Chereads / My future is you, not him! / Chapter 5 - Blackexo

Chapter 5 - Blackexo

Seseorang mendapati Jeffry dan Somi berjalan bersama.

"Can, aku melihat Somi memasuki mobil Jeffry dipertigaan rumah Somi."

"Apa? Mau kemana mereka?"

"Aku tidak tahu, aku sedang melewati jalan ini tiba-tiba aku melihat mereka."

"Tolong ikuti mereka, jangan sampai kau kehilangan jejak."

"Siap."

Somi melihat pemandangan dari dalam mobil. Keadaan saat ini sangat hening, tidak ada satupun yang berniat membuka percakapan.

Sampai akhirnya telepon Jeffry berbunyi dan terpampang jelas disana nama kontak Lastri. Somi menengok sekedar ingin tahu siapa yang meneleponnya. Jeffry memarkirkan sebentar mobilnya di pinggir jalan.

My girl ❤️ : Halo Jef?

Jeffry : Halo sayang, ada apa?

My girl ❤️ : Kau sedang dimana? Sibuk tidak?

Jeffry : Kau kan tahu, aku sedang dirumah sakit.

My girl ❤️ : Oh begitu ya? Baiklah tidak apa-apa.

Jeffry : Memangnya kau ingin kemana sayang?

My girl ❤️ : Aku ingin kerumah Ninie, mereka mengadakan acara makan-makan. Apa kau tidak mau ikut?

Jeffry : Oh sayang sekali aku sedang dirumah sakit. Kau hati-hati ya? Minta supirmu saja.

My girl ❤️ : Pak Bagas sedang cuti hari ini, anaknya sakit. Aku akan mencari taksi.

Jeffry : Hati-hati gadisku. Jangan sampai kau kenapa-kenapa kalau tidak orang yang menyakitimu akan berurusan denganku.

My girl ❤️ : Haha, iya bawel sekali kamu ini. Sudah ya aku berangkat dulu? Love u Jef.

Jeffry : Love u too honey.

"Ada apa?"

"Lastri memintaku untuk mengantarnya kerumah Ninie."

"Lalu kenapa kau tidak mau?"

"Aku sudah janji denganmu akan mengajakmu makan siang."

"Mengapa kau sepeduli itu kepadaku?"

"Karena aku mencintaimu."

Akhirnya Lastri memilih untuk mencari taksi di dekat jalan. Sudah 30 menit dia menunggu disini, tapi tidak ada taksi yang lewat, sekalinya lewat pasti ada penumpangnya. Hingga akhirnya...

"Mau kemana?"

"Kerumah Ninie."

"Kalau begitu naik ke mobilku."

"Memangnya kau mau kemana?"

"Tujuanku sama dengan tujuanmu. Cepat naiklah."

Mereka sudah sampai dirumah Ninie. Disana terlihat ada Lilis, Ninie, dan jichu atau lebih dikenal dengan anggota blackpink. Kemudian di depannya terlihat Xiumin, Suho, Chen, Kai, Sehun, Baekhyun, Kyungsoo ( Kakaknya Lilis ), dan Lay ( Kakaknya Lastri ) atau lebih dikenal dengan anggota Exo.

Di tambah dengan Lastri dan Candra yang sudah sampai dirumah Ninie. Anggota Exo dan blackpink memang sudah dekat sejak SMA, hanya saja umur mereka berbeda tidak terlalu jauh. Lastri baru dekat dengan anggota blackpink waktu ia pertama kali memasuki kampus. Untuk anggota Exo? Dia sudah lama mengenal mereka tetapi tidak terlalu dekat.

"Wah sepasang Kekasih sudah datang, duduklah." Ucap Ninie dengan senyumnya

Lastri dan Candra hanya saling bertatapan dan kemudian duduk.

"Diam sayang. Lastri sudah memiliki kekasih." Ujar kai

"Oh iya maafkan aku."

"Sebenarnya ada apa anggota Exo dan blackpink diundang kesini Ninie?" Tanya Lastri.

"Beberapa dari anggota Exo sudah menjadi kekasih kami Lastri." Ucap jichu sambil memamerkan giginya.

"Aku bertanya kepada Ninie. Tapi benarkah? Siapa saja yang sudah menjadi kekasih kalian?"

"Aku dengan Sehun, jichu dengan Suho, dan Ninie dengan kai! Kau? Apakah kau akan menyusul dengan Candra?" Tanya lilis tak tahu suasana.

Ninie langsung menepuk pelan punggung wanita itu. Yang di tepuk kemudian merasa bahwa perkataannya salah.

"Oh maafkan aku."

"Oh iya kakak, bukankah kak Lay harusnya menemui kak seulgi hari ini?"

"Aku akan memperkenalkannya denganmu dan anggota Blackexo lainnya. Sebentar lagi dia akan datang dengan Joy kekasih Kyungsoo."

"Iya Joy akan datang dengan seulgi karena mereka dulu satu kampus." Sambung Kyungsoo.

"Tunggu, apa itu Blackexo?" Tanya Ninie

"Blackpink dan Exo." Sahut member Exo kompak.

"Astaga kalian ada-ada saja."

Sontak tawa mereka semua pecah.

"Oh iya Lastri, kemana Jeffry? Apa dia tidak datang? Dan lalu kenapa kau malah datang dengan Candra? Pacarmu ini Jeffry atau Candra haha." Ucap Sehun yang niatnya ingin mencairkan suasana namun tampaknya dia salah.

"Sehun jaga ucapanmu." Suho yang tahu perubahan wajah Lastri langsung bertindak.

"Maafkan aku Lastri."

"Hei memangnya kenapa jika aku datang bersama Lastri? Menjadi mantan bukan berarti kami bermusuhan kan?" Goda Candra

"Haha kau ini can memang benar-benar pintar dalam mencairkan suasana."

"Baekhyun, bagaimana dengan Taeyeon? Apa kau akan mengajaknya kesini juga hm?"

"Ck, kau saja jomblo can. Segala menggodaku dengan itu!"

"Haha aku hanya bercanda, lagi pula aku datang bersama Lastri yang artinya aku tidak jomblo dong?"

Deg!

Apa maksud dari ucapan Candra barusan?

"Em.. maksudku aku tidak sendiri datang kemari." Sambung Candra menyadari perkataannya salah.

Kemudian datang dua orang gadis cantik menghampiri meja mereka

"Itu Seulgi dengan Joy sudah datang." Ucap Chen yang melihat kedua gadis itu.

"Astaga benarkah? Mengapa mereka cantik sekali?"

"Jelaslah, wanitaku." Ucap Lay dan Kyungsoo bersamaan.

"Hai, maaf telat ya?" Tanya Seulgi

"Tadi di jalan macet, maafkan kami jika membuat kalian menunggu." Sambung Joy.

Anggota Blackexo lainnya pun langsung berdiri dan bersalaman dengan kedua gadis itu.

"Apa kau sudah makan sayang?" Tanya Lay kepada seulgi

"Oh belum aku lapar sekali Lay."

"Bagaimana denganmu Joy?"

"Belum Kyungsoo."

"Dirumahku hanya ada ayam hehe. Aku tidak tahu jika yang datang akan sebanyak ini. Aku kira hanya ada anggota blackpink." Ucap Ninie memamerkan giginya

"Bagaimana jika kita delivery saja? Kalian mau pesan apa?" Tanya Candra kepada anggota Blackexo dan Seulgi serta Joy.

"Aku kari ramen!" Ucap Lilis

"Sama."

"3."

"4."

"5."

"SEMUA."

Candra memutar bola matanya malas.

"Lalu minumnya?"

"Avocado juice!" Ucap Sehun.

"2."

"3."

"4."

"Semua saja sudah." Ucap Xiumin

"Tidak, Lastri tidak menyukai avocado juice. Kau akan memesan apa hm?" Tanya Candra.

"Samakan saja. Aku akan mencoba menyukai hal yang kalian sukai juga." Jawab Lastri tersenyum.

"Oh astaga maafkan aku adik bayi. Aku bahkan lupa jika kau tidak suka avocado juice hehe."

"Tahu lah aku malas dengan kak Lay, wle!"

"Jangan begitu!"

Sontak tawa mereka pun pecah.

Lalu Candra memesan makanan lewat delivery order.

"Oh iya kak, katanya kau akan memperkenalkanku dengan kak seulgi?"

"Seulgi, kenalkan dia adik bayiku namanya Lastri. Lastri kenalkan dia seulgi, calon istriku."

"Aku bukan bayi! Kak Seulgi, bagaimana bisa kau tahan dengan kak Lay yang suka menggoda seperti ini huh?" Lastri memanyunkan bibirnya.

"Haha aku juga tidak tahu Lastri, mungkin aku di guna-guna olehnya."

"Seulgi berhati-hatilah dengannya. Lay itu suka kentut sembarangan." Ucap Suho asal.

"Benarkah?"

"Ya, apalagi dia suka mengupil lalu mengelap bekas upilnya itu ke anggota Exo haha." Sambung Chen sambil tertawa.

"Hei itu tidak benar!"

"Haha lucu sekali jika sudah membully Lay."

"Kak seulgi, ini hadiah dariku untukmu." Ucap Lastri lalu memberikan buku itu kepada seulgi.

"Wah apa ini?"

"Jangan dibuka! Kau buka saja dirumah ya."

"Baiklah gadis kecil." Ucap seulgi

"Aku belum memperkenalkan Joy kepada Lilis. Lis, kenalkan ini Joy calon istriku. Joy, ini Lilis adik gilaku." Ucap Kyungsoo sambil menahan tawa.

"AKU TIDAK GILA YA!" Lilis langsung menepuk pundak kakaknya dengan keras hingga Kyungsoo kesakitan.

"Sakit hei! Kau ini masih kecil tapi kekuatanmu mantap juga ya?"

"Siapa suruh kau mengataiku gila?!"

"Haha kalian adik kakak yang tidak pernah akur ya?" Tanya Joy.

"Sama seperti Lastri dengan kak Lay! Bagaimana bisa kak Joy mau dengan kak Kyungsoo huh?"

"Aku tidak tahu haha."

"Mungkin dia juga kena Semar mesem nya Kyungsoo haha." Ucap Xiumin.

"Ya Xiumin, habis kau denganku!"

"Ampun Kanjeng haha."

"Ada-ada saja kalian."

Lalu pengantar delivery order pun datang. Mereka menikmati makanan itu dengan tidak tenang. Para kekasih saling menyuapi satu sama lain, sedangkan yang jomblo mengganggu para kekasih itu. Bagaimana dengan adik kakak itu? Jangan ditanya, mereka tetap saja masih menggoda bahkan saat makan sekalipun.

Tiba-tiba Lastri teringat dengan Jeffry. Bagaimana bisa dia tidak datang disaat makan besar seperti ini? Padahal dia juga sahabat dari anggota Exo, walaupun dia tidak termasuk kedalamnya.

"Aku ke toilet sebentar."

Yang lain pun mengangguk. Candra melihat Lastri pergi terburu-buru. Mencurigakan.

Lastri menelepon Jeffry namun tidak di angkat. Dia mencoba lagi, namun hasilnya tetap nihil. Dia mulai khawatir dengan keadaan kekasihnya itu. Lalu dia mengirim pesan.

My boy ❤️ :

Kau dimana Jeffry? Mengapa teleponku tidak di angkat?

Lalu setelah mengirimkan Jeffry pesan, dia berniat menghubungi Jaemin. Jeffry bilang bahwa dia sedang dirumah sakit bersama Jaemin.

Halo Jaemin?

Halo kak Lastri? Ada apa ya?

Apakah kau sedang bersama Jeffry?

Kak Jeffry? Tidak. Bukankah kau yang sedang bersamanya?

Aku tidak bersamanya. Tadi dia bilang akan kerumah sakit menjenguk ibumu bersama denganmu, tapi kenapa bisa dia tidak bersamamu?

Apa?! Ibuku sudah sehat sejak seminggu yang lalu. Lalu untuk apa dia kerumah sakit? Sejak pagi juga kak Jeffry belum pulang. Aku kira dia sedang bersamamu kak.

Jaemin apakah aku bisa bertemu denganmu besok? Nanti akan ku kirimkan pesan dimana alamat dan pukul berapa.

Baiklah.

Tolong jangan beritahu Jeffry ya? Pura-pura saja kau tidak tahu

Siap kak. Masalah itu gampang di atur.

Kemudian Lastri kembali ke meja itu. Tiba-tiba jichu dan lilis izin pamit untuk pulang.

"Aku sama Lilis pulang duluan ya?"

"Loh kenapa chu?"

"Kita harus mempersiapkan untuk besok. Kan ada acara keluarga." Jawab lilis.

"Memangnya kamu ga mau foto bareng dulu dek?" Tanya Kyungsoo

"Ah kapan-kapan aja lah."

"Kyungsoo kenapa tidak ikut pulang?" Tanya Baekhyun

"Aku nanti saja bersama kalian."

"Jichu dan Lilis mau kita anter pulangnya?" Tanya Suho

"Ga usah. Supir kita udah ada di depan."

"Ya sudah kita duluan ya? Bye semua. Makasih buat traktiran nya."

"Hati-hati."

Setelah jichu, dan Lilis pergi, Joy dan Seulgi ingin pulang juga. Seulgi di antar oleh Lay, sedangkan Joy di jemput oleh supirnya

Menyisakan Lastri dan Ninie perempuan berdua disana. Kemudian mereka berbincang lumayan lama disana.

Lay kembali kerumah Ninie setelah mengantar Joy pulang. Dia berniat untuk mengantarkan Lastri pulang.

Lalu setelah mereka berpose dan mengobrol bersama, mereka memutuskan untuk pulang dan berpamitan kepada Ninie.

"Dek, kamu mau pulang sama kakak apa sama Candra?"

"Lay! Tahu situasi dong! Lastri sama Candra itu lagi pendekatan jadi biarkan Lastri pulang dengan Candra hehe." Ucap Baekhyun menggoda.

"Baekhyun, mulut kau! Ingin sekali aku menyumpalnya." Kini Candra berbicara dengan mata yang ingin keluar.

"Aku pulang sama ka-"

"Kamu pulang sama saya aja."

Candra memegang tangan Lastri dan menatapnya.

Lastri tidak mengerti mengapa jantungnya berdetak kencang sekarang ini.

"Cihuy ada yang lagi ngulang masa-masa lama nih."

"Chen kapan nyusul kayak mereka?"

"Kau sendiri aja belum punya kekasih baek!"

"Dasar jomblo kalian semua."

"Hei apa-apaan kalian? Sudahlah Lastri ayo kita pulang. Lay, aku akan menjaga adikmu ini jangan khawatir."

"Jangan sampai lecet bro!"

"Siap calon kakak ipar." Ucap Candra lalu menampakkan senyuman percaya dirinya.

Lastri pun hanya bingung karena detak jantungnya yang tidak bisa ia kendalikan. Saat sudah di mobil dia hanya diam. Candra yang mengetahui hal itu mencoba untuk mencairkan suasana.

"Tenang saja aku hanya bercanda. Kau tahu kan anggota Exo memang suka bercanda? Lagi pula mereka tahu kau milik Jeffry." Ucap Candra sambil tersenyum miris.

Oh ya dia sampai lupa bahwa statusnya adalah kekasih Jeffry. Pria itu, sangat membuatnya kesal hari ini.

"Tidak apa-apa. Nanti kau masuk kerumahku dulu ya?"

"Untuk apa?"

"Mama rindu denganmu, dan aku ingin mengembalikan jaket yang kemarin ku pinjam."

"Baiklah."

Tidak memakan waktu lama untuk sampai dirumah Lastri, hanya 15 menit mereka habiskan di jalan untuk sekedar mengobrol.

"Masuk dulu can."

Candra mengangguk.

"Mah? Mama? Ini ada Candra nganterin Lastri pulang." Ucap Lastri lalu langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket milik Candra

"NAK CANDRA? ASTAGA NAK, IBU SANGAT MERINDUKANMU NAK! KAU KEMANA SAJA?"

Ibu Lastri langsung memeluk Candra dengan erat. Seperti ibu yang tidak bertemu dengan anaknya selama bertahun-tahun.

"Eh? Maaf Tante saya baru bisa main kesini lagi. Kan tahu sendiri Lastri sudah punya kekasih, saya tidak enak jika saya sering kesini."

"Loh kok manggilnya Tante? Biasanya manggil ibu."

"Saya tidak enak sama Jeffry. Dia yang lebih pantas untuk memanggil Tante dengan sebutan itu."

"Gapapa kok! Ibu malah senang kalau kamu yang manggil dengan sebutan ibu."

"Tapi-"

"Panggil ibu atau kamu ga boleh dateng kesini lagi?" Ancam ibunya menggoda

"Astaga baiklah bu hehe."

Kemudian Lastri datang sambil membawakan jaket milik Candra.

"Ini milikmu can."

"Terima kasih Lastri."

"Harusnya aku yang berterima kasih kepadamu. Terima kasih ya."

"Haha iya tidak masalah. Aku ingin pulang dulu ya?"

"Kamu ga mau minum dulu can?" Tawar ibunya Lastri.

"Makasih bu, tapi ini sudah malam dan saya harus pulang. Saya pamit ya bu? Titip salam untuk ayah." Ucap Candra sambil mencium tangan ibunya Lastri.

"Baiklah hati-hati ya nak Candra."

"Iya bu."

Diluar pagar, Candra berpas-pasan dengan Lay. Pria itu berbisik

Ibuku lebih menyukaimu dengan Lastri dibandingkan Jeffry dengan Lastri. Dan aku juga begitu.

Lalu Lay melangkah masuk kerumahnya. Candra juga langsung menjalankan mobilnya untuk pulang kerumahnya.

"Las, mama lebih setuju kamu sama Candra. Dia lebih sopan dari pada si Jeffry Jeffry itu. Ya kan lay?"

Lay cuma bisa terdiam.

"Mama apaan sih? Jangan membandingkan Jeffry dengan Candra."

Lalu Lastri pergi ke kamarnya. Ada benarnya juga perkataan mamahnya tadi. Jeffry saja tidak mengangkat teleponnya apalagi membalas pesannya, sedangkan Candra? Dia selalu ada untuk Lastri. Oh astaga dia jadi teringat perkataan Jaemin tadi.

Flashback on

Apakah kau sedang bersama Jeffry?

Kak Jeffry? Tidak. Bukankah kau yang sedang bersamanya?

Aku tidak bersamanya. Tadi dia bilang akan kerumah sakit menjenguk ibumu bersama denganmu, tapi kenapa bisa dia tidak bersamamu?

Apa?! Ibuku sudah sehat sejak seminggu yang lalu. Lalu untuk apa dia kerumah sakit? Sejak pagi juga kak Jeffry belum pulang. Aku kira dia sedang bersamamu kak.

Jaemin apakah aku bisa bertemu denganmu besok? Nanti akan ku kirimkan pesan dimana alamat dan pukul berapa.

Baiklah.

Tolong jangan beritahu Jeffry ya? Pura-pura saja kau tidak tahu

Siap kak. Masalah itu gampang di atur.

Flashback off

Ya, besok ia akan menemui Jaemin untuk menanyakan semuanya. Ia membuka laci kamarnya berniat untuk mencari pelembab malam, namun yang ia temukan adalah...

Foto-foto saat ia masih bersama Candra. Ada banyak sekali di laci itu. Lastri memang sengaja tidak membuangnya, karena jujur ia masih mencintai Candra, mungkin. Ya, masih sekedar kemungkinan dan itu belum pasti.

Lalu dia melihat ada beberapa lagi foto dia yang sedang bersama Jeffry

Oh ya ampun sekarang Lastri sangat bingung hatinya memilih untuk siapa. Candra? Atau Jeffry? Tidak ada yang tahu bahkan Lastri sendiri pun tidak mengetahuinya.

Dia baru ingat. Dimana Somi? Dia harus menceritakan bahwa tadi dia sudah bertemu dengan Seulgi, calon kakak ipar mereka. Lastri pun turun dari tangga.

"Somi? Somi? Dimana kau?"

Tidak menemukan Somi di manapun ia bergegas bertanya kepada mamahnya.

"Mah, dimana Somi?"

"Adikmu itu belum pulang sejak tadi. Ponselnya juga tidak di angkat."

"Lalu kemana dia? Kenapa mamah tidak mencarinya?"

"Biarkan saja. Dia sudah besar, mungkin dia akan menginap dirumah temannya."

Lastri yang tidak puas mendengar jawaban ibunya pun langsung mengetuk pintu kamar Lay.

"Ada apa malam-malam begini?"

"Kak, apa kau lihat Somi?"

"Tidak. Kan sejak tadi aku bersamamu dengan anggota Blackexo. Masuk dulu."

Lastri dan Lay berbicara dikamar Lay.

"Memangnya kenapa kau mencari Somi?"

"Aku ingin menceritakan tentang tadi aku bertemu dengan kak Seulgi."

"Astaga aku kira ada apa, kenapa kau tidak menghubunginya?"

"Ponselnya tidak aktif kak, aku jadi khawatir dengan keadaannya."

"Tidak perlu khawatir, Somi sudah besar. Dia pasti tahu bagaimana cara menjaga diri." Lay mengusap ujung kepala adiknya itu.

"Kak?"

"Ya?"

"Aku boleh cerita?"

"Cerita saja, akan aku dengarkan."

"Tadi-"

"Kau jika ingin cerita teruskan ceritamu itu! Jangan menggantungku seperti itu!" Lay kemudian menjitak kepada Lastri.

"Sakit tahu!"

"Makanya cepat cerita!"

"Iya bawel. Tadi Jeffry bilang padaku bahwa ia ingin kerumah sakit dan menjenguk ibunya bersama Jaemin. Tapi saat ak-"

"Lalu?" Potong Lay yang sangat bersemangat mendengarkan cerita Lastri.

"Dengerin dulu kakak!" Lastri langsung mencubit tangan Lay.

"Ampun ampun haha. Lanjut ceritanya."

"Tapi saat aku bertanya kepada Jaemin, dia bilang bahwa ibunya sudah pulang seminggu yang lalu. Padahal saat aku ingin minta di antarkan oleh Jeffry dia selalu beralasan untuk menjenguk ibunya. Ya walaupun tidak semua ajakanku ditolak."

"Jadi kau curiga dengannya?"

Lastri mengangguk.

"Begini dek, di dalam suatu hubungan itu kepercayaan adalah hal yang paling penting. Kalau kamu tidak percaya dengan pasanganmu, itu akan susah untuk membangun hubungan yang awet dan harmonis. Jangan lupakan untuk selalu komunikasi."

"Dia saja tidak mengangkat teleponku." Ucap Lastri dengan bibir yang di manyunkan.

"Serius?"

"Iya, makanya aku jadi curiga sama dia. Dan besok aku akan bertemu dengan Jaemin untuk menanyakannya."

"Bagus. Tapi ingat, jangan percayakan semuanya ke Jaemin. Dia itu masih adiknya Jeffry, bisa saja dia menceritakan semuanya kepada Jeffry."

"Siap kak, makasih udah mau dengerin aku cerita. Sayang kakak!" Lastri memeluk lay dengan erat.

"Sama-sama bayi. Sudah tidur sana, anak bayi ga boleh tidur larut."

"Aku bukan bayi!!" Lastri melepaskan pelukannya lalu keluar dari kamar Lay.

Lay yang melihat itu tertawa terbahak-bahak melihat adiknya.

Aku lebih senang kau dengan Candra Lastri. Kau lebih bahagia dengannya dari pada dengan Jeffry. Batin Lay