Haaaah..... Jalan untuk mencapai karir yang sukses memang sangat sulit."
Saat ini aku berada di kamar, mengeluh sendiri, sambil menatap langit-langit.
"Pion".
Itulah bidak dan posisiku. Yang benar saja..., Pion adalah posisi terendah..... Jadi aku harus merangkak dari sana... Jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan malah dimulai dengan menyusuri jalan berbatu. Perjalanku untuk menjadi Iblis yang sejati penuh dengan masalah. Ngomong-ngomong, ada orang lain yang menjadi "Pion Peluncur" Buchou. Buchou mengatakannya ketika aku mengetahui peranku sebagai seorang pelayan.
"Bidak Peluncur"ku sudah ada. Tapi dia saat ini sedang tidak ada di sini. Dia ada di tempat yang berbeda, menjalankan perintahku yang lain. Kalau ada kesempatan, aku akan memperkenalkannya padamu."
Itulah kata Buchou. Siapa orang itu? Mungkin aku bisa segera bertemu dengan orang itu. Aku harap dia juga seorang perempuan. Jadi Aku dipilih sebagai yang tersisa "Bidak Pion". Haaah, ada banyak sekali rintangan yang harus kulalui. Kalau kupikirkan lagi, apakah aku puas dengan keadaan sekarang? Dibunuh oleh [Da-Tenshi] karena meimiliki perlengkapan naga, [Sacred Gear]. Mereka bahkan memanfaatkan perasaan cintaku. Kemudian setelah itu, aku berubah menjadi Iblis. Dipungut oleh seorang Iblis cantik yang berkata kepadaku kalau aku adalah "Pelayan"-nya dan kemudian ditipu untuk mempercayai mimpi manis dimana aku bisa membuat sendiri harem. Saya bekerja keras dari setiap harinya sebagai pelayan Buchou. Membagi-bagikan selebaran dan membuat kontrak. Tapi karena kekuatan sihirku rendah, aku tidak dapat menggunakan lingkaran sihir untuk langsung berpindah ke tempat klien.
Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Iblis terpayah yang pernah ada. Itulah aku. Aku menarik nafas panjang. Kalau kupikirkan lagi, bahkan sebelum aku berubah menjadi setan aku tidak punya keistimewaan khusus. Aku telah mencoba banyak cara untuk menjadi populer di kalangan perempuan, Tetapi akhirnya, Aku tidak bisa menang melawan para laki-laki ganteng itu. Sebelum aku berubah menjadi Iblis, aku tidak pernah mempunyai mimpi dan cita-cita. Yah, mungkin ini hal yang baik karena setelah aku berubah menjadi Iblis sekarang aku punya cita-cita. Tunggu, apakah berubah menjadi Iblis sungguh hal yang baik? Tetapi, kalau aku tidak diselamatkan oleh Buchou saat itu, hidupku pasti sudah berakhir. Kemudian seperti ini, aku tidak punya waktu untuk menikmati masa mudaku. Yah, Sejujurnya.... sedikit menyenangkan juga. Aku dikelilingi oleh sekelompok bishojous dan mereka semua orang baik. Paling tidak untuk ukuran Iblis. Rias-buchou juga cantik. Kupikir Akeno-san juga, selama aku tidak membuat dia marah, tidak masalah.... Koneko-chan juga bukan masalah selama aku bersikap normal. Kiba sering membuatku kesal, tapi dia bicara dengan wajar padaku. Dia benar-benar menyenangkan meskipun dia seorang pria tampan. Hmmm, Kamu memang tidak bisa menilai orang dari penampilannya. Sepertinya pendapatku tentang seorang pria tampan berubah. Lalu aku teringat tentang Suster-Gereja berambut pirang yang cantik itu, Asia, dia adalah perempuan yang baik. Kalau aku bisa punya pacar... Lalu aku menghentikan lamunanku, dan menutupi wajahku. Tunggu, aku baru saja mengalami cinta sepihak yang menyakitkan. Sialan, mempermainkan perasaanku..... Yuma-chan, padahal aku benar-benar mencintaimu. Sial. Mengapa hidupku selalu dikendalikan oleh orang lain? Mungkin memang begitulah hidup ini. Banyak hal misterius terjadi di sekitarku, jadi sepertinya aku cuma terseret arus saja.
Suster-Gereja itu, Asia. ....Perempuan yang berada di pihak berlawanan dariku. Mungkin aku tidak akan pernah bertemu lagi dengannya. Secara kebetulan, ternyata aku adalah seorang Pelayan Iblis, dan dia adalah seorang pelayan [Kami]. Kemudian kami juga bertemu secara kebetulan. mungkin sebaiknya kami tidak saling bertemu lagi karena hal itu bisa membawa kami masing masing ke nasib buruk. Seperti itulah, aku sedang memikirkan hal yang keren.
"Aaaah, ya, ya, aku memanng hanya Pion yang lemah. Tidak ada yang hebat tentang diriku, jadi bisakah aku mendapatkan gelar kebangsawanan itu? Bagaimana, Raja Iblis? Yah, itu mungkin tidak ada gunanya mendiskusikan hal ini dengan Iblis."
Aku tertawa pahit pada diriku sendiri. Aku sudah memutuskan. Aku akan memiliki suatu cita-cita. Itu saja. Pertama-tama, cita-citaku adalah bisa menggunakan lingkaran sihir untuk berpindah tempat. Ini akan menjadi langkah pertamaku. Ya, semuanya dimulai di situ. Ya! Aku mulai bersemangat. Waktu meratap selesai. Aku telah berubah menjadi Iblis, dan fakta itu tidak dapat diubah. Jadi aku harus hidup sebagai Iblis, dan akan membuat impianku menjadi kenyataan. Bahkan jika aku tidak bisa, aku tetap akan bekerja keras untuk mencapainya. Ya! Aku bisa melakukannya! Ya, aku bisa!