Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 22 - Life.3: Berteman.(05)

Chapter 22 - Life.3: Berteman.(05)

"Owwwwwww..."

Pemandangan yang langka. Seorang Suster-Gereja terlihat bingung didepan meja kasir.

"Ummm, apa yang ingin anda pesan.....?"

Bahkan pegawai itu kebingungan. sekarang jam makan siang dan aku mengajak Asia ke restoran cepat saji di daerah bisnis. Sepertinya ini pertama kalinya dia datang ketempat seperti ini, jadi dia kebingungan memilih pesanan. Aku menawarinya bantuan, tetapi dia mengatakan dengan bangga, "Tidak apa-apa, saya pasti bisa". adi aku cuma melihatnya dari tadi.... Tetapi aku ingat dia tidak bisa bahasa Jepang. Jadi aku membantunya.

"Maaf. Dia pesan yang sama denganku."

"Baiklah."

Sang pegawai menerima pesanan. Sebaliknya Asia terkejut.

"Ouuu, Memalukannya saya. Bahkan tidak bisa memesan hamburger sendiri...."

"Pertama-tama kamu harus belajar bahasa jepang."

Aku membesarkan hatinya karena merasa suram. Kami mencari meja kosong setelah menerima pesanan kami. Ketika berjalan didalam restoran, hampir semua tamu laki-laki memandang Asia. Bukan hanya karena dia Suster-Gereja, tetapi juga karena dia sangat manis. Laki-laki manapun pasti akan memandanginya kalau melihatnya. Kami duduk berhadapan, tetapi Asia hanya memandangi hamburgernya dan tidak memakannya. Sepertinya dia tidak tahu bagaimana cara makannya. Perkembangan yang mengejutkan.

"Tuan putri, cara makannya adalah dengan membuka bungkusnya terlebih dahulu, seperti ini."

Aku menunjukan caranya sambil sedikit tertawa.

"Hebat! Ada cara makan seperti itu!?"

Benar-benar reaksi yang baru..... Kamu manis sekali, Asia.

"Dan cara makan kentang goreng adalah seperti ini."

"Ya Tuhan!"

Asia melihatku makan gorengan dengan wajah yang menarik.

"Ayo, kamu juga makan, Asia."

"Ah, iya"

Dia mengigit sedikit burgernya. Dan mulai mengunyah.

"Enak! Burger ini sangat enak!"

Asia mengatakannya dengan mata bersinar. Memangnya biasanya kamu makan apa?

"Ini pertama kalinya kamu makan burger?"

"Iya benar, saya sering melihat di televisi, tetapi ini pertama kalinya aku memakannya. Saya tergerak! Rasanya enak!"

"Wow. Jadi biasanya kamu makan apa?"

Biasanya roti dan sup. Atau juga salad dan pasta"

Sederhana sekali. Apakah memang gereja seperti itu?

"Begitu ya? Jadi sekarang makanlah dengan lahap."

"Ya. Saya akan memakannya dengan senang."

Dia mulai memakannya, dan asia kelihatannya sangat menyukainya. Ngomong-ngomong apa yang dia lakukan ditaman? Katanya dia punya sedkit waktu luang, tetapi sepertinya dia sedang dikejar seseorang. Ketika dia melihatku, dia merasa lega. Aku ingin bertanya padanya tetapi mungkin akan menyinggungnya. Mungkin aku herus menunggu sampai dia ingin menceritakannya sendiri. Saat itu aku pasti akan mendengarkannya. Sebenarnya masih ada masalah dengan Buchou dan lainnya, tetapi aku tidak akan mengatakan itu padanya. Agak mengesalkan. Tetapi sekarang dia sednag sangat bahagia memakan hamburgernya, jadi sebaiknya aku tidak menanyakan hal yang bisa membuatnya depresi. Ya, begitu saja. Hari ini mari kita lupakan semuanya. Itulah yang kuputuskan.

"Asia."

"Ah, iya?"

"Mari kita pergi bersenang-senang."

"Hah?"

"Ayo kita ke Game Center."

"Inilah pembalap tercepat, Ise!"

Brooooom! Aku menginjak gas, dan mengganti perseneling didekat tikungan! Kemudian aku menyalip dua mobil!

"Cepatnya! Kamu cepat sekali Ise-san!"

Fufufufu, kamu lihat Asia? Jatuh hatilah dengan kemampuan menyetirku!

Begitulah, aku bermain game balapan di Game Center. Walaupun seperti ini, aku tidak pernah ikut dalam klub sekolah manapun sebelum bergabung dengan Klub Peneliti Ilmu-Gaib. Jadi aku, Motohama, dan Matsuda sering pergi ke Game Center sekitar sini. Game balapan atau apapun, aku bisa menaklukannya!

[WIN!]

Tanda yang menunjukan kemenanganku muncul di layar. Sepertinya aku mencetak rekor baru lagi.... Seperti itu aku jadi keasikan sendiri. Kemudian aku kehilangan Asia. Ketika aku berkeliling mencarinya, rupanya dia berdiri didepan Game Kait.

"Ada apa?"

"Hauuu! Ti, tidak..... Tidak ada apa-apa."

Ketika aku bertanya, dia mencoba menghindar.

"Ada yang kamu inginkan?"

Ketika aku melihat ke dalam gam kait ada sebuah boneka "Rache-kun" didalamnya. Itu adalah boneka maskot tikus lucu. Kalau tidak salah, karakter ini berasal dari jepang tetapi juga populer di luar negri. Jadi itulah sebabnya Asia mengenalnya.

"Asia, apa kamu suka "Rache-kun"?"

"Ummm...Bu...Bukan..., anu...."

Wajah Asia memerah, dan dia dengan malu-malu mengakuinya.

"Kalau begitu, aku akan mengambilkannya untukmu!"

"Eh? Ta, tapi...!"

"Tenang saja. Aku pasti mendapatkannya."

Aku segera memasukan koin dan mulai mengendalikan game kait itu. Begini-begini, aku cukup jago bermain game kait. Paling tidak itu menurutku, tetapi tetap aku kesulitan mendapatkannya. Pertama kali mencoba, boneka itu terlepas dari kaitnya. Kedua kalinya meleset total. Ketiga dan keempat kalinya juga meleset. Pada percobaan kelima, Asia mulai khawatir tapi akhirnya aku berhasil mendapatkannya!

"Yes, berhasil!"

Aku memasang gaya kemenangan dan mengambil boneka itu. kemudian memberikannya pada Asia.

"Silahkan, Asia."

Asia begitu senang dan dia memeluk boneka itu didadanya.

"Terima kasih, Ise-san. Aku akan merawat boneka ini."

"Hey, hey. Kalau satu boneka saja bisa membuatmu sesenang itu, kalau begitu aku akan mengambilkan lebih banyak boneka lagi untukmu."

Aku mengatakan itu, tetapi Asia menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Rache-kun ini adalah lambang pertemuan menggembirakan dengan Ise-san. Karena aku hanya bertemu dengan Ise-san hari ini, aku akan merawat baik-baik boneka ini."

Dia mengatakan hal memalukan seperti itu..... Tetapi kata kata itu pas sekali padanya. Ya sudahlah!

"Oke! kita masih baru mulai! Asia, kita akan bermain dan bersenang-senang seharian penuh! Ikuti aku!"

"ya!"

Aku meraih tangan Asia dan pergi kedalam Game Center.