Gu Zhishen diam-diam mengambil napas dan menahan pemikirannya yang membuat nafsu birahinya hampir meningkat. Sekarang ini ia harus mengobati lukanya, mana boleh ada pemikiran lebih seperti ini.
Gu Zhishen menyemprotkan obat kepada bagian ungu yang ada di bahu Yun Jianyue, bau obat yang menyebar membuat alisnya mengerut, kemudian ia pun memperingatkannya, "Akan sangat sakit, bertahanlah."
"Hmmm..." Yun Jianyue membalas dengan isi hati yang canggung dan malu. Ia belum pernah menunjukkan bagian kulit sebanyak ini di hadapan pria lain. Apalagi pria ini adalah Gu Zhishen, ia merasa sedikit aneh dan malu.
Tangan Gu Zhishen yang hangat menekan pada bagian memarnya, tenaga yang dikeluarkannya cukup kuat tidak peduli bahwa Yun Jianyue adalah seorang gadis.
Memar seperti ini harus dioleskan dengan kuat agar pembuluh darahnya bisa menyebar, kalau tidak usap perlahan duluan, maka kedepannya ia akan semakin merasa sakit.
Awalnya Gu Zhishen berpikir mungkin Yun Jianyue akan kesakitan hingga menangis. Apalagi dari penampilannya terlihat bahwa ia begitu lemah lembut.
Namun tidak menyangka bahwa gadis ini sama sekali tidak menangis, bahkan Yun Jianyue tidak mengeluarkan satu suara pun ketika Gu Zhishen menekannya dengan kuat.
Gadis ini, sungguh tangguh.
Gu Zhishen mengolesi memar itu dengan obat selama 40 menit, serta mengusap hingga kulit di sekitarnya juga ikut memerah. Anehnya, ia juga jadi berkeringat dan baru menghentikannya usapannya.
"Tidak sakit, kah?"
Badan Yun Jianyue langsung berbaring lemas di sofa, kemejanya terbuka lebar dan rambut panjangnya diangkat sambil menunjukkan garis lehernya yang cantik. Ia menolehkan kepalanya dan melihat ke Gu Zhishen dengan mukanya yang sangat pucat. Terlihat bahwa dahinya dibasahi oleh keringat, bahkan di hidungnya yang mancung kecil juga berkeringat.
Giginya yang putih menggigit bibir bawahnya dengan erat hingga berdarah, dengan lemah lembut ia berkata, "Tentu saja sakit, sakit sekali."
Namun, walaupun ia mengatakan sakit, dari matanya yang basah tidak terlihat bahwa air matanya akan mengalir.
Mata Gu Zhishen berkeliaran pada kulitnya yang terbuka, dan juga karena pose Yun Jianyue yang terlihat seksi saat ini. Ia bisa melihat dengan jelas bra hitamnya dari kemejanya yang terbuka serta belahan dadanya yang sangat menggoda.
Badan Yun Jianyue sepertinya sangat bisa menggoda Gu Zhishen yang kaku ini. Hanya dengan beberapa lirikan saja, ia sudah bisa membangkitkan nafsunya.
Apalagi ekspresi wajahnya yang menahan rasa sakit ini. Padahal ia sudah sangat kesakitan, namun dengan teguh ia menahan hingga air matanya tidak mengalir keluar. Sifatnya yang tangguh menyentuh titik sudut yang ada di dalam hati Gu Zhishen, membuatnya melakukan tindakan yang bahkan tidak dipikirkannya.
Gu Zhishen mendekati badannya dan mencium bahunya yang diolesi obat tersebut.
Badan Yun Jianyue menjadi kaku seketika. Sedetik selanjutnya ia langsung meloncat dari sofa untuk menjaga jarak dari Gu Zhishen. Sayangnya kepanikan itu malah membuat sesuatu yang tidak terduga. Saat ia mau membalikkan badannya, lutut kakinya langsung membentur ke meja yang masih ada secangkir kopi.
Ketika badannya mau jatuh, Gu Zhishen langsung menangkap pergelangan tangannya dan menariknya ke pelukannya.
Mata Gu Zhishen beralih dari bahu ke lutut kakinya, mukanya kemudian menjadi suram, "Kok ceroboh sekali?"
Yun Jianyue masih terkejut dengan kejutan tadi, ditambah ia juga sedang berada di pelukan Gu Zhishen. Perasaan semacam ini bagaikan sedang berada di jurang harimau, begitu membahayakan. Secara refleks ia ingin melepaskan diri dari pelukannya, namun sebelum ia bertindak, lengan tangan Gu Zhishen yang kuat langsung mengikatnya dengan erat, "Jangan bergerak!"
Yun Jianyue mematung bagaikan batu di pelukannya. Kedua tangannya menutup erat kerah bajunya dan dengan panik serta rasa takut bertanya, "Kamu… kamu… apa yang akan kamu lakukan?"
Kenapa ia mencium bahunya?!
Gu Zhishen menangkap tatapan Yun Jianyue yang takut dan panik, alisnya yang berwarna hitam pekat pun mengerut. Ia merasa bahwa itu hanyalah sebuah ciuman di bahu, apa reaksinya tidak terlalu berlebihan?
Perempuan yang menunggunya mencium mereka sudah bisa mengelilingi bumi puluhan lingkaran, seharusnya ini merupakan sebuah kebahagiaan. Lalu, kenapa reaksinya bagaikan telah melihat hantu saja!
"Ini adalah hadiah buat gadis yang tangguh."
"Siapa yang mau menerima hadiah semacam itu!" Yun Jianyue dengan kesal membentaknya, "Kamu kira kamu siapa?"
Mata Gu Zhishen menyipit, telapak tangannya yang besar dan hangat menyentuh tempat yang diciumnya tadi. Dengan nada rendah dan dingin ia berkata, "Aku kira diriku adalah suamimu, hanya memberikan ciuman pada istriku sendiri, apanya yang salah?"
Yun Jianyue membuka mulutnya, namun ia menyadari bahwa dirinya tidak memiliki posisi untuk membantah kata-katanya. Giginya yang putih langsung menggigit bibir bawahnya dengan cemberut.
"Aku dengan baik hati mengantarmu ke rumah sakit, dengan baik hati juga mengoleskan obat pada lukamu, dengan baik hati pula memberikanmu hadiah ciuman, dan ini balasanmu?" Mata Gu Zhishen menatapnya dengan tajam bagaikan pisau, "Sungguh mengecewakan."
Dari kalimatnya, bisa terdengar bahwa Gu Zhishen menyebutnya tidak berterima kasih. Tentu ia tidak bodoh untuk bisa menangkap inti kalimatnya.
"Aku berterima kasih kamu mengantarku ke rumah sakit, juga berterima kasih kamu telah mengobatiku. Namun mengenai hadiahmu, Hal itu sungguh tidak aku perlukan!" Meskipun wajahnya yang suram membuat hati kecil Yun Jianyue gemetaran, namun masalah mengenai prinsip seseorang tidak boleh diabaikan, "Dan lagi, bolehkah kamu menurunkanku?"
Bila diperhatikan, posisi duduk mereka berdua sangatlah aneh, apalagi ketika ia telah merasakan ada sesuatu yang terduduk di pantatnya. Hal itu terasa sangat tidak nyaman.
Gu Zhishen jelas-jelas ingin mengabaikan permintaannya, ia tidak mau melepaskannya bahkan ingin lebih memeluknya lebih erat lagi sehingga dada Yun Jianyue bisa bersentuhan dengan dadanya.
"Ucapan terima kasihmu sungguh tidak tulus!"
Yun Jianyue cemberut, ia tidak mungkin mengatakan ucapan terima kasihnya dengan tidak tulus. Namun Gu Zhishen juga sudah membantu dirinya, ia tidak boleh membuang muka kepadanya, "Jadi apa maumu?"
Alis Gu Zhishen mengangkat sedikit, setelah berpikir sejenak, ia berkata, "Membantu orang harus membantu hingga akhir. Aku akan membantumu mengoleskan obat di bahumu tiga kali sehari! Silahkan mencariku pada waktu pengobatan, aku juga boleh menganggap ini sebagai perbuatan yang baik."
Yun Jianyue hanya bisa diam saat mendengar pernyataan yang aneh itu, 'Terima kasih macam apa ini? Tidak betul, sangat salah.'
"Kak, bukan, Gu Zhi, juga bukan..." Yun Jianyue tidak tahu panggilan apa yang cocok untuknya memanggil Gu Zhishen, "Presdir Gu, Anda begitu sibuk, masalah kecil seperti pengobatan sungguh tidak perlu dilakukan hingga membuang waktu Anda yang berharga."
Gu Zhishen mengerutkan alis pedangnya, merasa tidak puas dengan panggilan 'Presdir Gu' dari mulut Yun Jianyue. Namun, ia juga tidak bisa menyalahkannya. Ia hanya dengan tenang membalas, "Sesibuk apapun, aku masih bisa mengulurkan waktu untuk mengobati istriku sendiri."
Kulit Yun Jianyue sangat putih, memiliki postur badan yang indah dan tidak berlemak. Keputusan mengubah dokter pria menjadi dokter perempuan sangatlah tepat, kalau bisa ia juga tidak ingin dokter perempuan lain melihatnya.
Kini Yun Jianyue sudah dicap dengan label "Istri Gu Zhishen" maka segala sesuatu pada Yun Jianyue adalah miliknya, hanya Gu Zhishen yang berhak memilikinya.
Bahkan anggota keluarganya juga tidak boleh menyentuhnya lagi, apalagi badannya yang cantik ini.
Hati Yun Jianyue sudah hampir runtuh, kenapa ia harus menekankan kata "Istri" di setiap kalimatnya!
Ia sungguh ingin melupakan masalah ini!
"Presdir Gu, mari kita…."
Gu Zhishen bagaikan telah mengetahui kata-kata apa yang akan dikeluarkannya, nadanya yang rendah dan meyakinkan pun terdengar, "Oke, mulai besok Cheng Yufei akan menjemputmu setiap waktu pengobatan, kalau kamu tidak hadir, maka aku hanya bisa menemuimu di rumahmu..."
"Aku pergi! Aku akan hadir!" Mendengarnya akan bertamu ke rumah, jantung Yun Jianyue hampir terhenti, ia pun tidak berani membantahnya lagi.
Mata Gu Zhishen menyipit dan melihat ke wajah kecilnya. Ia mulai menyadari bahwa gadis ini benar-benar belum memberitahukan pernikahan mereka kepada keluarganya.
"Apa yang ada di dalam sakumu itu? Keras sekali, aku sangat tidak nyaman mendudukinya, sebaiknya kamu turunkan aku sekarang." Yun Jianyue sudah lama menahan, dan akhirnya ia bertanya karena ia sungguh merasa sangat tidak nyaman.