Chereads / Madu Dua Cinta / Chapter 6 - Karir Rachell Fernando

Chapter 6 - Karir Rachell Fernando

Rachell Fernando makin berkibar namanya di dunia hiburan, dia baru saja menanda tangani kontrak judul layar lebar terbarunya. Hal itu tidak membuat Ardi senang. Dia merasa Rachell makin menjauhkan diri dari tugasnya sebagai seorang istri. Selama ini Ardi hanya sebatas menegurnya secara halus atau bahkan diam seribu bahasa. Dia tak ingin berdebat dengan perempuan itu. Dan pastinya watak seorang Rachell tak akan pernah mau mengalah dengan siapapun, dominasinya selalu menonjol dimanapun dia.

Alfian bukannya tak mengetahui hal itu namun dia memilih untuk lebih bijaksana dengan tidak mencampuri urusan rumah tangga anaknya itu. Hanya sesekali dia menanyakan kabar keluarga menantunya itu.

Drrr.... Drr...

Klik ...

"Pagi, Pi", jawab Ardi diujung teleponnya.

"Pagi, Ardi. Bagaimana kabarmu?"

"Kabarku baik, Pi. Papi sendiri bagaimana kabarnya?"

"Papi sehat-sehat saja. Jurtru kalianlah yang papi khawatir kan. Bagaimana Rachell? Sudah satu tahun setengah ini kalian menikah. Apakah ada perubahan baik pada diri Rachell?"

Huuuhhh.... Ardi menghembuskan nafasnya perlahan. Membuang rasa sesak didadanya.

"Mungkin papi sendiri lebih tahu keadaannya", ucap Ardi hati-hati.

"Papi dengar dia baru saja tanda tangan kontrak film terbarunya di Canada?"

"Ya, Pi"

"Jadi dia meninggalkanmu?"

"Hanya sampai film nya selesai dan tayang, Pi. Peran utama dalam film Hollywood terbaru yang sangat dia impikan"

"Suruh dia batalkan, Ardi. Dia sudah melalaikan tugas utamanya sebagai istri. Ya, Tuhan ... Apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki moral anak itu?!",rutuk Alfian.

"Papi jangan terlalu emosional. Ingat kesehatan papi. Aku akan selalu memperingatkannya, Pi. Aku tak akan bosan-bosannya membimbingnya kembali ke jalan yang benar"

"Hatimu terlalu besar, Ardi. Terlalu sabar kamu menghadapi istrimu. Papi sendiri sebagai orang tuanya malu mengakui kelemahan sendiri. Papi kagum padamu"

Ardi hanya tersenyum kecil mendengar pujian mertuanya. Walaupun begitu sebagai seorang manusia, sebagai seorang laki-laki, pasti membutuhkan perlakuan dan pelayanan yang baik dari seorang istri.

******

"Sore, Pi", sapa Aurabelle.

"Sore, sayang. Kapan kamu pulang dari Singapura?"

"Kemarin malam, Pi. Bagaimana kabar papi?"

"Kabar papi baik-baik saja. Papi senang melihat usaha suamimu maju pesat Bella"

"Terima kasih, Pi. Ini semua berkat doa dan bimbingan papi"

"Seandainya adikmu, Rachell sepertimu, papi akan sangat bahagia"

"Papi...",panggil Bella.

"Hmmm..."

"Aku mau bicara tentang Rachell"

"Tentang adikmu?"

"Ya, Pi"

"Ada apa, Bella?",Alfian mengubah posisi duduknya dan mendengarkan sengan cermat.

"Terus terang aku merasa kasihan pada Ardi, dia laki-laki yang baik, Pi. Namun Rachell tak juga berubah. Ardi terlalu lemah lembut menghadapi istrinya. Aku tak yakin mereka bisa bertahan. Maaf Pi, ini hanya pendapatku saja"

"Mungkin jika mereka segera dikarunia seorang anak, hidup mereka akan berubah lebih baik"

"Itu tak mungkin terjadi, Pi"

"Apa maksudmu, Bella?"

"Rachell tak menginginkan kehadiran seorang anak. Dia sendiri yang mengatakannya padaku. Dia melakukan suntik KB setiap bulannya. Dia tak ingin tubuhnya rusak akibat memiliki anak"

"Astaga!!!? Anak itu benar-benar keterlaluan"

"Aku kasihan pada Ardi, Pi. Dia sangat mencintai Rachell namun dia tak mendapatkan cinta Rachell"

Alfian terdiam dia merasa harus bicara dengan Rachell mengenai hal ini. Dia merasa tak enak hati terhadap menantu bungsunya itu. Setelah Bella kembali kerumahnya, Alfian mengurung diri diruang kerjanya. Sejenak dia berfikir memikirkan apa yang seharusnya dia lakukan. Dia melirik ponsel nya diatas meja lalu menekan beberapa angka.

Tuuuut. .. tuuuut ...

Klikk ...

"Kamu di mana Rachell",tanya Alfian

"Aku ada di apartemen ku di Canada. Baru pulang shooting film disini. Ada apa, Pi"

"Papi minta waktumu sebentar. Papi ingin bicara denganmu"

"Apa ini masalah aku dan Ardi?"

"Ya ... ",jawab Alfian singkat.

Huuuhhhh.... Lengusan nafas berat Rachell terdengar jelas. Dia sudah menduga apa yang akan dibicarakan papinya.

"Ada apa, Pi?"

"Bagaimana hubunganmu dengan suamimu Rachell?"

"Kami baik-baik saja, Pi"

"Apa yang kamu sebut baik-baik saja itu Rachell?! Papi sudah dengar semuanya. Kenapa kamu lebih mementingkan karir dari pada keluargamu. Dan juga papi dengar kamu sengaja melakukan suntik KB agar tidak mempunyai anak, apa benar itu?!",selidik Alfian.

"Papi, karirku sekarang sudah go internasional. Aku tak mau repot dengan yang namanya anak. Aku masih mau meniti karir yang lebih cemerlang lagi"

"Bagaimana suamimu? Kamu tak memikirkan perasaannya?"

"Yang penting dia mendapatkan hak nya atas tubuhku, Pi. Tapi untuk anak aku tidak mau. Hamil dan melahirkan akan merusak keindahan ini, Papi"

"Rachell...!!!",tegas Alfian.

"Sudahlah, Pi. Aku masih ada jadwal nanti malam. Aku tutup dulu ya, Pi. Bye ..."

Klik ...

Rachell mematikan teleponnya. Diujung sana Alfian terlihat kesal dibuatnya. Dia membenamkan dirinya lebih dalam pada kursi besar dibalik meja kerjanya.

******

Suasana hingar bingar menyeruak keseluruh ruangan Vendor Night Club, Rachell dan beberapa teman sosialita nya di Canada terlihat menikmati kebebasannya malam itu.

"What is wrong, dear?",tanya Jasmine 1)

"Nothing. Its just about my Father", ucap Rachell 2)

"Can you tell me?" 3)

"I was married almost two years ago. I was an arranged marriage by someone who didn't i love. He forbade me to have a career. And now my family is asking me to have a son from that man " 4)

"So...? What is the problem?" 5)

"I do not want that child. I always use delayed injections every month. You know, being pregnant and giving birth will make my beautiful body look so bad. And that will ruin my career later. I have pioneered this career since I was in high school. And I don't want to lose all", jelas Rachell. 6)

"How about your husband? " 7)

"He want the child of course" 8)

"Couldn't you have tried the IVF program?" 9)

"IVF program? " 10)

"Yes, let me know you. My best friend programed the birth of a child through IVF and surrogate mothers. So you can still have a child from your own seed without getting pregnant and giving birth ",ucap Jasmine sambil berbisik. 11)

"That is a good idea. Thanks" 12)

Rachell memikirkan perkataan Jasmine tadi, ibu pengganti dan bayi tabung. Sepertinya itu ide yang sangat bagus, batinnya. Artinya dia tetap bisa mempunyai anak tanpa harus repot-repot hamil dan melahirkan. Ada senyum kecil terukir dibalik ujung bibir sexynya.

******

Terjemahan

"Ada apa, sayang?", Tanya Jasmine 1)

"Tidak ada. Ini hanya tentang Ayahku", ucap Rachelle 2)

"Bisakah kamu mengatakannya padaku?" 3)

"Saya menikah hampir dua tahun lalu. Saya dijodohkan oleh seorang pria yang tidak saya cintai. Dia melarang saya untuk berkarir. Dan sekarang keluarga saya meminta saya untuk memiliki seorang putra dari pria itu" 4)

"Jadi apa masalahnya?" 5)

"Aku tidak menginginkan anak itu. Aku selalu menggunakan suntikan penunda kehamilan setiap bulan. Kau tahu, hamil dan melahirkan akan membuat tubuhku yang cantik terlihat buruk. Dan itu akan menghancurkan karierku nanti. Aku sudah merintis karier ini sejak masih di SMA. Dan aku tidak mau kehilangan semua ini "6), jelas Rachell.

"Bagaimana dengan suamimu?" 7)

"Dia menginginkan anak itu tentunya" 8)

"Apa kah kamu pernah mencoba program IVF?" 9)

"Program IVF?" 10)

"Ya, saya ceritakan padamu. Sahabat saya memprogram kelahiran anak melalui IVF dan ibu pengganti. Jadi, Anda masih dapat memiliki anak dari benih sendiri tanpa hamil dan melahirkan" 11)

"Ide bagus. Terima kasih" 12)

******