Cheng Yufei melihat ke arah Zhu Jingyi yang sedang semangat karena ia telah menjatuhkan Su Xu. Ia mengangkat alisnya sedikit dan langsung berjalan menuju mobil untuk memerintah supir membawa Nyonya ke rumah keluarga Yun.
Sedangkan Zhu Jingyi, melihat Su Xu yang masih berbaring di lantai karena masih tidak percaya dengan situasi ini, "Cuih! Mampus!" setelah memarahinya ia pun pulang dengan taksi.
Di dalam mobil, Yun Jianyue melihat ke pemandangan luar jendela yang menghilang karena berjalannya mobil ini. Saat ini hatinya tetap merasa sedikit berat dan lesu.
Jika kita memelihara seekor anjing saja, maka kita akan merasa sedih saat kehilangannya. Apalagi seorang pria yang telah berkencan dengan Yun Jianyue selama tiga tahun, pasti masih ada yang mengganjal di hatinya.
Yun Jianyue akhirnya mengambil napas dalam-dalam dan menghela napas dengan berat.
Cheng Yufei yang duduk di samping supir, memandang ke Yun Jianyue dari waktu ke waktu lewat kaca spion. Ia sungguh tidak menyangka kalau presiden Gu akan menikahi adik perempuan Yun Siwan.
Apalagi saat dibandingkan dengan Yun Siwan, Yun Jianyue tampaknya adalah gadis yang memiliki daya tarik yang biasa.
Pada saat Yun Jianyue kembali ke rumahnya, Yun Xiaotian masih berada di perusahaannya, sedangkan Chen Xiaoxiao sedang berkumpul dengan teman-temannya. Ketika ia kembali ke kamarnya, panggilan telepon dari Zhu Jingyi pun datang.
Di ujung telepon Zhu Jingyi dengan semangat menjelaskan bagaimana Su Xu dilemparkan ke bawah lantai oleh Cheng Yufei, dan bagaimana ekspresi wajah Su Xu setelah itu.
Yun Jianyue langsung berbaring di atas tempat tidurnya. Ia tidak bisa merasakan kesenangan Zhu Jingyi. Ia menjelaskan kejadian yang terjadi dalam dua hari ini kepada Zhu Jingyi.
*****
Setelah mendengarkan ceritanya, Zhu Jingyi malah merasa bahwa itu adalah hal yang luar biasa. Dengan kejadian yang terjadi pada Yun Jianyue, dengan khawatir dan ragu ia bilang, "Jianyue, kamu bilang bahwa Gu Zhishen merasa sangat malu karena kakakmu telah melarikan diri dari acara pertunangan mereka sehingga membuatmu sebagai cadangan penggantinya. Apa dia ingin menyiksamu dan membalas kebencian terhadap kakakmu melalui dirimu?"
Yun Jianyue terdiam.
Masa seperti ini perkembangannya..?
Zhu Jingyi berkata lagi, "Tapi dia itu adalah Gu Zhishen loh! Kekasih yang sempurna di hati semua perempuan. Bahkan aku rela jika disiksa olehnya! Dan kemungkinan juga ketika ia menyiksamu, pelan-pelan ia melihat sisi baikmu dan kemudian jatuh cinta kepadamu..."
Seketika dalam pikiran Yun Jianyue memunculkan gambaran Gu Zhishen sedang menganiaya dirinya, tidak memberikan makan kepadanya, tidak membiarkannya tidur, dan setiap hari harus mengepel lantai mengerjakan pekerjaan rumah. Tanpa sadar ia pun merinding memikirkan semua itu. Dengan nada mau menangis ia berkata, "Jingyi, aku mau cerai dengannya, harus!"
Ia tidak ingin menjadi target balas dendam Gu Zhishen!
Zhu Jingyi menghiburnya dengan mengatakan bahwa pria itu adalah Gu Zhishen, Pasti banyak perempuan yang menginginkan Gu Zhishen, walaupun akhirnya disiksa dan dibuat sebagai objek pelampiasannya saja. Hak itupun merupakan sebuah penghargaan, jangan Yun Jianyue merasa tidak puas.
Yun Jianyue dengan tegas menolaknya, ia tidak memiliki kecenderungan menganiaya diri sendiri, apalagi dianiaya oleh orang lain.
Pembicaraan mereka berlanjut panjang sehingga ia pun tidak sempat mandi dan tertidur tanpa menutup panggilan teleponnya..
Gu Zhishen yang jauh di Melbourne, mendapat laporan kalau Cheng Yufei sudah mengantar Yun Jianyue pulang ke rumahnya. Mengingat luka yang ada di lutut kakinya, ia pun membuat panggilan kepada Yun Jianyue untuk mengingatkannya mengobati lukanya.
Namun hasil dari dua panggilan yang dilakukan Gu Zhishen dibalas dengan panggilan yang sedang berlangsung.
Cheng Yufei melapor bahwa ketika ia menjemput Yun Jianyue, ada seorang pria yang tidak ingin melepaskan Yun Jianyue pergi, sepertinya orang itu adalah mantan pacarnya.
Gu Zhishen mengingat malam itu ketika mereka berada di bar, Yun Jianyue yang mabuk, mulutnya selalu memanggil nama 'Su Xu'. Alis tajamnya perlahan-lahan mengerut.
Ia melakukan panggilan kepada Cheng Yufei, "Kamu investigasi latar belakang pria yang bernama Su Xu itu."
Malam ini Yun Jianyue bermimpi lagi.
Di dalam mimpi, ia dikurung di dalam sebuah rumah besar yang kosong oleh Gu Zhishen, tangannya memegang sebuah kain lap dan sedang berlutut mengepel lantai dengan kain lap itu terus-menerus.
Gu Zhishen berdiri di sampingnya. Sambil memukulnya dengan cambuk, ia berkata dengan ganas, "Cepat pel, bersihkan semuanya, jangan malas! Kakakmu berani-beraninya melarikan diri dari acara pertunangan, membuatku begitu memalukan di depan para tamu, aku akan membuatmu mengepel lantai seumur hidup!"
Yun Jianyue meminta ampun sambil menangis. Ia tidak mau, tidak mau…...
Besoknya, Yun Jianyue menghadiri rapat perusahaan dengan dua buah mata panda di wajahnya. Rekan-rekannya menertawakannya bahwa jangan-jangan ia merindukan pacarnya hingga tidak bisa tidur.
Yun Jianyue hanya tersenyum tidak memberikan penjelasan apapun. Saat ia duduk di depan komputernya, ia memikirkan Su Xu. Seketika hatinya masih terasa sedih..
Semua rekan kerjanya tahu bahwa ia memiliki pacar ketika baru masuk ke perusahaan ini. Namun ia sudah diputuskan oleh Su Xu, bukan hal yang perlu dibanggakan juga, tidak ada perlunya mengumumkannya!.
Waktu yang diperlukan untuk menyediakan pameran perhiasan kali ini sedikit mendesak. Setelah istirahat makan siang dipangkas dan digunakan untuk mengadakan rapat kelompok, sorenya harus melapor kepada supervisor. Ia mendapat tugas untuk membuat proposal dalam waktu tiga hari. Dalam proposal itu harus terdapat hasil survei jalur perjalanan dan dekorasi lokasi pameran.
Dalam lima hari kedepannya, Yun Jianyue pada dasarnya mengucapkan selamat tinggal kepada tempat tidurnya yang empuk dan besar untuk lembur dengan para rekan di dalam perusahaan.
Segalanya begitu mendesak namun tetap berjalan lancar. Setelah beberapa kali percobaan, hasilnya adalah faktor keamanan pameran sangatlah sempurna.
Pameran perhiasaan berlangsung selama tiga hari, Jumat sampai Minggu. Pada tiga hari ini sangatlah penting, semua rekan tidak boleh meninggalkan lokasi pameran sama sekali. Selain itu, juga akan ada kamera pengawas yang bersiaga selama 24 jam untuk melindungi keamanan perhiasan.
Yun Jianyue adalah seorang teknisi, ia dan beberapa rekan kerjanya sedang duduk di ruang pemantauan menatap puluhan layar kamera pengawas. Mereka mengawasi setiap sudut aula pameran untuk memastikan tidak ada masalah yang terjadi.
Pada siang hari, suasana masih bisa terbilang santai. Namun begitu menjelang sore, aula pameran semakin ramai. Meskipun setiap tamu yang hadir telah diperiksa dengan ketat terlebih dahulu, tetapi tetap tidak boleh lengah. Untuk lebih waspada lagi, supervisor mereka memanggil dua orang dari ruang pemantauan untuk membantu di lapangan.
Dua rekan kerja lainnya tidak ingin berdiri bagaikan dihukum berdiri, juga tidak ingin melihat wajah orang kaya yang sombong. Sedangkan Yun Jianyue adalah perempuan, lebih tidak mudah dipersulitkan sehingga secara alami ia yang diutus pergi ke aula pameran secara langsung.
Yun Jianyue memakai kemeja putih dengan jas hitam di luarnya, pada belakang jasnya ada sebuah busur tulle berwarna hitam. Pakaiannya ini membuat penampilannya terlihat sederhana namun tidak kaku. Ia tidak suka memakai sepatu hak tinggi sehingga dibawahnya hanya mengenakan sebuah sepatu kulit dasar hitam, membuatnya tidak terlalu capek bahkan untuk berdiri lama.
Setelah membimbing dua orang gadis kaya ke kamar mandi serta mencarikan ibu dari gadis kecil yang tersesat. Masih banyak hal yang Yun Jianyue lakukan, ia bahkan harus berhadapan dengan tiga orang pria yang kebetulan tertarik kepadanya. Meski demikian, pada akhirnya waktu pameran perhiasan sudah hampir selesai.
Komunikator yang ada di telinganya kemudian terdengar suara rekan yang berada di ruang pemantauan, sepertinya ada masalah yang terjadi di pintu masuk. Operator itu meminta Yun Jianyue untuk melihat ke lokasi.
*****
"Apa yang terjadi?" Yun Jianyue sampai ke pintu masuk dan bertanya kepada rekan kerjanya yang ditugaskan di sana.
"Sekarang sudah melewati jam kunjung pameran, namun kedua tamu ini memaksa mau masuk ke aula pameran."
Yun Jianyue mengangkat kepalanya dan melihat ke arah dua tamu itu, kemudian tatapannya pun sedikit terkejut.
Pasangan tamu yang memiliki konflik dengan rekan kerjanya adalah mantan pacar Yun Jianyue, Su Xu bersama pacar barunya.
Pacar baru Su Xu melihat Yun Jianyue yang ada di depannya ini. Jejak merendahkan tergambar pada matanya yang cantik, dengan sengaja ia memeluk lengan Su Xu dengan erat.
Su Xu tidak menyangka ia bisa bertemu dengan Yun Jianyue di sini, secara sadar ingin melepaskan tangan yang memeluk lengannya namun tidak berhasil.
"Jam berkunjung pameran hari ini telah selesai, silahkan kembali lagi esok harinya." Rekan Yun Jianyue dengan sopan dan ringan mengatakan peraturan pameran.
"Kenapa aku tidak bisa masuk sekarang? Apa kalian tahu, kebanyakan perhiasan yang ada pada pameran ini, siapa perancang perhiasannya? Aku, Lin Yaxin! Aku membawa pacarku melihat hasil perhiasanku sendiri, apa masih harus ada peraturan waktu?"
Teguran yang arogan menyiram kepada Yun Jianyue dan rekan kerjanya oleh Lin Yaxin.
Sedangkan Su Xu yang berdiri di sampingnya menatap situasi ini dengan dingin, ia tidak memiliki niat untuk bertindak apapun.
Sayangnya, rekan kerja Yun Jianyue yang tiba-tiba teringat dengan Su Xu, dengan kaget ia berkata, "Jianyue, dia itu bukannya pacarmu?"