*Brak
*Bugh
"Sh....Ma-maaf...." suara anak kecil, lirih, berasal dari tengah ruangan, anak itu menahan tangisannya
"Denger ya, lo itu gak guna disini, jadi tunduk aja, ngerti?" laki laki, berbeda lima tahun dari anak perempuan tadi
Ia hanya menggangguk, mungkin ia akan pingsan jika satu tendangan atau pukulan mendarat lagi padanya
"Bagus" anak laki laki itu keluar
Drap drap drap drap
"Uh....sakit...." gumamnya, ia berlari ke taman, menangis dalam sunyi di bawah pohon besar sore itu
"He-hei..." seseorang menyapanya, orang itu menyentuh punggung anak itu
"Kamu gak papa....?" tanya anak lelaki itu
"Ah, eng-enggak kok, kamu ngapain disini?" seru anak perempuan itu dengan senyum ceria miliknya
"Aku..." anak itu memikirkan jawaban, "Aku disini mau liat kamu...kamu setiap sore nangis sendirian disini..." batinnya
"Aku mau jalan jalan tadi" seru anak lelaki itu
"Oh gitu ya" seru gadis kecil itu, "Nama kamu siapa?" tanya gadis itu
"Aku..." kata kata itu terpotong, mungkin karena semuanya berubah menjadi tempat gelap dan penuh darah
.
.
.
.
.
.
"Emh..." pagi yang baru, Vika bangun jam 4, "Kayaknya tadi gue mimpi...?" batin Vika, "Tapi gue lupa..." kali ini ia menggumam
"Lupa apa...?" tanya cowok disebelahnya
"Eh- lo saha?" Vika kaget
"Abang paporit lo" seru orang itu
"Iya gue tau lo kaporit" balas Vika
"Paporit adekku sayang" balas orang itu kesal
"Iya iya, sana keluar, Vika mau mandi" serunya sambil berjalan menuju kamar mandi
"Eh lupa, masak dulu" serunya sambil berjalan ke pintu kamar
Jam 4.55 Vika mandi, lalu ia sarapan bersama keempat abangnya
"Sibuk beut lo sama hp" seru abang yang kita belum tau namanya itu
"Ya masa manja manjaan pagi pagi?" tanya Vika sambil menyuapkan nasi ke mulutnya
"Ya kali aja" seru orang itu
"Emang bang Avan mau ngapain kesini?" tanya Vika, oh, namanya Avan ges, baru tau, sorry :v
"Gue libur lebih cepet, kecepetan sebenarnya, jadi gue kesini bae, nginep sampe masuk kuliah lage" seru Avan
"Enak bener lo bang, kampus lo mana? Lupa gue" seru Vika
"Kepo" jawab Avan
"Ealah bang, untung lo ganteng, kagak gue gampar" seru Vika
"Gantengan siapa sama gue?" Evan nimbrung
"Bang Avan lah" jawab Vika
Btw ges, mereka gak kembar, kebetulan bae tu nama kedengeran sama, oke?
"Bangkek" balas Evan
"Oh ya dek" Avan membuka mulutnya kembali, "Kamu gak papa kan? Disini?" pertanyaan aneh untuk Vika terlontar dari mulut Avan
"Hah? Maksudnya?" tanya Vika
"Van, dia lupa, jangan sampe lo ingetin" seru Elvin dingin dan mata tajam menatap ke arah Avan
"Lupa...apa...?" Vika mulai bingung
"Gak papa, lo lagi PAS kan? Gimana? Lancar?" tanya Avan mengalihkan pembicaraan
"Dialihin, tapi ya, lancar sih, ada yang susah sebenarnya, 10 menit baru Vika bisa jawab, syukur waktunya cukup" seru Vika
"Awas nilai lo sampe sembilan, gue usir dari rumah seminggu" seru Elvin
"Jahat, minim 8 kek, masa harus seratus?" tanya Vika tak terima
"Lo kan pinter, Vik, nanti pulsek kita jalan berdua ye, gue juga jemput lo dari sekul" ajak Avan
"Emang tau jalan?" seru Vika
"Ya kan ada lo, lagipula ingatan gue cukup kuat" seru Avan
Jam 6 lewat Vika berangkat ama Avan
"Vikaaaaa" suara Liona
"Apa Liii??" Vika bertanya sambil menyuapkan nasi ke mulutnya, ini jam istirahat
"Tadi susahhh" seru Liona
"Yang mana?" tanya Vika
"Gak tau, kan prinsip gue datang, kerjakan, lupakan" seru Liona bangga
"Terus napa lo ngerengek ke gue?" tanya Vika
"Nanti kalo nilai gue 8 gimana?" tanya Liona
"Mustahil" jawab Vika
"Awww, makasih cayangku" seru Liona memanyunkan bibirnya
"Jijik" seru Vika
"Ih, jahat, oh ya Vik, newbienya ngeselin" Liona mengajak Vika gibah guys, dan Vika melanjutkan, dahlah, ane dah bingung
"Hatchi!"
"Napa lu Ron?"
"Keknya ada yang ghibahin gue"
Pulsek
"Hari ini bisa?" itu Aaron, bingung lagi kan, ini anak selalu minta pulbar sama Vika
"Ron, gue udah nolak berapa kali kok lo masih ngajak sih?" seru Vika sambil menatap Aaron
Aaron diam
"Gue gak bisa" seru Vika seraya berdiri dari kursinya dan pergi ke arah Dimas, lalu pergi keluar tanpa Dimas
"Gue mau ngomong ama lo" Dimas menghampiri Aaron
Aaron cuma masang wajah nantang
"Ikut gue" mereka pergi ke belakang sekolah, moga gak berantem
"Ngapain lo ngajak gue ke belakang?" tanya Aaron yang berjalan di belakang Dimas
"Lo ngapain ganggu Vika?" tanya Dimas
"Emang kenapa? Masalah sama lo? Gue tunangannya" Aaron asal nyeplos, mimpi dia :v
"Oh?"
*Bugh
Kan, dibilangin, jadi bagh bugh bagh bugh mereka dibelakang :(
"Beneran ingat toh" seru Vika sambil mengambil helm yang diberi oleh Avan
"Kan gue udah bilang, ingatan gue bagus, ayok cepet" seru Avan sambil tertawa kecil
*Deg
"Eh, bentar, abang tunggu sini, Vika ada urusan" seru Vika
"Masalah tros, yaudah sana, gue tunggu disini" seru Avan yang sudah tau sifat adek sepupunya itu
Vika langsung ke belakang, radarnya yang nyuruh dia kebelakang
Sementara Avan, dikerubungi cewek cewek, oke.
"Oh, jadi gitu, poin mau dikurangi berapa?" Vika melipat tangannya di dada nya dan bersender ke tembok yang ada disana
"1" jawab Aaron
"Ngapain kalian berantem disini?" tanya Vika kembali
"Dia yang ngajak" seru Aaron
"Gue kesel liat mukanya" balas Dimas
"Bangsat!"
*Bugh
"Ih jahat, pipi Vika bonyok nih" seru Vika yang terkena pukulan dari Aaron
"Vik! Lo...!" Dimas menggertakkan giginya, drama banget kamu maz
"Udah diem, ke UKS cepet, abang gue nungguin, digeplak gue bisa bisa" seru Vika sambil berjalan dan memegangi pipinya
Kedua makhluk hidup itu pun mengikutinya dari belakang
"Huh, udah ditutup aja! Yawudah ke rumah gue" seru Vika sambil berjalan kembali ke gerbang sekolah
Dua makhluk itu masih mengikutinya
"Gara gara lo kan" bisik Dimas sambil menggeram
"Kok gue?! Kan elo yang mulai!" seru Aaron masih berbisik dan memegangi pipinya yang sakit
"Bang" Vika menemui Avan
"Astaga adek gueee, diapain lo dek?!" seru Avan sambil memegang pipi Vika
"Dipukul tadi" seru Vika
"Oh, yaudah yok" seru Avan
"Peka juga anda" balas Vika
Mereka sampai dirumah, Vika langsung ngambil kotak P3K, terus ngobatin mereka
"Gitu? Yang diobatin dia duluan, hah?" seru Dimas
"Gue lebih menarik dari lo" balas Aaron
Vika diem bae, enggak kesurupan kok, dia tetep ngobatin Aaron dulu baru Dimas
"Dah, pulang lo pada!" usir Vika
"Diusir gitu bae?" seru Avan
"Terus?" tanya Vika
"Selesai in kek apa kek, gue tiba tiba mager" seru Avan
"Jadi, masalahnya apaan?" Vika nanya sambil naruh tas ke sofa ruang tamu
"Gue kesel dia gangguin lo mulu" seru Dimas
"Gue kesel dia mukul gue" balas Aaron
"Gue kesel liat kalian berdua berantem, coba ciuman, bahagia gue" seru Vika sambil mengikat rambutnya yang terurai lalu membuka dasinya
"Ciuman beneran cemburu lo entar" seru Dimas
"Gak bakal" balas Vika sambil duduk di sofa
"Jadi, gara gara ganggu gue, lo mukulin dia Dim?" tanya Vika sambil membuka hpnya
Dimas cuma ngangguk, udah sadar dia kalo dia itu salah
"Klise" seru Vika, "Minta maaf, pelukan, pulang" titah Vika
"Gak bakal" seru mereka
"Aduh, ini gue udah marah ya, gausah buat gue pecahin kaca kalo lo pada mau selamat" seru Vika dengan tatapan tajamnya, gak serem buat mereka, mungkin tenggelam gara gara muka imutnya
"Gak serem" seru Avan
"Diem" tekan Vika
"Gak serem" balas Aaron
"Ngerti diem?" Vika masih natap tajem
"Gak serem" timpal Dimas
"Eh? Ngapain nih?" suara cowok, bang Evan
"Eh? Udah pulang bang?" Vika berdiri
"Enggak, cuma free aja sampe jam 2, jadi pulang" balas Elvin
"Oh gitu" seru Vika
Mereka berlalu pergi
"Minta maaf cepet" seru Vika kembali seraya duduk
"Gue bilang gak mau ya gak mau" balas Dimas
"Gue ke atas ya dek" seru Avan
Vika tidak menjawab
"Kok keras kepala sih? Minta maaf doank astaga" Vika melunak
"Ya kitanya gak mau" balas mereka, kompak
"Gue mau jalan guyss, kalian tinggal minta maaf apa susahnya sihhh" mata Vika berkaca kaca, dia nangisnya gak serius kok
"Gak mau intinya" seru Aaron
"Minta maaf doank...please? Nanti gue ikutin deh perintah kalian" seru Vika
"Oke, gue minta maaf sama lo, maafin gue" mereka kompak, lagi
"Pelukan sekarang" seru Vika
Mereka pelukan
"Giliran ada taruhan aja lo mau ye" seru Vika, "Btw, gue gak serius, jadi sorry aja" sambung Vika
"Kita liat besok" mereka kemudian pergi dengan senyum setan yang terukir di bibir masing masing
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran :(
Mumpung lagi mood ye kan U-U :v
Tinggalin jejak yaww, biar aku seneng, awowkwk :((
:v