Chereads / Alter Ego / Chapter 24 - 24.

Chapter 24 - 24.

Mendengar Devano berbicara mengenai putrinya membuat hati Adit tersentuh

"Maaf pak Devano, apakah saya boleh ikut menjenguk putri bapak?"

"Kamu beneran mau ikut, Dit?"

"Iya pak, saya ingin melihat kondisi putri bapak" Jawabnya sambil tersenyum

"Kalau begitu pakai mobil saya aja, nanti akan saya antar lagi kamu kesini untuk mengambil mobil"

Adit mengangguk tanda setuju

Ketika dia ingin masuk mobil tiba-tiba handphone-nya bergetar

"Ya halo?"

"Halo pak Adit, maaf pak mengganggu..apakah bapak sudah selesai pertemuannya? Karena ada berkas yang harus di tanda tangani segera"

"Oh iya saya sudah selesai, kalau begitu 20 menit saya sampai kantor ya"

Telfon diputus oleh kedua belah pihak

Abian menoleh kedalam mobil untuk berbicara pada Devano

"Pak Devano, maaf sepertinya saya tidak jadi ikut karena ada urusan di kantor"

"Oh begitu, iya Adit tidak apa-apa"

"Iya pak maaf sekali lagi, jika saya tidak sibuk besok atau lusa saya akan menghubungi bapak agar kita bisa menjenguk putri bapak" Jawab Adit sambil tersenyum hangat

Adit memerhatikan mobil Devano yang mulai pergi menjauh. Tapi tiba-tiba ia merasa deja vu dengan kejadian ini

"Mobil itu..."

Adit mencoba untuk berfikir, mencari ingatan yang sangat susah untuk diungkapkan

"Argh!" Dia mengerang sambil memegang kepalanya

Dia sempat memukul kepalanya beberapa kali, berharap bahwa sakitnya segera hilang

Tapi bukannya hilang, malah semakin menjadi. Dia buru-buru ke mobil, mencari obat sakit kepalanya

Dia tidak minum satu, melainkan 3 obat yang sama sekaligus. Tidak peduli jika dia akan overdosis. Yang penting sakit kepalanya hilang, itulah yang ada di fikiran Adit

Setelah meminum, sakit kepalanya memang hilang. Tapi dia mengingat sepotong demi sepotong kejadian di masa lalunya

Merasa sangat bodoh. Ketika matanya berkedip bayangan itu semakin menjadi. Dia mencoba menepis sosok perempuan yang ada di ingatannya, tapi semakin di tepis akan semakin muncul

"OK! AKU MENGIKUTI APA YANG INGIN KAU TUNJUKKAN PADAKU!!" Ucap Adit karena merasa sangat kesal pada dirinya

Dia melihat sosok perempuan. Dia juga melihat selintas bayangan tatto yang ada di lengannya. Setelah itu ingatannya langsung menghilang

"Teka-teki" Ucapnya mengintimidasi

***

Selama perjalanan menuju ke kantor ada banyak sekali kejadian aneh di sekitarnya. Melihat suatu tempat yang seperti pernah ia kunjungi bersama perempuan. Tapi yang pasti, itu bukan kekasihnya Putri.

Lalu ia juga melihat seorang gadis berjalan sendirian menggunakan seragam sekolah. Dia mengintip dari spion mobilnya. Wajahnya seperti tidak asing baginya

Sesampainya dia di kantor, dia langsung menuju ke ruangannya lalu tak lama kemudian asistennya datang membawa setumpuk berkas yang harus ia tanda tangani

"Permisi pak, ini berkasnya"

"Pak Adit?"

"Pak?"

Asistennya mencoba untuk menghilangkan lamunan boss nya

"Ah iya.."

Lalu Adit langsung menanda tangani berkas-berkasnya.

'Apa aku coba tanya sama dia kali ya? Kali aja dia punya petunjuk buat aku'

"Al, saya mau tanya"

"Iya pak, mau tanya apa"

"Apa saya dulu pernah kecelakaan? Bahkan sampai hilang ingatan"

"Kalau hilang ingatan atau tidak saya kurang tau pak, tapi kalau kecelakaan bapak memang pernah kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu"

"Kamu tau saya dibawa ke rumah sakit mana awalnya?"

"Saya kurang tau pak, kalau begitu saya permisi ya pak

"Yaudah makasih ya"

***

Adit sudah sampai apartemennya, dia pulang lebih awal karena ingin mengistirahatkan badan dan fikirannya

"Apa aku besok jenguk anak pak Devano aja kali ya?"

Lalu ia ambil handphonenya dan menghubungi Devano

"Halo selamat sore pak Dev, saya Adit"

"....."

"Bagaimana kalau besok kita jenguk putri bapak?"

"....."

"Oke, pukul 11 siang"

"...."

Setelah menelfon Devano, Adit langsung membersihkan dirinya. Ketika ingin ke kamar mandi ia melihat sebuah plastik, ia merasa tidak membuang plastik berwarna putih saat itu

"Aku inget banget aku gak buang plastik putih hari ini"

Karena penasaran ia ambil bungkus plastik lalu ia mengurungkan niatnya untuk mandi saat itu juga

Ketika dibuka, isinya adalah sebuah kertas resep obat dari dokter

Disana tertulis ada 2 macam obat. Yang satu obat untuk menjaga daya stamina dan yang satu 'Blackmores Ginkgo Action'

Selama ini dia hanya diberi 1 obat oleh Putri, bahkan dia tidak tau bahwa ada obat lain.

Adit langsung mencari info di internet tentang obat yang bernama Blackmores

( Blackmores Ginkgo Action adalah formula yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan menyediakan oksigen dan nutrisi ke otak, membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi )

"Apa ini perbuatan Putri?" Tanyanya pada diri sendiri

"Aku cek aja deh ke room cctv"

Adit langsung bergegas menuju ruangan yang merekam seluruh cctv di apartement tersebut

Disana Adit melihat seorang petugas yang sedang memerhatikan orang-orang yang ada di cctv

"Sore pak" Sapanya ramah

"Sore juga pak Adit"

Adit memang sudah mengenal semua petugas di apartemen yang ia tinggali, jadi tak heran jika semua petugas disana sudah tau nama Adit

"Ada yang bisa saya bantu pak Adit?"

"Iya pak, saya ingin minta tolong cek cctv yang ada didepan kamar saya"

"Oh iya boleh pak, sebentar ya"

Lalu petugas cctv tersebut langsung memperlihatkan rekamannya pada Adit

Di rekaman cctv tersebut dia melihat Putri yang sedang membawa plastik berwarna putih persis apa yang Adit temui di kamarnya

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 12 siang hari itu juga

"Maaf pak Adit sebelumnya, saya sudah beberapa kali melihat Putri membawa plastik berwarna putih dan gerak-geriknya selalu bikin saya curiga. Saya juga beberapa kali lihat dia selalu masuk kamar pak Adit pukul 12 siang dan pukul 1 siang petugas kebersihan selalu masuk di hari itu juga"

Adit diam tidak menyangka mendengar petugas cctv berbicara

"Kenapa bapak gak ngasih tau saya sejak awal?"

"Saya takut pak, karena begitu saya lihat kejadian itu Putri langsung sinis ke saya"

Adit diam lagi tidak menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar

***

Keesokan harinya Adit siap-siap dan berpakaian serapih mungkin untuk bertemu Devano

Dan langsung bergegas ke tempat yang sudah ia janjikan pada Devano

"Halo Adit" Sapa Devano duluan

"Halo pak Devano" Katanya sambil tersenyum

"Kita langsung kesana sekarang?"

"Oh iya pak, sekarang aja"

"Adit, mobil kamu disini dulu aja nanti saya suruh orang rumah untuk ambil mobil kamu dan parkir dirumah aja"

"Oh iya pak gak apa-apa"

Lumayan jauh jarak perjalanan dari taman yang mereka bertemu ke rumah sakit Agatha dirawat

Selama perjalanan Adit dan Devano berbincang-bincang layaknya seperti seorang anak pada ayahnya

"Aditya, dia yang saya ceritakan"