Chereads / Asisten / Chapter 8 - Pulang

Chapter 8 - Pulang

Lia naik ke lantai atas membawakan beberapa baju yang di minta Caroline.

Ini adalah ke dua kalinya Lia naik keatas ,

Membuka pintu kamar Andrew nampak Caroline sedang duduk di ranjang hanya berbalut handuk sambil mengomel di telepon bahwa baju yang di pakai semalam belom kering di cuci Anya.

Menaruh baju di ranjang ,

"Non ini baju yang tersisa di lemari bawah"

Caroline mengaguk dan memberikan isyarat tangan untuk pergi meninggalkannya.

Lia pun keluar kamar.

"Lia "Panggil Caroline berlari kearah pintu.

"Iyaaaa"Berbalik badan.

"Bajunya gak ada yang muat , Terlalu kecil jadi kamu balikin aja yaaaa,.....Maaf "Mencoba menarik senyum di bibirnya yang tipis dan berwarna merah.

Menatap dengan kesal.

("Di kasih tahu ngeyel,Jelas gak muatlah ini loh ukuran badan Nara mana bisa dipakai Caroline yang berukuran S(Semok di bagian dada) ")Masuk kamar mengambil kembali baju yg sudah di coba oleh Caroline.

"Lia nanti kalau meneger aku datang kamu suruh naik aja yaaaa...."

"Baik"jawab Lia.

Lia pun pergi meninggalkan Caroline yang kembali menelepon.

"Kok di balikin lagi kak Lia??? Tanya Tika sambil membantu memasukan ke kamar kosong sebelah kamar Anya.

"Ukurannya terlalu kecil ,badan Dia kan semok gak muatlah"Merapikan di lemari

"Dadanya terlalu besar "Kata Tika sambil tertawa mempraktekkan dengan dua tangan di dada.

"Hahaha terlalu banyak di pencet sih jadi jumbo "Sambung Lia makin ngakak.

"Tsuuuuutttt...kalian nieh ya berisik banget"Tegur Bobi yang lewat membawa koper.

"Syiriiiiikkkkkk... Wuekssss"Mereka menjulurkan lidah kearah Bobi sambil terus tertawa.

Anya turun dari taksi online. Membawa koper kecil dengan tas ransel yang Anya dapat dari bapak Win kemarin.

"Aku gak boleh terlalu tampil mencolok ketika di rumah nanti"Sambil mencopot bulu mata yang tadi ia pakai.

Berlari kecil memasuki stasiun.

Melihat jadwal pemberangkatan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya kereta yg ditunggu pun datang.

🎶🎶🎶

Nada dering telepon.

"Hallo ,"berjalan mencari tempat duduk.

"Kamu jadi pergi????"Tanya Andrew dari seberang.

"Iya,Ini aku udah di kereta???"Menaruh koper di atas tempat duduk.

"Yaaa sudah hati hati ,kapan kamu balik ???

"nyampai aja belom balik yg bener aja pertanyaan mu???"Kesal.

"hehehe "

"Gak lucu !"

"Ohya aku udah minta Yohana buat pesenin tiket pesawat ketika balik nanti,"

"Terserah kamu yang jelas aku udah beli tiket kereta pulang pergi , Aku harap kamu mengerti dan ingat !!! Aku pulang kampung tidak ada telepon dan tidak ada perintah atau apapun yang mengganggu u karena hal-hal yang sepele"

"Siapa bosnya????"

"Tapi itu peraturannya"Menjawab cepat.

"Yaaaa sudah ..... Kamu hati-hati di jalan ingat jangan sembarang ngobrol sama siapa pun,dan jaga barang bawaan"

"Iyaaaaa baweeellll !!!"

"Oke aku pasti merindukan ciuman selamat malammu ,bye" Kata Andrew menutup teleponnya.

"Dasar menyebalkan"

Melihat kontak

Andrew Darwis

Memilih

blokir

"Kalau gak di blokir sementara waktu dia akan terus menelponku "Tersenyum jahat dan duduk dengan tenang.

03.17 dini hari

"Sangat melelahkan " Sambil mencubit pangkal hidungnya

Melirik kearah sofa yang tidak jauh dari meja kerjanya.

("Kenapa semua orang yang tidur dikamar ini seperti trenggiling yang terancam bahaya ")

Melihat sosok perempuan yang tidur terbungkus rapat oleh selimut yang sangat tebal.

Berdiri.

Menaikan suhu AC Dikamar nya yang dingin bagai kutub Utara.

Duduk kembali.

Memeriksa laporan.

("Karena karyawan bodoh itu proyek Laguna jadi banyak mengalami kerugian yang menyita perhatianku ") berfikir serius.

Meraih gelas di sebelah laptop.

("Kosong")

"Kenapa Lia membiarkan gelas kopiku kosong melompong ??!"

Menatap dengan kesal.

Berdiri kearah sofa hendak membangunkan

("Aku gak boleh seenaknya nyuruh-nyuruh ,Ingat Andrew dia bukan Anya ")

Mengurungkan niat dan berjalan keruang sebelah yang masih bagian dari kamarnya.

Menaruh kopi di alat pembuat kopi otomatis. mengambil gelas.

Terdengar suara cairan kopi turun ke gelas.

Mengambil.

Pranggggg!!!

"Sial kenapa panas !!!!"

"Ada apa bos???"Tanya Lia dengan muka acak acakan

"Gelas pecah? "Jawab Lia sendiri tanpa perintah. Langsung sigap memungut pecahan gelas di lantai.

("Bodoh,malah gelasnya yang di perhatikan ") Menahan marah dan pergi dengan kesal sambil mengibas-kibaskan tangannya yang kepanasan.

Berjalan kearah kamar mandi.

Mencari ke kanan kekiri dan membuka semua laci.

Gak ketemu.

Bakkkk!!!!!

Menendang tong sampah dengan kuat.

"Liaaaaaa!!!!!!"Teriak.

Kali ini tidak bisa menahan emosi.

Lia pun datang tergopoh-gopoh.

"Iya bos"ketakutan melihat Andrew marah.

"Ambil obat di kotak p3k tanganku tersiram air panas !!"

Lia pun membuka kotak obat yg di tempel di dinding dekat cermin kamar mandi Andrew.

"Siapa yang memasang kotak itu di situ???!!"Tanya Andrew mulai merendahkan nada bicaranya.

"Gak tau bos ,Satau saya dari dulu memang udah ada disitu"Jawab Lia ketakutan.

"Besok suruh Asep tempelin stiker kotak obat yang besar,biar semua orang tau itu kotak obat "Perintahnya sambil memberikan tangan yang terbakar ke Lia .

"Baik bos "Jawab Lia mengoleskan salep pereda nyeri di tangan Andrew.

Mengamati Lia mengoleskan obat.

"Sudah selesai "

"Terimakasih,Dan pergi tidur "Berdiri dan beranjak ke kamar lagi.

"Sama-sama bos"

"Kamu dengar tidak aku menyuruh mu tidur ???!!!"Tanya Andrew berbalik melihat Lia sibuk memungut sampah yang tadi Andrew tendang.

"Ta-ta-tapi bos "Kaget karena Lia merasa Andrew sudah pergi.

"Kamu suka banget ngebangkang kaya si Anya,Aku bilang tidur yaaa tidur, Besokkan masih ada waktu untuk membersihkan semuanya!!!"Sambil berkaca pinggang.

"Baik bos"Lia pun langsung kembali kesofa dan bersembunyi di bawah selimut.

Andrew duduk kembali di meja kerjanya.

Terlihat sangat serius.

("Besok aku mau Tika menggantikan ku untuk menemani dia tidur,Kalau begini terus caranya aku bisa mati karena jantungan ") Kata Lia yang mengintip Andrew dari celah selimut.

🍀

🍀🍀

🍀🍀🍀

Stasiun balapan kota solo

Anya menarik koper kecilnya berjalan sambil melihat kekanan dan kekiri.

("Aku sudah memberi tahunya,Harusnya dia datang menjemputku")

Khawatir.

Terus berjalan keluar.

("Sepertinya dia mengabaikan ku lagi")Putus asa.

Berjalan kearah pemberhentian bus.

"Wonogiri mbak ???"Tawar seorang kenek sopir ke Anya.

Berfikir.

Sedih.

"Langsung berangkatkan pak???"Tanya Anya.

"Iya mbak , Ayo mumpung masih ada tempat duduk "Membantu membawakan koper Anya jalan kearah bis.

"Anyaaaaaa!!!!!"Teriak seorang laki-laki yang tinggi dengan potongan rambut yang rapi.

Menoleh.

Tersenyum senang.

"Mas Ron, Pak aku gak jadi naik bis ,Itu suami aku "Meminta kopernya dan berjalan kearah Ron.

Berpelukan

"Mas aku pikir kamu gak Dateng jemput aku "Kata Anya sambil mengusap air matanya.

"Apa aku ini terlalu jahat dipikiranmu "Sambil mencium kening Anya.

"Kadang-kadang "Memeluk lagi.

"Berapa lama gak pulang kamu sepertinya kangen banget sama aku "

"Mmmmmm.....tujuh bulan "

"Lebih satu bulan saja istriku semakin manja "Menggandeng berjalan kearah parkiran mobil

di mobil.

"Mas gimana Cinta ????"Memandang serius

"Nanti kamu liat sendiri kondisinya"

"Kenapa sih kamu gak ceritain ke aku "Kesal

"Anya ... please deh kamu ngertiin aku bersikap gitu ke kamu "

"Tapi mas ,"

"Eh.... Kamu mau gak nyetir"Mengalihkan pembicaraan

"Gak ah capek "

"Hehehe kamu biasa bawa mobil bagus bawa mobil kaya gini pasti gak mau "

"Bukan gitu,Aku cape beneran"Mengamati mobil yang beda dari biasanya.

"Baru yaaaa????"tanya Anya.

Ron tersenyum

"Beneran baru ?????"

"Bukan punya aku"

"Terus kenapa kamu pake????"

"Aduhhhh Mas aku gak ngerti deh sama kamu,Biaya pengobatan cinta aja butuh perhatian ekstra kamu malah beli mobil baru ,Aku gak ngerti deh sama jalan pemikiran kamu "

"Ini cicilannya murah kok,Gaji aku masih sisa buat angsurannya"

Mencoba mengelak.

"Tapi mas..... Iiihhhhh"Memukul pahanya sendiri.

"Terserah kamu aja deh. Pokoknya aku gak mau yaaa uang yang aku tranfer buat bayar ini mobil,Aku maunya cinta yang di utamakan "Marah dan memalingkan wajah.

"Sayang maaf, Tapi selain cinta kita punya kehidupan yang harus kita teruskan juga" Meminggirkan mobil dan berhenti.

"Tapi aku mau cinta itu sembuh mas"Menangis

"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin,Aku mohon kamu jangan menyalakan diri kamu sendiri"Manarik Anya dan memeluknya.

"Aku mau Cinta sembuh"Sambil terus terisak-isak

"Dia baik baik saja,Kamu harus yakin itu "Mencium kening Anya sambil berusaha menenangkan.

Sesampainya di Rumah orang tua Ron

"kok sepi Mas????"Tanya Anya ketika mereka sudah sampai.

"Ia ibu pergi ke Jogjakarta "Kata Ron mengeluarkan koper dari bagasi belakang.

"Lusi sama bi inem juga gak ada???"

"Lusi ikut ibu kerumah sakit bi Inem libur ,"Berjalan memasuki rumah Joglo.

"Jadi Cinta gak ada di rumah dong????"Raut muka Anya yamg tadinya senang berubah kecewa.

"Gak ada "Masuk ke kamar mereka yang ada di ruang tengah.

"Mas kenapa gak bilang dari tadi kalau cinta gak di h6hnbrumah kita kan bisa langsung kesana"Anya dengan kesal melempar tasnya di ranjang.

"Udah kamu istirahat aja dulu, Nanti aku anterin kamu kerumah sakit ketemu Cinta"Berjalan dan membuka lemari pakaian.

"Mas kenapa sih kamu gitu, Aku tuh pulang buat ketemu Cinta, Kenapa kamu selalu gak jujur kalau masalah Cinta! Ingat yaaa mas aku ini ibu kandungnya aku berhak tau apa pun yang terjadi tentang Cinta"Sambil menangis.

"kamu tenang aja, Cinta baik-baik aja, Tapi sekarang aku belum bisa anterin kamu ke Jogjakarta aku masih ada dines malem "Mengambil tas ransel kerjanya.

Anya mengambil tas dan kunci mobil.

"Mau kemana kamu????"

"Aku mau ke Jogja "Pergi keluar kamar.

"Anya tunggu"Menarik tangan Anya.

"Apa sih mas???Kamu mau ngalangin aku pergi ke Jogja ketemu anak aku???"Marah.

"amAku gak berani ngelarang kamu pergi, Tapi menurut aku lebih baik kamu istirahat dulu di rumah dan tunggu aku sampai selesai kerja,Kita kesana bareng "

"Iiihhhhhh....."Menggenggam tangan dengan kuat jengkel.

"Sampai kapan mas kamu gak ijinin aku ngurusin Cinta ???? "

"Anya aku males berdebat sama kamu"Berjalan kehalaman rumah.

"Mas kalau kamu gak percaya aku, Kenapa kamu masih pertahanin aku ??? Aku cape Mas di giniin terus menerus???"

"Kamu gak bisa yaaa bersabar sehari saja, Dan gak banyak ngomong????"Mematikan motor lagi mulai kesal.

"Aku udah bersabar selama 5 tahun apa itu gak cukup buat kamu???? Aku cape Mas selalu di abaikan di rumah ini, Aku ini siapa kamu sih ????"

Duduk dan menangis.

Ron turun dari motor dan memapah Anya masuk kedalam.

"Lepasin"Memberontak dan berlari kearah mobil.

Ron Mengejar Anya.

"Anya aku minta kamu bersabar apa kamu gak bisa nunggu aku sampai pulang kerja???"

Memeluk

"Aku udah bersabar selama 5 tahun !!! Apa kamu gak cukup ngeduain aku dengan ibu dan ngejauhin aku dari anak aku sendiri?????"Menatap tajam sambil memukul kecil dada Ron.

"Oke, Terserah kamu "Mengakat tangan menyerah dan berjalan mundur melihat Anya marah.

"Aku cuma mau kamu sedikit bersabar dan mengalah dengan ibu tapi kamu malah begitu ..... Aku juga gak sanggup Anya .....Gak sanggup tapi kamu ...."Pergi dan meninggalkan Anya dengan motornya.

"Kamu jahat mas...."Bersandar di mobil dan terduduk sambil menangis.

"Kenapa kamu selalu gak percaya sama aku !!!"

Menangis sejadi-jadinya.

🥀

🥀🥀

🥀🥀🥀

Ruang rapat

Andrew keluar dengan muka masam di ikuti sekertaris Yohana yang berjalan membawa beberapa berkas.

"Bos apa gak sebaiknya Nyonya besar saja yang menangani proyek Orchid????"Berusaha berjalan mengejar Andrew yang lebih depan.

"Kamu meremehkan kemampuanku???"Berhenti dan memandang sekertaris Yohana.

"Bukan begitu bos,Proyek Laguna saja sudah sangat menguras perhatian bos muda kalau di tambah dengan proyek Orchid saya takut nanti malah membuat bos muda jadi gak karuan "Jelas Yohana sambil menunduk.

"Kenapa kamu seperti mommy??!!"Melihat lebih dekat ke sekertaris Yohana.

"Bukan gitu bos, Masalahnya kalau gak cepet di tangani bisa merembet ke saham Darwis "

Terdiam memikirkan

"Beri waktu aku memikirkan solusinya"Menghela nafas panjang berjalan perlahan.

"Tapi....."

"Kamu mau menekan ku seperti investor itu ???? Lebih baik kamu telpon Anya suruh dia pulang Semua pekerjaan ku kacau kalau gak ada dia "

("Anya lagi Anya lagi ayolah proyek ini gak ada hubungannya dengan Anya ")

Menghela nafas panjang.

"Kamu dengar Yohana ????"

"Baik bos muda,Pasti saya akan segera menghubungi Anya"

"Sekarang !!, Aku mau dia besok udah ada disini"

Pergi meninggalkan Yohana begitu saja.

"Ya ampun kenapa jadi begini "Yohana menepuk jidat!nya berulang-ulang.

🥀

🥀🥀

🥀🥀🥀

Masuk puskesmas.

Nampak masih ramai orang walaupun sudah hampir sore.

Celingukan melihat kekanan dan kekiri

Ke pendaftaran.

"Ada yang bisa saya bantu ??"Tanya seorang petugas wanita berpakaian dinas puskesmas.

"Mas Roninya ada????"Bertanya sambil memasukkan handphone ke dalam tas .

Petugas menatap Anya dengan heran.

"Dr.Roni Wibisono????"Melihat Anya dari atas sampai bawah.

"Apa dia salah satu fans Roni "Bisik perempuan di sebelahnya memakai bahasa Jawa.

Tersenyum

("Emang aku kelihatan bukan seperti orang Jawa, kenapa dia sempat sempatnya ngomong kaya gitu di depan aku) menggaruk kepala yang tak gatal.

"Dr.Roni Wibisono sedang ada kunjungan di kamar pasien,Ada apa yaaa mbak???" Memberikan jawaban setelah bertanya kepada atasan.

"Sibuk yaaaa???"

"Biasanya sih iya,tapi bentar lagi pasti selesai,tunggu aja dulu mbak " Kata petugas mempersilahkan duduk.

"Kok kaya bukan orang sini?"Tanya temannya melihat Anya pergi keruang tunggu pasien.

"Iya kayaknya,Mmmm... Di lihat dari penampilannya dan logatnya seperti bukan orang sini "Memandang Anya sampai Anya duduk.

("Orang orang menganggap ku hanya seorang fans,istri yang malang") Menghela nafas panjang duduk di ruang tunggu sambil melihat-lihat foto Cinta.

Hampir 2 jam menunggu.

"Mbak mau ke poli apa ???"Tanya seorang perawat melihat Anya seorang diri yang masih duduk menunggu.

"Mmmm....aku gak sakit sih,Aku lagi nungguin mas Roni "Jawab Anya sambil melihat sekitar sudah sepi.

"Ouh... Istrinya mas Roni yaaaa????"Tanya perawatan itu sambil menjabat tangan Anya.

"Desi, Perawat temen kerja Mas Roni "Tersenyum ramah.

"Iya aku Anya,"

"Bagaimana kalau mbak Anya nunggu di ruangan belakang aja,?"Tawar Desi.

Berfikir.

"Emang boleh?????"

"Boleh dong,Yuks"Ajak Desi sambil menggandeng tangan Anya.

Anya pun mengiyakan Desi ke ruang belakang tempat para pekerja beristirahat.

Di ruangan belakang terlihat Roni sedang sibuk menyiapkan beberapa peralatan medis

seperti biasanya dia terlihat fokus dan tidak peduli dengan sekitar.

"Mas Roni istrimu nih"Kata Desi memakai bahasa Jawa.

"Terimakasih yaaa Des "menoleh dan sedikit tersenyum.

Anya duduk di sebelah Roni

"Aku pikir kamu udah nyampe Jogja"Tanpa menoleh.

"Cuma orang yang gak punya perasaan yang di telepon dan di WhatsApp berkali-kali gak di respon "Balik acuh.

"Aku masih mau ngerujuk pasien ke RSUD apa kamu masih sanggup menunggu???"Mendekati Anya sambil memberikan minum.

"Mungkin lebih baik menunggu dari pada dapet omongan yang gak enak dari ibu kamu"Mencoba berdamai.

Roni tersenyum melihat Anya luluh.

"Yaaa sudah kita ikutin mobil ambulans ke RSUD setelah selesai urusan ku, Aku anterin kamu ke Jogja "Memegang kepala Anya dengan lembut.

Anya pun tersenyum manis sambil menatap Roni lembut.

🌸

🌸🌸

🌸🌸🌸

Di kamar Caroline

"Han,Gimana apartemennya udah mulai kamu renovasi???" Tanya Caroline di sela-sela mereka sedang bermesraan.

"Mmmm,"Andrew masih terus menuruni leher Caroline dengan bibirnya.

"Kalau udah serah terima apa semua ya atas nama aku???"

"Iya donk honey,"Memejamkan mata sambil menekan Caroline.

"Kalau aku udah jadi istrimu apa kamu akan tetap mempekerjakan Anya sebagai asistenmu????"

Andrew berhenti dan memandang Caroline tajam.

"Apa kamu sudah siap menikah dengan ku???"Bertanya serius.

"Kalau aku jadi istrimu apa kamu membiarkan ku di dunia entertainment???"

Mendorong Caroline dan duduk.

"Apa kamu masih butuh popularitas di saat semuanya sudah aku sediakan ????"

"Apa kamu benar-benar mencintai ku???"Tanya Caroline balik.

"Yaaa aku mencintaimu"

"Kenapa kamu gak mau dukung karir aku!??? Biarkan aku jadi istrimu yang tetap berkarir di dunia hiburan aku janji akan mengurus semua kebutuhanmu, Masalah Anya aku mau berbagi kamar dengannya "

Andrew berdiri dan memakai kemejanya lagi.

"Sudah malam aku mau pulang "Keluar kamar dan mengambil dompet dan hpnya .

"Honey"Panggil Caroline yang hanya terbalut selimut "kamu mau kemana???"

"Pulang "Pergi menutup pintu dan menekan lift.

("Sial,Dia slalu kesal jika aku membahas tentang karirku") Berbalik masuk kamar tanpa peduli dengan Andrew yang pulang dengan kesal.