan membuat kalian penasaran dengan kisahnya.

Kuntilanak.

Mendengarnya saja sudah membuat bulu kuduk meremang. Bagaimana tidak? Saat aku menulis cerita ini, aku sedang berada di rumah kosong. Sendirian. Di kampung yang hanya dihuni oleh beberapa kepala keluarga.

Aku sengaja datang ke kampung ini, selain untuk menguji nyali aku juga ingin mendapatkan rasa takut yang benar-benar takut akan sosok tak kasat mata, yang sering dibicarakan orang banyak.

"Rumah ini dulunya dihuni oleh Rarashati dan ibunya, Nyai Romlah. Pasca Nyai Romlah meninggal, tinggallah si Rara di rumah ini sendirian. Sayang seribu sayang. Sebulan setelah kematian ibunya, Rara juga meninggal. Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab kematiannya. Namun, semua penduduk meyakini dia meninggal karena kesepian dan putus asa. Memang tidak ada ditemukan tindak kekerasan di tubuhnya. Hanya saja ada yang aneh ketika dia dimandikan. Perutnya terlihat membuncit. Padahal tubuhnya kurus kering. Semua orang mengira mungkin Rara mengidap busung lapar. Sehingga abai dengan perihal tersebut. Sampai akhirnya sehari setelah dikubur, warga yang melintas di kuburan baru tersebut mendengar tangisan bayi. Mengeak-ngeak di malam buta. Mereka bergegas ke arah sumber suara. Mendapati kuburan seperti habis diacak-acak. Seolah-olah ada yang keluar dari dalam lubang. Parahnya, mayat Rarashati terlihat menggantung di dahan pohon beringin yang menaungi kuburan tersebut. Tanpa kain kafan, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh telanjangnya. Dan yang paling mengherankan, dia memeluk sesosok bayi yang sedang menyusu di payudaranya."

Aku sampai menahan napas mendengar cerita Bapak Kepala Desa. Nyaliku nyaris ciut. Bagaimana kalau nanti itu hantu mendatangiku?

Duh, merinding sebadan-badan.

Oke, cuy!

Besok kita sambung lagi. Ane mau boker dulu.

See you ....