Adit sedang berjalan sendirian ditengah dinginnya angin malam. Lalu tiba-tiba dari arah belakang ada yang menarik tangannya dengan kasar
Adit terkejut sekaligus ketakutan saat ada yang menarik tangannya
"Kamu siapa!!?" Tanya Adit dengan mata yang terpejam sambil mengepalkan tangannya
"Tenang pak Adit tenang...saya bodyguard pak Devano..saya diminta pak Devano untuk memanggil pak Adit ke rumah karena ada yang ingin ditanyakan"
***
Saat sampai rumah Devano, Adit melihat seisi rumah sedang menangis sesenggukan
"Silahkan masuk Adit" Tegas Devano
Adit memasuki rumah tersebut sambil ketakutan
Devano memberi sebuah surat kepada Adit
"Agatha hilang dari rumah sakit. Dan penculiknya memberikan ini"
'Beri saya Adit maka akan saya kembalikan Agatha. Beri saya Adit, maka satu nyawa akan terselamatkan'
Itulah isi suratnya
"Saya tidak tau yang menulis surat ini siapa, saya mohon beritahu saya yang sebenarnya terjadi Adit."
Adit terdiam tidak menjawab sama sekali. Dia bingung harus jawab apa dan lakukan apa. Lalu otaknya mencoba berputar, berfikir apa yang harus dia lakukan
"Beri saya waktu untuk memecahkan ini semua, saya minta maaf jika masalah saya melibatkan banyak orang pak Devano..dan untuk bantuan pak Devano untuk membantu saya memulihkan ingatan saya..saya rasa tidak usah karena saya akan memecahkan ingatan saya sendiri" Kata Adit final.
Beruntungnya Devano tidak marah, dia hanya meminta penjelasan Adit
"Saya mohon dengan amat sangat Adit..saya tidak ingin Agatha kenapa-kenapa, kasian Davina. Saya dengar kamu dipecat dari kantor?"
"Iya benar pak Devano"
"Lalu kamu tidak mempunyai tempat tinggal?"
"Eum--bagaimana pak Devano tau?"
"Saya mendengarnya dari bodyguard saya, dia melihat kamu jalan sendiri di tengah sepinya kota. Sementara ini kamu tinggal bersama saya ya"
"Tidak usah pak Devano..saya sudah membuat banyak orang susah disini"
"Demi anak saya, Agatha. Dan demi cucu saya, Davina"
Adit melirik ke arah Davina, dia melihat anak perempuan itu sedang menangis sambil memegang foto ibunya
Lalu Adit mengangguk tanda setuju
***
"Ikat tangan dan kakinya!!" Kata seseorang
"ARGH LEPAS!!!!" Teriak korban sambil memberontak
*Plak
Setelah menampar, dia memegang dagu korban dengan kencang
"Kamu itu orang gila. Gak mungkin bisa sadar"
Pelaku yang menampar tersebut adalah seorang boss dari perusahaan besar, Putri. Dan korbannya adalah Agatha. Putri membawa 2 orang suruhannya untuk membantu dia menyiksa Agatha
Agatha menatap Putri dengan mata yang sangat merah, diam-diam dia mencoba melepaskan ikatan tangannya. Berusaha dengan amat sangat keras untuk melepasnya
"Apa? Kamu mau marah? Kamu mau mukul saya?" Tanya Putri dengan muka yang menyeringai
"Saya akan menampar kamu lebih keras jika saya bisa lepas, saya bersumpah pada diri saya sendiri." Jawab Agatha
"HAHAHA!" Tawa keras dari Putri memenuhi ruangan
( Ruangannya terpencil, semacam markas gitu tapi masih bisa dilewatin mobil. Pintunya terdiri dari 3 besi kokoh, jadi gak terlalu tertutup. Gak pernah dilewatin orang sama sekali karena bener-bener terpencil tempatnya dan cuma ada satu lampu penerangan. Jadi bisa dibayangin ya se-horor apa )
Putri menarik sebuah bangku dengan kasar lalu dia duduk didepan Agatha
"Kamu tau? Bahwa Aditya Arbian adalah Abian Aditya yang saya selamatkan dari sebuah kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu. Dan..saya mengklaim bahwa Abian adalah milik saya"
Agatha yang masih setengah sadar karena penyakit mentalnya tetap berfikir nama Abian. Agatha sempat tersadar dengan nama Abian tapi dia hanya diam, mengumpulkan emosinya
Jika seseorang didepannya itu sudah sangat keterlaluan, baru akan dia beri pelajaran. Itu yang ada didalam fikirannya
"Kok diem aja? Jawab bodoh!"
Putri menjambak rambut Agatha dengan sangat kencang hingga Agatha merintih
"ARGH!"
"Saya akan senang jika kamu mati sekarang juga, lalu Abian akan milik saya seutuhnya hahaha"
Bukannya melepas, tarikan Putri malah semakin kencang membuat Agatha hingga menangis
Lalu ditarik lebih kencang lagi rambut Agatha hingga keluar darah membuat Putri tertawa memasang muka paniknya
"Ya Tuhan! Berdarah! Bagaimana ini!? Cepat panggil ambulan! Ambil P3K!"
"HAHAHA!!! INI BENAR-BENAR LAWAKAN YANG SANGAT LUCU!!"
Agatha mencoba memberontak hingga dia terjatuh dengan tangan dan kaki yang masih terikat
Putri menendang Agatha beberapa kali
"Bangunkan dia" Ucap Putri pada pengawalnya
***
Adit menghubungi Karen untuk meminta bantuannya
"Halo?"
"Iya halo, ini siapa ya?"
"Ini saya Adit..hmm maksudnya Abian"
"Ohh iya, kenapa Bian?"
"Saya..ingin meminta bantuan kamu, apa kamu bisa?"
"Bisa..bisa banget, lo mau gue bantu apa?"
Adit menceritakan semua kejadiannya saat itu juga
"Oke, sebentar ya gue cari orangnya sama lokasinya dulu nanti gue kabarin"
"Iya, makasih ya maaf kalau saya merepotkan"
Telfon diputus dari kedua belah pihak
*5 menit
*Tting
Karen mengirim foto orang yang menulis surat tersebut dan mengirimkan sebuah lokasi
"Ini orangnya, di lokasi itu gue liat ada cctv tapi cctv nya mati..gue lagi coba minta bantuan temen gue yang bisa kayak ginian"
'Aku udah duga ini kamu Put' Ucap batinnya sambil melihat foto Putri
*2 menit
Karen mengirimkan vidio tayangan beberapa menit lalu di cctv tempat tersebut
"Bian, temen gue berhasil..dan ini vidionya beberapa menit yang lalu"
*Throwback
"Boss, apa cctv itu nyala?" Tanya pengawalnya yang sedang mondar-mandir
"Cctv itu rusak dari 2 tahun yang lalu bodoh"
"T-tapi itu menyala beberapa kali"
( Di cctv kan kadang suka ada lampu merah gitu ya, maksud aku itu )
"Telinga kamu masih berfungsi kan?" Tanya Putri dengan muka yang menyeramkan
"Iya boss" Jawab pengawalnya sambil menunduk
Di kejauhan, teman Karen sedang mengutak-atik komputernya
"Astaga gue lupa matiin lampunya"
"Apa!? Cepet matiin!" Teriak Karen dari telfon
"Udah udah, nih gue kirim ya tayangannya"
Di vidio tersebut Adit melihat Putri yang sedang menyiksa Agatha
"Kamu psikopat Put. Aku gak akan ngebiarin kamu hidup bebas didunia ini"
Setelah melihat vidio tersebut Adit langsung pergi tidur, agar rencananya bisa berjalan dengan lancar besok
*4 jam
Adit merasakan ada yang aneh di fikirannya. Semua kejadian masa lalunya tiba-tiba terlintas di fikirannya
Semua. Ya, semua kejadian itu sudah kembali di ingatannya. Lalu buru-buru Adit bangun dari tidurnya
Dengan napas yang masih ter-engap dia tersenyum karena ingatannya sudah kembali seperti dulu
Dia lihat tatto di lengannya, dia menatap dan mengelus nama tersebut
"Agatha..aku janji aku bakal nyelamatin kamu. Aku janji Agatha"
*Paginya
Davina sedang melihat foto besar papahnya di sebelah tangga turun, lalu Adit menghampirinya
"Aku kangen papah om"
Adit tersenyum
"Laki-laki yang kamu sebut sebagai papah itu sedang berdiri disamping kamu Davina"