"Pacar siapa kamu bilang?" Lin Yaxin berteriak dengan suaranya yang tajam. Saat ini tangannya memeluk erat lengan Su Xu, matanya menyiarkan kesombongan dengan rasa kepemilikannya, "Su Xu sekarang adalah pacarku, gadis itu hanyalah perempuan yang diputuskan Su Xu, sekarang dia hanyalah man... tan... pa... car... nya!"
Kata "Diputuskan" dan "Mantan pacar" sengaja ditekankan dengan jelas dan keras oleh Lin Yaxin.
Mendengar ejekan seperti itu, dalam hati Yun Jianyue timbul sebuah amarah. Apalagi ketika ia melihat Su Xu yang tidak bertindak apapun dengan kata-kata keterlaluan Lin Yaxin.
Lin Yaxin sengaja mempermalukan dirinya di depan rekan kerjanya. Su Xu tidak mungkin tidak mengerti, namun ia memilih tidak mengatakan apapun dan hanya membiarkannya dilecehkan oleh Lin Yaxin.
Yun Jianyue sangat sedih dan kecewa terhadapnya.
"Sungguh maaf, sekarang ini benar-benar sudah melewati waktu berkunjungnya pameran. Sesuai peraturan kami, kami tidak bisa membiarkan kalian masuk ke aula pameran. Kami berharap kalian bisa berkunjung lagi pada besok harinya." Yun Jianyue berusaha menahan emosinya sendiri dan berusaha berbicara menggunakan nada yang stabil. Bagaimanapun juga sekarang masih jam waktu kerja, ia tidak boleh menunjukkan emosinya kepada tamu.
Wajah Lin Yaxin semakin memburuk, dengan marah ia menatap ke Yun Jianyue dan menggertak, "Kamu kira kamu ini siapa? Beraninya kamu menghalangi jalanku, kamu tidak takut nanti aku menyuruh bosmu memecatmu?"
Yun Jianyue paling jijik dengan orang yang merendahkan orang lain, apalagi pacar baru Su Xu ini. Perempuan itu sungguh mahir dalam membangkitkan rasa jijik dan amarah seseorang, Yun Jianyue masih belum pernah melihat perempuan yang tidak masuk akal kecuali orang itu.
Apa Su Xu sudah buta? Kenapa ia bisa menyukai perempuan seperti ini?
"Kalau Anda mau komplain, silahkan saja. Tetapi sekarang ini kami tidak memungkinkan kalian untuk memasuki ke ruang pameran!" Yun Jianyue berkata dengan jelas dan tegas.
"Kamu..." Lin Yaxin sangat marah hingga mukanya menjadi merah pekat.
"Yaxin." Su Xu memanggilnya, melihat wajah Yun Jianyue yang buruk, ia tahu kalau saat ini ia sudah sangat marah. Dengan ringan ia berkata kepada Lin Yaxin, "Kita kembali saja besok."
Kata-kata yang dikatakan Su Xu sekarang, tidak diragukan terdengar sedang membantu Yun Jianyue oleh Lin Yaxin. Sayangnya hal ini malah membuatnya semakin marah, "Kamu sekarang sedang membantunya? Apa kamu sudah lupa siapa pacarmu sekarang? Aku atau dia?"
Tangan Lin Yaxin dengan sangat tidak sopan menunjuk ke arah Yun Jianyue.
Su Xu menoleh ke arah Yun Jianyue, alisnya sedikit mengerut dan bibirnya menekan menjadi satu garisan dan terdiam.
Lin Yaxin memandang dengan tidak sopan kepada Yun Jianyue, dengan keras ia mengatakan, "Pokoknya hari ini aku mau masuk ke aula pameran, aku mau lihat hasil karyaku. Siapa kalian yang berani menghalangiku!?!"
Setelah kata-katanya, ia langsung mau masuk dengan paksa.
Ada seorang rekan pria berdiri di samping, untuk menghindari masalah yang tidak diperlukan, ia tidak bisa menyentuh Lin Yaxin. Alhasil Yun Jianyue yang menghalangi jalannya dan berkata dengan nada rendah, "Anda tidak boleh masuk!"
"Aku mau masuk!" Lin Yaxin tetap berjalan menuju aula pameran.
Yun Jianyue secara profesional harus menghalanginya. Sayangnya, saat jarinya baru menyentuh Lin Yaxin, Lin Yaxin sudah menjerit dengan keras bagaikan orang gila, "Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu! Kamu tahu betapa kotor tanganmu itu? Pergi, dasar kotor!"
Sambil menjerit bagaikan orang gila, Lin Yaxin menangkap Yun Jianyue, kuku kristalnya yang cantik menikam pada pergelangan tangan Yun Jianyue dan membuatnya sangat sakit. Ketika Yun Jianyue mencoba mendorongnya, Lin Yaxin sudah mendorongnya terlebih dahulu dengan sangat kuat.
Yun Jianyue terdorong keras sehingga ia menabrak kuat kepada gerbang keamanan. Siapapun tahu bahwa tabrakan ini tidaklah ringan sehingga membuatnya mengerang kesakitan.
Su Xu ingin membantu Yun Jianyue, namun kaki Lin Yaxin juga keseleo karena tindakannya yang mendorong Yun Jianyue dengan kuat tadi. Dengan rasa sakit itu ia menjerit, "Aa…!!!" Matanya melihat ke arah Su Xu, dengan kasihan ia berkata, "Perempuan jahat itu membuatku keseleo, cepat bantu aku!"
Su Xu berdiri diam di tempat, matanya berkeliaran di antara Yun Jianyue dan Lin Yaxin, ia tidak bisa memilih.
Yun Jianyue berusaha berdiri dengan sempoyongan, pelan-pelan ia menjadi lemas dan duduk ke lantai. Seketika jari tangannya memeluk erat bahu kirinya dan mukanya semakin pucat tidak berwarna. Pada akhirnya, dahinya dibanjiri dengan keringat dingin.
Melihat tindakan Su Xu yang ragu-ragu, Lin Yaxin mendesaknya, "Su Xu, cepat kemari! Kakiku sakit sekali..."
Mata Su Xu bergeser dari Lin Yaxin ke Yun Jianyue, ketika ia mau melangkah ke Yun Jianyue, ada seseorang yang melangkah lebih cepat darinya. Bayangan hitam melangkah lebar dan cepat ke samping Yun Jianyue dan langsung memeluknya dari lantai.
Jangankan Su Xu dan Lin Yaxin, Yun Jianyue sendiri pun terkejut dan tidak percaya dengan hal yang dilihatnya. Wajah yang tampan itu muncul dihadapannya dan membuat hatinya meloncat sejenak. Karena rasa sakit di bahu, suara Yun Jianyue pun menjadi serak, "Kamu kok sudah kembali?"
Bukannya dia seharusnya di Australia?
"Kalau aku masih tidak kembali, aku takut nanti pernikahan kita kekurangan pengantin perempuannya!" Gu Zhishen menjawab dengan nada rendahnya dan melihat keringat dingin di dahi Yun Jianyue. Matanya langsung melotot ke Lin Yaxin.
Lin Yaxin merinding dengan tatapan mata pria itu, ia belum pernah melihat pria setampan dan segagah itu.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Gu Zhishen, mata Su Xu langsung melihat ke wajahnya. Di dalam otaknya hanya tersisa tiga karakter huruf, Gu... Zhi... Shen.
Di dalam hati Yun Jianyue, ia sedang menjerit, kenapa Gu Zhishen harus mengatakan hal ini dalam situasi sekarang?
Kedua tangan Gu Zhishen yang panjang dan kuat memeluk Yun Jianyue dengan kuat. Tatapan mata yang melotot ke Lin Yaxin terlihat begitu dingin dan tajam.
Punggung belakang Lin Yaxin langsung merinding, ia menelan ludahnya dan dengan paksa menggertak lagi, "Bukan aku yang mendorongnya, dia sendiri yang jatuh dengan tidak sengaja. Selain itu, aku hanya ingin melihat hasil karyaku saja, apa haknya untuk menghalangiku! Semua ini adalah kesalahannya, dia bahkan membuat kakiku keseleo, aku mau dia minta maaf kepadaku!"
Pupil mata Gu Zhishen menggelap ketika mendengarkan kata-kata perempuan itu, nadanya pun bertambah dingin, "Minta maaf?"
Kepada perempuan rendah ini?
"Tentu saja!" Tidak peduli dengan tatapan dinginnya, ia tetap melanjutkannya tanpa memikirkan akibat, "Kalau dia tidak minta maaf kepadaku, aku akan membuatnya besok dipecat dari pekerjaannya ini!"
"Kamu ingin memecatnya, harus persetujuanku dulu." Gu Zhishen menjawab dengan nada tidak emosi dan tidak berekspresi.
Mendengar kata-katanya, Lin Yaxin mengerutkan alisnya dan bertanya, "Apa maksudmu? Jangan-jangan kamu adalah pemilik perusahaan keamanan tersebut?"
"Bukan" Gu Zhishen menjawab. Sebelum Lin Yaxin sempat lega dengan jawabannya, terdengar lagi suara Gu Zhishen yang dingin, "Namun bisa saja kalau aku mau."
Wajah Lin Yaxin membeku, belum sempat mengerti dengan kata-kata Gu Zhishen, Gu Zhishen sekali bertanya kepadanya, "Siapa namamu?"
Lin Yaxin tidak ingin menjawabnya, namun nada perintah yang absolut membuatnya tidak bisa menolaknya. Di bawah tekanan udara yang dikeluarkannya, pada pertama kalinya ia menyebut namanya dengan gagap, "Lin... Lin... Yaxin!"
"Aku akan mengingatmu." Berani menyentuh kekasihnya, sungguh perempuan itu ingin cari mati.
Walaupun menikah dengan Yun Jianyue bukanlah rencana awalnya, namun kini ia sudah dicap dengan tanda "Gu Zhishen", maka ia tidak akan membiarkan orang lain bertindak tidak sopan kepadanya, apalagi mengganggunya!
Gu Zhishen membalikkan badannya dan bermaksud pergi dari tempat ini, kemudian dari belakang terdengar lagi suara Lin Yaxin, "Kamu ini siapa? Jangan-jangan kamu selingkuhan Yun Jianyue? Kalian sudah saling kenal pada waktu yang lama, juga sudah berpacaran, ya! Yun Jianyue, dari luar kamu bertindak suci dan bersih, namun di belakang Su Xu kamu sudah mengkhianatinya, kamu sungguh tidak tahu malu!"
Ketika Lin Yaxin menyelesaikan kalimat terakhirnya, aura Gu Zhishen menjadi begitu dingin, udara yang dingin dan ganas menyebar dengan cepat di sekitarnya.
Yun Jianyue berbaring lemas di pelukan Gu Zhishen, kalau bukan karena bahunya yang sakit sekali, ia benar-benar ingin merobek mulut Lin Yaxin.
Kata-katanya itu sungguh tidak bermoral!
"Kamu, dengarkan dengan jelas." Gu Zhishen membalikkan badannya dan melotot ke mata Lin Yaxin. Suara yang bagaikan es dari jurang salju itu berkata dengan nada menekan dan perlahan.