Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 21 - Life.3: Berteman.(04)

Chapter 21 - Life.3: Berteman.(04)

"Ada dua jenis [Eksorsis]."

Aku mendengarkan penjelasan Buchou sambil lututku disembuhkan.

"Pertama, adalah [Eksorsis] yang mendapat berkat dari [Kami] untuk mengusir Iblis atas nama keadilan, untuk itu mereka meminjam kekuatan [Kami] dan [Tenshi]. Dan yang Kedua adalah [Ex-Eksorsis]

[Ex]?

Buchou mengangguk. Lagi-lagi [Ex].

"Pengusrian Iblis adalah upacara suci yang dilakukan dengan nama [Kami]. Tetapi terkadang muncul [Eksorsis] yang senang membunuh Iblis. Membunuh Iblis menjadi tujuan hidup, dan hiburan mereka. Jadi mereka diusir dari gereja atau juga dihapus karena didapati bersalah."

"Dihapus.... berati dibunuh...."

"Tetapi ada beberapa yang bertahan hidup. Menurutmu apa yang berikutnya dilakukan mereka? Jawabannya mudah, mereka mencari [Da-Tenshi]."

"[Da-Tenshi adalah mereka yang mempunyai sayap hitam itukan?]"

"Ya Walaupun [Da-Tenshi] adalah mahluk yang telah diusir dari surga, mereka masih memiliki kekuatan cahaya yang bisa membunuh Iblis. [Da-Tenshi] juga kehilangan banyak pasukan selama masa perang. Karena itulah seperti kita, mereka mulai mengumpulkan pelayan juga."

Aku kini mengerti situasinya setelah dibertihau sejauh itu.

"Jadi [Da-Tenshi] dan [Eksorsis] yang suka membunuh Iblis punya tujuan yang sama. Membunuh Iblis kan?"

"Ya, begitulah. Itulah sebabnya mereka disebut "[Ex-Eksorsis]". Beberapa [Eksorsis] ganas yang ketagihan berburu Iblis mulai menyerang Iblis dan manusia yang berhubungan dengan Iblis dengan meminjam kekuatan dari [Da-Tenshi]. Jadi pendeta muda tadi pastilah seperti itu juga. Dia adalah "[Ex-Eksorsis]" dan dia bersama dengan suatu kelompok [Da-Tenshi] yang mendukungnya. Mereka buka [Eksorsis] sejati tetapi tetap sama berbahayanya dengan [Eksorsis] sejati. Tidak, justru karena mereka tidak mengenal peraturanmereka jadi lebih sulit dihadapi daripada [Eksorsis] sejati. Tidak bijaksana berurusan dengan mereka. Jadi gereja yang kamu tuju tadi bukan milik [Kami] tetapi [Da-Tenshi]."

Aku tahu mereka berbahaya..... Aku menyadari betapa berbahayanya mereka saat berhadapan dengan pendeta berengsek itu. Dia benar-benar jahat. Dia hanya memikirkan dan bersenang senang tentang bertarung dan membunuh Iblis. Berhadapan dengan kelompok dimana banyak orang berengsek seperti itu memang berbahaya. Aku tahu it. Aku mengerti. Tetapui. Tetapi! Aku harus mengatakannya pada Buchou.

"Buchou! Aku harus menyelamatkan Asia, Suster-Gereja itu"

"Tidak boleh. Bagaimana kamu mau melakukannya? Kamu adalaha Iblis dan dia adalah pelayan [Da-tenshi]. Kalian berdua tidak mungkin bisa bersama. Menyelamatkannya bereati menjadikan [Da-Tenshi] musuhmu. Jika itu terjadi, kita semua juga harus bertarung...."

"......"

Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Buchou dan yang lain bisa terlibat karena keegoisanku. Aku membandingkan antara Asia dengan Buchou dan lainnya. Tetapi aku tidak bisa membuat pilihan. Yang mana yang lebih penting? Itu.... Pastilah.... Aku menyadari betapa kerdilanya aku, karena tidak bisa membuat pilihan. Aku bahkan tidak bisa menyelamatkan seorang perempuan. Aku sungguh lemah.

"Haaaaa...."

Siang harinya.

Hari ini aku membolos sekolah, dan saat ini sedang duduk di taman untuk anak-anak. Luka dikakiku karena serangan pendeta itu kemarin masih belum pulih benar. Menurut Buchou, "Kekuatan cahaya yang diberikan kepada pendeta itu pasti sangat besar."

Bagi Iblis, cahaya adalah racun dan berbahaya. Dengan keadaan kakiku ini untuk sementara aku tidak bisa melakukan pekerjaan Iblisku, dan Buchou menyuruhku beristirahat. Buchou mungkin sudah melaporkan hal ini ke pihak guru jadi tidak akan ada masalah. Karena sebenarnya Buchou mengendalikan sekolah dari bayangan.

Gruuuuk~

Perutku berbunyi. Kalau diingat lagi, dari pagi adi aku memang belum sarapan. Aku terus memikirkan Asia dan karirku sebagai Iblis sepanjang malam. Bagaimana aku bisa menyelamatkan Asia? Sebelum itu, apakah Asia senang dengan keadaannya sekarang? Itu, aku tidak tahu. Tetapi aku yakin pastilah dia tidak akan senang bekerja bersama pendeta psiko yang tega memukulnya. Ummmm. Kalau aku melakukan sesuatu seenakku sendiri, itu akan melibatkan Buchou dan lainnya dalam masalahku. Aku ingin menjadi lebih kuat..... Saat ini hanya itulah yang ada dipikiranku. Ada beberapa hal yang hanya bisa dilakukan kalau seseorang kuat. Selama kehidupan Ibis singkatku ini hal itulah yang kuyakini. Sepertinya aku harus menjadi kuat untuk menggapai mimpiku.

Sejak itu, aku sudah mempelajari cara memunculkan [Sacred-Gear] ku sesuka hatiku. Tetapi semuanya percuma karena aku tidak tahu cara menggunkannya. Tetapi mungkin karena terlalu mengandalkan [Sacred-Gear] lah aku menjadi lemah. Baiklah mulai sekarang setelah sembuh aku akan mulai mebesarkan ototku!. Aku juga akan meminta Buchou dan Akeno-san mengajariku menggunakan sihir. Aku tidak begitu menyukainya, namun aku juga akan meminta Kiba mengahariku menggunakan pedang... Baiklah itu rencanaku saat ini. Aku akan menjadi lebih kuat daripada pendeta berengsek itu. PAling tidak aku harus cukup kuat untuk bisa lari dari [Da-Tenshi]. Walaupun aku cuma "Pion" Aku pasti bisa melakukannya kalau berusaha. Paling tidak aku ingin mempercayai hal itu. Sekarang karena aku sudah punya rencana, aku akan membeli makan siang lalu pulang! Ketika aku bangkit dari kursi, aku melihat warna emas. Kalau kulihat lagi ada perempuan berambut pirang yang aku kenal. Dia juga menyadariku. Kami berdua sama sama terkejut.

"Asia...?"

"Ise-san.....?"