Selamat membaca
°•°•°
Sama sekali tidak merasa bosan kala menatap lengkungan manis yang terlukis di wajahnya. Bibirku yang tak kuasa menahan tularan senyuman itu, ikut mengembang. Ditambah sinar mata teduhnya.
Dadaku menjadi berdegup kencang, susah menahan gejolak yang meronta di dalam hati. Jantungku seakan memompa cepat, dua kali lipat dari batas normal. Benar, tubuhku selalu bereaksi berlebihan seperti ini. Semua yang ada di dirinya selalu berhasil membuat pandangan dan perasaanku susah beranjak dari laki-laki di hadapanku sekarang.
Sampai detik ini, Sean tak pernah melunturkan senyuman manis di wajahnya. Saat kita berdua menginjakkan kaki di sini, di 'Harta Nusantara' tempat yang ramai akan pengunjung. Kamera yang mengalung di lehernya bahkan tak berhenti menangkap indahnya benda-benda yang dipamerkan. "Coba kamu berdiri di situ," tunjuknya ke salah satu sudut ruangan.