Chereads / Vika's Story / Chapter 18 - Menyebalkan

Chapter 18 - Menyebalkan

Sesampainya dirumah, Vika merasa kesal

"Ngapain sih itu?!" batinnya, yaaa, diatas ada suara pukulan dan barang barang berjatuhan, Vika naik ke atas

"Oh gitu ya" serunya sebagai pembukaan omelannya

Elvin, Evan, dan Ethan berantem, ancur udah muka mereka bertiga, Elvin jatuh dibawah, Evan sama Ethan berdiri

"Siapa yang mulai hah?!" tanya Vika, Dua jari kemudian menunjuk Elvin

"Yang ladenin duluan siapa?!" tanya Vika kembali, Ethan kemudian menunjuk Evan

"Ngapain diladenin?! Terus lo nya ngapain ikutan?! Mau mati kalian hah?!" seru Vika memarahi Ethan dan Evan

Mereka hanya diam, Vika kemudian mengambil kotak P3K

"Ngerepotin orang aja!!" seru Vika seraya membantu Ethan

"Shhh, pelan pelan Vik..." seru Ethan saat Vika menekan lukanya

"Pelan!! Pelan!! Makanya ego tuh gosah ketinggian bisa gak sih??!!" seru Vika, "Nih pegang!" sambungnya

Ia kemudian beralih menolong Evan

"Ngapain diladenin?" tanya Vika

"Dianya yang maksa" jawab Evan, sebagai balasan, Vika menekan dengan keras di bagian luka Evan

"Aw aw, iya iya, maaf" seru Evan

"Pegang" titah Vika

Vika kemudian membantu Elvin

"Ngapain ngajak ngajak? Mau mati lo? Ngerepotin banget sih jadi orang!" seru Vika sambil menghentikan darah yang mengalir dari hidung Elvin, "Pakek acara mimisan lagi" sambungnya

Setelah selesai, ia kembali bertitah

"Minta maaf!" serunya

Mereka diam menundukkan kepala

"Cepet!!" sambung Vika

"Gue minta maaf" seru Elvin

"Gak terima acara gue lo, pake aku kamu" timpal Vika

"Aku...minta maaf..." seru Elvin

Vika kemudian melihat tajam ke arah 2 manusia yang lain

"Aku juga minta maaf" timpal Evan

"Aku minta maaf" sambung Ethan

"Good, sekarang pelukan" seru Vika

Mereka bertiga kemudian berpelukan *ew, Vika kemudian turun kebawah

Jam 15.00

"Bang!!" seru Vika dari bawah, ia menonton tv

"Apa dek??" jawab Evan

"Bang Ethan mana?" tanya Vika

"Tidur" jawab Evan

"Elvin?" hening sejenak

"Gak bole gitu Vika, kamu kan adeknya, pakai abang kalo manggil" seru Evan

Vika diam, "Menyebalkan" batinnya

Jam 17.00 ia kemudian mandi, berendam selama 30 menit, lalu menghabiskan waktu bermain hp sambil rebahan

Pukul 19.00

Tok tok tok, pintu Vika, dia tau itu abangnya (iyalah, siapa lagi coba?)

"Masuk" seru Vika dari dalam

Evan membuka pintunya, Vika melihat mereka membawa selimut, bantal dan guling

"Gak bole" seru Vika

Mereka tidak menggubris kata kata Vika dan tetap menggelarkan karpet yang empuk dibawah sebagai tempat tidur Evan dan Ethan, sementara Elvin tidur bersama Vika

"Mck, keluar engga?" ancam Vika

"Engga" balas Evan

"Serah lah, mau makan apa?" tanya Vika, ya, gimana pun kan dia yang bertanggung jawab kalo mereka mati kelaparan :v

"Udah pesan pizza, sini makan dibawah" seru Evan sambil membuka 3 kotak pizza yang ia pesan

"Kenapa pesan coba? Lauk banyak itu, tinggal dimasak" seru Vika

"Udah diem aja, cepet dimakan" seru Evan

Jam 19.35

"Huft, bosen" batin Vika yang menyambung kegiatan rebahannya setelah makan

"Aku tidur ya, klean kapan tidur?" tanya Vika sambil menaruh hpnya di meja sebelah kasur

"Nanti aja" seru Evan sambil memainkan hpnya

Vika kemudian beranjak ke meja riasnya dan melakukan perawatan wajah malam hari (biasa cewek)

"Vik, aku minta maaf ya" Ethan membuka mulutnya

"Emang salah apa?" tanya Vika

"Oh iya ya, lo salah apa kok minta maaf?" tanya Evan

"Noh kan" seru Vika

"Terus napa ngambek?" tanya Ethan

"Auk" jawab Vika

Setelah selesai Vika pergi kembali ke kasurnya, ia sudah menutupi tubuhnya dengan selimut, tiba tiba...

*Ting

*Ting

*Ting

*Ting

Notifikasi yang banyak dari hp Vika

"Aduhh, udah mau tidur juga" seru Vika sambil mengambil hpnya, "Oalah pak pak, sabar aku jadi anakmu" batin Vika

Ia disuruh belajar ama kepsek dan kawan kawan ges, newbie nya gak tau diri jadi dia harus belajar supaya menang dari tuh newbie, haishhh, Vika langsung membuka bukunya, biar seneng tuh kepsek ama anggotanya

30 menit kemudian

"Bang!! Ini rumusnya gimana ya?" tanya Vika

Evan langsung menghampirinya dari posisi tidurnya, "Yang mana?" tanyanya

Vika menunjukkan sebuah soal, lalu jitakan kecil mendarat di kepalanya

"Ini kan pelajaran kuliah Vika, ngapain dipelajari coba?" tanya Evan

"Ya kan biar pinterr" jawab Vika sambil memegang kepalanya

"Ya kan bisa belajar yang SMA kelas 12 sih Vik" seru Evan

"Vika dah tau semua!" jawab Vika lantang

"Oke, gue kasih lo soal tersulit yang Elvin pun ngerjainnya sampe 30 menit ye" seru Evan

"Eh, bukan gituu, ajarin aja lah banggg" rengek Vika

"Iya deh iya, biar lo seneng" seru Evan

Mereka belajar, sekitar 25 menit, kemudian Vika kembali bertanya

"Kalo ini rumusnya?" tanyanya

"Ini-eh...eh..." seru Evan, "Vin, ini rumusnya gimana? Gue lupa" seru Evan

"Mana?" serunya sambil berdiri di belakang Vika

"Oh, ini kayak gini" ia mulai menjelaskan, 5 menit baru selese

"Ih, gak mau ah, susah" seru Vika

"Emang gitu..." jawab Elvin, "Beda kalo yang kayak gini, ini keliatan sama tapi lebih mudah, banyak yang kejebak sebenarnya, jadi hati hati kalo ngerjain" seru Elvin

"Oh, oke oke, makasih" jawab Vika, Elvin kemudian beranjak kembali

"Eh eh, kalo gini jawabannya apa?" tanya Vika, ia menunjukkan soalnya ke Elvin

"Than, bantuin nih" seru Elvin setelah melihat soal itu

"Mana? Liat" seru Ethan

Vika menunjukkan soalnya

"Dapet soal darimana?" tanya Ethan saat membaca soal

"Buku" jawab Vika

"Oh, ini jawabannya bisa beda beda, tergantung kalo zat yang ini lebih banyak bakal jadi..." dan bla bla bla, Ethan menjelaskan

"Oh gitu, tengkyu bang" seru Vika, ia kemudian lanjut belajar sendiri, jam setengah sembilan ia memutuskan untuk tidur, saat ingin tidur, Elvin memeluknya dari belakang layaknya meluk bantal guling, pake ditimpa lagi

"Geser ihhh" seru Vika yang kesulitan mengambil napas

Elvin hanya diam

"Bang!!! Berat!!" sambungnya

Elvin kemudian membuka mulutnya, "Maaf..." serunya pelan, sangatttt pelannn, tapi Vika denger kok

Vika kemudian membalikkan tubuhnya dan membalas pelukan Elvin lalu mengangguk

"Makasih..." seru Elvin sambil mengecup lembut kening Vika

"Udah ya? Baikan kita kan?" seru Evan yang sedang tidur di bawah

"Hmmh" jawab Vika yang masih dalam dekapan Elvin

"Beneran ya? Gak dendam kan?" tanya Ethan

"Dendam nih kalo gak dilepas!!!" seru Vika yang mulai kehabisan napas, Elvin memeluknya lebih erat

"Imut, enak dipeluk, nanti aja" seru Elvin sambil memejamkan matanya

"Pingsan nantiii" seru Vika, Elvin kemudian melonggarkan pelukannya

"Aghu tidak dendam kok" sambung Vika sebagai jawaban untuk Ethan

"Bener ya?" seru Evan

"Iyain aja lah" seru Vika

Karena gabut tidak bisa tidur, Vika melakukan hal bodoh, ia memeluk Elvin, kemudian naik ke atas tubuhnya lalu menggulingkan tubuh mereka berdua, dan berakhir dengan....

"Anj-!!" kata itu meluncur keluar dari mulut ketiga abangnya, mereka jatuh dan menimpa Evan dan Ethan yang ada dibawah, Vika jatuh dengan keadaan telungkup di tengah tengah mereka, ia kemudian melebarkan lengannya dan memeluk mereka semua

"Sakit tau gak?!" jitakan dari Elvin mendarat di kepala Vika

"Gabut..." balas Vika pelan

"Tidur makanya!" jitakan lain dari Ethan mendarat juga di kepala Vika

"Marah lagi nih?!" ancam Vika

"Kita duluan udah marah" balas ketiga saudaranya, Vika kemudian mengangkat kepalanya

"Ehhhh, jangan marahhh, Vika minta maaf dehhh" seru Vika melihat wajah ketiga abangnya

"G" balas ketiganya

"Banggg, jangan marah lahhh, Vika minta maap dehhh" sambungnya

"Bodo" balas Elvin

"Mph-" Vika mendaratkan kecupan di pipi ketiga abangnya, "Maappp" sambungnya

Mereka melihat satu sama lain, lalu memeluk Vika, sampai ia sesak napas lagi, seketika, Vika tertidur lelap

#Bukanpingsanormati

.

.

.

.

.

.

Komen yoks, ane buntu, jadi maapkanlah, itu pas belajar ngarang yaa, jan dibawa ke hati kalo salah :"(

:v