Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 9 - Kakak iparmu dan Bra Berwarna Hitam

Chapter 9 - Kakak iparmu dan Bra Berwarna Hitam

Tatapan Gu Zhishen yang dingin langsung mengarah ke Bai Chang'an dan membuatnya diam seketika. Namun mata Bai Chang'an tetap dengan penasaran menyelidiki Yun Jianyue yang duduk di sofa itu. Ia harus tahu pikiran orang ini. Apalagi sejak berteman dengan Gu Zhishen, ia masih belum pernah melihatnya begitu perhatian kepada seorang gadis. Dilihat dari tindakannya yang langsung membuka pintu tanpa mengetuknya dulu, sudah bisa dijelaskan bahwa seberapa panik hati Gu Zhishen saat ini.

Yun Jianyue merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan Bai Chang'an, apalagi ketika ia mulai mendekatinya, alisnya pun mulai mengerut.

Sebelum tangan Bai Chang'an menyentuhnya, Gu Zhishen tiba-tiba menahannya, "Sebentar!"

"Kenapa?"

"Panggilkan dokter perempuan paling unggul di rumah sakit ini!"

"Hah?" Bai Chang'an mulai curiga dengan hal yang baru saja didengarnya.

Gu Zhishen tidak ingin mengulangi kata-katanya, ia melirik ke Bai Chang'an dan dengan berat hati menurutinya, "Ya, segera laksanakan."

Yun Jianyue tidak ingin merepotkannya namun ketika ia melihat Gu Zhishen, ia pun duduk diam menunggu kedatangan dokter.

Gu Zhishen bagaikan seorang raja yang mulia, tidak memperbolehkan orang lain meragukan kata-katanya dan tidak memperbolehkan orang lain membantahnya.

Bai Chang'an berdiri di depan mejanya, sambil memanggil dokter perempuan terbaik di rumah sakitnya, ia juga melirik ke arah Yun Jianyue dari sudut matanya dan berpikir, 'Wanita itu juga tidak seberapa cantik, tapi kenapa bisa menarik perhatian kakak, ya?'

Bai Chang'an menuangkan mereka segelas air sambil menunggu kedatangan dokter yang dipanggilnya tadi. Dalam situasi yang aneh ini, ia duduk di hadapan mereka dengan gelas air di tangannya. Matanya tetap melihat ke Yun Jianyue ketika ingin bertanya kepada Gu Zhishen, "Kak, kamu tidak ingin memperkenalkan dia padaku?"

Gu Zhishen duduk di sebelah Yun Jianyue, kakinya yang panjang menumpang tindih, lengan panjangnya bersandar di sandaran sofa belakang Yun Jianyue, membuatnya seperti sedang memeluk Yun Jianyue. Dengan tenang ia mengumumkan kepada Bai Chang'an, "Ini adalah Kakak Iparmu."

Sudut bibir Bai Chang'an yang sempat tersenyum langsung menjadi kaku. Sekali lagi ia mencurigai pendengarannya, ia bertanya lagi, "Apa kamu bilang?"

"Istriku ini bernama Yun Jianyue, kakak iparmu." Gu Zhishen menjawab dengan tenang, matanya bagaikan sedang menyindir Bai Chang'an, 'Lao Er, otakmu kurang pintar pun tidak apa-apa, namun kenapa telingamu juga kurang bagus'

"Fuh…!!!" Air yang masih di dalam rongga mulut Bai Chang'an langsung menyemprot keluar. Bola matanya bagaikan mau keluar dari rongga matanya karena terlalu kaget dengan kabar ini.

Sayangnya Yun Jianyue dan Gu Zhishen yang duduk di depannya kurang beruntung. Mereka berdua telah dibasahi oleh air tersebut. Yun Jianyue ingin menjelaskan kalau masalahnya bukan seperti yang dikatakan Gu Zhishen, namun Gu Zhishen sudah mengambilkan tisu untuknya. Gu Zhishen menatap dalam arti peringatan kepada Bai Chang'an, "Lao Er!"

"Maaf, aku bukan sengaja, aku hanya terlalu kaget!" Bai Chang'an meminta maaf atas ketidaksopanannya dan langsung bertanya lagi, "Kak, kamu, kamu sudah menikah? Kapan? Kok aku tidak tahu?"

Bai Chang'an tentu bingung, terutama saat ia baru mendengar bahwa tunangannya telah melarikan diri dari acara pertunangan!

"Bukan kamu, tapi kalian." Masalahnya kabar pernikahan ini hanya diketahui mereka berdua dan Cheng Yufei.

Ternyata kawan-kawan lainnya juga belum mengetahuinya, akhirnya Bai Chang'an lega.

Matanya beralih ke Yun Jianyue dan mengangkat ibu jarinya, "Kakak ipar, aku kasih kamu 32 like!" Tidak menyangka Yun Jianyue bisa menikahi kakaknya dalam waktu sesingkat ini.

Panggilan "Kakak Ipar" membuat Yun Jianyue tidak tahu harus tertawa atau menangis. Sambil menarik sudut pakaian Gu Zhishen, ia merendahkan suaranya dan berkata, "Kenapa kamu harus menceritakannya seperti itu? Bukan begini kenyataannya!"

Gu Zhishen mengangkat alis matanya, ia membalas dengan nada suara yang hanya bisa didengarkan mereka berdua, "Kamu berani bilang nama pasangan yang ada di akta nikahmu bukan namaku, Gu Zhishen?"

Yun Jianyue langsung terdiam dengan balasannya.

Di dalamnya ia membantah, 'Memang itu adalah namamu, namun itu kan hanya secara legal saja!"

Bai Chang'an menutup matanya dengan kedua tangannya dan berkata, "Hei, sudah cukup! Kalau kalian mau menunjukkan kemesraan kalian, di rumah saja! Jangan disini, kalian bisa melukai hati pria lajang ini!"

Pria lajang? Yun Jianyue menatapnya dengan aneh, bukannya tadi ia masih bermesraan dengan perawat itu?

Namun Gu Zhishen tidak berniat menyembunyikannya, "Kalau iri kamu juga bisa cari satu."

Bai Chang'an hanya terdiam lesu mendengar respon kakaknya. Ucapannya itu terdengar menyindirnya dengan dalam.

Kakak pasti sengaja, sudah tahu ia paling takut dengan yang namanya menikah, masih menyuruhnya mencari istri, huh!

Akhirnya dokter perempuan yang ditunggu telah datang. Gu Zhishen dengan perlahan meninggalkan posisinya untuk membiarkannya bisa memeriksa bahu Yun Jianyue serta beberapa luka gores yang ada di lutut kaki dan siku tangan.

Luka gores Yun Jianyue sudah mulai pulih dengan ditunjukkan oleh beberapa kerak darah yang mengering menutupi lukanya. Sedangkan memar pada bahu kirinya, luka itu meninggalkan bekas berwarna ungu.

Hasil pengecekannya yaitu bahu Yun Jianyue tidak ada kerusakan tulang, cukup memberikan obat semprot dan memakainya setiap hari ditambahkan usapan perlahan setiap kali sudah disemprot. Setelahnya, luka itu akan cepat sembuh kembali.

Melihat memar ungu yang begitu jelas pada kulit putih Yun Jianyue, Gu Zhishen mengerutkan alisnya dengan kuat, "Bagaimana kamu bisa yakin kalau dia tidak melukai tulangnya tanpa pemeriksaan X-ray? Lao Er, aturkan kamar buat Yun Jianyue untuk dirawat di rumah sakit. Segera lakukan pemeriksaan X-ray dan pemeriksaan seluruh tubuh!"

Dokter perempuan yang merasa diragukan itu merasa tidak senang dan ingin berkomentar. Sayangnya Bai Chang'an sudah bilang duluan, "Kak, walau kamu tidak percaya dengan dokter itu juga, tapi setidaknya kamu harus mempercayaiku! Dokter kepercayaanku sudah bilang bahwa kakak ipar tidak mengalami masalah besar, tidak perlu melakukan pemeriksaan X-ray, apalagi rawat inap."

Selain itu Bai Chang'an juga ingat bahwa rumah sakit sedang kekurangan tempat tidur. Luka Yun Jianyue benar-benar bukan masalah besar, kalau tidak, sebelum Gu Zhishen membuka mulut, ia sudah mengatur tempat tidur untuknya duluan. Hanya memar di bahu saja sungguh tidak perlu rawat inap di rumah sakit, kan!

"Kamu bisa seratus persen menjaminnya?" Gu Zhishen bertanya dengan dingin.

"Aku...???"

"Kakak..." Yun Jianyue sebenarnya mau memanggilnya kakak ipar, namun sekarang ini masih ada dua orang asing di sekitarnya. Selain itu, Bai Chang'an juga mengetahui hubungan mereka berdua. Bila ia memanggilnya kakak ipar, pasti akan sangat aneh didengar Bai Chang'an. Akhirnya Yun Jianyue hanya bisa menarik sudut baju Gu Zhishen dan berkata, "Aku tidak apa-apa, tidak perlu dirawat inap, aku juga tidak ingin membuat orang tuaku khawatir!"

Gu Zhishen yang masih bersikeras ketika ia menatap ke matanya yang menggambarkan permohonan, hatinya tanpa menyadari menjadi lemas, kemudian ia pun setuju.

Walaupun dokter perempuan itu tidak suka dengan perilaku Gu Zhishen, namun ia tetap langsung menyuruh perawat mengambil obat semprotnya untuk Yun Jianyue.

Bai Chang'an menjelaskan cara memakai obat kepada Gu Zhishen.

Setelah mendengarkan penjelasannya, Gu Zhishen mengeluarkan satu kata, "Keluar!"

"Ha?"

Gu Zhishen menunjuk arah pintu dengan matanya, Bai Chang'an yang mengerti dengan kodenya, hanya bisa mengatakan, "Oo" dan keluar dari ruang kantornya sendiri.

Begitu ia keluar, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan telepon, "Lao San, kamu pasti tidak bisa menebak apa yang terjadi tadi, ayo kita taruhan, kalau kamu kalah, maka mobil sports yang kamu beli beberapa hari yang lalu akan menjadi milikku!"

*****

Masih di dalam ruang direktur rumah sakit, Gu Zhishen duduk kembali di sebelah Yun Jianyue, mengulurkan tangan mau menyentuh kerahnya.

Yun Jianyue secara refleks menutup kerah bajunya, menggeserkan badannya dan bertanya dengan tatapan waspada kepada Gu Zhishen, "Apa yang mau kamu lakukan?"

"Memberikanmu obat!"

"Hah? Aku bisa sendiri!"

"Kamu yakin?"

Yun Jianyue menyentuh bahunya yang sangat sakit itu. Ya, ia yakin bahwa dirinya tidak bisa melakukan pengobatan ini sendiri.

Gu Zhishen juga tidak banyak bicara, ia melepaskan tangan Yun Jianyue yang di depan kerahnya dan membuka kancing baju putihnya untuk menunjukkan bahunya yang nyeri itu.

Yun Jianyue membalikkan badannya. Hari ini ia terlihat memakai bra hitam, warna hitam semakin menonjolkan kulitnya yang putih halus itu. Sedangkan bagian bra hitam yang menjulang di kemeja putih, membuat Gu Zhishen menikmati lukisan yang menggoda ini.