Andrew,Toni,Ryo, Jacob dan candra sedang ngumpul dikafe. Andrew memesan beberapa bir dan beberapa makanan ringan . mereka asyik ngobrol kesana kemari tentang apa pun dari perempuan cantik, onderdil mobil sampai kegosip Andrew yg lagi hitz di media online .
tapi Candra hanya sesekali ikut nimbrung mereka tertawa cekikikan .... seperti biasanya Candra asyik menghisap rokok dan kadang mengobrol dengan beberapa kenalan yg ada dikafe.
"aku denger kamu mau buka lestoran dikemang???"tanya toni sibule dgnmata biru yg menawan
"yaaaa..... rencana sih gitu"kata Andrew sambil meminum birnya
"gosip yg beredar Candra jadi karyawan kamu????"tanya Ryo yg bermuka blasteran Arab memastikan
melirik Candra yg asyik ngobrol dengan beberapa wanita bule
"yaaaa .... kerja sama sih ..... bukan karyawan .... 40%kan saham dia dan beberapa asisten dia yg bawa juga"jelas Andrew "kita cuma modal nama dan tempat"
"jadi kalian sekarang udah damai donk????"tanya Jacob penasaran( pria cainis yg mirip artis Korea)
Candra yg mendengar tersenyum tipis
"kita berhubungan kok"sangkal Andrew
"jadi kalian memang sudah berteman baik lagi????"Toni memeluk Candra dari belakang
"sudah ..... buktinya aku disini "kata Candra santai
Andrew terdiam
("sial Candra memang slalu bisa menguasai keadaan,tanpa perlu menjatuhkan lawan)
"ohya..... aku mau ke midlevel nih kalian ikut"ajak Jacob berkemas dan memanggil pelayan
"aku ada rapat besok ,jadi g bisa lanjut '"candra berdiri dan memberikan kartu debit
"biar aku yg bayar"melihat pelayan yg bingung menerima dua kartu
"aku ma Ryo masih ada urusan kayaknya kita balik deh ke studio musik"
"lahhhh ..... terus balikku sama siapa ??? kalau kalian punya acara lanjutan"Andrew baru sadar kalau tadi dia di jemput Jacob untuk pergi bermalam minggu
"pesen taxi online aja "usul Jacob
"mana mau dia naik taxi online yg g kejamin kebersihan nya"
terdiam memikirkan jalan keluar
"yaaa udah bareng aku aja,aku bawa helm cadangan kok"tawar Candra karena tau andrew anti naik angkutan umum termasuk taxi
"setuju"jawab Jacob Ryo dan Toni
"selain searah kalian juga bisa mengenang masa-masa SMA kalian yg nakal"goda Ryo
semua tertawa mengingat nya
Andrew hanya mencibir tapi akhirnya dia tidak punya pilihan kecuali dengan Candra
akhirnya setelah mereka selesai ngobrol di parkiran mereka pun bubar ke tujuan masing-masing
Dengan kecepatan maksimal dan keahlian candra menerobos jalan yg macet akhirnya mereka sudah sampai di pintu utama kompleks perumahan Andrew yg elit,
"pelan woey kalau gak mau di tegur satpam"Andrew mengingat kan
"kadang otakmu sedikit berfungsi dengan baik"puji Candra melihat Andrew dari kaca spion
Andrew hanya tersenyum mendengar ucapan Candra yg selalu menyentilnya
Candra pun agak mengurangi kecepatan motornya, sekilas pasti di melihat sosok yg ia kenal berjalan beriringan dengan seorang laki-laki ditrotoar jalan kompleks sambil tertawa cekikikan,
("mereka begitu akrab??siapa laki-laki itu????mmmmm....Aku harap Andrew tidak sadar kalau perempuan itu .....")
"Ngapain bocah itu keluar malem malem ????"kata Andrew sambil menoleh kebelakang
("gawat Andrew menyadari kalau itu anya")
"Stop!!!!" perintah Andrew
Candra mengurangi kecepatan motor untuk berhenti namun beberapa detik kemudian ia berubah pikiran tangannya memutar kuat stang dan Motor pun berlari bagai pembalap profesional
Andrew hanya berteriak teriak memaki Candra yg mengabaikan perintah nya
"Jangan menutupi kesalahan seseorang dengan pura pura tidak tau"kata Andrew turun sambil menyerahkan helm ke Candra
"Sebaiknya apa yg dilakukan harus dipikirkan terlebih dahulu"kata Candra memutar arah dan pergi
Dengan kesal Andrew masuk di sambut pak Asep di gerbang.
"Kenapa kamu ngijinin orang yg tak dikenal membawa pergi orang-orang ku??!!!"tanya Andrew kesal
"laki laki itu teman sesama supir dikantor "jelas pak Asep
"aku tidak mau tau dia supir atau apa pun pangkatnya,yg jelas aku tidak mengijinkan siapa pun keluar membawa orang orang ku sampai larut malam, kecuali kamu sudah bosan Bekerja" pergi dengan kesal.
pak Asep tidak banyak berkomentar
melihat jam
"jam 10.00 bukan larut malam "gumamnya lirih sambil masuk ke pos lagi
Candra memperlambat kecepatan,
Mengamati Anya dan Agus secara dalam
("Jika aku menyapa di depan laki laki itu tidak ada bedanya aku dengan Andrew yg bodoh") tersenyum.
Dan pergi begitu saja
"Jadi nanti biar Bobi atau pak Asep yg mengantarkan mu kedepan "kata Anya tersenyum
"Gak usah repot-repot aku terbiasa jalan kaki seperti ini "kata Agus menatap dalam Anya
"Jadi besok kamu libur?? Mau pergi kemana???"tanya Agus
"iya besok aku libur
Mmmm.....
aku dirumah aja seperti biasa mempersiapkan diri untuk hari Senin "mengaitkan tangan di belakang
"Apa hari hari mu berlalu seperti itu saja ???" tanya Agus heran
Anya nampak berfikir
mengangguk
"Gak bosen????"
Berfikir lebih keras
menggeleng
("Selama ini selain urusan Andrew dan pulang kampung dia tidak pernah pergi menghabiskan waktu untuk keluar kecuali ada reuni teman atau pun hal penting ")
"Apa kamu mau menemani ku ke kota tua besok??"
"Kota tua???"
("dulu waktu aku belum kerja bersama Andrew aku sering banget nongkrong disana bersama Nadin,rela panas panasan naik kereta cuma pengin dianggap keren karena udah tau semua tentang kota Jakarta,tapi sejak aku jadi asisten Andrew jangankan ke kota tua jalan di luar seperti ini pun bisa diitung pake jari")
"maaf Agus aku gak bisa,lain kali aja yaaaa"menolak dengan halus
"Ok..... bener yaaaaa????
Kalau ada waktu kamu mau jalan ma aku lagi"penuh harap
("Dasar Laki laki slalu banyak maunya jika 1 kali dituruti") terpaksa tersenyum dan mengangguk
"Ehhh udah sampai aja yaaa....gak kerasa.padahal lumayan jauh loh"menunjuk pintu gerbang
Agus nampak tak senang
Terdiam agak lama
Mendekat
Menarik Anya
Saling berdekatan
Sedikit merendah kan wajah untuk bisa sejajar dengan wajah Anya
namun ....
"Anyaaaaaa!!!!!"teriak pak Asep sambil berlari menghampiri nya
"Sial!!!"umpat Agus menoleh kearah pak Asep
Anya yg tiba tiba terpaku dengan pesona agus kaget dan mundur
("Hampir saja ")
"Den Andrew mencarimu "kata pak Asep ketika sudah dekat
"Dia sudah pulang ??"masih sedikit linglung
"Maaf mas Agus .... Anya harus Segera balik kerumah "berkata dengan sopan sambil sedikit menunduk kan badan
memandang anya yg masih tanpa ekspresi
"Terimakasih Agus udah nraktir aku makan dan terimakasih juga semuanya"Anya tersenyum kecil
"Sama-sama Anya ,nanti aku kabarin kalau aku udah nyampai rumah"Agus nampak berharap
Anya mengangguk dan kemudian pergi bersama pak Asep yg sudah lebih dulu .
tanpa menoleh ia pun hilang di telan pagar rumah Andrew yg besar bagai kan benteng pertahanan
"Apa yg aku lakukan tadi ???? Dasar bodoh,kenapa tiba tiba pesona agus begitu menarik perhatian ku "memukul kepala sendiri mengingat dia Hanya diam ketika hendak di cium Agus
"Apa itu??!!!!"tanya andrew dengan nada tinggi
Anya kaget bukan kepalang
("kenapa tiba-tiba dia muncul dihadapan ku, bukanya tadi gak ada orang ??")menatap dalam Andrew yg masih saja mengincar kotak yg ia bawa
"Apa ???? Ini????"menunjukkan kantong yg ia bawa
Andrew berdiri dan menghampiri Anya
Merebut dan melihat
"Jangan kepo" merebut kembali
"Selera mu makin kesini makin rendah saja
"Andrew berbalik badan dan menaiki anak tangga
("Apa dia melihat aku jalan sama agus?????atau pak Asep sudah melapor???ahhh terserah lah bodo amat")
Pura pura cuek dan pergi kekamar sendiri
Menoleh
"bodoh,dia tidak akan peduli dengan sikapku"kesal dan berbalik turun mengikuti Anya masuk kamar
Anya tak peduli ia asyik membuka dan mencoba tasnya sambil bergaya di cermin .
Andrew menatap dengan sangat marah
"Tas yg cantik"kata Anya sengaja sambil melenggak lenggokkan badanya bak modeling
menghampiri melihat
Merebut dan membuang ke lantai
"Kamu gak boleh berteman dengan supir itu !!!! Apalagi menerima barang murahan seperti ini,"
Tanpa ekspresi mengambil tas yg terlempar
"Bukan urusan mu"
duduk di pojok ranjang sambil memeluk tas
"kenapa kamu slalu berbuat seenaknya saat siapa pun mendekati ku?????"Anya berdiri dan menatap Andrew tajam
"aku hanya ingin melindungi mu"jawab Andrew mendekat
"melindungi ku????apa kamu gak salah ucap???kamu sama mereka apa bedanya ????"Anya menolak tangan Andrew
"setidaknya kamu memilih laki laki yg kualitas nya diatas suamimu" Andrew mencoba mengingat kan Anya
Anya menangis terduduk lemas di lantai
("Benar bukan waktunya untuk bermain main dengan hal yg bodoh,aku harus ingat tujuanku pergi dari rumah"
Mendekat
Memeluk
"Aku hanya ingin kamu jatuh dilaki laki yg lebih baik"bisik Andrew sambil mencium kepala Anya
"apa bedanya kamu dengan mereka????"tanya Anya lagi
"aku peduli sedangkan mereka hanya memanfaatkan keadaanmu yg kosong saat ini"
"apa kau menyukai ku????"tanya Anya serius
melepaskan pelukan berdiri dan duduk di ranjang
"kamu pikir ini novel romantis,bos menyukai asistennya"berkata dengan gaya bosy
"tapi kamu seenaknya saja memeluk, menciumiku dan memperlakukan aku sesuka hatimu" kata Anya protes
"aku sudah menggajimu 7x lipat dari gaji seorang asisten,aku berhak melakukan apapun pada mu?????"
"jadi apa bedanya kamu sama mereka????? kamu malah lebih kejam !! selain memperlakukan aku sebagai seorang asisten aku seoalah olah wanita simpanan mu yg bebas kamu apain aja"Anya mulai ngotot
berdiri berjalan kearah pintu
"sudah malam .... aku lelah .... ganti pakaian mu dan temani aku tidur "kata Andrew menutup pintu
Anya dengan kesal melempar tas kearah pintu
****"""****
Orang orang nampak sibuk dengan pembukaan lestoran baru Darwis grup,selain keluar besar darwis, karyawan rekan bisnis ada beberapa anggotanya parlemen juga datang. Nyonya Darwis Teresa Darwis sibuk mengobrol dengan beberapa kalangan ditemani anak laki-laki satu-satunya Andrew Darwis .
"Kenapa kamu cuma ongkang ongkang kaki disini ???"tanya Rudi sambil menghisap rokok dalam dalam
"Kalau acara kaya gini mana mungkin aku kepake"sahut Anya
"Oh iya yaaa kamu sama aku kan 11 12 sebenarnya"
"Itu kamu ngerti"
"Anya "
"Iya"
"Kamu kan g bisa masak ..... Gak tertarik liat si Candra masak"
"Pengin sih tapi didalam ribet ,yg ada aku nanti diusir lagi"menyruput teh kemasan botol
Mereka terdiam lamaaaaaa
"Wahhhhh ....itu taniya yaaaa???"berdiri sambil celingukan
"Iya kenapa ???"
"Aku kedalem dulu deh liat bawang merah siapa tau ada yg habis" buru-buru pergi
"Banyak alesan bilang aja mau menghindar"Rudi tersenyum melihat tingkah Anya,anya menjulurkan lidah dan berlalu
"Hai rud"sapa Agus mendekat
("Untung aja keburu masuk kalau gak aku yg bakal repot diintrogasi bos") bernafas lega
"Ngopi -ngopi "tawar Rudi
"Udah ngopi tadi"mengeluarkan beberapa bungkus rokok
"Walah gak usah repot-repot"
"Ahhhh gak apa apa anggap saja ucapan terimakasih"
Rudi tersenyum ("lumayan buat besok,hahaha jual temen .... Tapi apa Agus gak tau kalau pagi tadi aku datang ke rumahnya nganterin paketan?? Tanya gak yaaaa?") berfikir keras
"Tadi pagi aku kerumah mu"
"Kerumah ku"Agus kaget
"Ngapain????"
("Rudi tau rumah aku?????") Memucat
"Ada bingkisan buat anak kamu "
"Bingkisan????"bingung "dari siapa ????"
"Dari Darwis grup lah masa dari aku "jawab Rudi gokil
"Darwis grup????"
"Coba kamu tanya bini kamu aja kalau gak percaya"Rudi menyeruput kopi nya
"Kok kamu tau rumah aku"Agus masih penasaran
"Yaelah cari rumah kamu mah gampang ,jangankan rumah kamu itu tikus dilobang kalau suruh nyari pasti ketemu"Rudi masih menjawab dengan gokil
"Tunggu yaaaaa"Agus menelpon dan pergi menjauh
("Kenapa dia sekaget itu,terus kenapa Darwis grup ngasih bingkisan dia,apa semua ini ada hubungannya dengan Anya???)
"Bodo amat lah yg penting udah dapet duit dapet rokok pula"tertawa senang
Didalam
"Anyaaaa sini"seseorang melambaikan tangan dengan berbisik
"Sinta ?"
Datang menghampiri sinta yg lagi duduk di kursi tamu.
"Tumben kamu gak repot??"tanya sinta ketika Anya sudah duduk
"Aku gak kepake "jawab Anya
"Kapan kalian datang dari Lombok???"
"Baru tadi pagi"
"Caroline mana "
Sinta menunjuk Caroline yg sedang menggandeng Andrew
"Makin lama makin mesra"bisik Sinta
"Iyaaa ..... Aku Seneng deh, akhirnya Andrew ketemu pujaan hati nya"jawab Anya tulus
("Kenapa muka dia happy gitu ???)Sinta merasa bingung
"Kamu ikut gak ke Eropa???"tanya sinta lagi
"Eropa????kapan ????"
"Minggu depan kan mereka berdua ke Eropa"
"Ohhhh kalau mereka berdua aku nggak mungkin donk diajak"tersenyum senang
("Yesss akhirnya aku bisa bebas")
"Apa Andrew bisa tidur jika kamu gak ada??"pancing Sinta
Terdiam
"Caroline kan ada"
"Kamu yakin Caroline bisa jagain Andrew seperti kamu jagain dia"
("Dulu Jessica bisa jagain dia tapi setelah itu dia menuntut untuk dinikahi,dan g tau kenapa Andrew menolak, padahal menurut dokter Jessica masih perawan dan akhirnya mereka putus")
"Andrew sering kok jalan sendiri sekarang"jawab Anya yakin
"Tapi kalau dia ke luar negeri bisa tidur sendiri kenapa dia masih mau ditemenin sama kamu dijakarta????apa sebenarnya Andrew udah sembuh dari EDD (emosional dependency disorder)???"tanya sinta lagi
("Selama ini aku gak pernah kepikiran kearah situ...apa Andrew sebenarnya sudah betul betul sembuh dan dia hanya berpura pura takut tidur sendir")merasa pusing
"Aku kurang mengerti kondisi Andrew terakhir kali dokter bilang 6bulan yg lalu memang sudah ada peningkatan yg baik tapi setelah itu aku jarang ikut kedokter"menunduk
"Anya apa gak lebih baik kamu ikut aja, sebenarnya aku terlalu takut jika nona Caroline tidak bisa menjaga nya dan sesuatu yg tidak diinginkan terjadi"bujuk Sinta
"Entahlah..... Aku tidak bisa meminta maupun menolak"jawab Anya
("Sial ternyata dia semakin pintar saja") mencoba tersenyum