Chereads / SECOND / Chapter 7 - Curiga

Chapter 7 - Curiga

" Yang Mulia Ratu, apa tubuh Anda merasa sakit? Semalam Anda berjalan jauh tanpa istirahat." Tanya Dayang Hee khawatir

" Tidak. justru aku senang. Ini kali pertamaku berjalan sejauh itu. di kehidupan sebelumnya, aku pasti sudah pingsan ditengah jalan."

" Yang Mulia Ratu- Anda benar-benar sudah berubah."

Hae Won tampak mencari sesuatu di kotak perhiasannya, dia tampak serius mencari itu.

" Yang Mulia Ratu- apa yang Anda cari?"

" kalung."

" Kalung dengan ukiran sakura itu?"

" Benar. itu satu-satunya kalung yang sangat mirip dengan punyaku di kehidupan sebelumnya."

Dayang Hee mungkin tidak mengerti arti dari kehidupan sebelumnya yang Hae Won katakan, hanya saja dia mengerti mengenai kalung itu. Karena benda itulah yang selalu ada di leher Ratunya. Dia tidak mau mengenakan perhiasan apapun selain kalung itu.

" Yang Mulia Ratu bukankah semalam Anda masih mengenakannya?"

" Tidak. kita aku menyamar aku melepasnya. Kau tahu aku tidak boleh tampak menonjol."

" Yang Mulia Ratu-hamba dengar jika di istana belakangan ini sering terjadi pencurian. Bahkan di para Dayang juga sering kehilangan sesuatu."

" Benarkah?"

" benar yang mulia ratu."

" Kalau begitu masalah ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus menangkap pelakunya."

" Tapi bagaimana caranya?"

" Tenang saja. Biar kuberitahu rahasia- dulu aku ingin menjadi seorang detektif. Masalah seperti ini adalah perkara mudah."

" Detektif itu apa Yang Mulia Ratu." 

" Aaa kau tidak mengerti ya. Pokoknya kasus ini akan ku selesaikan dengan baik kau tenang saja." Tiba-tiba wajah Hae Won tampak bersemangat sekali. Dia merasa satu persatu keinginannya terkabul.  Tentu saja- dia juga menginginkan kalungnya kembali, hanya saja bukan hanya dia yang merasa kehilangan, tapi orang lain yang lebih membutuhkan darinya juga kehilangan.

" Begini saja-malam ini Dayang Hee tolong kumpulkan semua pelayan di istana Ratu ya,  semuanya harus hadir di paviliun."

" Baiklah Yang Mulia Ratu-Hamba akan mematuhi titah Anda"

Di Istana Kaisar

" Ada apa Kasim Yang? Kau selalu saja datang untuk menganggu konsetrasiku."

" Yang Mulia Ratu- menurut mata-mata dari istana Ratu. Malam ini Ratu memerintahkan semua Dayang untuk berkumpul di paviliun."

Kaisar menutup bukunya- dia menatap kasim Yang lekat-lekat. "kau tahu dia paling suka menghukum orang. Kali ini  dia akan melakukannya lagi."

" Kita lihat apa yang akan dia lakukan kali ini." Ujar Kaisar lagi.

" Ahh satu lagi. Tuliskan semua perbuatannya dalam buku agenda. Seperti biasa- kita akan membuat masalah ini menjadi besar suatu hari nanti."

" Baik Yang Mulia."

"Aku akan datang nanti- untuk menyaksikan dia menyakiti orang lain. kali ini tidak akan ku biarkan pelayan tidak bersalah menjadi korban."

***

" Jadi, siapa yang pertama kali melaporkan mengenai pencurian di istana ini?"

" Dayang Ko Yang Mulia- dia yang pertama kali melapor ke kepala Dayang."

" mana Dayang Ko?"

" Ham-Hamba Yang Mulia." Dia menundukkan kepalanya merasa takut pada Ratunya.

" Tidak perlu takut. Aku tidak akan menghukum siapa pun di sini. Aku hanya ingin tahu saja- siapa yang mengambil barang-barang kalian." Hae Won berbicara layaknya Ratu yang berwibawa, padahal dia baru berusia 18 tahun. Apakah ini efek dari kebanyakan menonton drama?

" Jadi kepala Dayang, jelaskan apa yang dicuri dari Dayang Ko?"

" Dayang Ko mengatakan jika dia kehilangan kalung yang dia beli dari hasil kerjanya Yag Mulia."

" siapa korban kedua? Dan dia kehilaangan apa?"

" Dayang Noh Yang Mulia- dia kehilangaan dua keping perak Yang Mulia."

" Lalu berikutnya?"

" Dayang Jin Yang Mulia-sama seperti Dayang Noh, dia kehilangan dua keping perak."

Hae won terus mewancarai semua Dayang yang hadir di paviliun itu. sampai dia benar-benar yakin siapa pelakunya, semua bisa terlihat dari gelagat, dan tentu saja dari cara mereka menjawab. Dan sekarang dia mulai curiga pada satu orang.

" Dayang Ko-"

" Y-ya Yang Mulia."

" berapa  harga kalungmu yang hilang?"

" dua puluh perak Yang Mulia."

" Berapa lama kau kumpulkan uangmu untuk lima belas keping itu?"

" Sekitar satu bulan Yang Mulia"

" Lalu- berapa keping perak yang kau dapat dari bekerja menjadi Dayang ?"

" du-dua puluh lima keping perak Yang Mulia."

" Kau punya keluarga di rumah?"

" Pu-punya Yang Mulia."

" Sebutkan."

" Yang Mulia Mohon Ampun, tolong jangan membawa keluarga Hamba-"

" Ku bilang sebutkan."

" Ada lima anggota Yang Mulia."

" Kau menyayangi mereka?" Hae Won masih dengan bahasa yang ringan dan lugas

" Te-ntu saja Yang Mulia."

"Bagus. Sekarang kau bilang meenyayangi mereka-tapi kau gunakan dua puluh keping emasmu dalam masa satu bulan hanya untuk kesenanganmu, membeli sebuah kalung. Sekarang jika kau hitung, uang satu bulan penuhmu hanya kau gunakan untuk membeli kalung. Kau sisakan limar perak untuk keluargamu. Apa kau yakin, kau setega itu?"

" Ti-tidak Yang Mulia."

" Katakanlah yang sebenarnya. Kenapa mencuri uang mereka?" Hae Won langsung pada intinya..

" Ya-yang Mulia." Dayang Ko tampak ketakutan.

" Aku tahu- kau berpura-pura menjadi korban pertama, agar tidak ada yang mencurigaimu. Sekarang katakan- kenapa kau melakukannya?"

Dayang Ko masih diam- dia tampak ragu dan ketakutan.

" Aku berjanji tidak akan menghukummu, asal kau mau katakan yang sebenarnya."

" Yang Mulia-sebenarnya- Ayah Hamba sudah lama menjadi pelayan di rumah salah satu bangsawan- dia memiliki banyak hutang sehingga bangsawan itu menyuruhnya menjadi pelayan. Di-dia diperlakukan layaknya hewan di sana. Hamba butuh uang untuk menebus semua hutangnya- Hamba salah Yang Mulia- mohon hukum Hamba-"

" Berapa banyak?"

" Ya-yang Mulia?"

" Berapa banyak hutang Ayahmu?"

" lima keping emas yang Mulia-"

" Aku akan membantumu." Sontak semua orang termasuk Dayang Ko terkejut mendengarnya. 

" Tapi dengan syarat, kau harus meminta maaf kepada mereka, mereka yang kau curi uangnya. Dan kau harus kembalikan uang yang kau curi pada mereka. dan satu lagi, jangan pernah melakukan hal itu lagi,  kau mengerti?"

"Y-yang Mulia..." Dayang Ko bersujud di bawah Hae Won namun Hae Won menolaknya, dia bukan dewa yang sepantasnya disembah. Dia hanya melakukan tugas selayaknya manusia.

" Yang Mulia Hamba benar-benar bersyukur. Hamba berjanji akan minta maaf, mengambalikan semua perak yang hamba curi dan tidak akan mengulanginya agi. Hamba berjanji. Terima kasih yang Mulia."

Hae Won tersenyum, semua orang tersentuh, dia melakukan pekerjaannya dengan tulus. Dia bersyukur, di dunia ini dia diberi kesempatan melakukan hal baik, sesuatu yang belum tentu bisa di lakukan di dunia sebelumnya.

***

" Yang Mulia Kaisar- Apakah Anda dari Istana Ratu?"

" Sudah."

" Lalu, kenapa Anda tampaak bingung? Apakah Ratu benar-benar melakukan sesuatu?"

"Kasim Yang."

" Ya?"

" Bisa kau selidiki sesuatu?"

" Apa Yang Mulia?"

" Tolong selidiki apa yang terjadi pada Ratu? Apa dia benar-benar kehilangan ingatannyaa seperti rumor yang beredar?"

" Baik yang Mulia."

" Dan satu lagi- coba kau perintahkan Ratu untuk datang ke kamarku. Biasanya dia selalu menerobos setiap ada kesempatan untuk merayu. Kali ini- coba kau pancing dia.."

" eeeeh?"

" Aku harus menyelidiki sesuatu. Kau lakukan saja."

" Baik."

Aneh, tidak hanya kali ini, tapi sejak hari itu, dia menjadi orang yang berbeda. Apa itu salah satu triknya untuk merayuku? Tidak. tapi tatapannya benar-benar berbeda. Itu tidak seperti mata Hwa Young yang penuh ambisi seperti biasanya. Mata itu- ya- sorot matanya begitu hangat dan juga tegas.

***