Manere
*9*
Zefan melongo tak percaya, bahkan rasa sakit dipinggangnya karena bantingan Atha tadi serasa hilang begitu saja.
"Ma mak...." ucapan Zefan terhenti saat melihat Atha yang berbalik menatap Kira yang bersembunyi dibalik tubuh besar Atha.
"Ke kamar gue sekarang." titah Atha membuat Kira yang masih membeku berkat ucapan Atha tadi tersadar dan menatap Atha dengan tajam.
"Nggak! Gue mau balik ke apartemen." ujar Kira menentang Atha. Kira hanya ingin kembali keapartemennya dan berangkat sekolah hanya itu.
"Seragam." ujar Atha datar.
Kira menatap Atha dengan wajah bodohnya "Seragam? Maksud lo?" ujar Kira masih tak paham dengan ucapan Atha.
Atha berdecak sebal dan segera menarik Kira untuk mengikutinya menuju kamar miliknya dan menutupnya meninggalkan Kira didalam kamar.
Atha berbalik dan menemukan Zefan yang sedang berkacak pinggang menatapnya dengan pandangan tajam seperti melihat kekasihnya berselingkuh dengan gadis lain saja.
"Lo sama Kira? Maksudnya apaan?" ujar Zefan dengan wajah kagetnya membuat Atha hanya bisa memutar bola matanya dan berjalan melewati Zefan menuju ruang tamu diapartemennya tentunya diikuti Zefan dengan wajah tidak sabarnya.
"Athalaa jawab gue elah." ujar Zefan yang sudah terlanjur gemas dengan tingkah sahabatnya itu.
"Pacaran." jawab Atha datar seolah hal tersebut bukanlah hal yang besar.
Zefan memelototkan matanya mendengar ucapan sahabatnya yang terkesan biasa namun sejujurnya sebuah hal yang luar biasa.
"Lo? Kesambet apaan bisa pacaran sama Kira?" ujar Zefan berdiri menghampiri Atha dan memegang kedua pundak laki-laki itu dan menatapnya tajam.
"Jauh-jauh dari gue." ujar Atha merasa jijik sendiri melihat Zefan yang terlalu dekat dengannya seperti pasangan homo saja.
Atha melepaskan tangan Zefan yang asik bertengger dipundaknya dan meninggalkan laki-laki itu menuju dapur mengambil 1 buah minuman kaleng disana.
"Intinya gue pacaran sama dia udah cukup!" ujar Atha dingin membuat Zefan yang sejak tadi memperhatikan Atha dan menuntut penjelasan laki-laki itu menciut nyalinya.
Jika Atha sudah seperti ini berarti tidak perlu ada hal yang lain.
Zefan hanya perlu diam jika tidak ingin melihat kalap dipagi hari seperti ini.
Atha melempar kaleng digenggaman kepada Zefan yang dengan sigap langsung ditangkap oleh Zefan.
"Lo masak apaan?" tanya Zefan mengganti topik agar tidak terlalu kaku setelah pembicaraan sebelumnya.
"Atha lo dapet seragam darimana? Jangan-jangan lo sering..."
"Buang pikiran buruk lo itu!" potong Atha datar yang masih setia dengan roti bakar dihadapannya membuat Kira menghembuskan nafasnya sebal dan dengan santai menyerobot minuman digenggaman Zefan dan ditenggakkan hingga tandas. Membuat Zefan melongo hendak protes namun sudah mendapat pelototan dari Kira terlebih dahulu.
"Apa? Dasar cowok mesum!" ujar Kira membuat Zefan menggerutu dalam hati.
'Cih nggak sadar diri!' batin Zefan.
Jika saja gadis yang telah merebut minumannya itu kekasih sahabatnya yang super duper dingin mungkin Zefan akan mencibirnya balik.
"Kalian makan ini gue mau ganti baju! Dan lo berangkat bareng gue!" ujar Atha menatap Kira yang hendak protes dia ingin berangkat sendiri yang berakhir disebuah club atau cafe langganannya.
"Gue bisa berangkat sendiri!" protes Kira tak terima. Sungguh hari ini hari yang sangat Kira hindari karena ada ulangan matematika dan juga sebenarnya malas untuk sekolah.
"Gue tau lo mau bolos! Berangkat bareng gue nggak ada penolakan!" ujar Atha melangkah pergi meninggalkan Kira yang menggerutu tak terima.
"Cih emang siapa dia? Sok sok ngatur gue!" gerutu Kira dan meraih roti panggang selai coklat diatas meja bar dengan kesal.
Mungkin bisa saja Kira kabur sekarang namun entah mengapa Kira tidak berminat melakukan hal tersebut.
"Bukannys Atha pacar lo?" celetuk Zefan sambil menikmati roti panggang ditangannya.
Kira melirik malas "seketika gue nyesel ngajak dia pacaran tai!" ujar Kira sebal membuat Zefan tersedak.
"Uhuk minum gue butuh minum uhuk!" ujar Zefan tersendat-sendat.
"Cowok nyusahin amat bangsat!" ujar Kira menyodorkan segelas air putih disampingnya.
Sekejam-kejamnya Kira dia masih memiliki hati untuk tidak membiarkan orang lain mati didepannya karena tersedak.
Zefan menenggak minuman tersebut hingga tandas dan menatap Kira dengan pandangan yang entah apa itu artinya.
"Lo yang ngajak Atha pacaran? Lo nggak bercanda?" ujar Zefan membuat Kira dengan senang hati ingin menimpuk kepala laki-laki itu dengan sepatunya.
Namun sayangnya Kira terlalu malas untuk melakukannya.
"Kalo bukan gue siapa? Dia? Manusia es batu kayak gitu ngajak pacaran? Nunggu gue rengkarnasi dulu baru bisa!" ujar Kira membuat Zefan berdecak.
"Lo nyantet Atha ya? Yang gue tau dia itu anti yang namanya pacaran-pacaran kayak gitu diakan bukan ajak jaman now yang SD aja udah main pacaran." ujar Zefan menatap Kira yang sedang sibuk mengunyah makanannya.
Lumayanlah dapat nutrisi dipagi hari bagi Zefan melihat Kira seperti mendapat durian runtuh. Wajah cantiknya dan ditambah 2 kancing seragam Kira yang terbuka membuat Zefan semakin ingin berlama-lama menatap gadis itu.
Memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan boleh juga kali yang penting nggak sampai nikung.
Puuk
"YAK SAKIT GOBLOK!" teriak Zefan tiba-tiba yang sukses membuat hayalannya tentang Kira buyar.
"Jaga mata lo sebelum gue congkel itu mata!" ujar Atha yang berdiri disamping Zefan dengan membawa buku setebal kamus besar yang pasti tadi ia gunakan untuk memukul kepala Zefan.
"Dan lo pake ini sekarang!" ujar Atha melempar hoodie berwarna biru tepat diatas kepala Kira tanpa rasa bersalah.
"Apa-apaan gue ogah pake kayak gini! No no!" ujar Kira menyodorkan kembali hoodie Atha kepada empunya.
Atha mengeluarkan smirknya dan mencondongkan tubuhnya kearah Kira membuat Kira secara reflek memundurkan kepalanya membuat Atha semakin mencondongkan tubuhnya.
"STOP STOP!" teriak Zefan tiba-tiba membuat Atha hanya menoleh dengan tampang datarnya dengan posisi masih mencondongkan tubuhnya.
"Biar gue pergi dulu! Gue nggak mau mata gue ternodai! BYE!" ujar Zefan pergi meninggalkan sepasang kekasih itu dengan wajah dongkolnya.
Sudah tadi dibanting Atha, dikatain mesum sama Kira dan ditimpuk dengan buku kamus sekarang nyaris melihat adegan tak senonoh yang membuat kejombloannys terlihat bertambah ngenes saja.
Mungkin hari ini hari tersial bagi Zefan.
Setelah Zefan pergi mata Atha kembali menatap Kira dengan smirk andalannya membuat nyali Kira menciut seketika.
"Lo pakai itu hoodie atau gue.." ucapan Atha terhenti saat Kira tiba-tiba saja mendorong tubuh Atha dan dengan cepat memakai hoodie yang diberikan Atha dengan wajah kesal.
"Puas sekarang?" ujar Kira kesal dan meninggalkan Atha yang tersenyum tipis melihat tingkah laku gadis itu.
"Menarik." gumam Atha sebelum melangkah pergi menyusul Kira dan Zefan yang sudah lebih dulu meninggalkan dapur apartemennya.