Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 17 - Life.2: Awal Sebagai Iblis.(09)

Chapter 17 - Life.2: Awal Sebagai Iblis.(09)

Ex-Iblis[7], Iblis-yang-Terasingkan.

Ada makhluk dengan sebutan seperti itu. "Iblis yang awalnya adalah pelayan dari Iblis dengan gelar bangsawan tetapi kemudian mengkhianati atau membunuh tuannya". Kasus seperti itu sering terjadi. Iblis punya tenaga yang sangat kuat. Kamu bahkan tidak bisa membandingkannya dengan ketika mereka masih manusia. Karena itu ada juga yang memilih untuk menggunakan kekuatan itu untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka meninggalkan tempat tuan mereka dan mengamuk di seluruh daerah disekitarnya. Itulah "Ex-Iblis". Karena alasan inilah, [Da-Tenshi] ber-jas mengira aku adalah Ex-Iblis. Dengan kata lain, seekor anjing liar. Anjing liar suka membuat masalah. Saat ditemukan, tuannya atau Iblis lainnya diperintahkan untuk memusnahkannya. Itu adalah peraturan Iblis. Bahkan para [Tenshi] dan [Da-Tenshi] menganggap mereka sebagai ancaman dan mereka akan memusnahkan Ex-Iblis saat menemuinya. Tidak ada yang lebih menakutkan dari Iblis yang tidak mematuhi aturan apapun.

Aku pergi ke gedung yang tidak terpakai yang terletak di bagian luar kota bersama dengan Buchou, Akeno-san, Kiba dan Koneko-chan. Setiap malam, seekor Iblis-yang-Terasingkan memikat manusia ke bangunan ini dan memakan mereka. Karena itu turun permintaan dari Iblis kelas atas untuk memburu mereka.

[Mahluk itu melarikan diri ke wilayah Rias Gremory jadi kami meminta Anda untuk memusnahkannya.]

Rupanya ini juga merupakan salah satu pekerjaan Iblis. Memakan manusia..... Ada juga Iblis jahat seperti itu.... Tidak, tentu sifat alami Iblis adalah seperti itu.... Jadi alasan saat ini mereka tenang adalah karena mereka mematuhi aturan? Kemudian bagimana jika sudah tidak ada peraturan?

Ya benar-benar Iblis.....

Saat ini tengah malam dan adalah dunia kegelapan. Ada banyak rumput tinggi mengelilingiku dan saya bisa melihat bangunan yang tidak terpakai itu jauh dari sini. Adalah salah satu sifat Iblis memiliki pandangan yang tajam di malam hari. Hmmm... Bisa melihat dengan jelas tempat menyeramkan seperti ini tidak begitu baik....

"Bau darah..."

Aku menutupi hidungku dengan seragam ku setelah Koneko-chan mengatakannya. Bau darah? Aku tidak bisa mencium bau apa-apa. Jadi Koneko-chan memiliki indra penciuman yang kuat. Situasi menenang. Aku bisa merasakan kehadiran musuh di dekatku, dan keinginannya untuk membunuh kami tidak normal. Kakiku gemetar. Aku benar-benar takut. Jika yang lainnya tidak berada di sini, aku mungkin sudah melarikan diri. Buchou yang sudah didepan dan meletakkan tangannya di pinggul tampak sangat bisa diandalkan!

"Ise, ini kesempatan yang tepat untuk mengetahui seperti apa rasanya bertarung."

Buchou mengatakan suatu hal yang sulit kuterima.

"Tunggu, anda serius!? Aku yakin bahwa aku tidak akan banyak berguna!"

"Ya. Sekarang memang tidak mungkin."

Dia mengatakan itu secara langsung. Aku agak merasa sedih.

"Tapi Kamu dapat melihat seperti apa pertempuran Iblis. Hari ini cukup berkonsentrasi dan lihat bagaimana kami bertarung. Oh ya. Sekalian aku juga akan menjelaskan sifat bawaan dari para pelayan."

"Menjelaskan? Sifat bawaan pelayan?"

Aku sedang memasang ekspresi bingung tapi Buchou terus berbicara kepadaku.

"Iblis yang menjadi tuan memberikan suatu ciri atau sifat kepada mereka yang akan menjadi pelayan mereka. Ya itu mungkin ini saatnya aku menjelaskan tentang hal itu dan sejarah para Iblis...."

Buchou mulai menjelaskan tentang situasi para Iblis saat ini.

"Jaman dahulu kala terjadi perang tiga pihak antara Iblis, [Da-Tenshi], dan [Kami] beserta dengan [Tenshi] pengikutnya. Ketiga pihak memiliki jumlah pasukan yang besar dan mereka telah berperang sejak waktu tidak tertentu. Akibatnya, ketiga pihak kehilangan sebagian besar pasukan mereka dan perang selesai beberapa ratus tahun yang lalu tanpa ada pihak yang menang."

Kiba melanjutkannya setelah Buchou.

"Para Iblis tak terkecuali. Iblis besar dengan gelar bangsawan yang memerintah sekitar 20 atau 30 pasukan kehilangan sebagian besar pelayan mereka karena perang. Mereka kehilangan begitu banyak sehingga mereka bahkan tidak bisa membentuk pasukan baru."

Akeno-san melanjutkan dari sana.

"Saya mendengar bahwa sebagian besar Iblis murni tewas dalam peperangan itu. Tetapi bahkan setelah perang, masih ada masalah diantara Iblis, [Da-Tenshi] dan [Kami]. Bahkan walaupun para [Tenshi] dipihak [Kami] juga kehilangan sebagian besar pasukan mereka, kita masih dalam posisi di mana kita tidak bisa mengendurkan kesiagaan kita atau kalau tidak kita akan berada dalam kesulitan."

Kemudian Buchou berbicara lagi.

"Kemudian para Iblis memutuskan untuk membuat suatu sistem untuk membentuk sekelompok kecil pasukan. Yang disebut Bidak Iblis."

"Bidak Iblis?"

Tampaknya seperti hal yang rumit, dan aku harus mendengarkan dengan serius.

"Iblis dengan gelar kebangsawanan memutuskan untuk menerapkan sistem permainan manusia yaitu "Catur" kepada pelayan mereka. Sebenarnya itu sarkasme karena sebagian besar para pelayan adalah Iblis yang hidup kembali dari manusia. Sejak itu catur menjadi permainan yang populer di dunia Iblis. Kita kesampingkan hal itu terlebih dahulu. Iblis yang menjadi tuan adalah "Bidak Raja". Kalau dalam kelompok kita berate itu adalah aku. Dari sana mereka menciptakan 5 ciri khusus yang terdiri dari Bidak Ratu, Bidak Benteng, Bidak Peluncur Bishop, dan Bidak Kuda. Karena mereka tidak bisa membentuk pasukan besar, mereka memutuskan untuk memiliki sejumlah kecil Iblis tetapi memberi mereka kekuatan yang sangat besar. Sistem ini dibuat dalam dalam ratus tahun terakhir, dan langsung menjadi populer di kalangan Iblis dengan gelar kebangsawanan."

"Populer? Maksudnya aturan catur itu?"

"Mereka mulai bersaing satu sama lain. Misalnya seperti, "Bidak kuda ku lebih kuat!", Atau "Tidak, Bidak Bentengku lebih kuat!" Dan akhirnya para Iblis kalangan atas mulai memainkan permainan seperti catur melawan satu sama lain menggunakan pelayan Iblis mereka. Kami menyebutnya "Permainan Rating". Pendeknya permainan ini menjadi sangat populer di kalangan Iblis. Bahkan sekarang ada turnamennya. Kekuatan "Bidak" dan juga seberapa kuat mereka dalam permainan ini mempengaruhi status sosial mereka sebagai Iblis, dan gelar kebangsawanan mereka. Ada sesuatu yang disebut "Keleksi Bidak" di mana mereka mengumpulkan manusia dengan bakat tertentu dan menjadikan mereka bidaknya. Hal ini sangat populer dewasa ini. Pelayan berbakat menentukan status sosial mereka."

Begitu. Dengan menjadi kuat di permainan itu berarti dia adalah Iblis yang hebat. Hal ini juga menjadi kebanggaan tersendiri. Ummm.....pelayan Iblis adalah mantan manusia dan mereka berfungsi sebagai dalam permainan itu. Rasanya sangat rumit. Jadi suatu hari nanti aku akan dipaksa untuk bertarung dalam permainan itu?

"Aku belum menjadi Iblis dewasa, jadi aku belum bisa berpartisipasi dalam turnamen resmi. Bahkan jika aku bisa, ada hal-hal yang saya harus kulakukan sebelum bisa bermain. Singkatnya, Ise dan para pelayanku lainnya di sini belum bisa berpartisipasi dalam permainan itu untuk sementara waktu."

"Jadi, apakah itu berarti bahwa Kiba dan yang lainnya belum pernah bermain dalam pertandingan itu?"

"Ya."

Kiba menjawab pertanyaanku. Hmmmm... Dunia Iblis aneh. Aku dululnya membayangkan mereka adalah mahluk yang jahat dan menakutkan, tapi sepertinya bayanganku salah. Atau mungkin aku merasa seperti itu karena aku masih tidak tahu tentang dunia Iblis. Tetapi ada satu hal yang kupikirkan. Ya, posisiku sebagai "Bidak".

"Buchou, apa peran dan ciriku? Dan bidak apakah aku?"

"Ise, kalau kamu....."

Buchou menghentikan kalimatnya. Aku juga tahu alasannya. Sekujur tubuhku menggigil. Itu karena kehadiran musuh dan niat membunuh sangat kuat. Ada sesuatu yang mendekati kita! Bahkan orang sepertiku yang baru berubah menjadi Iblis bisa merasakannya.

"Aku bisa mencium bau sesuatu yang menjijikkan. Tapi aku juga bisa mencium sesuatu yang lezat. Sepertinya manis? Atau masam?

Suatu suara rendah yang terdengar seperti itu berasal dari bawah tanah. Keanehan ini tidak normal. Hanya mendengar suaranya saja sudah membuatku takut.

"Vaizor si Ex-Iblis. Kami di sini untuk memusnahkanmu."

"Kwakwakwakwakwakwakwa....."

Gema tawa yang abnormal di sekitar kami. Aaaaah, aku sekarang memahaminya dengan jelas. Ini bukan tawa manusia. Ini juga bukan tawa Iblis seperti yang kukenal. Hmmm..... Dari gelapnya bayang-bayang, sesuatu muncul. Dia adalah seorang wanita dengan bagian atasnya telanjang. Tetapi tubuh wanita itu melayang. Tidak..Bamn... suara langkah yang berat.. Hal berikutnya yang muncul adalah tubuh mahluk raksasa. Dia adalah makhluk aneh dengan bentuk yang tidak alami memiliki tubuh bagian atas wanita dan bagian bawah mahluk rakasa. Dia memegang sesuatu yang kelihatan seperti sebuah tombak di kedua tangan-nya. Tubuh bagian bawah mahluk itu memiliki empat kaki gemuk dengan cakar yang tajam. Dan ekornya seperti ular. Wow! Ekornya bergerak sendiri! Ukurannya pasti lebih dari 5 meter. Jika dia berdiri dengan dua kaki belakangnya, pasti dia akan tinggi sekali. Pendeknya, dia adalah monster raksasa. Apakah dia juga Iblis? Oh iya, karena Buchou barusan menyebutnya "Iblis-Terasing" jadi dia pasti juga Iblis. Ya ampun, ada yang seperti ini juga!? Biar kukatakan seklai lagi, Iblis itu menakutkan!

"Karena Meninggalkan sisi tuanmu, dan mengamuk sesuka hati, kamu benar benar pantas mati. Dalam nama bangsawan Gremory, dengan senang kami akan memusnahkanmu!"

"Dasar perempuan licin! Aku akan merobek-robek tubuhmu dan mewarnainya merah seperti rambutmu!"

Rakasa itu berteriak, tapi Buchou hanya tertawa kecil.

"Vaizor berbicara dengan bergaya. Yuuto!"

"Siap!"

Swoof! Kiba, yang berada di dekatku, berlari ke depan begitu Buchou memerintahnya. Cepat sekali. Dia sungguh cepat. Aku bahkan tidak bisa mengikuti gerakannya!

"Ise, akan kulanjutkan pelajaran sebelumnya."

Buchou berkata kepadaku. Pelajaran? Mengenai ciri Bidak Iblis?

"Posisi Yuuto adalah "Bidak Kuda". Sifat dan cirinya adalah kecepatan. Mereka yang menjadi Bidak Kuda akan meningkat kecepatannya."

Seperti yang Buchou katakan, kecepatan Kiba meningkat, hingga aku tidak bisa mengikuti gerakannya dengan mataku. Rakasa itu menggunakan tombaknya untuk menyerang Kiba, tetapi sepertinya tidak akan mengenai Kiba.

"Dan senjata andalan Yuuto adalah pedang."

Kiba tiba-tiba menghentikan gerakannya dan dia memegang sebuah pedang Eropa. Dia mencabut pedang itu dari sarungnya dan pedang yang keluar itu mencerminkan cahaya bulan. Swoof. Kiba tiba-tiba menghilang lagi. Sesaat berikutnya aku mendengar jeritan keras.

"Gyaaaaaaaaaah!!"

Ketika aku melihat monster itu, kedua lengannya terpotong dari tubuhnya bersama dengan tombak yang dia pegang. Darah menyembur keluar dari lukanya.

"Itu adalah kekuatan Yuuto itu. Kecepatan tinggi yang tidak dapat diikuti mata, dan keterampilan pedang yang profesional. Dengan menggabungkan keduanya, ia menjadi Bidak Kuda tercepat."

Ada bayangan kecil di dekat kaki rakasa itu... ...Tunggu! Itu Koneko-chan!

"Berikutnya adalah Koneko. Dia adalah "Bidak benteng". Sifat ciri dari benteng adalah---"

Bruak! Rakasa besar itu mencoba menginjak Koneko-chan! Ko, Koneko-chan! Tidak, dia dalam kesulitan....! Tapi kaki rakasa itu tidak menyentuh tanah. Tidak mungkin. Gadis dengan tubuh kecil itu mengangkat kaki rakasa itu!

"Sifat dari benteng cukup sederhana. Yaitu Kekuatan Super dan juga pertahanan yang sangat kuat. Tidak mungkin bagi Iblis sekaliber itu bisa menginjak Koneko. Dia tidak bisa menghancurkan Koneko."

Angkat... Koneko-chan benar-benar mengangkat rakasa tersebut.

"Terbang...."

Koneko-chan melompat tinggi dan meninju perut rakasa dengan sangat tajam.

Bang! Tubuh besar rakasa itu terlempar ke belakang. Aku teringat kata-kata dari klienku yang mencintai Koneko-chan, Morizawa-san. "Koneko-chan memiliki kekuatan super. Dia bahkan bias mengangkatku". Ini bukan hanya sesuatu yang bisa disebut kekuatan super! Rakasa besar itu melayang hanya dengan satu pukulan! Ya, mulai sekarang aku akan memastikan untuk tidak bertengkar dengan Koneko-chan. Aku mungkin bisa dibunuhnya hanya dengan dia menusukkan jarinya. Perempuan Super... Menakutkan ...Dan Morizawa-san yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama juga menakutkan.

"Terakhir Akeno"

Sambil tertawa Akeno-san berjalan menuju rakasa yang terhempas karena pukula dari Koneko-chan.

"Akeno adalah "Bidak Ratu". Dia adalah yang terkuat setelah aku. Dia adalah ratu tak terkalahkan yang memiliki semua ciri dan sifat Pion, Kuda, Peluncur, dan Benteng.

"Guguuuuuuu.....!"

Rakasa itu menatap Akeno-san. Akeno-san tertawa takut setelah melihat tatapan rakasa itu.

"Oh, sepertinya Kamu masih memiliki beberapa energi yang tersisa dalam dirimu. Lalu bagaimana dengan ini?"

Akeno-san mengakat tangannya ke atas. -JLEGAR-. Tiba-tiba langit tampak bercahaya, dan petir menyambar rakasa tersebut.

"Gagagaggaaaaaa!"

Akeno-san meengankat tangannya ke atas. -JLEGAR- Tiba-tiba langit tampak bercahaya, dan petir menyambar rakasa tersebut.

Rakasa itu menerima sambaran listrik dengan telak. Seluruh tubuhnya terbakar dan asap mengepul keluar dari tubuhnya.

"Ara, sepertinya Kamu masih bersemangat. Kalau begitu kamu masih bisa menerimanya lagi."

JLEGAR. Petir kembali menyambar rakasa itu lagi.

"Gwaaaaaaah!!"

Wajah Akeno-san yang menyambarkan petir tampak dingin dan menakutkan meskipun dia tersenyum. Ya ampun... Dia menikmatinya.... karena dia tertawa.

"Akeno unggul dalam menggunakan serangan sihir. Dia bisa menggunakan elemen alam seperti petir, es api, dan dan semacamnya. Dan yang terutama dari semua, dia adalah seorang Sadist (S)."

Buchou mengatakannya seolah-olah itu hal kecil. Sadist!? Dia bukan hanya seseorang yang bisa disebut Sadist!?

"Biasanya dia sangat baik. Tapi begitu pertempuran dimulai, dia tidak akan berhenti sampai ia tenang."

"Hiks..... Akeno-san menyeramkan..."

"Kamu tidak perlu takut, Ise. Akeno sangat baik kepada rekan–rekannya, jadi tidak adak masalah. Dia bahkan mengatakan kalau kamu lucu. Lain kali, bermanja–manjalah padanya. Dia pasti akan memelukmu dengan hangat."

"Fufufufufufu. Berapa banyak petir saya dapat kamu terima Rakasa-san? Kamu masih belum boleh mati. Karena yang akan emnamatkanmu adalah tuanku. Ohohohoh!"

Buchou.... Aku sangat takut pada orang di depanku yang tertawa dengan sangat keras.... Aku pikir Akeno-san adalah orang yang paling waras di kelompok ini. Tetapi bagaimanapun dia adalah Iblis.... Jadi begitu kan? Karena ia adalah Iblis, dia harus menakutkan, bukan?

Selama beberapa menit serangan petir Akeno-san berlanjut. Setelah Akeno-san mulai tenang, Buchou menegaskan hal itu dan menganggukan kepalanya. Buchou mendekati rakasa yang sudah kehilangan energi untuk melawan itu. Kemudian Buchou menaruh tangannya ke rakasa tersebut.

"Ada pesan terakhir?"

"Bunuh saja aku."

Itulah uang satu-satunya dikatakan rakasa itu.

"Begitu? Kalau begitu musnahlah."

Sebuah jawaban yang tak berperasaan. Suara Buchou membuatku merinding. Boom! Sebuah bola sihir hitam raksasa melesat keluar dari telapak tangan Buchou itu. Ukurannya cukup besar untuk membungkus seluruh tubuh rakasa itu. Bola sihir menelan tubuh rakasa itu. Ketika bola sihir itu menghilang, begitu seluruh tubuh rakasa itu. Seperti yang Buchou katakan, monster itu musnah. Buchou menghela napas setelah memastikannya.

"Semuanya sudah berakhir. Kerja bagus, semuanya."

Buchou mengatakan kepada seluruh anggota klub. Mereka kembali ke diri mereka yang biasanya. Jadi perburuan "Iblis-Terasing" sudah selesai, ya? Nasib "Iblis-Terasing" itu. Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku yakin dia meninggalkan sisi tuannya karena memikirkan sesuatu... Jadi, ini adalah pertempuran para Iblis..... benar pertarungan ganas. Seperti dengan Iblis-Terasing, ada banyak hal yang masih harus kupelajari.... Jadi mulai sekarang aku harus punya tujuan tinggi.... Mungkin aku harus berpikir dalam beberapa dekade, kemudian aku ingat satu hal. Mengenai pembicaraan posisi Bidak Iblis sebelumnya. Karena aku adalah pelayan seorang Iblis dengan gelar bangsawan, maka aku adalah memiliki "Bidak" tertentu.

"Buchou, masih ada hal yang Belum buchou katakan."

"Apa itu?"

Buchou menanggapi dengan tersenyum.

"Bidakku .... lebih tepatnya posisiku sebagai pelayanmu."

Sejujurnya, aku sudah bisa memprediksikan situasi terburuk. Tepatnya tinggal posisi "itu" yang tersisa. Tetapi aku masih menaruh harapan naïf. Akeno-san adalah "Ratu", Koneko-chan adalah "Benteng", dan Kiba adalah "Kuda". Jadi tinggal dua yang tersisa. The "Peluncur" dan "Pion".... Aku berharap untuk posisi itu, tapi langsung hancur seketika. Si cantik berambut merah itu tersenyum padaku dan mengatakannya dengan jelas.

"Kamu adalah Pion. Ise, Kamu Bidak pion."

Posisi yang terendah.