"Namaku Gu Zhishen! Sedangkan dia..." Suara rendah dan dingin berhenti beberapa detik, tatapan gelap dan dalam yang menyinarkan sebuah keyakinan mengarah ke Yun Jianyue, dengan tegas ia mengumumkan, "Adalah satu-satunya perempuan pemilik Grup Bolun."
Nada suara Gu Zhishen yang rendah dan serak terdengar di telinga Yun Jianyue, membuat jantung kecilnya berdebar dengan sendirinya. Apalagi tatapan matanya, sangat panas bagaikan sebuah pusaran yang menghisapnya.
Ketika Lin Yaxin mendengar tiga kata "Gu Zhishen", ia pun langsung terpaku di tempat. Matanya yang cantik seakan tidak bisa mempercayai hal yang terjadi di depannya ini. Terutama saat mendengar Gu Zhishen memperkenalkan Yun Jianyue sebagai perempuan pemilik Grup Bolun, ia sungguh ingin pingsan tepat saat itu juga.
Keberuntungan seperti yang melanda pada Yun Jianyue, membuatnya bisa memiliki pria seperti Gu Zhishen.
Gu Zhishen, pria idaman setiap perempuan di kota ini!
Hanya dilirik satu tatapan oleh Gu Zhishen saja merupakan penghargaan tinggi bagi para gadis.
Namun pria sepertinya malah dimiliki oleh Yun Jianyue? Kenapa?
Gu Zhishen sekali lagi membalikkan badannya dan membawa pergi Yun Jianyue. Saat mereka melewati Su Xu, ia tidak menghentikan langkahnya dan bahkan tidak melirik satu tatapan pun kepadanya.
"Yueyue, Yueyue..." Mata Su Xu mengejar sosok Yun Jianyue. Ia mencoba memanggilnya beberapa kali, namun Yun Jianyue tidak memberikan respon sama sekali.
Lin Yaxin mendekati Su Xu dengan langkah yang cepat. Ia berjalan seakan tidak merasa bahwa kakinya yang katanya keseleo tadi masih sakit. Saat ini tangannya langsung menangkap lengan Su Xu dan dengan panik mengatakan, "Kamu dari awal sudah tahu bahwa dia adalah orang Gu Zhishen, kan! Kenapa kamu tidak memberitahuku terlebih dahulu. Apa kamu sadar? Kamu bisa saja membuatku menghancurkan masa depanku dan keluargaku!"
Orang itu adalah Presdir Grup Bolun, Gu Zhishen. Orang yang memiliki kekuasaan baik pada kalangan mafia maupun kalangan polisi!
Sekarang ini, ia telah menyinggung kekuasaannya, keluarga Lin dan kehidupannya bisa saja akan berakhir dalam sejenak!
Su Xu mengerutkan alis matanya, tidak menyembunyikan keengganan terhadap Lin Yaxin, dengan dingin ia berkata, "Ada hubungan apa denganku? Semua ini terjadi karena kesalahanmu sendiri. Kalau memang keluarga Lin dihancurkan, itu juga gara-gara dirimu sendiri!"
Setelah berkata acuh seperti itu, Su Xu langsung pergi dan tidak peduli dengan panggilan Lin Yaxin.
Lin Yaxin sangat marah sampai meloncat-loncat di pintu masuk pameran ini.
Sedangkan rekan kerja Yun Jianyue, mereka sekarang masih belum bisa kembali ke dunia nyata karena kejadian yang mengejutkan tadi.
Yun Jianyue baru sadar ketika Gu Zhishen memeluknya duduk di dalam mobil. Ia pun kemudian melakukan perlawanan, "Apa yang kamu lakukan! Lepaskan aku, aku masih harus kerja!"
Posisi Yun Jianyue saat ini adalah sedang duduk di kedua kaki Gu Zhishen, sehingga ketika Yun Jianyue bergerak-gerak dengan pantatnya, secara otomatis ia telah menggesekkan bagian vital Gu Zhishen. Sentuhan lembut itu membuat napasnya mendesah.
"Jangan bergerak!" Kedua lengannya memeluk erat badan yang lembut ini di pelukannya, matanya yang gelap menatap ke wajah pucatnya. Di dalam hati Gu Zhishen, ia merasa kaget dengan respon fisiologisnya terhadap Yun Jianyue.
Gu Zhishen bukanlah pria yang memiliki nafsu berat dalam hal percintaan. Ia bahkan jarang memiliki pasangan perempuan di sampingnya. Bila tidak, ia pasti sudah mendapat pasangan saat sudah berumur 32 tahun.
Yun Jianyue mendengar suara Gu Zhishen yang berat. Sepertinya pria ini sedang marah. Hal ini justru membuat Yun Jianyue diam dan takut.
Gu Zhishen memerintah supirnya menjalankan mobil ini dengan segera.
Yun Jianyue kemudian baru menyadari bahwa yang menyetir hari ini adalah Cheng Yufei. Mendengar Gu Zhishen mau membawanya ke rumah sakit, ia langsung menjawab, "Aku tidak apa-apa, tidak perlu ke rumah sakit! Kamu turunkan aku, aku mau kembali bekerja dulu!"
"Kita ke rumah sakit dulu, kalau memang tidak ada masalah besar maka aku akan membawamu pulang ke sini lagi."
"Tidak..."
"Diam!" Tanpa menunggu jawabannya, Gu Zhishen langsung melihatnya dengan tidak sabar. Ia paling tidak suka mengulangi kata-katanya, juga tidak suka dengan perempuan yang tidak mendengarkan kata-katanya.
Yun Jianyue langsung menutup mulutnya dengan erat dan tidak berani bergerak dalam pelukannya. Sekarang ini sepasang mata Yun Jianyue hanya bisa memancarkan rasa kasihan pada dirinya sendiri.
"Kenapa?" Melihat Yun Jianyue begini, seolah-olah ia yang berbuat jahat kepadanya.
Dengan nada yang kecil Yun Jianyue menjawab, "Aku boleh bicara?"
Gu Zhishen terdiam seketika, sepertinya nadanya tadi terlalu keras dan telah menakutkannya, kemudian ia pun menganggukkan kepalanya.
"Apa aku boleh menelpon supervisorku sebentar? Dia masih belum tahu kalau aku telah meninggalkan ruang pameran. Sesuai peraturan, kami tidak boleh meninggalkan posisi tanpa persetujuan atasan." Yun Jianyue menjelaskannya dengan hati-hati.
"Setelah kejadian tadi, kamu kira siapa lagi yang tidak tahu bahwa kamu adalah kekasihku?"
Aku adalah kekasihnya?
Telinga Yun Jianyue diam-diam memerah setelah mendengar kata-katanya. Dalam hatinya ia membantah, 'Siapa yang kau sebut kekasihmu, siapa!'
Kemudian Yun Jianyue tiba-tiba menjerit dengan putus asa, "Matilah aku!"
Gu Zhishen mengerutkan alisnya yang tajam. Belum sempat bertanya, ia sudah mendengar suara getirnya lagi, "Mereka tidak tahu kalau aku adalah anak perempuan dari Yun Xiaotian, namun sepertinya mereka juga tidak perlu tahu lagi sekarang!"
Karena label istri Gu Zhishen jauh lebih menggegerkan dibandingkan dengan label putri dari Yun Xiaotian!
Tatapan Gu Zhishen terhadap Yun Jianyue pun berubah. Ternyata istrinya ini telah bekerja pada perusahaannya selama tiga tahun namun tidak ada yang tahu kalau dirinya adalah putri dari Yun Xiaotian!
Meskipun Perusahaan Keluarga Yun tidak sebanding dengan Grup Bolun, namun juga termasuk salah satu perusahaan besar di kota Harbin. Banyak elit muda dari keluarga kalangan atas yang ingin menikahi putri Keluarga Yun. Bila tidak, ia juga tidak akan memilih putri Keluarga Yun sebagai pasangan hidupnya.
Kemudian Gu Zhishen berpikir lagi, kalau rekan kerjanya tahu bahwa Yun Jianyue adalah anak perempuan Yun Xiaotian, maka kejadian tadi juga tidak akan terjadi.
Tiba-tiba Gu Zhishen merasa perempuan ringan yang duduk di kakinya menjadi berat, dengan dalam ia menyadari bahwa Yun Jianyue berbeda dengan Yun Siwan.
Sangat berbeda.
Mobil Gu Zhishen berhenti di parkiran bawah tanah rumah sakit. Gu Zhishen langsung membawa Yun Jianyue masuk ke elevator khusus dekat rumah sakit dan naik ke lantai paling atas.
Yun Jianyue merasa canggung di pelukannya, dengan ringan ia berkata, "Kamu boleh biarkan aku jalan sendiri, kakiku tidak terluka."
Namun Gu Zhishen hanya melihat ke angka elevator dan tidak merespon ucapan Yun Jianyue.
Yun Jianyue yang sudah tahu bahwa dirinya telah diabaikannya, ia hanya bisa memasang ekspresi cemberut, 'Ya sudah, bukan aku juga yang merasakan capeknya.'
Gu Zhishen memeluk Yun Jianyue ke ruang Direktur rumah sakit, ia langsung membuka pintu ruang Direktur tanpa mengetuknya dulu.
Suara kesal yang serak dan rendah pun terdengar dari ruang Direktur, "Kurang ajar! Apa Anda tidak tahu kalau mengetuk pintu itu adalah salah satu etika sopan santun..."
Pria yang duduk di kursi kulitnya langsung mengecut ketika melihat jelas orang yang memasuki ruangannya itu. Ia langsung mendorong perawat yang duduk di kakinya dan tersenyum kepada Gu Zhishen, "Kak, kok bisa ke sini?"
Matanya memberikan kode agar perawat itu meninggalkan ruangan, perawat itu merapikan bajunya dan membalas tatapannya itu. Sepertinya ia sedang tidak senang karena telah diganggu oleh orang luar, namun ia tetap keluar dari ruang Direktur ketika pria itu menghibur dengan matanya.
"Lao Er, cepat periksa bahunya, bagaimana kondisinya?" Gu Zhishen dengan lembut meletakkan Yun Jianyue ke sofa kulit yang ada di ruangan ini.
Pria itu langsung mengeluh dengan tidak puas, "Sudah banyak sekali aku katakan padamu, jangan panggil aku Lao Er tapi Chang'an." Kata-kata itu berhenti dan kemudian ia terkejut lagi, "Kak, kamu membawa perempuan ke ruanganku, apa matahari baru saja terbit dari barat?"