Chereads / Vika's Story / Chapter 16 - Diem

Chapter 16 - Diem

"Than, sabar, diem" seru Zaim yang berusaha menenangkan Ethan

"Pe...nyakit...? Maksud...?" tanya Devan yang bingung

"Gue kasih tau aja ya?" tanya Zaim pada Ethan, Ethan hanya menggangguk

"Gak ada yang spesial, Vika punya penyakit aneh yang belum ada obatnya, itu doank" seru Zaim

"Itu...doank?!" Devan setengah berteriak

"Iya, cuma penyakit doank, terus tadi muntah darah, b aja kan?" seru Zaim dengan tatapan membunuh

Mereka terdiam, tidak ada yang berani bicara, sementara itu, di dalam kamar, dari tadi

"Sakit tau gak sih? Pake ngunci pintu lagi! Gak puas emang?" tanya Vika setengah tertawa, ia dalam posisi tidur membelakangi Elvin, Elvin langsung memeluk adeknya itu dan membenamkan wajahnya di punggung Vika

"Basi ih, udah sering mah kalo kayak gini, waktu itu juga ngomongnya udah sweet ke Vika, eh, taunya malah tambah parah, Vika kelas 5 aja udah mau mati, syukur bang Evan berhenti, kalo gak dah mati beneran tuh" seru Vika seraya tertawa

"Vik..." seru Elvin

"Apa? Udah ah, Vika gak mau denger yang manis manis, basi!" seru Vika lebih serius

Elvin mempererat pelukannya, kemudian membalikkan badan Vika dan mencium keningnya lembut

"Maaf ya sayang" serunya seraya membuat rambut Vika ke belakang

"Vika dah bilang basi! Gak mau dengerr!! Nanti kuping Vika berjamur" seru Vika

"Vik, please, iya salah gue, oke?" seru Elvin

*Dugh

Tubuh Elvin terdorong ke belakang

"NGERTI BASI GAK SIH?!?!!" Vika berteriak, "Keluar lo sekarang" serunya lebih tenang

"Vik-" terpotong, Vika males mendengarkan soalnya

"Keluar" tekannya

Elvin keluar

"Puas lo?" seru Ethan

"Diem bisa gak sih? Kalian itu ribut banget, ada tamu gak jaga sikap, pergi ke atas sana, kunci kamar terus tidur! Cepet!" seru Evan yang berjalan mendekat

"Lo siapa ngatur ngatur hah?" Elvin belagu kembali

"GUE BILANG KEATAS!! KEATAS KALIAN SEMUA!!! NGERTI GAK??!!!" pertama kali, seumur hidup, ia berteriak sekencang itu, mereka mengikutinya, namun Elvin memandangnya dengan tatapan benci. Evan kemudian memasuki kamar Vika

"Oh, jadi gitu? Gak cerita hah?" seru Ethan yang kemudian duduk di pinggir ranjang Vika

"Gimana mau cerita coba? Paling gak peduli semua" seru Vika

"Siapa bilang? Sejak kapan emang?" tanya Evan sambil mendongakkan kepalanya keatas

"2 tahun, yang Vika ke rumah sakit itu lohhh, dari situ tuh" seru Vika

"Kok Ethan tau?" tanya Evan

"Malam itu Vika denger dari kamar rumah sakit kalau Vika punya penyakit, papa mama ama dokter ngomong tepat diluar sih! Terus waktu itu Ethan langsung ngomong kok sama Vika, minta maaf dia, sampe nangis nangis, hahah" jelas Vika

"Kuat banget lo jadi cewek?" sambung Evan

"Masa sih?" seru Vika sambil tertawa kecil

"Iya" seru Evan, hening sejenak, "Sorry ya Vik, gue gak tau" seru Evan kembali

"Gak papa kok bang, abang kan gak salah" jawab Vika

"Gue minta maaf yang pas lo kelas 5 ya dek, gue nyesel, sumpah" seru Evan sambil memandang hangat Vika

"Ihhh, gak papa jugaa, udah ah!" jawab Vika

Evan tertawa kecil, "Seneng deh punya adek kayak lo" serunya sambil mengambil posisi tidur di kasur Vika

Vika balas tertawa, "Makasih" serunya

"Lo mau keatas gak?" ajak Evan

"Gendong" seru Vika sambil mengulurkan tangannya

"All right, naik" seru Evan

Vika naik ke punggung Evan, lalu mereka naik ke atas

"Ringan" gumam Evan

"Isinya cuma Oksigen" jawab Vika

Evan tersenyum tipis, sesampainya diatas, ia melihat pintu kamar Elvin digedor dari dalam

"Em...beneran dikunci?" tanya Vika

"Iya, biar baikan dulu" jawab Zaim

"Bisa gitu, nanti kalo dibuka mati gimana?" tanya Vika

"Ya bagus, udah buat adek gue nangis juga" jawab Evan sambil mengambil kunci dari tangan Zaim

"Vikk, maap" Devan membuka mulutnya

"Buat?" tanya Vika sambil duduk di sofa, "Sorry, Vika duduk di atas" serunya

"Maafin ya Vikk, gue beliin sesuatu deh buat lo, lo mau apa?" seru Devan

"Enggak salah kok minta maaf?" serunya tersenyum hangat

"Maaf Vikaaa" yang lain menimpali

"Diem ih! Jijik" seru Vika

"Woy bangsat!!! Buka pintunya!!" seru Elvin dari dalam

Vika berjalan ke depan pintu itu, kemudian memukul sekuat yang ia bisa

"DIEM!! BERISIK BANGET SIH!!!" serunya

"Hm, mampus lu kan" seru Ethan yang duduk di kursi meja belajar Elvin, ia gak heboh, mungkin lagi males :v

"Diem kan lu?! Awas bersuara lagi!!" ancam Vika dari luar

Tiba tiba, semuanya beranjak turun ke bawah

"Ehh, mau kemana?" tanya Vika

"Beresin rumah, biar lo gak ngambek" jawab Putra

"Vika gak ngambek tuh? Sini temenin, Vika bosen" seru Vika

"Nanti, gue mau masak bentar" seru Reno

"Bisa? Vika ikut donk!" seru Vika sambil beranjak turun ke bawah

"Yaudah ayo" ajak Reno

Mereka berdua pergi ke dapur, sementara yang lain bersikeras membersihkan dan membereskan rumah.

Di dapur, Reno memakai celemek

"Hahha, lucu bangettt" ejek Vika

"Bacot ih" serunya sambil mengambil sesuatu dari kulkas, ia mulai memasak

"Ada yang bisa Vika bantu enggak?" tanya Vika

"Enggak usah" jawab Reno

"Kenapa?" tanyanya lagi

"Masakan lo gak enak" jawab Reno asal

Vika memasang wajah cemberut

"Canda dek, gosah bantu, temenin aja" seru Reno

"Okie" jawab Vika dengan senyum manisnya

Hening, hanya ada suara minyak

"Jadi Vik, lo bisa main biola enggak?" tanya Reno pada Vika yang sedang duduk di meja dapur

"Bisa! Kenapa?" tanya Vika

"Gak papa, hati hati lo, tiba tiba kayak anime yang bakal trend klo bulan April, kan bahaya" seru Reno

"Vika dah SMA, yang itu SMP bukan sih?" seru Vika

"Gak tau, dah lupa" jawab Reno

"Berarti pianisnya abang?" tanya Vika

"Tau darimana lo gue bisa main piano?" tanya Reno balik

"Keliatannya aja gitu, bisa kan?" tanya Vika lagi

"Ya...lumayan lah" jawab Reno

"Duet nanti yok" seru Vika

"Iyain biar seneng" jawab Reno

35 menit barulah Reno selesai memasak

"Mau nyoba gak lo?" tawar Reno

"Mau mau" Vika mengambil sendok dan mencoba sedikit, "Gak enak ih!" serunya sambil tertawa

"Yodah, lo gosah makan" seru Reno

"Ihh, iya iyaa, maap oke?" seru Vika

"Hm" jawab Reno singkat padat dan tidak terlalu jelas

"Vika panggilin yang lain yak" seru Vika

"Y" jawab Reno

Vika pergi ke ruang tengah, namun ia melihat tikar digelar

"Udah masaknya? Cepet, kita makan disini" seru Devan

"Oh, okie" seru Vika yang langsung kembali ke dapur

"Dibawa katanya, abang bawa itu ya, biar Vika bawa nasinya" seru Vika

Mereka kemudian makan di jam 7 kurang, tentu saja, tanpa Elvin dan Ethan, namun tiba tiba mereka turun

"Bukannya gue bilang jangan keluar?" tanya Evan tanpa melihat ke arah dua orang itu

"Gue lapar" jawab Elvin

"Sini makan" seru Vika

*Kringgg

Hp Vika berdering, dari kepsek, aneh aneh nih pasti, Vika keluar, menuju ke taman

"Selamat pagi, pak, ada apa ya?" tanya Vika

"Vika, bisakah kamu pergi ke sekolah jam 1 siang? Ada urusan di sekolah" seru kepala sekolah itu

"Baik pak, saya akan datang" seru Vika

"Baik, tidak usah memakai baju formal, selamat pagi, Vika" seru kepsek itu sebagai penutup

"Huh! Hari Minggu ke sekul, kesel njir" seru Vika

"Eh, gak bole gak bole..." batinnya

"Disuruh apa?" tanya Evan

"Ke sekul jam 1" jawab Vika sambil kembali duduk di tempatnya

"Buat?" tanya Evan lagi

"Enggak tau" jawab Vika lagi

.

.

.

.

.

.

Komen kuy? UwU :v