Chereads / SECOND / Chapter 4 - yang Sedang Terjadi

Chapter 4 - yang Sedang Terjadi

" Yang Mulia seorang peramal dari kuil matahari sudah tiba." Kasim Yang berbicara pada kaisar. 

" Persilahkan dia masuk."

Seorang pria paruh baya berpakaian layaknya cenayang jaman kerajaan berjaalan menunduk menuju kaisar. " Salam Yang Mulia Raja, Hamba datang menghadap sesuai perintah Anda."

" Peramal Song. Kau mungkin sudah mendengar dari kasim Yang, ku harap apa yang kau dengar tidak tersebar keluar istana."

" Tentu saja Yang Mulia Kaisar, Hamba berjanji akan menjaga martabat keluarga kerajaan."

" Baguslah kau bisa langsung menuju istana Ratu, roh itu sudah kelewatan."

" Baik Yang Mulia, kalau begitu Hamba permisi."

*Dia mungkin kelewatan, dan dengan cara ini aku mungkin bisa meruntuhkan klan api.  Tapi ini bukan waktunya, aku harus mencari lebih banyak bukti untuk melengserkan Ratu dan menghukum seluruh kerabatnya. Pengkhianatan tersembunyi di masa lalu. Dan Ibu suri terlibat di dalamnya. Aku tidak akan diam sselamanya.*

"Hyun-ah kemarilah."

"  Yang Mulia." Seorang dari kegelapan muncul di hadapan kaisar, pria bertubuh jangkung dengan tatapan rajawali yang siap menciutkan nyali lawannya. Dia adalah Hyun Bae. Pengawal pribadi kaisar yang tidak pernah diketahui orang lain, atau pengawal bayangan. 

" Kau mendengarnya bukan? sebarkan berita itu pada rakyat. Ratu yang tidak kompeten-bahkan dia berani melawan kaisarnya."

" Baik Yang Mulia."

*Kau pikir aku sebaik itu, Hwa Young? Bahkan kesempatan kecilpun akan ku manfaatkan untuk menjatuhkanmu. Karena kelemahan klan api adalah dirimu. Menteri yang angkuh itu, dia terlalu membanggakan putrinya yang hancur.* pikirnya. 

Pintu peraduan dibuka dan dari balik pintu itu muncul peramal yang baru saja menghadap Yang Mulia Kaisar. Sang Ratu yang menjadi tujuannya ternyata masih terbaring dengan sembarang. Dia bahkan mengabaikan dayang yang terus menerus menarik tubuhnya agar mau bangun. Ratu yang keluar jalur dari kebangsawanannya. Dia tidak tampak sedikitpun seperti seorang ratu.

" Salam Yang Mulia Ratu, Hamba datang menghadap sesuai perintah Kaisar."

" Ya, ya ada apa?" Jawab Hae Won masih  dengan mata terpejam, setengah sadar.

" Yang Mulia Ratu, Hamba datang untuk mengeluarkan Roh jahat dalam tubuh Anda."

" Baguslah. Roh yang kemasukkan Roh. Keluarkan saja kalau bisa." Ddia seperti mengigau.

Dayang-dayang mulai berbisik. " Ternyata benar kalau Ratu kerasukan,"

" Iya, dia tampak aneh sejak kemarin. ternyata ada roh jahat di tubuhnya."

" Ehem... bisa tinggalkan ruangan ini? Saya perlu waktu untuk menyembuhkan Ratu, jika ada orang lain bisa saja roh itu berpindah tempat."

Otomatis semua dayang ketakutan. Bahkan ketua dayang turut pergi meninggalkan ruangan dengan cepat. Dan Hae Won masih sibuk dengan mimpinya yang masih menggantung. Tunggu dulu, apakah orang mati juga memiliki mimpi? 

" YangMulia Ratu. Hamba akan memulai ritualnya.."

" ..emm.."

Hening

Hening

" Yoon Hae Won, meninggal di usia 18 tahun karena penyakit jantung, benar?"

" Ahhh benar." dia masih setengah sadar

" Hobi menonton drama korea, cita-cita menjadi polisi tapi tidak bisa?"

" Semua orang tahu itu"

" Tapi ada satu hal yang tidak kau tahu. Kau sebenarnya-."

" Hoamm"

" Tidak mati."

Tiba-tiba mata Hae Won terbuka, semua rasa kantuknya menguap seketika.

" DOKTER?!" Dia memekik tiba-tiba. Dokter Baram? Apa Hae Won salah lihat. Tapi itu benar-benar Dokter Baram, dokter pribadinya. 100% mirip. 

" Bagaimana kabarmu?" Dokter Baram tersenyum.

" Dokter apa kau juga sudah mati?"

" Kan sudah ku katakan kalau kau belum mati."

" Hah-Hahahaha apa kau bercanda? Kau belum mati ini apa namanya?"

" Coba pikirkan." Dia berusaha bermain tebak-tebakkan.

" Kau pikir aku akan percaya. Aku lebih percaya kalau kau bilang kau itu arwah yang merangkap jadi peramal."

" Aku memang peramal."

" LALU APA? KAU PERAMAL DAN MASUK KE TUBUH DOKTER, BEGITU?"

" Huss. Pelankan. Pelankan suaramu. Jangan sampai mereka mendengarnya."

" Halah. Mereka Cuma roh."

" Mereka manusia."

" Gila. Kau ternyata roh gila."

" Aku bilang bukan roh. Perlu ku buktikan?"

" Apa? Pandai sekali membualnya."

" Ulurkan tanganmu."

Dia mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya. " AAAAA!" 

" Ya! Dokter! Kau gila? Kenapa mengiris jariku!"

" Kau lihat. Berdarah? Bagaimana rasanya? Sakit?"

" Wahhh" Hae Won benar-benar terkejut. Apa ini? Dia masih memiliki sel darah. Bukankah-bukankah orang mati tidak berdarah? Dan tidak merasakan sakit meski dibunuh berulang kali sekalipun.

" Kalau begitu. apa aku-terjebak di dunia lain? Apa ini-mungkin?'

" Benar."

" Jika hanya teriris saja, rasanya sakit. Kaisar itu punya pedang. Jika semalam pedang itu menusuk leherku. Aku mati? aku mati sungguhan?"

" Benar."

" Ceritakan! Ceritakan apa yang terjadi padaku. ceritakan bagaimana aku bisa disini, dan bagiaman dengan diriku di dunia nyata?"

" duniamu yang sebelumnya telah berhenti. Tepat di di hari kau operasi. Hanya sampai usiamu-18 tahun- itu adalah perjanjian yang sudah ditulis oleh para dewa, jika jiwamu akan kembali ke tempat semula. Kau adalah puteri dewa naga putih dan ratu kerajaan sebelumnya. Menurut ramalan di dunia para dewa, seorang puteri dewa dan manusia tidak bisa tumbuh di dunia mereka. itu sebabnya, jiwamu-menjelajah."

" Aku tidak paham."

" Haruskah ku ulangi?"

" Tidak perlu. Otakku penuh."

" Intinya- sekarang kau kembali ke tempatmu yang semula."

" Lalu, kenapa aku masuk kedalam tubuh wanita ini?"

" Itu tubuhmu."

" Ehh???"

" Cantikkk bukan?" Goda dokter.

"-_- kau cari masalah ya?!"

" Iya. Itu tubuhmu. Sebelumnya, ada jiwa lain yang berada di sana. Puteri klan api- tapi sekarang jiwanya sudah digantikan olehmu."

" Jadi, aku tidak bisa kembali lagi ke duniaku? Menjadi Hae Won?"

" Bisa."

" Bagaimana caranya?"

" Kau tidak boleh mati sampai ulang tahunmu berikutnya. Saat itu akan muncul  bulan merah. Saat itulah, kau diberikan dua pilihan- untuk tetap disini, atau kembali ke waktu sebelum kau datang ke tempat ini."

" Lama sekali. Hiksss. Tempat ini seperti neraka."

" INGAT. KAU-TIDAK-BOLEH-MATI-sampai saat itu tiba."

" Tapi aku tidak tahu tempat macam apa ini. Bahkan Ratu harus tetap patuh? Bagaimana jika aku melakukan kesalahan dan dipenggal?"

" Itu konsekuensinya. Saat kau mati- kau akan kembali ke alam dewa."

" Bilang saja ke akhirat -_-"

" Baiklah. Jika tidak ada yang ditanyakan. Aku pergi dulu. Anggap saja aku sudah berhasil mengusir roh dalam tubuhmu Yang Mulia Ratu."

" Kau akan kembali ke duniaa dokter?"

" Aku memiliki portal untuk pergi dan kembali, aku adalah perantara dewa."

" Ahhh kau semacam goblin itu ya? Tapi kau tidak tampan."

" -_-"

" Eheehehe. Tapi dokter, kalau aku membutuhkanmu, bagaimana?"

" Pergilah ke kuil matahari. Bunyikan lonceng disana, aku akan menemuimu di sana."

" Baiklah. Aaku mengerti. Aku bersyukuur setidaknya aku belum menjadi roh."

" Yang Mulia Ratu- Hamba pergi dulu."

Hae Won menatap nanar tubuh dokter Baram yang menjauh. Dia satu-sattunya orang yang dia kenal di dunia ini. Dan meski ssulit dicernadengan akal sehat, tapi ini kenyataan? Lalu bagaimaana? Hae Won tetap harus menerimanya dengan lapang dada. 

" Baiklah- aku tidak boleh mati. hanya itu." 

***