Chereads / Madu Dua Cinta / Chapter 7 - IVF

Chapter 7 - IVF

"Apa IVF program?",Ardi nyaris melompat dari tempat tidur saat Rachell mengutarakan maksudnya.

Kedatangannya di Canada untuk urusan bisnis sekalian melihat keadaan istrinya disana. Namun ucapan Rachell tadi membuat jantungnya nyaris mendadak berhenti.

"Ya, aku ingin kita mengikuti program IVF dan ibu pengganti. Simple kan?"

"Simpel katamu? Bukankan hamil dan melahirkan adalah kodratnya perempuan, tapi kenapa kamu malah menolaknya. Dimana hati nurani mu Rachell. Kita bisa mencari dokter terbaik di negara ini kalau perlu. Tidak usah berfikir lagi tentang ide gila mu itu. Aku punya kenalan dokter kandungan terbaik di Canada", papar Ardi.

"Aku tidak butuh dokter itu"

Ardi mengerutkan kedua alisnya. Dia merasa ada sesuatu yang ditutupi oleh istrinya itu. Dia menarik tangan Rachell sehingga mereka saling berhadapan.

"Katakan Rachell, apa yang kamu sembunyikan dari ku?", tanya Ardi.

"Tidak ada", Rachell membuang pandangannya dari tatapan mata Ardi yang tajam padanya.

"Tatap mataku, Rachell. Katakan sejujurnya!"

"Apa yang kamu lakukan, Ardi. Lepaskan tanganmu"

"Jangan kamu katakan kalau kamu meminum pil KB untuk menunda kehamilanmu",cecar Ardi.

Lagi, Rachell diam tak menjawab. Dia hanya memalingkan wajahnya dari Ardi.

"Kamu tidak melakukan itu, bukan?! Jawab aku Rachell", nada Ardi mulai meninggi.

"Aku suntik KB setiap bulan, Ardi"

Wajah Ardi menjadi merah padam. Tanggannya mengepal menahan amarahnya. Dia sama sekali tak menyangka apa yang diperbuat istrinya itu.

"Ya, Tuhan. .. kamu gila Rachell. Untuk apa semua hal bodoh itu kamu lakukan"

"Sudah ku bilang aku tak ingin merusak tubuhku dengan mengandung dan melahirkan. Jika kamu menginginkan anak kita bisa mencobanya dengan IVF"

"Aku tidak setuju"

"Jika kamu tidak setuju jangan pernah meminta anak dari ku. Aku tak menginginkan kehadiran nya"

******

Bayi tabung atau bahasa medisnya In Vitro Fertilization (IVF) merupakan alternatif program kehamilan bagi pasutri yang mengalami masalah kesuburan. Cara kerjanya sel telur digabung dengan sperma di luar tubuh, yakni di sebuah tabung di laboratorium. Begitu sudah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, kemudian ditaruh di rahim si calon ibu sehingga janin tumbuh dan berkembang sampai dengan melahirkan. Memikirkan itu saja sudah membuat Ardi merinding apalagi dia akan mencari seorang ibu pengganti, yang artinya janin itu akan diletakkan di rahim perempuan lain.

Entah mahluk tak kasat mata apa yang merasuki hati Rachell, dia sama sekali mengabaikan kodratnya sebagai perempuan, ucap Ardi kesal dalam hatinya. Dia ingin memiliki keluarga yang utuh secara normal. Namun Rachell bersikeras untuk melakukan program yang diluar nalar itu.

"Aku minta kamu kembali ke rumah setelah shooting mu selesai. Aku tak mau kamu memperpanjang kontrak kerjamu. Kita bicarakan ini dirumah. Tidak disini. Dan aku harap pada saat itu pikiranmu sudah kembali normal seperti perempuan umumnya",ucap

Ardi sesaat sebelum kembali ke tanah air.

Rachell tidak menjawabnya. Dia hanya diam. Minggu ini dia disibukkan dengan jadwal promo film terbarunya itu. Jadi mungkin minggu depan dia bisa kembali kerumah.

******

Baru tiga hari Rachell menjejakkan kaki nya dirumah, dia sudah merasa tidak betah. Sejak pagi dia sudah berkumpul dengan teman-teman sosialitanya disini. Mereka menghabiskan waktu ke kafe untuk sekedar mengobrol dan menghabiskan waktu ataupun membuang uangnya di butik branded.

"Hi, Rachell ... Apa kabarmu cantik",sapa Mika yang merupakan artis ternama sepertinya.

"Hi, Mika... Kabarku baik. Bagaimana dengan mu?"

"Kabarku biasa saja, ya. .. rutinitas sehari-hari. Kalau tidak ada jadwal shooting ya aku mengurus anak-anak ku"

"Merepotkan sekali sepertinya"

"Ya, begitulah. Maklum mereka masih pada kecil-kecil jadi masih butuh perhatian ektra. Oiya, selamat ya atas keberhasilan film mu kemarin. Aku kagum padamu. Nama mu makin berkilau di dunia internasional"

"Terima kasih", ucap Rachell sambil tersenyum.

"Seperti nya kamu sedang tidak mood hari ini. Kamu sedang ada masalah?"

Rachell menatap sahabatnya itu dengan perasaan bingung, akhirnya dia menceritakan semuanya pada Mika.

"Ya, Tuhan ... Rachell ... Menjadi ibu itu menyenangkan, baby. Wajar saja jika suami mu marah atas ide konyol mu itu. Ibu pengganti. Kenapa tak sekalian saja kamu suruh suamimu menikah lagi"

"Menikah lagi?", Rachell mengerutkan kedua alisnya.

"Demi Tuhan, Rachell. Anggap aku tak mengatakan apapun padamu tadi dan jangan kamu ikuti ide konyol itu",ucap Mika khawatir.

"Tapi idemu benar-benar cerdas Mika. Aku setuju denganmu. Aku akan mencari perempuan itu. Dan Ardi harus menyetujui semua ini. Demi kebaikan semuanya?"

"Astaga, Rachell. Ini demi keegoisan mu sendiri"

******

Rachell benar-benar sudah terobsesi dengan ide konyolnya itu. Dia memerintahkan seseorang untuk mencari seorang perempuan dari kampung yang bisa dijadikan ibu pengganti bagi calon bayi tabungnya itu. Dengan semua uang yang dia punya sangat mudah untuk menjelajah seluruh pelosok negeri. Dan hanya dalam waktu satu bulan dia menemukan perempuan yang dimaksud itu.

"Bagaimana hasil pencarian kalian?",tanya Rachell pada orang bayarannya itu.

"Kami sudah menemukan beberapa perempuan yang anda maksud nona. Ini foto dan rinciannya"

Perempuan sexy itu membaca laporan yang diberikan. Memilah satu persatu poto perempuan yang di berikan padanya. Sampai dia tertuju pada sebuah wajah sederhana. Wajah lugu tanpa make up dan pakaiannya yang menutup seluruh tubuhnya.

"Perempuan ini sangat sederhana sekali. Tak mungkin Ardi akan jatuh cinta padanya. Dia sama sekali bukan selera Ardi",ucapnya dalam hati.

"Selidiki perempuan ini. Aku mau kalian cari tahu tentang kesehariannya. Aku butuh data yang akurat. Lakukan dengan baik dan jangan sampai gagal".

"Baik, Nona. Kami permisi dulu"

Rachell tersenyum. Sepertinya dia yakin dengan apa yang akan dilakukannya itu. Perasaannya sedikit lega. Dia menyandarkan Tubuhnya di sofa.

Cekreeeeekkk. ...

"Rachell ...", sapa Ardi yang baru pulang kerja.

Rachell hanya menoleh kearah pintu masuk, Ardi mendekatinya.

"Mau apa orang-orang tadi kesini?"

"Orang-orang mana?"

"Dua laki-laki yang baru saja keluar dari sini. Yang berpasan tadi denganku. Siapa mereka, Rachell?"

"Oo... mereka hanya orang suruhan. Aku memintanya untuk mencari perempuan yang akan menjadi ibu pengganti nantinya"

Ardi membelalakan matanya. Rachell hanya acuh berpura-pura tidak tahu. Ardi menarik tangan Rachell.

"Sudah ku bilang, berhentilah berkhayal tentang cerita konyol itu Rachell. Aku tak ingin melakukannya. Aku ingin semua berjalan normal seperti yang sewajarnya"

"Aku tidak mau. Aku sudah mengatur segalanya. Jadi aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik", ucap Rachell santai.

"Kerja sama macam apa ini, Rachell. Ya, Tuhan ... sampai kapan kamu mau sadar. Berhentilah bertindak tak wajar seperti ini, Rachell"

"Terserah apapun katamu. Aku tetap pada pendirian ku"

Rachell masuk kekamar dan meninggalkan suaminya seorang diri diruang tamu. Dia sama sekali tak menggubris kata-kata Ardi.

******