"Oh? Gue gak nyangka adek lo nakal, Vin" seru Yoongi, ia melihat Vika dan Lili dari meja seberang
Mereka semua langsung melihat ke arah yang Yoongi lihat, mereka semua terkejut kecuali Yoongi dan Elvin
"Wow" komentar Jungkook
"Gak papa tuh?" tanya Tae
"Gak papa darimana coba?" jawab Namjoon
"Bukannya gak boleh?" timpal J-Hope
"Emang gak boleh" Elvin berbicara
"Gue samperin deh" seru Ethan sambil bersiap untuk berdiri
"Jangan, gue mau lihat kejadian selanjutnya" seru Evan sambil menarik tangan Ethan
Mereka kemudian berbicara tentang pekerjaan kembali
"Vika, lo gak papa?" tanya salah satu senior itu
"Mungkin..." seru Vika yang mulai merasa sedikit pusing
Liona langsung memanggil pelayan, dan memesan air putih
"Siapa suruh minum?" tanya Lili sambil memberi Vika air putih
Vika langsung minum
"Tuh kan, dah sehat lage, makan yuk?" tawar Vika
"Ah, kami akan pulang, apa tidak apa apa?" tanya senior yang lain
"Eh? Vika pikir kalian nakal gitu, pulang larut kek cowok cowok lain gitu ya kan" seru Vika sambil menatap ke arah dua senior yang sudah berdiri
"Sorry aja ya dek, kita gak kayak gitu" seru salah seorang dari mereka
"Ya, kami pergi ya, bye" kedua orang itu mendekatkan wajah mereka sebentar, lalu berbisik kepada Vika dan Lili
"Biar lebih meyakinkan" seru mereka
Setelah mereka keluar
"Huwaaa, omaygad Vikkk, itu tuh senior kita yang terkenal satu sekolah, dan kita ngabisin waktu ama mereka!!" seru Liona kegirangan
"Ish, digituin aja baper" seru Vika memutar bola matanya malas
"Sirik bae lo, btw lo beneran dah sehat kan? Gak mabuk kan?" tanya Liona khawatir
"Enggak mabuk guee" balas Vika
Liona kemudian melihat ke arah meja abang abangnya
"Hm, mereka gak peduli" seru Liona sedih
"Heii, itu gara gara abang gue, oke? Mereka peduli ama lo, tapi abang gue pasti nyuruh gak usah disamperin" seru Vika sambil mencubit pipi Liona
"Hm" balas Liona
"Ish, gue traktir nih, lo mau apa?" tawar Vika agar sahabatnya yang satu ini tidak sedih lagi
"Red velvet..." seru Liona
"Gak mau makan nasi gitu?" tanya Vika
"Cafe abang gue gak ada nasi, Vik" seru Liona
"Gue yang masak" seru Vika sambil bersiap berjalan ke arah dapur
"Eyyy, jangan malu maluin" Liona menarik tangan Vika agar duduk kembali
Akhirnya Liona manggil pelayan, mesan 2 steak, 3 cake, dan 2 jus
"Lo yang bayar ya Vik" seru Liona setelah memesan
"Lah? Yang pesan kan elu bambang!" jawab Vika
"Tadi kan lo yang mau bayarin!" timpal Liona
"Iya deh iya, gue yang bayar" seru Vika sambil menepuk kepala Liona
"Aw aw aw" Vika memegangi tangannya yang digigit oleh Liona
"Gue lebih tua, ngerti lo?" seru Liona puas menggigit tangan Vika sekuat tenaganya
"Uh...huaaa" Vika menangis
"Eh, iya iya, maaf Vikkk" seru Liona, abang abangnya pada liatin kearah mereka soalnya, mana Elvin liatnya serem lagi
"Lili jahatt" rengek Vika, kebetulan, pesanan mereka datang, Lili langsung memotong kue dan...
"Umph-" menjejalkannya ke mulut Vika
"Diem ihhh" seru Liona
Vika diem sambil ngunyah, kerepotan dia ngunyahnya, Liona jejalinnya banyak banget sih
"Nah, anak baek" seru Liona sambil menepuk kepala Vika
Akhirnya mereka makan, selesai makan jam 8, abang abangnya belum pada pulang tuh, yaudah mereka juga gak pulang
"Bosen..." keluh Lili
"Main sana ama cowok" Vika memberi saran yang menyebalkan
"Vikk" seru Lili mengguncang lengan Vika
"Apa sih Li?" tanya Vika yang fokus pada hpnya
"Bosen..." seru Lili kembali
Drttt..drrrttt...
"Halo bang?" seru Vika, ia menelepon Evan
"Iya?" tanya Evan sambil melihat ke arah Vika
"Boleh kami kesana?" tanya Vika tanpa melihat ke meja seberang
Tuttt..tutt..
"Mau pulang?" tanya Vika
"Enggak" jawab Liona
"Terus?" tanya Vika kembali
"Jalan yukkk" rengek Liona
"Jalan?" Vika tampak menimbang nimbang, "Yaudah ayo" seru Vika sambil menarik lengan Lili
"Sabar donkk, tas gue ketinggalan tuh" seru Lili
"Yaudah ambil, cepet" titah Vika sambil berdiri bersender ke tembok
"Ey Vik" seru Liona
"Hm?" Vika masih fokus pada hpnya
Liona ngerampas hp Vika
"Hei!" seru Vika
"Bayar lo" balas Lili dengan wajah kesal
"Oh iya, lupa" seru Vika sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan terkekeh
"Yee" Lili menendang bokong Vika
"Aww, jangan marah, gue lupa, oke?" seru Vika menatap Lili kesal
"Kakkk" Vika berteriak ke kasir, anak ogeb
"Gosah teriak teriak ogeb!" seru Lili sambil menjitak kepala Vika
"Iya?" seorang lelaki tampan muncul
"Huaaa, gantenggg" gumam Lili
"Bayar, kak" seru Vika sambil menahan kekesalan setelah mendengar gumam-an Lili
Orang itu melihat ke arah meja 'pemilik cafe' sebentar, lalu menyebut jumlah nominal
"3 juta, dek" serunya
"Hei! Jahat sekali!" Lili berkomentar
"Bayar pake tubuh lo aja" bisik Vika kepada Lili
Jitakan mendarat lagi di kepala Vika
"Aww" serunya
"Jadi, emang harus dibayar nih, kak?" tanya Liona
"Tentu saja" seru orang itu sambil tertawa kecil
"Gimana kalau kakak jatuhin minuman ke mereka yang disana, baru nanti aku bayar 10 juta" tawar Lili sambil melirik ke arah meja abangnya
"Ehh, maaf dek, saya gak bisa" seru orang itu
"Yaudah deh kita gak bayar, yuk Vik" seru Lili sambil menarik tangan Vika
"Eh, dek!" orang itu berteriak
Mereka jadi pusat perhatian
"Wleee" seru Vika sambil menjulurkan lidahnya pada orang itu
"Hei" itu Jimin, jalan ke arah mereka
Sedetik kemudian, Lili berlari, Vika jadi diseret deh
"Aw aw, Li, udah udah, hahaha, udah li, sakit plis" Vika tertawa sambil menahan sakit
"Aduh, aduh perut gue" Lili juga ketawa dari tadi, puas dia kabur dari sana
"Dimarahin lo nanti dirumah!" seru Vika memperingatkan
"Bomat, yok jalan" seru Lili
"Motornya kan disana mbak" seru Vika
"Masa ngambil?" tanya Lili
"Ambil aja lah" seru Vika sambil berusaha berdiri, dia kan diseret tadi
"Gak usah ih, kan bisa jalan" seru Lili
"Lo mau ke taman?" tanya Vika
"Iya, kan deket, jalan aja yuk" jawab Lili
"Yaudah deh, ayo" seru Vika
Mereka berjalan sekitar 10 menit, akhirnya nyampe juga ditaman, mereka duduk di salah satu bangku yang ngitarin air mancur
"Harusnya kita bawa gitar" seru Lili
"Hm" balas Vika yang sibuk memandangi para pasangan yang duduk di pinggir air mancur
"Vik" Lili memanggil Vika
"Ya?" jawab Vika
"Gpp, cuma manggil" balas Liona
"Li" giliran Vika yang memanggil
"Hm?" jawab Liona
"Ngomong sama gue kalau ada masalah, oke?" seru Vika sambil menatap mata Liona penuh arti
"Tentu saja! Ada apa? Kok ngomong gitu?" tanya Liona yang heran
"Gue ngerasa lo ngejauh" gumam Vika
"Hey! Kita sahabatan dari lo umur 5 tau! Gue gak mungkin ngejauh dari lo Vik!" Liona memeluk sahabatnya
"Thanks, Li" balas Vika
"Es krim?" tawar Liona sambil melepas pelukannya
"Gulali" jawab Vika
"Gue tawarin lo nya es krim, plis" seru Liona seraya berdiri dan pergi membeli es krim untuknya dan gulali untuk Vika
Mereka makan sambil bernyanyi, lalu kembali ke cafe untuk mengambil motor
Ini udah jam 21.00, tapi cafe itu masih saja rame
"Lo gak mau mampir lagi, Li?" tanya Vika
"Lo mau digebukin hah? Udah gak bayar, masuk lagi? Mati yang ada" balas Lili
"Iya deh iya" seru Vika
"Tapi gue mau masuk lagi sih" Lili ngeselin, Vika langsung ngambil batu tuh
"Eyyy, iya iya, canda doank ih" seru Lili, takut dilempar batu
Tapi Vika lebih ngeselin, dia nyelonong masuk ke cafe
"Hewan menggonggong berkaki empat!!" teriak Liona dari luar, lalu ikut masuk juga
SAMA AJA!!!
Tangan Vika ditahan ama mas mas yang tadi di kasir
"Dek, bayar dulu ya" serunya perlahan, takut Vika kabur lagi
Lili langsung narik tangan Vika dari genggaman orang itu
Mereka duduk di pangkuan abangnya masing masing, Vika di pangkuan Avan, sementara Liona di pangkuan Tae, karena kursinya melingkar gitu, dan kebetulan Avan sama Tae lah yang paling pinggir
"Bayar klean sana!" titah Jimin
"Ayolah bang, adek lo ini, pelit banget sih" seru Liona
"Gadak gadak, bayar gak?" balas Jimin gak terima
Vika main hp tuh, diem aja
Drrrtt...
"Halo ma?" Vika menjawab telepon itu
"Selamat ulang tahun sayang, maaf ya mama telat ngucapin" seru wanita di seberang sana
"Ah, iya, gak papa kok" balas Vika
"Vika, selamat ulang tahun ya nak, papa sibuk, jadi baru sekarang ngucapin" suara pria
"Iya, pa" balas Vika sambil tersenyum, walaupun tidak dilihat oleh mereka yang ada disana
"Hadiahnya udah dikirim ya sayang, mama sama papa ada urusan lagi, udah dulu ya, bye bye" seru wanita tadi
Tutt..
Vika kembali memainkan hpnya
"Jadi ceritanya ngambek nih?" seru Jungkook yang peka dengan sikap Vika
"Enggak tuh?" balas Vika acuh tak acuh
"Noh, hadiah lo" seru Jungkook memberikan Vika coklat putih
Senyuman terukir di bibirnya
"Makasihhh" serunya sambil membuka coklat itu
"Heyyy" dia kecewa, isinya bukan coklat ternyata
"Kan lebih bagus" seru Jungkook
Mata Vika berkaca kaca, dia mau coklat putih
"Vika mau coklat putih" seru Vika sambil mengembalikan bungkus coklat itu ke arah Jungkook
"Bukannya lebih bagus itu?" tanya Hoseok
"Vika maunya coklat putih" seru Vika sambil menggembungkan pipinya
Avan mengambil hadiah dari Jungkook, lalu memasangnya ke leher dan tangan Vika, iya, Jungkook ngasih kalung dan gelang dengan hiasan berlian asli
"Really? Lo milih coklat dari pada itu?" tanya Lili
"Coklat bisa dimakan, ini enggak" balas Vika
"Well" Ethan membuka mulutnya, "Kita gak ada yang ngasih coklat putih"
Seketika, meja itu dipenuhi dengan bungkusan kado
"Ambil semua, Vika gak mau" seru Vika
Avan mengambil sesuatu dari kantongnya
"Happy birthday, little sister" serunya sambil menyodorkan benda yang ia pegang dan mengecup pipi Vika
"Wuahh, tengkyuu" balas Vika, akhirnya coklat putih beneran
Vika memotong coklatnya
"Li" seru Vika sambil menyodorkan coklat itu ke mulut Liona
"Thanks" balas Lili
"Your welcome, princess" seru Vika sambil tersenyum manis
.
.
.
.
.
.
hi gis, jingin lipi kimin, ying bici limiyin binyik lhi pidihil :((
:v
Jingin dimisikin ki hiti gis, ninti iki sidih :(