Makan masih berlanut namun di tengah mereka makan tiba tiba terdengar "jeduarrr..." .
"Aaaah....." jerit Azmi melompat kaget dan seketika duduk di pangkuan Illius sambil memeluknya erat.
"Jeduaaarrrr....." lagi terdengar suara petir menggelegar dan di sertai listrik yang padam.
Seketika Azmi semakin mengeratkan dan menelusupkan wajahnya di ceruk leher Illius, dan itu membuat sesuatu yang sejak tadi terbangun di bawah sana semakin tidak terkendali.
Azmi menghirup harum khas tubuh Illius hingga membuat empunya tidak bisamenahan gejolaknya jika hal tersebut di teruskan.
"Ehemm.... Azmi....apa kamu tidak tahu kalau kamu telah membangunkan singa yang sedang tidur? bagaimana caranya kamu bertanggung jawab untuk menidurkannya kembali?!" bisik Illius di telinga Azmi.
Mendengar pernyataan Illius bersamaan dengan dirasakannya sesuatu yang menonjol Azmi jadi panik dengan hal tersebut dan tiba tiba saja listrik menyala kembali, sehingga Azmi langsung pergi kekamarnya denga berlari karena malu.
Illius tersenyum bahagia karena tahu bahwa Azmi merasa malu dengan kejadian barusan, dia yang menyerang lebih dulu.
"Sepertinya Aku harus mandi air dingin karena ini akan sulit untuk tidur kembali" Illius bergumam sendiri.
Di dalam kamar Azmi dia menelungkupkan tubuhnya diatas kasurnya karena dia merasa malu sekali dengan kelakuan bodohnya yang tiba tiba saja memeluk seorang Pria dengan begitu eratnya.
Namun hatinya berdebar karena lelaki tersebut sudah begitu menjaganya dengan baik di saat Azmi merasa ketakutan.
"Ya Tuhan... kenapa aku jadi seperti ini ... bukankah kemarin kemarin aku begitu membencinya, apa benar ya karena terbiasa maka timbul rasa suka. Tapi dia adalah lelaki sempurna tampan kaya dan juga sexy" jujur Azmi dan bergumam sambil tersenyum sendiri.
Lagi lagk petir menyambar "Jedueeerrrr.....".
" Aaaahhh...." Azmi berteriak kencang sambil bersembunyi dalam selimut tebalnya dengan tubuh gemetar karena takut.
Illius langsung berlari menuju kamar Azmi tanpa ragu langsung membuka pintu dan mendekati Gadisnya " Apa kamu baik baik saja? kemarilah ?!" Illius menyingkap selimut dan duduk ditepi ranjang bersandar di kepala ranjang sambil melambaikan tangan meminta Azmi mendekat padanya.
Tanpa ragu Azmi bergerak maju dan mendekat dan Illius merengkuhnya dalam pelukan hangatnya, dengan tubuh yang bergetar Azmi mencari posisi yang nyaman di dalam pelukan Illius.
" Aku akan ada disini menjagamu jadi tidurlah" Illius mengusap lunghung Azmi untuk memberikan ketenangan.
Malam semakin larut akhirnya keduanya pun tertidur hingga pagi hari pun menjelang dengan sinar mentari yang menerobos masuk melalui celah gorden yang terpasang di cendela.
Azmi masih bergelung dalam pelukan Illius yang hangat mengalahkan hangatnya selimut yang di pakainya.
Edo sang asisten sekaligus sopir pribadi Illius sudah menunggu tuannya keluar dari dalam rumah Azmi, biasanya Tuanya itu nggak pernah sekalipun bangun kesiangan seperti saat ini.
Di beranikannya memencet bel rumah Azmi "Ting tong...timg tong..." masih belum ada yang membukakan pintu dari dalam rumah tersebut.
Edo kembali menekan tombll " Ting tong...tingtong..." terdengar suara kunci yang di putar dan muncullah bik Asih dari balik pintu.
"Eee... ada nak Edo toh mau menjemput den bagus Illius ya? tapi maaf nak Edo den Illius belum keluar dari kamar Nono Azmi" kata bik Asih.
"Sebaiknya nak Edo tunggu disini mungkin msebentar lagi mereka bangun, soalnya semalam mereka tidur larut karena den Illius menenangkan ketakutan Non Azmi jika ada hujan dan petir" lanjut bik Asih sambil menyilakan duduk.
Bik Mira datang membawa secangkir kopi bersama sepiring pisang goreng "Silahlan diminum nak Edo, bibik tinggal dulu kedapur menyiapkan sarapan"
Kedua bibik melangkah menuju dapur.
Edo pun mengangguk dan menunggu Bossnya turun dengan menikmati kopi dan cemilan untuk mengganjal perut.
Di dalam kamar kecuanya masih saling memeluk dan tidur, Azmi mulai membuka kedua matanya secara perlahan, di tatapnya lelaki yang sudah memeluknya dari semalam,dilihatnya jam dinding yang ada di dalam kamar menunjukkan pukut 07.00.
Mata Azmi melebar dan Azmi mulai bergerak namun gerakannya malah srmakin membuat pelukan Illius semakin erat.
Di beranikannya dirinya untuk mengelus pipi Illius dan memberikan kecupan singkat sehingga lelaki yang memeluknya mulai bangun dan tersenyum manis melehkan yang memandangnya.
"pagi Sayang ..." sapanya dan memberikan balasan kecupan tadi dengan lumatan kecil "Emmm....Pagi juga" keduanya menikmati ciuman panas di pagi hari.
Keduanya menyudahi ciuman itu dan mulai bangun Azmi turun dari ranjang menuju kamar mandi dan ia lupa untuk membawa pakaian.
Masi untung ada piama kamar mandi dan Azmi membuka pintu kamar mandi, hanya memakai piama kzmar mandì.
Melihat pemandangan sexy di depannya membuat juniornya kembali bangkit dan di harus segera menghindar jika nggak ingin khilaf.
Illius bergegas menuju kamar mandi dan segera menyelesaikan rutinitas pagi harinya.