"Laki-laki yang kamu sebut sebagai papah itu sedang berdiri disamping kamu Davina"
Davina melongo tidak percaya apa yang baru saja Adit katakan
"Om bercanda ya?" Tanya Davina tidak percaya
"Apa mata ini kelihatan bohong?"
Lalu Adit memberitahukan tatto-nya
"Agatha Beatrice, anak tunggal yang menderita alter ego sejak umur 5 tahun. Ayahnya bernama Devano dan ibunya bernama Adelia, dikeluarkan berkali-kali dari sekolah karena alter egonya mengancam keselamatan teman-temannya dan memutuskan untuk home schooling"
"Jangan percaya begitu saja Davina." Ketus Adelia yang ternyata mendengar percakapan mereka
"Bukti apalagi yang mamah inginkan?" Tanya Adit
"Saya Abian, Abian Aditya mah.."
"Selamat datang kembali Abian.." Suara tersebut berasal dari Devano
"Dia Abian, mamah gak usah khawatir. Beberapa hari sejak bertemu dengan Adit aku curiga bahwa ada yang tidak beres disini..seperti yang aku sering ceritakan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk mencari tau sendiri dengan bantuan para bodyguard"
"Aditya Arbian adalah nama samaran yang telah diganti oleh pacarnya, Putri. Dia adalah mantan kekasih Abian dulu, dia meninggalkan Abian karena lebih memilih lelaki lain sehingga ia menyesal sampai saat ini dan ingin menebus semua kesalahannya pada Abian. Dia ambisius, sampai-sampai sifatnya yang satu ini membuat dia bukan menjadi dirinya sendiri" Ucap Devano
"J--jadi ini beneran papah?" Tanya Davina tidak percaya
Adit hanya tersenyum dan mengangguk
"Kamu gak mau peluk papah sayang?"
Lalu Davina memeluk Adit dengan erat, melepas rindu pada ayahnya yang telah lama tak ia temui
"Pah..aku seneng, akhirnya aku bisa ngerasain pelukan dari papah.." Ucap Davina sambil menangis
Abian mengelus rambut anaknya dengan lembut
"Iya sayang, papah juga seneng banget..udah dong jangan nangis lagi ya..ntar cantiknya hilang"
*Sore menjelang malam
Adit telah menceritakan kejadian semalam pada Devano, lalu mereka merencanakan satu misi untuk menyelamatkan Agatha
Adit bersiap-siap mengganti pakaiannya dengan serba hitam, mulari ujung rambut hingga kakinya lalu bergegas ke mobil
"Ayo jalan" Ucap Abian
Didalam mobil terdapat para bodyguardnya 2 orang dan Abian
Davina dibawa bertugas untuk memantau dari kejauhan lalu menelfon polisi jika terjadi sesuatu
***
Saat ini mereka sudah sampai ditempat Agatha di culik
Devano, Davina, dan Adelia memantau dari cctv yang ada disana
"Saya kesana duluan, kalian tunggu disini. Kamu menghampiri saya jika saya berikan aba-aba dari HT"
"Baik pak" Jawab bodyguardnya
Perlahan Abian mulai mendekati pintu markas tersebut. Disana terlihat ada 1 orang yang menjaga. Abian melempar batu kecil jauh didepan penjaganya, lalu orang itu mondar-mandir untuk melihat apakah ada orang di sekitarnya
*BUGH
Suara pukulan Abian pada penjaga pintu tersebut. Lalu Abian masuk mengendap-endap ke dalam. Dia lihat tidak ada seseorang, lalu dia masuk begitu saja. Itulah sifat Abian, ceroboh.
Buru-buru dia lepas ikatan tali yang ada di kaki Agatha
"Agatha, aku akan ngelepasin kamu dari sini Agatha" Ucap Abian berbisik lalu tiba-tiba
*DOOR!
Tepat mengenai bahu Abian.
"ARGH!"
"PAPAH!!" Panik Davina yang sedang melihat kejadian itu dari rumah
"Cepat masuk" Bisik Abian pada HT nya
"DIAM DI TEMPAT!" Ucap salah satu bodyguard Abian
Putri pura-pura angkat tangan lalu diam-diam dia mengeluarkan pistol satu lagi, berbalik badan cepat dan menembak orang yang ada didepannya
Hanya dengan sekejap, 2 bodyguard itu tewas di tangan Putri
"Apa masih ada lawan lagi..Abian?" Tanya Putri dengan ekspresi liciknya
"DASAR PSIKOPAT KAMU PUT!!" Teriak Abian
"Aku? Psikopat? Seharusnya kamu tau sifatku dari dulu! Kemana aja dari kemarin sayang..hm?"
"Ikat dia" Ucap Putri pada penjaga yang satunya
"Ga Put, ga! Lepas!! ARGH!!"
Selesai mengikat, Putri memukul Abian dengan ujung pistolnya hingga bibir Abian mengeluarkan darah
"Seharusnya kamu incar aku Put! Bukan orang lain!!"
"Justru kelemahan kamu ada pada orang yang kamu sayang, maka dari itu aku culik Agatha" Ucap Putri sambil smirk
*Throwback
'Di pergelangan kamu ada pisau tersembunyi, pencet tombol ini maka pisaunya akan keluar' Ucap Devano pada Abian
Diam-diam Devano potong ikatan yang ada di tangannya saat Putri dan penjaga satunya tengah pergi
Awalnya Devano pukul penjaga yang satunya hingga pingsan lalu dia ikat dengan simpul mati sedangkan penjaga satunya ia pukul tepat di kepala hingga tak sadarkan diri
"Ayo kita pergi dari sini.." Ucap Abian sambil melepas ikatan Agatha
*DOOR!
Tepat mengenai betis Abian
"ARGH!"
Adit merubah posisi, yang tadinya di sebelah Agatha kini menjadi di belakang Agatha agar Agatha tidak kena tembak
*DOOR!
*DOOR!
Tembakan itu berasal dari pistol yang dipegang Putri. Dua kali Abian terkena tembakan di punggungnya
'Ya Tuhan, berikan aku kekuatan tambahan untuk melindungi keluargaku' Ucap Abian dalam hati
Dan tak lama kemudian datang sekumpulan polisi bersenjata untuk menyelamatkan keduanya dengan Devano dan Davina
Polisi tersebut langsung memborgol tangan Putri
"Jangan harap kamu akan bebas di dunia ini!!" Bentak polisi pada Agatha
"PAPAH!!"
"ASTAGA ABIAN!"
Ucap Devano dan Davina khawatir
"Untunglah kalian datang tepat waktu..dan para bodyguard tewas di tangan Putri pah" Kata Abian
"Akan papah biayai seluruh keluarga para bodyguard setelah ini, cepat kita ke rumah sakit Abian!!"
Lalu Abian buru-buru dibawa ke rumah sakit terdekat
"Abian perlu di operasi untuk mengeluarkan beberapa peluru yang ada didalam tubuhnya" Ucap dokter
"Lakukan yang terbaik dok"
*2 jam
*4 jam
Dokter keluar dari ruangan operasi untuk memberitahukan kondisi Adit
"Gimana keadaannya dok??"
"Semua peluru sudah kami keluarkan, setelah ini akan kami pindahkan ke ruang rawat inap dan sudah boleh di jenguk"
"Syukurlah dok"
*Di ruang rawat
"Abian"
"Papah"
Yang dipanggil meresponnya hanya dengan senyuman
"Syukurlah Abian kamu bisa selamat..." Ucap Devano
"Pah..papah gak papa kan!?? Aku khawatir.."
"Papah udah gak papa sayang"
Abian melirik Agatha dengan di dampingi 2 perawat dari rumah sakit lain
"Agatha, kamu gak papa kan?" Tanya Abian dengan lembut
Agatha hanya tersenyum tipis
"Terimakasih sudah menyelamatkan aku" Ucap Agatha sambil menunduk
"Aku bakalan jagain kamu karena ini tanggung jawabku"
"Abian, kamu tau? Ini pertama kalinya saya mendengar Agatha merespon omongan orang lain.."
"Syukurlah pah..aku senang dengarnya"
"Abian..Agatha masih belum bisa berada dirumah, dia harus menjalani beberapa perawatan agar sembuh total..tapi kata dokter dia sudah lebih membaik dari sebelumnya" Ucap Devano menjelaskan
"Iya pah, aku mengerti..aku bisa jenguk dia setiap hari setelah aku pulih dan pastinya..aku bisa antar jemput Davina ke sekolah"
'Terimakasih telah memberikanku kesempatan hidup di dunia ini' Ucap Abian sambil tersenyum
-END-