Ketika Benci Menjadi Cinta-Azmi Dan Illius

Daoist816470
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 29.6k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Awal mula

Azmi Bagaskara adalah gadis yang memiliki perawakan tinggi, cantik, sexy dan cerdas.

Namun sayang hidupnya harus mengalami pergolakan batin saat mendapati kedua orang tuanya meninggal dengan tidak wajar, keduanya telah di bunuh dengan sadis dan dia menemukan sebuah surat yang disana tertera nama seseorang Illius Kanigara hutama.

Azmi menangis dengan diam dia memakamkan kedua irang tuanya dengan hati yang hancur, kesddihan yang melandanya sangat tidak bisa dia terima.

Di tempat makam Ayah dan Ibunya itu Azmi berucap "Aku akan membalaskan kematian kalian dengan membawa orang tersebut mendekam di balik jeruji besi."

Mata Azmi yang berkilat penuh rasa benci, amarah dan dendam yang berkobar menyesakkan di dalam dadanya "tunggu pembalasanku Illius Kanigara Hutama".

Wajah ayu itu memerah karena amarah yang berkobar, mata yang memerah karena kesedihan yang dirasakannya karena ditinggal seorang diri di dunia dia jadi sebatang kara.

"Tuhan ... apa ini takdir yang Engkau berikan padaku, sanggupkah aku hidup seorang diri?" Azmi meratap sedih dengan derai air mata.

Di kamar yang luas Azmi menangis meraung sendiri dan saat dia sudah leleh dia tertidur dengan sendirinya.

Pagi menjelang Azmi bangun dan mulai membersihkan diri untuk memulai hari dengan beberapa kegiatan rutinnya.

Azmi sendiri baru berusia 19 tahun dia Mahasiswa terbaik di Universitas terbaik di Ibu Kota Jakarta.

Beberapa waktu lalu Azmi baru melakukan wisuda kelulusannya dan saat ini dia harus mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya setelah kepergian orang tua tercintanya, dia tidak bisa bergantung pada siapapun lagi, dia harus berjuang sendiri.

Azmi bersiap untuk melakukan interviw di beberapa perusahaan besar yang sudah menjadi targetnya untuk mulai bekerja nanti.

Tepat pukul 7.30 pagi Azmi selesai dengan pakaian formal mulai keluar dari rumah menuju perusahaan yang pertama yaitu Hutama Grup.

Dalam waktu 40 menit dia sudah sampai di depan lobi gedung perkantoran HG dan mulai melangkah masuk menuju resepsionis.

"Saya Azmi menerima panggilan interviw di perusahaan ini, saya harus kemana untuk itu?" Azmi bertanya.

"Ah baik lah mbak naik lift menuju ke lantai 24 disana mbak menghadap langsung kepala HRD yang bernama Pak Anton." resep sionis tersebut memberitahukan.

"Oke... makasih ya" Azmi mulai melangkah menuju lift dan naik kelantai yang di beritahukan kepadanya tadi.

"Ting ..." suara lift terbuka dan Azmi hendak keluar dari lift tersebut dan tak sengja dia bertabrakan dengan seorang lelaki yang hendak masuk menaiki lift tersebut.

"Brugghh..." Azmi hendak terjatuh karena terpental karena tubuh yang ditabraknya begitu kokoh.

Tapi hal itu tak terjadi karena Lelaki tersebut menariknya dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping Azmi untuk menahannya tidak terjatuh.

"Maaf... Tuan, dan terimakasih" Azmi melepaskan dirinya dan meminta maaf dan berterima kasih dengan memberikan hormat karena dari pakaian yang di kenakan dia adalah orang yang penting di perusahaan ini itu adalah tebakanya.

"It's oke.... Kamu hendak kemana?" Tanya lelaki tersebut.

"Emm saya hendak keruang HRD untuk menemui pak Anton untuk segera melakukan Interviw kerja" jawab Azmi.

Lelaki itu hanya mengangguk anggukan kepala tanda mengerti sambil menatap penuh minat terhadap gadis tersebut.

"Aku antarkan kesana..." Lelaki itu menawarkan diri untuk mengantarnya.

Kemudian keduanya berjalan tanpa suara hanya suara langkah higt heels dan sepatu vantovel yang mengetuk lantai marmer tersebut.

Azmi mengikuti dari belakang dan tak berapa lama mereka berdua berada di depan pintu HRD.

"Di sini ruangannya silahkan lakukan interviunya saya tinggal dulu" lelaki itu melangkah pergi dan meninggalkan gadis itu di sana.

Saat dia berada di dalam lift dia menelpon Anton dan memerintahkan untuk menerima gadis itu bekerja di prrusahaan ini dan dia di tempatkan sebagai semretaris pribadinya.

"Tok tok tok..." suara pintu di ketuk dan terdengar jawaban di dalam ruangan tersebut "Masuk..."

Azmi pun masuk dan mengucapkan salamnya "Pagi Pak Anton Saya Azmi yang beberapa hari lalu menerima panggilan kerja dari perusahaan ini, berhubung karena saya harus mengadakan pemakaman kedua orang tua saya jadi saya baru bisa datang kemari, maaf sebelumnya karena keterlambatan saya".

Tidak apa apa karena kamu adalah lulusan terbaik maka tidak perlu melakukan interviw yang berbelit kamu di terima di perusahaan ini sebagai Sejretaris Pribadi pak CEO dan tempat kamu ada di lantai atas, sebelumnya kamu tanda tangan kontrak kerja dulu dan bacalah lebih teliti" Anton memberikan berkas kontrak kerja.

Setelah membacanya dengan seksama beberapa lembar kontrak tersebut Azmi menandatanganinya dan di serahkan kepada Pak Anton kembali.

" Oke kamu sudah resmi menjadi pegawai di perusahaan ini dan selamat bekerja di mulai hari ini" Anton berkata sambil menjabat tangan Azmi.