07:00
"Astaga! Sudah jam segini! Kenapa ibu tidak membangunkanku? Aku ini mahasiswa baru, akan memalukan apabila aku telat." Lastri terbangun dan langsung turun kebawah
"Apa maksudmu Lastri? Ibu sudah membangunkanmu sejak pukul 06:00 , kau saja yang tidak bangun seperti kebo." Ibunya terkekeh
"Ah ibu!!"
Tawa ibunya pun meledak. Lastri langsung berlari ke kamar mandi karena pukul 07:15 dia ada kelas hari ini.
Lastri adalah seorang mahasiswa yang tahun ini baru memasuki semester pertama di kampusnya.
***
Lastri berlari saat supirnya sudah mengantarkannya ke kampus. Dia berlari sangat kencang sehingga menabrak orang.
Bruk!
"Maafkan aku, aku tidak se... KAU?" reflek Lastri langsung membulatkan matanya
"La.. Lastri? Bagaimana kau.."
"Maaf aku harus pergi." Potong Lastri cepat dan meninggalkan pria itu.
Aku sangat merindukanmu Lastri. Batin pria yg di tabrak Lastri.
Astaga mengapa ia kembali?
Ada apa denganmu Lastri?
Kenapa jantungmu tidak karuan saat melihat matanya?
Oh ya tuhan matanya itu sangat membuatku gila
Mata indahnya..
Telinganya yang menjadi ciri khasnya
Aku sangat merindukan pria itu
Hei Lastri apa yang kau katakan!
Kau tidak boleh memikirkan pria bodoh itu!
Tidak, tidak boleh!
Lastri terus saja memikirkan pria itu sampai sampai dia melewati kelasnya.
"Hei Lastri! Kau ingin kemana? Kelasmu disini bodoh!"
Itu adalah sahabat terbaiknya, Ninie.
Lastri pun menengok ke arah Ninie
"Oh astaga, kenapa aku melewati kelas sendiri? Ada apa denganku?"
"Kau ini kenapa? Untung dosen hari ini belum masuk. Kalau tidak habis sudah kau oleh pak botak itu."
Lastri terkekeh dengan perkataan Ninie. 10 menit kemudian dosen botak yang Ninie maksud langsung memasuki kelasnya dan pelajaran itupun dimulai.
***
Pria itu kini sedang memikirkan gadis yang tadi pagi baru saja menabraknya
Kami dulu berpisah untuk waktu yang sangat lama, kemudian sekarang kami bertemu kembali. Apakah itu bukan takdir namanya? Batin pria itu
"Woi! Kau di panggil bu nur!" Senggol Jeffry teman sebangkunya.
"Eh? Iya saya bu, ada apa?"
Sontak seisi kelas tertawa karena melihat kelakuan Candra. Ya, nama pria itu adalah Candra.
"Can! Ibu sedang bertanya kepadamu tadi. Apakah kamu bisa menjawab soal yang ibu berikan ini?"
"So.. soal apa bu?"
"Ada apa denganmu Candra? Soal ini, coba kamu jawab kedepan." Dosen itu menunjuk layar tempat dia sedang menjelaskan presentasinya.
"Oh, baiklah."
Kemudian Candra berhasil menjawab semua pertanyaan yang diberikan dosen nya. Lalu tepuk tangan terdengar seisi kelas mereka.
***
Lastri baru saja memasuki kantin bersama sahabatnya Ninie, Lilis, dan jichu.
Kemudian jichu terdengar berbisik
"Las, coba deh kamu lihat pria itu. Dia sangat tinggi, mempunyai telinga yang indah, senyumnya sangat manis, lalu wajahnya.. oh tidak dia itu tipe ideal pacarku las!" Jichu sangat bersemangat saat menceritakan pria itu
Ya, pria itu adalah Candra. Yang membuat Lastri jadi sering melamun akhir-akhir ini.
"Jichu! Itukan pria incaranku! Kenapa kamu mau merebutnya dariku?" Ujar Lilis tak kalah hebohnya.
"Ada apa dengan kalian? Candra itu milikku! Aku yang akan mendapatkannya!" Ninie pun ikut kedalam perdebatan itu.
Kemudian Lastri diam saja, dan akhirnya pamit untuk ke kamar mandi.
"Aku ke kamar mandi dulu ya?"
"Baiklah jangan lama-lama ya, kalau tidak kau menyesal karena tidak ikut membicarakan pria tampan itu." Ucap jichu antusias yang hanya dibalas senyuman oleh Lastri.
Saat di kamar mandi Lastri mencuci mukanya dan bercermin. Astaga pria itu berhasil membuat hatinya panas, sangat panas. Kejadian masa lalu itu.. Lastri sangat membenci pria itu.
Sementara pria yang sejak tadi di bicarakan oleh teman-teman Lastri, matanya sedang mencari sosok wanita yang sedang dicarinya.
"Kau kenapa can? Sejak tadi aku perhatikan kau seperti sedang mencari seseorang?" Tanya kai
"Aku? Aku tidak mencari siapa-siapa."
"Kau tidak usah berbohong, kami tahu kau sedang mencari seseorang. Apa kau tidak ingin memperkenalkannya pada kami?" Goda Suho
"Oh Suho, demi Tuhan kenapa kau sangat suka menggodaku"
"Kau sangat lucu can. Di antara aku, kai, Suho, dan Jeffry hanya kau saja yang tidak terlihat dekat dengan wanita. Apa kau tidak laku?" Tanya Sehun dan tawa mereka semua meledak.
"Memangnya kalian dekat dengan siapa?"
"Aku sedang mencoba mendekati jichu, kai sedang mendekati Ninie, Sehun mendekati Lilis, Jeffry? Dia sudah pacaran dengan Lastri." Ujar Suho
"Lastri?"
"Iya can, kau kenapa tidak cari pacar?" Tanya Jeffry
"Aku terlalu sempurna untuk dimiliki." Sambil tersenyum bangga
"Kau sangat percaya diri can. Oh iya, tapi saat kau sedang latihan basket banyak wanita yang memperhatikanmu, apa di antara mereka tidak ada yg ingin kau jadikan pacar hm?" Goda Kai
"Tidak. Aku sedang mencari wanitaku."
"Siapa wanitamu itu astaga? Kenapa kau tidak menceritakannya pada kami?"
"Diamlah Suho, nanti aku akan menceritakannya pada kalian."
Lalu obrolan mereka berganti kepada dosen yang sangat galak. Namun Candra tidak mengikuti obrolan itu. Dia hanya memikirkan bagaimana dia menjelaskan kepada wanitanya itu.
Kelas telah selesai. Lastri pun ingin meninggalkan kelasnya, lalu dia dapat pesan dari seseorang.
My boy ❤️ : Sayang, hari ini kamu ada kelas? Kalau tidak ada, kita bertemu di taman dekat kampus ya?
Lastri : Baiklah sayang.
Saat Lastri sampai di taman dekat kampus, dia celingukan mencari pria yang ia cari. Lalu terasa ada yang menutupi matanya.
"Oh sayang, kenapa kau menutup mataku?"
"Aku ingin menunjukkan sesuatu kepada wanitaku ini."
"Apa itu? Jangan buat aku semakin penasaran."
Pria itu melepaskan tangannya yang tadi menutupi mata Lastri, dan memberikan coklat yang dia beli untuk wanita kesayangannya itu.
"Coklat? Kenapa kamu baik sekali hm? Aku bahkan tidak memintamu untuk membelikannya untukku." Senyum Lastri tidak bisa ia tahan lagi, dia sangat senang.
"Apapun akan kulakukan demi menyenangkan hatimu sayang." Ucap Jeffry langsung memeluk Lastri.
"Demi apapun, aku sangat mencintaimu Jeffry! Kau pria terbaik yang pernah aku temui, jangan pernah meninggalkan aku ya?"
"Meninggalkanmu? Jika aku melakukannya, bahkan aku akan kembali kepadamu Lastri."
"Apa? Jadi maksudnya kau berniat meninggalkanku?" Lastri melepas pelukannya dan langsung mengerucutkan bibirnya
"Bukan seperti itu sayang. Aku berjanji akan setia dan tidak akan meninggalkanmu."
"Janji ya?"
"Iya."
"Yeay! Aku sangat bahagia."
"Astaga kenapa kamu sangat menggemaskan hm?" Jeffry mencubit pipi Lastri pelan.
"Sakit Jeffry!"
"Haha, aku minta maaf. Habisnya kau terlalu menggemaskan bagiku."
Tanpa mereka sadari di balik pohon ada yang sedang memperhatikan mereka sejak tadi
Aku terlambat Lastri?
Kau bahkan sudah menjadi kekasih dari sahabatku sendiri.
Ya Tuhan kenapa hatiku sangat sakit?
Aku cemburu, sangat cemburu
Aku sangat mencintaimu Lastri
Maafkan aku.
.
.
.