Chereads / the Pain love you / Chapter 14 - part 13

Chapter 14 - part 13

.

.

.

.

.

"Akhhh.."

Terdengar suara teriakan kesakitan dari bibir pemuda mungil itu setelah tubuhnya membentur lantai yang dingin di sebuah kamar bernuansa putih itu.

"Hiks.. Hiks.." Jimin mulai terisak karena rasa sakit pada tubuhnya saat tubuh mungilnya di dorong masuk ke dalam kamar dan dengan keras jatuh ke lantai.

"Bisakah kau diam? Kau ingat bukan aku tak suka dengan orang yang manja." Jungkook berucap sambil melepas jaket boomber yang ia kenakan dan melempar kunci mobilnya ke atas nakas samping ranjang. Masih membiarkan jimin berada di lantai, jungkook berlalu masuk ke kamar mandi.

Jimin bergerak menggeser tubuhnya bersandar di pinggir ranjang masih dengan posisi duduk di lantai. Ia menekuk kakinya sejajar dengan dadanya. Jimin sudah berhenti menangis namun kini ia terlihat termenung dengan pikirannya yang telah melayang.

Jimin masih dengan lamunannya sampai getaran pada saku celananya menyadarkannya. Jimin pun merogoh kantung celananya meraih ponselnya. Setelah mendapatkannya jimin melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

𝙔𝙤𝙤𝙣𝙜𝙞 𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜 𝙞𝙨 𝙘𝙖𝙡𝙡𝙞𝙣𝙜...

Jimin senang melihat bahwa yoongi lah yang menghubunginya. Mungkin ia bisa meminta bantuannya untuk menolongnya keluar dari apartemen jungkook. Namun saat akan menggeser ikon berwarna hijau itu, sebuah tangan dengan cepat merebut ponsel yang ada di tangannya.

𝙋𝙧𝙖𝙠𝙠

Ponsel jimin dilempar ke arah dinding dan seketika ponsel itu hancur tak berbentuk lagi. Jimin membelalakkan matanya melihat ponselnya telah hancur karena perbuatan jungkook.

Entah sadar atau tidak jimin berlari kearah jungkook dan menampar pipi kiri jungkook dengan keras.

𝙋𝙡𝙖𝙠

Jimin terkesiap saat menyadari kebodohannya sendiri karena membuat jungkook semakin marah padanya karena berani melayangkan tamparan pada jungkook. Jungkook pun menatap jimin dengan tatapan tajam dengan tangan yang terkepal merasakan amarahnya yang kian meninggi.

Jungkook melangkah maju ke arah jimin dan jimin yang merasa semakin ketakutan melangkah mundur sambil memohon maaf pada jungkook.

"M-mianhe kook, a-aku aku...

"Berani sekali kau menamparku jimin!"

"M-mian kook.."

"Maaf saja tak cukup. Kau harus dihukum." Jimin menggelengkan kepalanya cepat. Ia tak ingin mendapat hukuman itu karena jimin yakin sesuatu yang buruk akan menimpanya.

"K-ku mohon m-maafkan aku. A-aku tak s-sengaja jungkook.." Air mata jimin pun telah jatuh dengan kepala menunduk.

Jimin terkesiap saat jungkook mencengkeram dagunya kasar dan mendongakkan kepala jimin agar menatap padanya. Netra jimin menangkap raut wajah jungkook yang mengeras dengan tatapan mata yang tajam.

"Kau berani menamparku? KAU BERANI MENAMPAR KU!!" Ucapan jungkook pun meninggi dan melayangkan tamparan keras pada wajah jimin.

𝙋𝙡𝙖𝙠

"Akhhh..." Jimin terjatuh ke lantai dengan memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari jungkook dan terlihat saking kerasnya membuat sudut bibir jimin berdarah.

"Hiks.. Hiks.." Tangis jimin semakin keras tak terbayangkan jungkook akan berbuat lebih kasar padanya.

Jungkook dengan cepat menarik kerah baju jimin membuatnya kembali berdiri kemudian jungkook menghempaskan jimin ke atas ranjangnya.

"Ku pastikan kau menyesal telah berani membuatku marah." Setelah mengucapkan kalimat itu, jungkook menarik kasar baju jimin dan merobeknya hingga tak berbentuk lagi. Jimin pun terkejut dengan apa yang di lakukan jungkook. Jimin berusaha meronta dan menahan tangan jungkook yang kini tengah beralih meraih kancing celana jimin berniat membukanya.

"Tidak jungkook! Hentikan! Jungkook!" Namun jungkook menulikan telinganya karena amarah yang sudah mencapai ubun-ubun dan siap meledak kapan saja.

Jungkook yang masih kesusahan saat membuka celana jimin karena tangan jimin yang menahan lengannya, jungkook yang tengah kalap melayangkan pukulan pada wajah jimin yang telah memerah karena tamparannya dan membuat hidung jimin mengeluarkan darahnya.

𝘽𝙪𝙜𝙝𝙝

"Akhhhh.. S-sakit.. Hiks.." Jimin merasakan sakit diwajahnya dan hatinya karena orang yang sangat ia cintai tega melakukan kekerasan padanya. Jimin memejamkan matanya merasakan perih pada wajah dan hatinya. Jimin sekarang benar-benar menyesal sudah sangat mencintai jungkook jika akhirnya akan seperti ini.

Jungkook menyeringai saat melihat jimin yang lengah, segera ia membuka kancing celana jimin dan menurunkan zipper nya. Setelah itu dengan sekali tarikan cepat celana jimin pun terlepas menyisakan boxer hitam milik jimin yang menutupi miliknya yang mungil.

"Aku merindukanmu baby." Jungkook menyeringai sambil mengusap milik jimin yang masih lemas. Jimin mencoba bangkit saat merasa usapan pada miliknya dan beringsut mundur dan menabrak dinding di belakangnya.

"T-tidak kook hiks.. Ku mohon.. Hiks.." Jungkook merangkak naik ke ranjangnya dengan perlahan mendekati jimin.

"Kemari sayang jangan munafik. Kau dulu menikmatinya bukan?! Jadi sekarang mari kita mengulanginya." Dengan cepat jungkook menarik lengan jimin sampai ia jatuh telungkup di depannya kemudian ia beralih menduduki punggung jimin dan menahan kedua tangan jimin di balik punggungnya. Baju jimin yang telah terkoyak dan belum terlepas dari tubuh atasnya, dilepaskan jungkook dengan kasar kemudian menggunakannya untuk mengikat tangan jimin ke belakang.

Jimin berusaha melepaskan tangannya namun seketika ia dibuat terpekik kesakitan karena ikatan yang dibuat jungkook sangat kencang dan mungkin akan meninggalkan bekas nantinya.

"Hiks.. Le-lepas kook.. Hiks.. lepaskan-akhh!" Jimin kembali berteriak saat jungkook menarik rambutnya agar kepalanya mendongak ke atas.

"Kau akan menerima konsekuensinya karena berani membantah." Ucapnya dengan nada beratnya. Jungkook menghempaskan kepala jimin sampai membentur kasur di bawahnya. Kemudian jungkook menarik pinggang jimin membuatnya menungging.

𝙋𝙡𝙖𝙠

𝙋𝙡𝙖𝙠

Jungkook menampar bongkahan sintal jimin dan kemudian menurunkan boxer nya sehingga terpampang lah bongkahan sintal jimin yang putih yang terlihat kenyal dan oh.. Jangan lupakan pink hole yang mengintip di antara belahan pantat itu.

𝘾𝙪𝙥

𝘾𝙪𝙥

𝙋𝙡𝙖𝙠

"Aku merindukanmu sayang!" Ucap jungkook setelah memberikan kecupan pada masing-masing pipi pantat jimin dan menamparnya.

"Aku sudah tak sabar lagi baby.." Jungkook pun menyeringai saat melihat jimin yang kini tak berdaya dengan lelehan air mata yang mengalir deras.

𝙏𝘽𝘾